Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEGAGALAN
DAN KESUKSESAN DALAM
PEMBANGUNAN DAN
PENERAPAN SISTEM
INFORMASI DI SUATU
PERUSAHAAN
Posted on November 23, 2013

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Berkembangnya persaingan di dunia bisnis menuntut para pelaku bisnis dalam hal ini
manajemen di dalam suatu perusahaan untuk dapat lebih mengembangkan fungsi fungsi
dalam perusahaan tersebut yang dapat mendukung perusahaan agar mampu
memenangkan persaingan bisnis.
Sejalan dengan berkembangnya persaingan di dunia bisnis berkembang pula dengan
pesatnya teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data
interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos
batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dan informatika
telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.

Adanya dukungan perkembangan teknologi komputer dan informatika yang semakin baik,
telah menggeser proses manual di perusahaan dan berubah menjadi sistem on-line data
processing.Perkembangan teknologi computer dan sistem informasi yang sangat cepat ini
menjadi salah satu hal penting dalam perusahaan yang harus terus dikembangkan yang
kemudian dapat mendukung strategi perusahaan dalam bersaing di dunia bisnis.
Pengembangan teknologi informasi sendiri tidak dapat dilepaskan dari fungsi sistem
informasi yang diinginkan oleh perusahaan. Bagaimanapun pengembangan
sistem informasi akan berdampak cukup luas, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Penerapan dan pengelolaan sistem informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal
yang mutlak diperlukan didalam menentukan keberhasilan perusahaan.Penerapan
sistem informasi yang saat ini sedang banyak diterapkan di perusahaan perusahaan
dalam proses manajemen lebih dikenal dengan sistem informasi manajemen. Namun
penerapan sistem informasi yang terintegrasi pada suatu perusahaan tidaklah semudah
yang dibayangkan.
Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan serta pentingnya peran Sistem
Informasi bagi perusahaan membuat perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa
penyusunan dan pengembangan sistem informasi untuk efisiensi operasional perusahaan
mutlak harus dilaksanakan.
Namun dalam pelaksanaannya peran system informasi dalam mendukung strategi bisnis
perusahaan seringkali menjadi tidak optimal akibat tidak selarasnya strategi system
informasi dengan strategi bisnis perusahaan. Masalah ini pada akhir nya akan mengurangi
kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, perusahaan perlu melaksanakan suatu perencanaan strategi system informasi.

Mengingat pentingnya sistem informasi manajemen dalam mendukung pencapaian target


perusahaan serta masalah masalah yang mungkin menghambat perkembangan
perusahaan.

Dengan demikian, paper ini akan mengulas Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Kegagalan dan Kesuksesan dalam Pembangunan dan Penerapan Sistem
Informasi di Suatu Perusahaan.

I.2. Perumusan Masalah

Dilatar belakangi dengan hal tersebut diatas maka pada makalah ini penulis akan
membahas mengenai :
1. Keterkaitan sistem informasi manajemen dengan proses bisnis perusahaan;
2. Faktor faktor yang mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan dalam
pembangunan dan penerapan sistem informasi manajemen;
3. Bagaimana mengatasi hal hal yang dapat menghambat kesuksesan penerapan
sistem informasi manajemen.

I.3. Tujuan Penulisan Makalah.


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi manajemen;


2 Memahami bagaimana sistem informasi menjadi penunjang dalam suatu proses
bisnis perusahaan;
3 Mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan dalam
penerapan sistem informasi manajemen.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan sejak dimulainya suatu produk jasa yaitu di
bagian pengembangan produk, pemasaran, delivery, penagihan sampai dengan keuangan dan
pelaporan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan
informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun
bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna
untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.

Mengingat pentingnya informasi yang cepat dan akuran yang dapat disediakan oleh sistem
informasi manajemen maka sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan
baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu
mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan
manajemen. Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen
perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sistem informasi manajemen yang tentunya
dapat mendukung proses bisnis perusahaan. Pertama perlu dipahami pengertianmengenai
proses bisnis perusahaan serta sistem informasi manajemen menurut beberapa ahli.

Penjelasan Mengenai Proses Bisnis Dalam Perusahaan


Davenport (1993) mendefinisika proses bisnis sebagai:
aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan
pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada bagaimana pekerjaan
itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek
apa. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu
dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan
output.

Definisi dari Hammer dan Champys (1993) bisa dianggap merupakan turunan dari definisi
Davenport. Mereka mendefinisikan proses sebagai :
kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang
bermanfaat/bernilai bagi pelanggan

Karakteristik proses bisnis


Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah:Transformasi dalam proses memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan terkait dalam struktur
organisasi.
6. Fungsi silang: proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

Tipe proses bisnis


Terdapat tiga jenis proses bisnis :
1. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem.
Contohnya semisal Manajemen Strategis
2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai
utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan
pemasaran, dan penjualan.
3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting,
rekruitmen, pusat bantuan.

Pemahaman Mengenai Sistem Informasi Manajemen


Menurut beberapa pengertian yang telah diutarakan oleh beberapa ahli dibidang sistem
informasi beberapa pengertian mengenai sistem informasi adalah seperti berikut.
Pengertian sistem informasi menurut James A. OBrien dalam bukunya Management
Information Systems menyebutkan : Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi
dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Pengertian sistem informasi menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Pengertian sistem informasi menurut Rommey Sistem Informasi adalah cara-cara
yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data
dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Secara garis besar masing masing ahli di atas menerangkan bahwa sistem
informasi merupakan suatu sistem yang mempertemukan seluruh fungsi yang ada
didalam
perusahaan
dan
sistem
informasi
memberikan
informasi
untuk
kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi manajemen seringkali dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan
informasi yang diperlukan dalam melakukan perencanaan, pengendalian, pengevaluasian
serta dalam pengambilan keputusan.
Mengingat manfaatnya bagi manajemen, maka selayaknya sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, sehingga akan banyak manfaat yang bisa
diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta
menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para

pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan
oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan.
Sistem informasi manajemen memiliki manfaat yang sangat banyak serta dapat membantu
manajemen dan seluruh fungsi yang ada dalam perusahaan. Secara langsung sistem informasi
manajemen dapat mendukung proses bisnis perusahaan.

Unsur-unsur Sistem Informasi.


Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
1. Menerima data sebagai masukan ( input);
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain;
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun
komputer.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

Information Reporting Systems


Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerialend users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari
ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi
gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara
periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer
penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk
mengevaluasi hasil penjualan produk.

Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting


systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem
informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan
database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk
peramalan penjualan atau keuntungan.

Executive Information Systems


Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif
berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi
selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (Obrien,
2000).
Dengan diterapkannya sistem informasi manajemen maka perusahaan berharap :
1. Kinerja perusahaan dapat lebih terukur secara throughput yaitu menggambarkan
jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan pada suatu waktu dan respon time yaitu rata
rata waktu tertunda dalam melakukan dua pekerjaan

2. Kualitas informasi yang disajikan dan lebih akurat dan mempunyai nilai guna yang
tinggi bagi perusahaan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan
4. Kontrol (pengendalian) memudahkan perusahaan dalam melakukan fungsi kontrol
dalam seluruh proses bisnis
5. Efisiensi dalam hal waktu dan yang lainnya
6. Pelayanan bisa lebih maksimal dengan tercapainya efiesiensi
Berikut adalah beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi yang berkaitan langsung
dengan proses bisnis perusahaan :

1. Penerapan sistim informasi manajemen dapat meningkatkan aksesibilitas data yang


diinginkan perusahan secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
4. Proses perencanaan perusahaan baik jangka panjang atau jangka pendek dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif. Sistem informasi manajemen juga dapat dipergunakan
sebagai sarana untuk mengevaluasi sejauh mana perencanaan perusahaan baik jangka
panjang dan menengah sudah terlaksana.
5. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
6. Organisasi

menggunakan

sistem

informasi

untuk

mengolah

transaksi-transaksi,

mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
7. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. Investasi adalah
sesuatu yang sangat bernilai bagi perusahaan oleh karena itu
8. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi
dan teknologi baru.
9. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
10. Sistem

Informasi

Manajemen

untuk

Pendukung

Pengambilan

Keputusan.

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan
dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau
hasilnya masing-masing.
12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah
proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.

13. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen, sistem informasi


manajen memberikan informasi mengenai kegiatan yang sedang dilakukan oleh
manajemen. Informasi dari sistem informasi manajemen dapat digunakan perusahaan
dalam menyusun laporan manajemen perusahaan.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian,

merumuskan

aturan

keputusan

baru

untuk

diterapkan

personalia

operasional, dna mengalokasi sumber daya.


14. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah
untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai
tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga
perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
15. Sistem

Informasi

Manajemen

Berdasarkan

Fungsi

Organisasi.

Sistem

informasi

manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi
yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan
fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program
komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional,

terdapat

aplikasi

untuk

proses

transaksi,

pengendalian

operasional,

pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.


16. Sistem informasi SDM, sangat diperlukan bagi perusahaan untuk menyediakan informasi
yang akurat dari sumber daya manusia yang ada diperusahaan. Dalam sistem informasi
SDM ini perusahaan dapat melihat informasi informasi mengenai SDM seperti jumlah
SDM, kualifikasi, jenjang karir, informasi pribadi pegawai, dan lain sebagainya. Bahkan
sistem informasi SDM dapat diakses juga oleh masing masing pegawai sehingga
memudahkan pegawai untuk mengetahui sisa cuti tahunan, meng update data pribadi dan
lain sebagainya.
Secara garis besar sistem informasi manajemen memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional.
2. Mendukung pengambilan keputusan.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Sistem informasi manajemen dapat menyediakan berbagai informasi yang diperlukan


manajemen sebagai berikut :

Sistem informasi akuntansi (accounting


informasi dan transaksi keuangan.

information

systems),

Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan


informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatankegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information


systems), menyediakan informasi mengenai ketersediaan barang.

Sistem informasi personalia (personal information systems).

Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development


information systems).

Sistem informasi analisis software

Sistem informasi teknik (engineering information systems)

menyediakan

Dalam proses perencanaan dan pengembangan suatu sistem informasi dimulai dengan
menganalisa kebutuhan bisnis atau manajemen perusahaan (Business Requirements
Analysis). Ada dua tujuan utama dari langkah awal ini. Tujuan pertama adalah untuk
mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang sesuai dengan perusahaan yang
bersangkutan. Hal ini perlu diperhatikan mengingat bahwa teknologi informasi memiliki
peranan yang unik untuk masing-masing perusahaan.
Tujuan kedua dari tahap ini adalah untuk mendefinisikan secara rinci jenis-jenis informasi
baik yang secara taktis maupun strategis dibutuhkan oleh manajemen perusahaan untuk
pengembangan bisnisnya.

Setelah kebutuhan bisnis didefinisikan, langkah berikutnya adalah melaksanakan suatu


perencanaan strategis di bidang pengembangan teknologi informasi yang biasa disebut
dengan Information Technology Strategic Planning. Output dari langkah ini sebenarnya
cukup sederhana, yaitu blue print rencana pengembangan sistem informasi untuk jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Untuk lebih menjelaskan siklus dari penerapan sistem informasi manajemen yang dapat
didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan
pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
informasi.
Dari penjelasan di atas maka siklus hidup pengembangan sistem informasi terbagi atas
enam fase, yaitu :
a.

Perencanaan sistem

b.

Analisis sistem

c.

Perancangan sistem secara umum / konseptual

d.

Evaluasi dan seleksi sistem

e.

Perancangan sistem secara detail

f.

Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem

g.

Pemeliharaan / Perawatan Sistem

Integrasi Sistem Informasi Manajemen


Kunci keberhasilan dari penerapan sistem informasi manajemen adalah pengintegrasian
dari seluruh sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara
yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila
data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu
sistem menjadi input bagi sistem lainnya.
Beberapa keuntungan dari penerapan pengintegrasian sistem informasi manajemen :
1. Membaiknya arus informsi dalam sebuah organisasi sehingga dapat diterima informasi
yang benar pada saat yang tepat.

2. Sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi


yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke sistem lain
yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk keperluan
manajemen.
Integrasi sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi
manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan
berbagai cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan
memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi
yang mereka miliki.

Interaksi antara Manusia dan Mesin


Data yang diberikan oleh suatu sistem informasi manajemen tidak akan menjadi informasi
sebelum dikomunikasikan dalam bentuk yang bermanfaat bagi personil organisasi yang
memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam interaksi antara manusia dengan
mesin/komputer. Pengertian dari interaksi manusia dan komputer adalah dimana sistem
komputer memberikan informasi kepada manusia atau dimana manusia memberikan data
kepada sistem komputer.
Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan dalam Sistem
Informasi Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi manusia dan
komputer, sehingga manusia dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif.
Interaksi antara manusia dan mesin adalah kaitan antara manusia dan mesin, yaitu suatu
titik dimana mereka bisa saling berkomunikasi secara tradisional sistem komputer masih
sering membuat para manajer frustasi, tetapi dengan adanya perkembangan baru, seperti
bahasa produktivitas, pelatihan (training), agaknya cukup membantu memecahkan
masalah.
Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan dari pengolah data (komputer) yaitu :

1. Sistem analis dan programer tidak (kurang) memiliki pemahaman tentang proses
manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak mampu menjalin sistem informasi yang
diperlukan organisasi.

2. Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam memproses data,


dengan akibat bahwa hasil program komputer tidak memproses data sebagaimana yang
dikehendaki oleh manajer, sehingga tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer
Penerapan sistem informasi manajemen itu sendiri dapat dipandangan dari 2 sudut
pandang yaitu :
1. Sebagai suatu sistem informasi yang dilihat dari sudut pandang fungsional
Biasanya sistem ini digunakan pada departemen khusus yaitu misalnya bagian
akuntansi dan perpajakan dimana sistem ini secara fungsinya digunakan secara
langsung dalam pekerjaan.
2. Sedangkan sistem informasi dari sebagai suatu sistem dari sudut pandang konstituen,
memandang sistem sebagai suatu sarana penyedia informasi yang dapat menunjang
jenis jenis keputusan manajemen yang didukungnya. Setiap tingkat memiliki
kebutuhan informasi yang berbeda sesuai tanggungjawab yang berbeda dan masing
masing dapat dilihat dari pilihan informasi utama yang diperlukan.

BAB III
PEMBAHASAN
Sistem informasi menjadi penunjang dalam suatu proses bisnis perusahaan.
Dari uraian pada tinjauan pustaka di atas dapat dipahami bahwa suatu proses bisnis
menggambarkan seluruh bagian dari aktivitas perusahaan seperti aktivitas marketing,
delivery, administrasi, keuangan dan lain sebagainya dalam rangka memproduksi output
tertentu.

Sistem informasi manajemen menjadi penunjang dalam suatu proses bisnis


perusahaan.Masing masing aktivitas perusahaan tentu membutuhan dukungan informasi
agar dapat berjalan dengan baik. Dukungan informasi yang dibutuhkan adalah dukungan
informasi yang mempunyai nilai guna, akurat dan up date.
Dengan diterapkannya sistem informasi maka perusahaan telah berusaha untuk
mengotomatiskan pada beberapa tahap operasi bisnis yang berlangsung
diperusahaan yang sebelumnya dilakukan secara manual. Teknologi baru dapat mengubah
arus informasi, menggantikan langkah berurutan dengan tugas yang dapat dilakukan

bersamaan secara paralel, dan menghilangkan penundaan pada pembuatan keputusan.


Informasi dapat mengubah cara bisnis bekerja dan mendorong model bisnis yang
sepenuhnya baru. Dengan melakukan analsis proses bisnis kita dapat mengerti bagaimana
untuk mengubah bisnis agar menjadi lebih efisien atau efektif.
Dengan diterapkannya sistem informasi maka dapat pula dilakukan efisiensi pada
beberapa hal karena dengan sistem informasi maka dapat mengurangi kegiatan mencetak
dokumen di suatu perusahaan.
Berikut adalah penerapan langsung dari bagaimana sistem informasi manajemen sebagai
penunjang dalam suatu proses bisnis di perusahaan dibawah ini :
1.

Sistem Penjualan dan Pemasaran;

Pada proses bisnis penjualan dan pemasaran adalah bagaimana melakukan penjualan
produk atau jasa organisasi. Dari proses bisnis ini maka bagian pemasaran akan sangat
membutuhkan informasi informasi yang akan mendukung mereka dalam menentukan
bagaimana strategi pemasaran dilakukan, untuk segmen pasar yang bagaimana, strategi
promosi bagaimana yang efektif dapat dilakuan perusahaan.
Dari kegiatan di atas tentu bagian penjualan dan pemasaran akan sangat membutuhkan
data penjualan untuk menentukan bagaimana trend pasar dan bagaimana efektifitas
promosi yang telah dilakukan serta informasi lainnya.
2.

Sistem Manufaktur dan Produksi

Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan


pemeliharaan fasilitas produksi, penetapan sasaran produksi, dan penjadwalan peralatan,
fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir.
Pada fungsi ini sistem informasi manajemen dapat menyediakan beberapa informasi yang
akan dibutuhkan oleh manajemen dalam melakukan keputusan misalnya mengenai jumlah
produksi barang dan lain sebagainya.
Untuk memberikan data yang dapat membantu manajemen menentukan keputusan yang
benar, informasi informasi dari suatu sistem informasi manajemen seperti jumlah barang
tersedia, jumlah unit tiap barang untuk dipesan kembali dan lain sebagainya tentu akan
sangat berguna.
3.

Sistem Keuangan dan Akuntansi

Pada fungsi ini keuangan dan akuntansi bertanggungjawab untuk menjaga, mencatat dan
mengelola data dan aset keuangan dan data data keuangan seperti uang tunai, piutang,
invoice, biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan, hutang perusahaan dan lain
sebagainya. Manajemen menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk dapat
memonitor berapa besar biaya dan pendapat perusahaan, arus kas perusahaan, dan lain
sebagainya. Informasi yang tersedia dalam sistem keuangan dan akutansi dapat
digunakan untuk menentukan laba rugi perusahaan dan neraca perusahaan dengan proses
otomatisasi dalam penghitungannya sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan.
4.

Sistem Sumber daya Manusia

Atau yang biasa dikenal dengan Human Resources Information System. Sangat
mendukung sumber daya manusia dalam menjalankan seluruh fungsi dari sumber daya
manusia mulai dari perekrutan, pengembangan karyawan, data base pelamar , data base
karyawan, informasi jenjang karir perusahaan dan lain sebagainya.
Informasi yang disediakan dalam sistem informasi sumber daya manusia ini sangat
diperlukan bagi manajemen untuk mengetahui informasi pegawai sehingga membantu
manajemen dalam mengambil keputusan keputusan yang terkait pengelolaan SDM.
5.

Sistem Pemrosesan Transaksi

Merupakan sistem yang terkomputerisasi untuk menjalankan dan mencatat transaksi rutin
harian yang diperlukan dalam perusahaan untuk menjalankan bisnis. Dengan
diterapkannya sistem informasi manajemen dalam pemrosesan transaksi maka arus
transaksi akan dapat lebih mudah terlacak, manajemen juga diberikan kemudahan untuk
memonitor proses operasi perusahaan.
Sebuah Sistem Pemrosesan Transaksi menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara terkomputerisasi, seperti memasukkan
pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, pencatatan karyawan, dan pengiriman.
Tujuan utama sistem ini adalah unuk menjawab pertanyaan rutin dan untuk melacak arus
transaksi yang melalui organisasi.
6.

Sistem Pendukung Eksekutif

Sistem ini membantu manajemen untuk menangani keputusan tidak rutin yang
membutuhkan kegiatan kegiatan evaluasi dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur
untuk mencapai solusi. Informasi pada ESS mengolah data dan menyediakan perhitungan

umum. ESS ini dirancang untuk menggabungkan data data eksternal yang kemudian
diolah dan disajikan kepada manajemen dalam bnetuk grafik dan data.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen terlibat dalam
setiap fungsi dalam manajemen dan mendukung proses bisnis.

Faktor faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam penerapan sistem


informasi manajemen.
Setelah mengetahui pentingnya sistem informasi manajemen untuk mendukung proses
bisnis banyak perusahaan yang membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan
telah mengeluarkan daya yang sangat besar tetapi dalam penerapannya mengalami
kegagalan.

Kegagalan sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum


penerapan atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi
yang dahulu . Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah
menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan .
Namun kegagalan system informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah
sepenuhnya .Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .

6 Kegagalan yang mungkin terjadi pada penerapan sistem informasi manajemen :


1. Kegagalan Teknis
2. Kegagalan Proyek
3. Kegagalan Organisasi
4. Kegagalan Lingkungan
5. Kegagalan Pembangunan
6. Kegagalan Penggunaan

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin dapat dijadikan sebagai penyebab
kegagalan pengembangan sistem :

1.

Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem


Pengembangan sistem informasi manajemen yang dilakukan perusahaan tidak dapat
menyesuaikan dengan proses bisnis yang berlaku diperusahaan. Banyak proses
proses bisnis diperusahaan yang tidak terdapat dalam sistem yang digunakan.

2.

Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sehingga sistem


yang dibuat tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

3.

Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya sehingga hasil yang
diberikan informasinya kurang akurat.

4.

Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan yang mengakibatkan kerusakan dalam


pemberian informasi.

5.

Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan


pemasangan teknologi tidak sesuai.

6.

Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara dengan baik sehingga sistem tidak
dapat mengikuti perkembangan bisnis.

7.

Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.

8.

Rencana organisasi serta struktur organisasi yang belum memadai terutama dalam
penentuan proses bisnis perusahaan yang belum stabil.

9.

Kurangnya partisipasi dari manajemen dari seluruh lini perusahaan untuk ikut serta dalam
merancang dan mengimplementasikan sistem.

10. Tidak adanya pengendalian upaya pengembangan sistem dan motivasi bagi seluruh
personil yang terlibat.

Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam penerapan sistem


informasi manajemen.
Dengan perkembangan teknologi membuat penyediaan informasi yang semula
menggunakan kerjtas berubah menjadi dengan penggunaan teknologi komputer. Hal ini
juga menyebabkan perubahan pada budaya manusia sebagai individu yang menerima dan
mengolah informasi yang diperlukan.
Melihat fenomenama di atas dan karena saat ini informasi menempati posisi puncak dalam
kehidupan baik individu secara pribadi atau di masyarakat.. Oleh karena itu cukup relevan
buat kita membahas faktor sukses manajemen informasi umumnya dan khususnya sistem
informasi.
Mmanajemen informasi dan manajemen merupakan hal yang sangat penting oleh karena
itu kualitas sistem informasi yang dibangun secanggih apapun menjadi tak berarti.
Betapapun SDM dan teknologi terbaik digunakan untuk membangun dan
mengoperasikannya.
Informasi dan teknologi tidak akan bisa dimanfaatkan dengan baik apabila manusia yang
menjalankannya tidak memiliki integritas dalam mengelola dan menjaga kerahasiaan data
dan informasi yang disediakan. Oleh karena itu diperlukan individu individu yang
kompeten untuk mengolah data dalam sistem informasi tersebut, sehingga data yang
disampaikan pun /out put yang keluar adalah yang benar dan tidak terdapat manipulasi.
Faktor keberhasilan utama sistem informasi adalah kualitas informasi, utamanya integritas.
Indikatornya ada tiga:
(1) informasi yang dikeluarkan adalah output yang benar, tidak mengandung kebohongan;
(2) sistem informasi tersebut tidak melanggar SLA, suatu yang dijanjikan; dan
(3) unsur ego pengelolanya dikalahkan mentalitas menjaga amanah.

Jadi, bila kita sedang membangun sistem informasi dan/atau mengoperasikannya, atau
minimal kita bermaksud menjadikan diri sendiri sistem informasi yang lebih baik, patut
diingat faktor keberhasilan yang paling utama ini.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Penerapan sistem informasi manajemen sangatlah dapat mendukung suatu proses bisnis
dalam perusahaan oleh karena itu dibutuhkan peran serta dari seluruh bagian di dalam
perusahaan bukan saja bagian tertentu seperti bagian IT. Tapi keikutsertaan seluruh bagian dari
perusahaan yang terlibat langsung dalam proses bisnis suatu perusahaan sangat diperlukan.
Pengadaan sistem informasi manajemen baik itu berupa perangkat keras dan lunak bisa
dipastikan akan menghabiskan biaya yang sangat banyak dalam perusahaan. Namun
mengingat tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan diterapkannya sistem informasi
manajemen maka biaya yang sangat besar tentu bukanlah suatu masalah bagi perusahaan.
Oleh karena itu faktor faktor yang mungkin dapat menyebabkan kegagalan dalam penerapan
sistem informasi manajemen harus dapat di antisipasi sedini mungkin sehingga biaya yang
sudah timbul sangat banyak tidak akan sia sia.
Adapun beberapa cara untuk mengantisipasi kegagalan sistem informasi manajemen adalah
dengan perawatan yang baik atas sistem tersebut yang tentunya diperlukan juga biaya dan
kompetensi orang yang bertanggungjawab atas sistem tersebut yang dapat di andalkan. Perlu
diadakan uji coba pada masing masing bagian di perusahaan dalam penggunaan sistem ini
atau apabila perlu diberikan training kepada seluruh pegawai yang terlibat.
Perlu diciptakan budaya oleh manajemen perusahaan bagi setiap pengguna sistem untuk
secara konsisten dapat menggunakan sistem tersebut dan mengolah serta meng up-date data
yang tersedia. Lingkungan perusahaan yang mendukung penerapan sistem tersebut sangat
penting untuk diciptakan oleh perusahaan.
Namun yang paling penting dari semuanya adalah harus adanya pengembangan yang terus
menerus /continues improvement atas sistem informasi manajemen yang berlaku yang tentunya
disesuaikan dan dapat mendukung dengan proses bisnis perusahaan saat ini.

Selain itu continues improvement juga perlu terus diadakan terutama dalam pembaharuan
perangkat perangkat dan aplikasi yang mendukung penerapan sistem informasi manajemen
tersebut yang mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga selain dapat mendukung
proses bisnis perusahaan, sistem informasi manajemen juga dapat memberikan informasi yang
tidak kalah akurat dengan persaingan bisnis perusahaan tersebut.
Dan terakhir dibutuhkan komitmen dari seluruh bagian dari perusahaan untuk bersedia
mempergunakan aplikasi sistem informasi manajemen ini secara berkesinambungan sehingga
tidak akan ada kekosongan data pada sistem karena ada beberapa bagian yang tidak ikut
serta mengisi / meng update sistem.

Anda mungkin juga menyukai