Anda di halaman 1dari 7

HASIL DISKUSI MATERI

Sistem Informasi Manajemen


Kelas C Akuntansi
Kelompok 3 :
Putri Wanda Sari (7213220029)
Rizky Bayu Ananda (7211220011)
Syahrani Magfirah (7211220013)
Yohana Monica (7213520050)

A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi


Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang terstruktur dan terorganisir
yang di gunakan organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan
tertentu yang menghasilkan sebuah produk atau jasa.
Sistem informasi dapat di definisikan sebagai seperangkat yang saling
terkait komponen yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.
Hubungan antara Proses bisnis dan Sistem Informasi yaitu ; Sistem
informasi mendukung proses bisnis dan menyediakan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas dalam proses tersebut. Proses bisnis
menentukan kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh sistem
informasi.
Pengaruh sistem informasi bagi proses bisnis :
1. Meningkatkan efesiensi
2. Meningkatkan efektivitas
3. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi

B. Jenis jenis sistem informasi bisnis

1. Sistem pemrosesan transaksi


Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) adalah sistem bisnis dasar yang
dirancang untuk menangani operasi bisnis sehari-hari, seperti
memproses pesanan, menangani pembayaran, dan mengelola
inventaris. TPS sangat penting untuk operasional bisnis apa pun, besar
atau kecil. Mereka membantu bisnis memastikan bahwa operasi sehari-
hari mereka berjalan lancar, efisien, dan akurat.
2. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP).
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah salah satu sistem
informasi yang paling umum digunakan. Mereka dirancang untuk
mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnis ke dalam satu
sistem. Sistem ERP menyediakan database terpusat bagi bisnis yang
menyimpan informasi tentan pelanggan, pemasok, karyawan, dan data
penting lainnya. Sistem ini dapat digunakan oleh berbagai pengguna di
berbagai departemen dalam organisasi, mendukung berbagai tugas
kantor seperti sistem multimedia, email, konferensi video, dan transfer
file.
3. Sistem kolaborasi bisnis
Sistem kolaborasi bisnis dirancang untuk meningkatkan komunikasi
dan kolaborasi antar individu, tim, dan departemen dalam suatu
organisasi. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk berkomunikasi,
berbagi informasi, dan berkolaborasi dalam proyek dan tugas, di mana
pun lokasi mereka. Sistem kolaborasi bisnis mencakup pesan instan,
konferensi video, berbagi dokumen, perangkat lunak manajemen
proyek, dan banyak lagi. Selama pandemi, sistem ini menjadi semakin
penting karena pekerjaan jarak jauh menjadi lebih lazim.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) mengumpulkan dan memproses
informasi operasional dari berbagai sumber, dan menyediakan
informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengambil keputusan.
Sistem ini memberi manajer akses ke data tentang penjualan,
pengeluaran, tingkat inventaris, dan indikator kinerja utama lainnya
dalam bentuk laporan dan statistik, dan bahkan alat analisis yang
memudahkan untuk memahami dan memanfaatkan data untuk
membuat keputusan strategis.
5. Sistem pendukung keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dirancang untuk membantu
manajer membuat keputusan yang kompleks dengan menyediakan alat
analisis untuk mendapatkan wawasan tentang masalah bisnis yang
kompleks. DSS juga dapat membantu manajer untuk melakukan
simulasi berbagai skenario, melakukan analisis "bagaimana-jika", dan
membuat prediksi berdasarkan data historis dan real kecerdasan buatan
dan algoritma pembelajaran mesin untuk mendukung pengambilan
keputusan. Sistem ini digunakan di berbagai industri, termasuk layanan
kesehatan, keuangan, dan manufaktur, untuk mendukung pengambilan
keputusan di berbagai tingkat organisasi.
6. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) digunakan untuk
mengelola interaksi dan hubungan dengan pelanggan mulai dari kontak
awal hingga dukungan pasca- penjualan. Sistem CRM menyediakan
platform terpusat untuk mengelola data pelanggan, termasuk informasi
kontak, riwayat pembelian, preferensi, umpan balik, dan data relevan
lainnya untuk membantu bisnis menganalisis dan meningkatkan
pengalaman pelanggan.

C. Sistem Aplikasi Perusahaan


Mengintegrasikan semua jenis sistem yang berbeda dalam sebuah
perusahaan telah terbukti menjadi tantangan besar. Biasanya, korporasi
disatukan melalui pertumbuhan "organik" yang normal dan melalui
akuisisi perusahaan-perusahaan kecil. Seiring berjalannya waktu,
perusahaan-perusahaan mempunyai sekumpulan sistem, yang
kebanyakan sudah tua, dan menghadapi tantangan untuk membuat
mereka semua “berbicara” satu sama lain dan bekerja sama sebagai satu
sistem perusahaan. Ada beberapa solusi untuk masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan aplikasi perusahaan,
yaitu sistem yang mencakup area fungsional, fokus pada pelaksanaan
proses bisnis di seluruh perusahaan bisnis, dan mencakup semua tingkat
manajemen. Aplikasi perusahaan membantu bisnis menjadi lebih fleksibel
dan produktif dengan mengoordinasikan proses bisnis mereka secara
lebih erat dan mengintegrasikan kelompok proses sehingga mereka fokus
pada pengelolaan sumber daya dan layanan pelanggan yang efisien.
Ada empat aplikasi perusahaan utama: sistem perusahaan, sistem
manajemen rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan
sistem manajemen pengetahuan. Masing-masing aplikasi perusahaan ini
mengintegrasikan serangkaian fungsi dan proses bisnis terkait untuk
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

1. Enterprise Systems (ERP), yaitu sistem yang digunakan untuk


mengintegrasikan proses bisnis manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, penjualan dan pemasaran. dan sumber daya manusia ke dalam
satu sistem perangkat lunak. Informasi yang sebelumnya terfragmentasi
dalam banyak sistem berbeda disimpan dalam satu sistem penyimpanan
data komprehensif yang dapat digunakan oleh berbagai bagian bisnis.
Misalnya, ketika pelanggan melakukan pemesanan, data pesanan
mengalir secara otomatis ke bagian lain perusahaan yang terkena
dampaknya. Transaksi pemesanan memicu gudang untuk mengambil
produk yang dipesan dan menjadwalkan pengiriman. Gudang
memberitahu pabrik untuk mengisi kembali barang yang telah habis.
Departemen akuntansi diberitahu untuk mengirimkan faktur kepada
pelanggan. Perwakilan layanan pelanggan melacak kemajuan pesanan
melalui setiap langkah untuk memberi tahu pelanggan tentang status
pesanan mereka. Manajer dapat menggunakan informasi di seluruh
perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan tepat waktu
mengenai operasi sehari-hari dan perencanaan jangka panjang.

2. Supply Chain Management Systems (SCM), yaitu sistem yang digunakan


untuk membantu mengelola hubungan dengan pemasok mereka. Sistem
ini membantu pemasok, perusahaan pembelian, distributor, dan
perusahaan logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat
persediaan, dan pengiriman produk dan jasa sehingga mereka dapat
memperoleh, memproduksi, dan mengirimkan barang dan jasa. Tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan jumlah produk yang tepat. Sistem
ini meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan cara menurunkannya
biaya pemindahan dan pembuatan produk serta kemampuan manajer
untuk memproduksinya keputusan yang lebih baik tentang bagaimana
mengatur dan menjadwalkan sumber, produksi, dan distribusi.

3. Customer Relationship Management Systems (CRM), yaitu sistem yang


digunakan untuk membantu mengelola hubungan mereka dengan
pelanggan mereka. Sistem CRM menyediakan informasi untuk
mengoordinasikan semua hal proses bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan mengoptimalkan
pendapatan, kepuasan pelanggan, dan retensi pelanggan. Informasi ini-
mationisme membantu perusahaan mengidentifikasi, menarik, dan
mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan; memberikan
layanan yang lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada; dan
meningkatkan penjualan.

4. Knowledge Management Systems, yaitu sistem yang memungkinkan


organisasi untuk mengelola proses untuk menangkap dan menerapkan
pengetahuan dan keahlian. Sistem-sistem ini mengumpulkan semua
pengetahuan dan pengalaman yang relevan di perusahaan dan
menjadikannya tersedia mampu di manapun dan kapanpun diperlukan
untuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen. Mereka
juga menghubungkan perusahaan dengan sumber pengetahuan
eksternal.

D. Fungsi Sistem Informasi Pada Bisnis


Departemen sistem informasi adalah unit organisasi formal yang
bertanggung jawab atas layanan teknologi informasi. Departemen ini bertanggung
jawab untuk memelihara perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
penyimpanan data, dan jaringan yang membentuk infrastruktur TI perusahaan
dalam bisnis. Departemen ini terdiri dari para spesialis, seperti programmer, analis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi, dan sering dikepalai oleh
CIO (Chief Information Officer).
Selain itu, sistem informasi memiliki beberapa fungsi lain yang penting
dalam bisnis, yakni :
1. Meningkatkan efisiensi operasional.
Sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam bisnis
dengan cara mengurangi biaya pekerjaan manual, mempercepat pertukaran
informasi, mengurangi duplikasi data, kesalahan komunikasi, dan konflik
informasi, mempercepat alur informasi, meningkatkan akurasi data,
menganalisis data bisnis dan membuat laporan yang informatif
2. Meningkatkan kemudahan dalam pengambilan keputusan.
Peran sistem informasi dalam bisnis memudahkan proses pengambilan
keputusan sekaligus menyederhanakan proses penyampaian informasi.
Kemudahan ini tentu mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik
secara tepat dan akurat.
3. Meningkatkan layanan pelanggan yg lebih cepat dan lebih responsif.
Sistem informasi dapat membantu perusahaan memberikan layanan
pelanggan yang lebih responsif dan lebih baik. Hal ini karena sistem
informasi dapat berjalan 24 jam dan menawarkan metode komunikasi
yang lancar kepada pelanggan dan mitra kerja.
4. Meningkatkan kemudahan dalam komunikasi dan kolaborasi.
Sistem informasi memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara
departemen perusahaan dan anggota tim. Platform komunikasi internal
terintegrasi, seperti email perusahaan, obrolan, atau sistem kolaborasi
online, memungkinkan karyawan berbagi informasi dengan cepat dan
mudah. Ini meningkatkan efisiensi komunikasi dan memfasilitasi kerja
sama tim yang lebih baik.
5. Meningkatkan keamanan data.
Sistem informasi memainkan peran penting dalam meningkatkan
keamanan data dalam bisnis. Dengan menerapkan sistem dan teknologi
yang tepat, bisnis dapat melindungi data mereka dari berbagai ancaman
dan memastikan bahwa data mereka aman dan tersedia saat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai