Enterprise Collaboration System (ECS) adalah jenis sistem informasi (IS). ECS
adalah kombinasi dari groupware, peralatan, internet, extranet dan jaringan lain yang
diperlukan untuk mendukung enterprise-wide communications, seperti berbagi dokumen dan
pengetahuan dalam perusahaan. Beberapa contoh alat komunikasi perusahaan termasuk
email, video conferencing, sharing dokumen kolaboratif, alat manajemen proyek lain-lain.
Tujuan dari ECS adalah untuk memberikan setiap pengguna dengan alat mengelola, dokumen
dan informasi lainnya yang diperlukan agar dapat mengelola tugas secara efisien serta
memungkinkan bekerja bersama dengan lebih dan efektif, sehingga menolong pengguna
dengan cara :
· Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim.
· Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan sesama anggotatim.
· Kolaborasi, bekerja sama dalam proye kerjasama dan tugas-tugas lainnya.
Kemampuan dan potensi internet, intranet dan ekstranet mendorong kebutuhan akan alat
kolaborasi perusahaan yang lebih baik dalam bisnis.
Beberapa alat kolaborasi perusahaan yang diterapkan dalam menjalankan bisnisnya
adalah sebagai berikut :
1.Alat komunikasi elektronik yang memungkinkan secara elektronik pengiriman pesan,
dokumen, file dalam data, suara, dan multimedia menggunakan jaringan computer.
Alat-alat yang digunakan diantaranya:
· E-Mail
· Voice mail
· Web publishing
· Fax
· Telepon
2. Sistem Manufacturing
- MRP atau Material Requirement Planning adalah Sebuah system software yang
berkemampuan mengintegrasi beberapa system informasi yang berkaitan dengan produksi
guna menyesuaikan dengan jadwal produksi secara otomatis. Fungsi utama system MRP
adalah memperbaiki system persediaan dan system penjadwalan produksi agar menghasilkan
informasi yang akurat dan mutakhir guna keperluan manajemen produksi.
- MRP II atau Manufacturing Resources Planning adalah Sebuah system software
komputer yang lebih mutakhir, yang bukan hanya meliputi manajemen pesediaan dan
penjadwalan produksi, tetapi juga melingkupi dan mengintegrasikan perencanaan produksi
dengan proses perencanaankeuangan. Fungsi utama system MRP II adalah memberikan
Dalam fungsi Sumber Daya Manusia (SDM), terdapat beberapa praktek aktivitas
organisasi dalam mengelola tenaga kerjanya yaitu dimulai dari pengadaan tenaga kerja,
pelatihan dan pengembangan, pemberian kompensasi, pemeliharaan hubungan dan
pemisahan tenaga kerja. Praktek-praktek pengelolaan semacam ini mempengaruhi efektivitas
dan efisiensi sumber daya manusia organisasi. Pengadaan tenaga kerja antara lain terdiri atas
analisis
pekerjaan, penarikan (rekrutmen) dan seleksi calon karyawan. Analisis pekerjaan merupakan
suatu proses penentuan yang sistematis untuk menentukan uraian pekerjaan (tugas-tugas) dan
spesifikasi pekerjaan (keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan dalam sebuah organisasi). (Panggabean, 2004). Rekrutmen merupakan proses
mencari, menemukan, mengajak, dan menetapkan sejumlah orang, baik dari dalam maupun
dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang
telah
ditetapkan dalam perencanaan SDM. Sumber rekrutmen bisa berasal dari agen perekrutan,
referensi karyawan, iklan, dan perekrutan elektronik (Samsudin, 2006).
Di dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat SDM,
dibutuhkan fungsi-fungsi manajemen agar perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan
harapan organisasi. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating) dan pengawasan
(controlling.)
Perencanaan (Planning) Pada perusahaan AMDK yang penulis teliti, yang berhak
untuk membuat perencanaan strategis adalah direktur yang dibantu oleh para manajer. Dalam
aspek sumber daya manusia, perusahaan telah melakukan perencanaan tentang kompetensi
karyawan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan untuk mengisi masing-masing posisi yang
tersedia. Pada fungsi pemasaran, karakteristik penting yang harusdimiliki karyawan adalah
seorang lelaki yang bersedia bekerja dibawah target dan memiliki kondisi fisik yang sehat.
Karakteristik ini wajib dibutuhkan mengingat aktivitas pemasaran perusahaan yang
menggunakan sistem kanvas yang membutuhkan kekuatan fisik yang besar. Pada fungsi
produksi dibutuhkan karyawan dengan latar belakang sarjana teknik dan sarjana kimia.
Karyawan dengan latar belakang teknik dibutuhkan untuk mengoperasikan dan merawat
mesin
pabrik, sedangkan sarjana kimia dibutuhkan untuk bagian laboratorium yang mana di
dalamnya melakukan aktivitas seperti menguji kadar mikroba dan zat-zat kimia yang
terkandung dalam air minum dalam kemasan hasil produksi perusahaan. Pada fungsi
keuangan dan akuntansi, kebutuhan karyawan lebih ditekankan kepada individu yang
memiliki latar belakang akuntansi dan memiliki ketelitian serta pengalaman dalam
pencatatan. Fungsi keuangan dan
akuntansi perusahaan sifatnya masih sangat sederhana, yaitu sebatas pada perhitungan
pendapatan dan pengeluaran serta pembuatan laporan tentang laba rugi perusahaaan. Pada
fungsi SDM, perusahaan membutuhkan karyawan denganberlatar belakang hukum yang
mengerti tentang hukum (Yulita et al., 2013)
4. SISTEM AKUNTANSI
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian
laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. Halim dan Kusufi (2012) menjelaskan yang
dimaksud akuntansi keuangan daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah
(kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan ekonomi oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah yang memerlukan.
Penerapan program sistem akuntansi pengelolaan dana desa yang terkomputerisasi dapat
mengatasi permasalahan terkait pengelolaan dana desa. Sistem komputerisai ini akan
memberi kemudahan kepada aparat desa mulai dari perencanaan, pencatatan secara akuntansi
sampai membuat laporan keuangan semesteran dan tahunan. Hal ini bisa meningkatkan
akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi pengelolaan dana desa.
Penggunaan sistem komputerisasi juga akan menghemat waktu kepala desa dan aparat desa,
sehingga bisa melakukan tugas utamanya, yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat
dan juga berbagai tugas sosial lainnya, misalnya menghadiri dan memberi sambutan
kematian, hajatan, penyelesaian konflik yang ada dimasyarakat.(Widagdo et al., 2016)
DAFTAR PUSTAKA