Anda di halaman 1dari 18

Resume

BISNIS ELEKTRONIK (E-Business) DAN KERJA SAMA GLOBAL

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KELOMPOK 2
Proses bisnis dan Sistem Informasi
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material,
informasi dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja
perusahaan bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan
dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang
kompetitif jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
beroperasi lebih baik dari pesaingnya dan dapat juga menjadi sebuah beban jika
mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai
kebutuhan yang menghambat efisiensi danrespon organisasi. Setiap bisnis dapat
dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa diantaranya merupakan bagian
dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang
terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan
dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi
sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. Proses bisnis
lainnya banyak bertentangan dengan area fungsional yang lainnya dan
memerlukan koordiansi lintas departemen, contohnya mempertimbangkan proses
bisnis yang tampaknya sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan.
Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis
yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien atau
mencetak tagihan dan mengirim pesanan. Namun teknologi informasi saat ini
dapat melakukan hal lebih banyak lagi, yaitu mengubah arus informasi sehingga
memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagai informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru sering kali mengubah
cara organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru
secara menyeluruh.

JENIS-JENIS INFORMASI
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung
proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama yaitu penjualan
pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, serta sumber daya
manusia. Pada umumnya perusahaan juga memiliki sistem berbeda guna
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok
manajemen utama yaitu manajemen operasional, manajemen mnengah dan
manajemen senior masing-masing menggunakan sistemnya sendiri untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat untuk
menjalankan perusahaan
Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-
kelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen yang meliputi sistem
pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.
a.       Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang mengoperasikan
dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis,
seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang
mencatat dan pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada
tingkat opersional, tugas, sumber daya serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur
dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan,
diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi perusahaan
dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan
lumpuhnya suatu perusahaan dan perusahaan perusahaan lain yang
menggunakannya.

b.      Sistem untuk Intelejen Bisnis


Intelejen bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data untuk
membantu manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat
keputusan yang lebih berdasarkan informasi.
Sistem Intelejen bisnis untuk tingkat menengah membantu dengan cara
memantau, mengontrol, mengambil keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan
administratif. Sistem informasi manajemen menyediakan laporan kinerja
perusahaan terkini bagi manajemen tingkat menengah. Informasi ini kemudian
digunakan untuk memantau dan mengontrol organisasi bisnis serta
memperkirakan kinerja pada masa yang akan datang. SIM merangkum dan
menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan mengguakan
data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengenai
transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang
dihasilkan setiap saat. Saat ini laporan-laporan dikirim secara online. Pada
umumnya SIM akan menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang
telah dispesifikasikan dalam perbaikan dam memiliki prosedur yang telah
ditentukan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan.
Selain itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) yang
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur
dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum ditentukan
sebelumnya secara keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari SIM dan TPS
dan informasi dari sumber-sumber eksternal, seperti hargasaham terkini atau
barang pesaing. DSS yang kecil namun tangguh merupakan sistem pengestimasi
pelayaran pada perusahaan pelayaran berskala global yang melayani
pengangkutan batu bara, minyak, tambang, serta barang jadidalam skala besar.
Dan yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support sistem)
yang membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang
dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa
routine yang membutuhkan pertimbangan evaluasi dan wawasan karena tidak ada
prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah
digunakan oleh manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif
senior melalui portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan
konten personal organisasi bisnis yang terintegrasi. ESS dirancang untuk
mengganbungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan
peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari
lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring,
meringkas, dan memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting
bagi manajer senior.
Intelejen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan pengelolaan
berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat menggantungkan
kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan pengelolaan data dalam
membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan
laangsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan petinggi perusahaan atau
menjadi sajian terprinci berupa laporan-laporan pada layar penampil digital.
Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-
beda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahaan. Umumnya,
perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami
dalam perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil . Selama
beberapa waktu, perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang
sebagian besar merupakan sistem lama dan memiliki tantangan dalam
berkomunikasi antar satu sistem dengan sistem lainnya serta bekerja sama sebagai
satu kesatuan sistem perusahaan yang terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk
masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi
perusahaan ( enterprise application ), yang merupakan sistem yang menjangkau
seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di
seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara
mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta
mengintegrasikan kelompok –kelompok proses guna menciptakan pengelolaan
sumber daya sertap layanan pelanggan yang efesien. Terdapat empat kategori
utama aplikasi perusahaanp : sistem perusahaan, sistem pengelolaan rantai
pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen
pengetahuan. Setiap kategori aplikasi perusahaan ini, mengintegrasikan
serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.
a.       Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan ( enterprise system ) yang digunakam oleh perusahaan sering
disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan ( enterprise resouce
planning – ERP ), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur
dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber
daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang
sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam
bentuk data tunggal komprehensif ( dapat dipahami oleh semua sistem ) pada
sebuah lokasi penampungan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
b.      Sistem Manajemen Rantai Pasokan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan ( supply chain
management-SCM ) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi
( interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi
antar-organisasi yang berbeda. Anda akan menemukan contoh-contohdari sistem
informasi antar-organisasi di dalam buku ini, karena sistem semacam ini
memungkinkan setiap perusahaan saling terhubung secara elektronis kepada
pelanggan maupun perusahaan rekanan mereka.
c.       Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan ( customer
relationship management system-CRM ) untuk mengelola hubungan mereka
dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh
proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi
guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan
pelanggan.

d.      Sistem Manajemen Pengetahuan


Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan
lainnya, hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik
dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahaan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta
dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem
manajemen pengetahuan ( knowledge management system – KMS )
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan
keahlian secara lebih baik. Sisitem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan
pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta membuat pengetahuan
dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Intranet dan Ekstranet
Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi
organisasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak
peluang dalam mengintegrasikan data bisnis yang penting ke dalam satu sistem
tunggal. Namun, sering kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan harganya pun
mahal. Oleh karena itu, intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat
alternatif untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar
perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara sederhana,
intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Istilah “Intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda
dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap
organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan
teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali merupakan wilayah
akses pribadi / khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang
lebih besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs web
perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki
wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman
persediaan ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.

E-Business, E-Commerce, dan E-Goverment


Sistem dan teknologi yang baru kita jelaskan telah mengubah hubungan
perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi
hubungan secara digital menggunakan teknologi jaringan dan internet. Banyak
organisasi bisnis dewasa ini menggunakan atau berdasarkan jaringan digital, yang
kita istilahkan “bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang akan sering
digunakan dalam buku ini. Bisnis elektronik ( electronic business atau e-
business ), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik ( electronic commerce atau e-commerce ). E- Commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungandengan kegaitan jual beli
barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi
aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan
dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan intansi pemerintah yang
terkait lainnya secara digital
SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat
karyawan, menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan
harga barang di pasaran. organisasi bisnis memerlukan sistem khusus untuk
mendukung kerja sama dan kerja tim.
Kolaborasi
Kolaborasi ( collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas
ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi
lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya. Kolaborasi dapat
berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang lebih
lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisispan. Kolaborasi
dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau banyak orang atau banayk orang
dengan banyak orang. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih
penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.

      Mengubah sifat pekerjaan.


      Pertumbuhan bidang pekerjaan professional.
      Mengubah struktur organisasi perusahaan.
      Mengubah ruang lingkup perusahaan.
      Kerja yang bekerja secara global.
      Menitikberatkan pada inovasi
      Mengubah budaya kerja dan bisnis.

Bisnis Jejaring Sosial


Kini banyak perusahaan yang meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan
bisnis jejaring sosial yang menggunakan platform jejaring sosial meliputi
Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk
berhubungan dengan karyawan, pelanggan serta pemasok. Tujuan dari bisnis
jejaring sosial ini adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-
kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki
pendistribusian informasi, inovasi dan pengambilan keputusan. Kunci utama
dalam bisnis jejaring sosial adalah percakapan. Pelanggan, pemasok, karyawan,
manajer bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang terus
berlangsung seputar organisasi sering kali tanpa sepengetahuanperusahaan
ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan manajebisni

Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


Bersumber dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunitas
akademik meyakini bahwa semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin
sukses bisnis tersebut dan kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting
dibandingkan dulu. Manfaat dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat
yang sudah diidentifikasi.
MANFAAT DASAR PEMIKIRAN
Produktivitas Apabila orang berinteraksi dan bekerja sama,
maka mereka mampu mendapat pengetahuan
dan dapat menyelesaikan masalah lebih
cepat, dibandingkan orang yang jumlahnya
sama namun bekerja sendiri-sendiri.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif
dapat saling mengoreksi kesalahan lebih
cepat dibandingkan orang yang bekerja
sendiri-sendiri.
Inovasi Orang-orang yang bekerja secara bersama-
sama dapat mendatangkan ide yang lebih
inovatif tetang produk, layanan serta
administrasi.

Customer service (layanan pelanggan) Orang yang bekerja bersama-sama


menggunakan perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah
dan keluhan pelanggan lebih cepat dan
efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi.
Kinerja keuangan (keuntungan, penjualan, Sebagai hasi dari semua hal yang disebutkan
dan pertumbuhan penjualan) sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif
memiliki penjualan, pertumbuhan dan
kinerja keuangan yang lebih unggul.
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Di dalam perusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan,
terutama jika tidak ada budaya dan proses yang mendukung. Perusahaan bisnis
terutama yang berskala besar memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi
yang bersifat “memerintah dan mengendalikan”, dimana semua masalah dan
pemikiran penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudia
memerintahkan bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senior.
Pekerjaan manajemen tingkat tengah dianggap hanya sebagai penerus pesan dari
hierarki tingkat atas ke tingkat bawah.
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan
hasil apa pun tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya
semua itu. Ratusan perangkat dirancang untuk berhubungan dengan hal itu ,
meliputi :
1.      Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)
Surat elektronik (surel) dan pesan instan telah menjadi perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat
lunak yang dirancang beroberasi pada komputer, telepon seluler dan perangkat
genggam nirkabel lainnya dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file.
2.      Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki
pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk
berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal
adalah wikipedia, proyek referensi terbesar di dunia yang diedit secara
kolaboratif.
3.      Virtual Worlds
Virtual Worlds seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh
penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri
mereka, yang dikenal sebagai avatar. Organisasi seperti IBM dan Insead, sekolah
bisnis berskala internasional dengan kampus di Prancis dan Singapura,
menggunakan virtual worlds untuk mengadakan pertemuan secara online.

4.      Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


Banyak produk perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang
bekerja diberbagai lokasi berbeda.
5.      Virtual Meeting Systems
Guna menekan biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun kecil,
mengadopsi teknologi videoconferencing dan web conferencing. Perangkat-
perangkat tersebut digunakan untuk sistem pertemuan virtual dan untuk kegiatan-
kegiatan pembahasan produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan penyampaian
aspirasi.
6.      Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services
Google sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok
secara online yang dapat diedit secara cepat. Google sites adalah salah satu bagian
dari rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar. Pengguna Google Sites
dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan menit, tanpa
dibutuhkankemampuan teknis yang mendalam.
7.      Microsoft Share Point
Microsoft Share Point merupakan platform kolaborasi dan pengelolaan data berisi
browser yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-instal pada server
perusahaan. SharePoint memiliki tampilan berbasis web dan terintegrasi erat
dengan perangkat yang digunakan sehari-hari seperti produk Microsoft Office.
8.      Lotus Notes
Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat untuk
membentuk dan berkomunikasi didalam sebuah grup). Sistem aplikasi kolaborasi
dengan kemampuan mensharing kalender, penulisan dan pengeditan dokumen
secara bersama, berbagi akses database serta pertemuansecara elektronis, dimana
setiap partisipandapat saling melihat dan menampilkan informasi dan kegiatan
yang dilakukan satu sama lain.
Dengan begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial, salah satu kerangka kerja yang sangat
membantu kita dalam mengulas tentang perangkat kolaborasi adalah matriks
kolaborasi ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang dikembangkan
oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks kolaborasi
ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang
dan waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi dengan seseorang pada zona
waktu yang berbeda dan Anda tidak dapat bertemu dalam waktu yang sama.
Waktu jelas merupakan sebuah hambatan dalam melakukan kolaborasi secara
global. Tempat (lokasi) juga menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi
perusahaan berskala nasional maupun regional. Mengumpulkan orang untuk
melakukan pertemuan secara fisik menjadi sulit karena lokasi fisik perusahaan
yang tersebar (lokasi perusahaan lebih dari satu), biaya perjalanan, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki manajer. Berikut hal-hal yang perlu segera
dilakukan.
1.      Tempatkan perusahaan Anda pada matriks ruang/waktu. Perusahaan Anda dapat
saja menempati lebih dari satu sel pada matriks tersebut. Perangkat kolaborasi
yang berbeda mungkin diperlukan untuk setiap kondisi yang berbeda.
2.      Buatlah daftar prodük yang disediakan oleh vendor.
3.      Analisis setiap prodük dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan
Anda. Pastikan Anda menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang
Anda buat dan biaya yang melibatkan divisi sistem informasi, jika diperlukan.
4.      Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap prodük
5.      Mintalah bantuan pada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi
masalah implementasi dan pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan jejaring
sosial tersebut lebih mudah digunakan ketimbang perangkat yang lain.
6.      Tentukan pilihan anda dari perangkat kolaborasi dan jejaring social yang terdaftar
dan undanglah vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan presentasi.
FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen
sistem informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di
sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab
memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan
yang mencakup keseluruhan infrastruktur Tİ yang dimiliki perusahaan.

Departemen Sistem Informasi


Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti,
pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi.
Pemrogram (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis
secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk
kompüter. Direktur keamanan sistem informasi (chief security offıcer—CSO)
bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan
bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.
(Kadang jabatan ini disebut chiefinformationsecurityoffcer—CISO, di mgna
keamanan sistem informasi bukanlah kcamanan secara fisik alias petugas
keamanan). CSO bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada pengguna dan spesialis sistem informasi tentang keamanan, menjaga
kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan, serta
merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk mengimplementasikan
keamanan.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi
menjadi sangat penting, oleh şebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data
pribadi dalam jumlah beşar menyediakan IowonganbağchiefprivacyOfficer
(CPO). CPO bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi
prosedur hükum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan.
Chief knowledge Officer (CKO), bertanggung jawab dalam program
pengelolaan pengetahuan. CKO membantu merancang program dan sistem untuk
menemukan sumber pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu
pengetahuan yang telah ada bagi proses manajemen dan organisasi.
Pengguna akhir (endüşer) adalah perwakilan dari departemen di luar
kelompok sistem informasi di mana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan
bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran yang terus bertambah beşar
dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi.

Pengorganisasian Sistem Informasi


Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara
bagaimana fungsi teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut.
Perusahaan yang kecil, tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang
formal. Mungkin perusahaan tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang
bertanggung jawab memelihara jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau
menggunakan jasa konsultan dalam melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang
lebih beşar memiliki departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur
melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat dan kepentingan perusahaan.
Tata kelola TI (IT governance) melibatkan strategi dan kebijakan dalam
penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI
menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas
guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi
dan tujuan organisasi.
BAB III

PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

1. Penggunaan teknologi smartphone dapat memperbaiki kinerja beberapa


perusahaan dalam hal pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan
memberdayakan para karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih
efisien dan lebih berkualitas sehingga berpengaruh kepada peningkatan
pendapatan perusahaan tersebut.
2. Dalam proses awal penggunaan teknologi baru, seperti smartphone
perusahaan selalu menghadapi beberapa kendala, terkait adaptasi dari
pihak internal perusahaan yang terbiasa dengan penggunaan tools atau
metode lama yang lebih konvesional atau tradisional.
3.  Upaya perusahaan untuk meningkatkan proses internalisasi penggunaan
smartphone dilakukan secara bertahap, yaitu “step by step” tidak secara
full implementation, disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Adapun
untuk capacity building karyawan dilakukan training secara intensif.
4. Di era teknologi dan kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan
membawa perusahaan dan para eksekutif bisnis harus merevolusi aktivitas
bisnisnya. Penggunaan media internet,smartphone, dan jaringan computer
lainnya secara optimal menjadi faktor penting dalam kesuksesan
penerapan e-business .
5. Kemajuan e-business juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi informasi itu sendiri karena dalam perkembangan e-business
teknologi informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari
dimungkinkannya model-model bisnis baru.
6. Ada banyak keuntungan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
menggerakkan e-business bagi perusahaan seperti aktivitas perusahaan
akan sangat efektif dan efisien.
7. Prospek pengembangan e-business yang baik di Indonesia dengan semakin
banyaknya penduduk maupun perusahaan yang sudah mahir menggunakan
media internet dan smartphone sehingga menjadi peluang besar bagi
perusahaan dalam menerapkan sistem bisnis elektronik dan kerja sama
global.
5.2. SARAN
Perusahaan perlu melakukan evaluasi penerapan teknologi smartphone
secara kontinyu, agar dapat diketahui dan dinilai secara komprehensif dan up to
date kelayakan teknologi tersebut. Hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam
proses penyempurnaan dan pengembangannya dengan berpatokan kepada prinsip
benefit yang didapatkan jauh lebih besar dari pada cost yang dikeluarkan
DAFTAR PUSTAKA

http://purnamiap.blogspot.co.id/2016/07/sistem-informasi-manajemen-bisnis.html

Andrew, Dorine C., dan Stalick, Susan K. 1994. Business reengineering: The
Survival guide. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Indrajit, R. E. 2001. E-commerce, Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya.


Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Ismail, M. 2004. Konsep Sitem Informasi Manajemen. http://library.usu.ac.id 

O’Brien James A; Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 2005

Anda mungkin juga menyukai