Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI TOPIK 2

E-Bisnis Global: Bagaiman Bisnis Menggunakan Sistem Informasi

OLEH:

KELOMPOK 11

Komang Tika Dewi (1907531182)

Kadek Prilia Tirana (1907531185)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
2.1 Proses Bisnis dan Sistem Informasi
Untuk dapat beroperasi, organisasi bisnis harus berurusan dengan banyak hal yang
berbeda terkait informasi mengenai pemasok, pelanggan, pegawai, faktur, pembayaran, serta
produk dan layanan mereka. Mereka harus mengatur aktivitas kerja yang menggunakan
informasi ini agar dapat beroperasi secara efisien, membuat keputusan yang lebih baik, dan
meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka. Proses bisnis, mengacu pada cara dimana
pekerjaan diatur, dikoordinasikan, dan difokuskan untuk menghasilkan sesuatu produk atau
jasa yang berharga. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh arus material, informasi, dan
pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis proses. Proses bisnis juga
mengacu pada cara unik di mana organisasi mengkoordinasikan pekerjaan, informasi, dan
pengetahuan, serta cara-cara yang digunakan manajemen memilih untuk mengoordinasikan
pekerjaan. Kinerja perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik perusahaan itu proses
bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau untuk
mengeksekusi lebih baik dari para pesaingnya.
Proses bisnis lain melintasi banyak area fungsional yang berbeda dan membutuhkan
koordinasi lintas departemen. Misalnya, file departemen penjualan menerima pesanan
penjualan. Urutan diteruskan terlebih dahulu ke akuntansi ke memastikan pelanggan dapat
membayar pesanan baik dengan verifikasi kredit atau meminta pembayaran segera sebelum
pengiriman. Setelah kredit pelanggan didirikan, departemen produksi menarik produk dari
persediaan atau menghasilkan produk, kemudian produk dikirim. Tagihan atau faktur dibuat
oleh departemen akuntansi, dan pemberitahuan dikirim ke pelanggan yang menunjukkan itu
produk telah dikirim. Departemen penjualan diberitahu tentang pengiriman dan bersiap untuk
mendukung pelanggan dengan menjawab panggilan atau memenuhi klaim garansi. Banyak
proses bisnis yang terikat dengan area fungsional tertentu, contoh fungsional proses bisnis,
yaitu sebagai berikut.

AREA FUNGSIONAL PROSES-PROSES BISNIS


Manufaktur dan produksi Menyusun produk
Pemeriksaan kualitas
Menyediakan kebutuhan material
Penjualan dan pemasaran Mengidentifikasikan pelanggan
Memperkenalkan produk pada konsumen
Menjual produk
Keuangan dan akuntansi Membayar kreditur
Menyusun laporan keuangan
Mengelola keuangan
Sumber daya manusia Merekrut karyawan
Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan
Melibatkan karyawan dalam rencana yang
menguntungkan

Bagaimana sistem informasi meningkatkan proses bisnis? Sistem informasi


mengotomatisasikan proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, namun
sekarangteknologi informasi dapat melakukan lebih banyak proses bisnis. Teknologi baru
dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang
mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara
berurut menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan
dalam mengambil keputusan. Teknologi informasi yang baru, seringkali mengubah cara
organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis secara menyeluruh.

2.2 Jenis – Jenis Sistem Informasi


2.2.1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memilii sistem untuk mendukung kelompok-kelompok
yang berbeda atau tingkatan manajemen, sistem ini meliputi sistem pemrosesan transaksi dan
sistem untuk intelijen bisnis.
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Manajer operasional membutuhkan sistem yang mampu memantau aktivitas dasar
dan transaksi organisasi, seperti penjualan, penerimaan, penyimpanan uang tunai,
penggajian, keputusan kredit, dan aliran material dalam sebuah pabrik. Sistem
pemrosesan transaksi (transaction processing system – TPS) memberikan informasi
seperti ini. Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutun harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan.

b. Sistem untuk Intelijen Bisnis


Perusahaan juga memiliki sistem intelijen bisnis yang berfokus pada pengiriman
informasu untuk mendukung manajemen dalam mengembil keputusan. Intelijen bisnis
(business intelligence) adalah istilah mengenai data dan perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk membantu
manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan pada tiap tingkatan manajemen. Sistem intelijen bisnis
untuk manajemen tingkat menengah membantu dengan cara memantau, mengontrol,
mengambil keputusan, dan melakukan kegiatan administrative. SIM juga menunjuk
pada kategori spesifik dari sistem informasi yang membantu manajemen tingkat
menengah. SIM menangkum dan menyusun laporan mengenai kegiatan operasional
dasar perusahaan menggunakan data yang disediakan TPS, dan kemudian dirangkum
dan disajikan sebagai laporan. Ummnya SIM menggunakan routine (program
otomatis yang berjalan secara berulang-ulang), namun sistem intelijen bisnis
mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa pengulangan (non-routine).
Sistem pendukung keputusan (decision support system – DSS) berfokus pada masalah
unik dan cepat berubah yang prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu
solusi belum ditentukan sebelumnya secara keseluruhan. DSS menggunakan
informasi internal dari TPS dan SIM, namun juga memperoleh informasi dari sumber
eksternal. Sistem intelijen digunakan oleh manajemen senior untuk mengambil
keputusan yang berfokus pada masalah jangka panjang. Sistem endukung eksekutif
(executive support system – ESS) membantu manajemen senior dalam mengambil
keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan
karena tidak ada prosedur terprogram untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan
grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan
manajemen senior.

2.2.2. Sistem Untuk Membuat Perusaha Saling Terhubung


a. Aplikasi Perusahaan
Aplikasi perusahaan (enterprise application) merupakan sistem yang menjangkau
seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi pada
perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan
membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara mengkoordinasikan
proses bisnis menjadi lebih singkat, serta menginterpretasikan kelompok-kelompok
proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang
efisien. Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaan, yaitu :
(1) Sistem perusahaan (enterprise system), sering disebut sebagai perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning – ERP), untuk
mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan poduksi, keuangan dan
akuntasi, penjalan dan pemasaran, serta sumber daya manusia kedalam sistem
perangkat lunak tunggal.
(2) Sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management – SCM) digunakan
oleh perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan pemasok. Sistem ini
membantu pemasok, perusahaan, pembeli, distributor, dan perusahaan logistic
berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat persediaan, serta pengiriman
produk dan jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya,
memproduksi, serta mengirim barang dan jasa secara efisien.
(3) Sistem manajemen hubungan pelanggan (costumer relationship management
system – CRM) menyediakan informasi guna mengkoordinasikan seluruh proses
bisnis yang berhubungan dengan pelanggan.
(4) Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system – KMS)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan serta
keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan pengetahuan yang
berhubungan dengan perusahaan serta menghubungkan perusahaan ke sumber
eksternal.

b. Intranet dan Ekstranet


Intranet dan ekstranet disebut sebagi perangkat yang digunakan untuk
meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan dengan
pelanggan serta pemasok. Intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya
dapat diakses oleh karyawan atau jaringan internal. Sedangkan, eksternat adalah situs
web perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki
wewenang dan biasanya digunakan untuk mengkoordinasikan pengiriman persediaan
ke fasilitas produksi perusahaan.

2.3 Sistem Untuk Kolaborasi dan Bisnis Sosial


2.3.1 Kolaborasi
Kolaborasi adalah bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan dan
eksplisit. Kolaborasi berfokus pada pencapaian tugas atau misi dan biasanya terjadi dalam
bisnis atau organisasi lain, dan antar bisnis. Saat ini kolaborasi menjadi lebih penting
daripada sebelumnya karena beberapa alasan yaitu:
a. Mengubah sifat pekerjaan. Sifat pekerjaan telah berubah dari pembuatan pabrik
menjadi pekerjaan kantor pra-komputer di mana setiap tahap dalam proses produksi
terjadi secara independen satu sama lain, dan dikoordinasikan oleh supervisor.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan professional. Pekerjaan “interaksi” cenderung
merupakan pekerjaan profesional di sektor jasa yang membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi yang erat.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan. Untuk sebagian besar era industri,
manajer mengatur pekerjaan secara hierarkis.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan. Pekerjaan perusahaan telah berubah dari
satu lokasi ke beberapa lokasi kantor atau pabrik di seluruh wilayah, Negara, atau
bahkan di seluruh dunia
e. Menitikneratkan pada inovasi. Praktik dan teknologi kolaboratif yang kuat diyakini
dapat meningkatkan laju dan kualitas inovasi.
f. Mengubah budaya kerja dan bisnis. Sebagian besar penelitian tentang kolaborasi
mendukung gagasan bahwa tim yang beragam menghasilkan keluaran yang lebih
baik, lebih cepat, daripada individu yang bekerja sendiri.

2.3.2 Bisnis Sosial


Bisnis sosial, bisnis sosial memiliki tujuan memperdalam berbagai informasi, inovasi,
dan pengambilan keputusan. Kata kunci dalam bisnis sosial adalah “Percakapan”. Jika
perusahaan dapat mendengar percakapan ini, maka mereka akan memperkuat ikatan mereka
dengan konsumen, pemasok, karyawan, dan meningkatkan keterlibatan emosional mereka di
perusahaan. Adapun manfaat bisnis kolaborasi dan bisnis sosial adalah:
a. Produktifitas karena orang yang berinteraksi dapat memecahkan masalah dengan
lebih cepat
b. Kualitas karena orang yang bekerja secara kolaboratif dapat mengomunikasikan
kesalahan dan tindakan korektif dengan lebih cepat
c. Inovasi karena orang yang bekerja secara kolaboratif dapat menghasilkan ide yang
lebih inovatif
d. Pelayanan pelaggan karena menggunakan alat sosial dapat menyelesaikan keluhan
dan masalah pelanggan dengan lebih cepat dan lebih efektif
e. Kinerja keuangan karena sebagai hasil dari semua hal diatas, perusahaan kolaboratif
akan memiliki penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kinerja keuangan yang
superior.

2.3.3 Membangun budaya kolaboratif dan proses bisnis


Kolaborasi tidak akan terjadi secara spontan di sebuah perusahan bisnis, terutama jika
tidak aja proses bisnis yang mendukung. Budaya bisnis kolaboratif dan proses bisnis sangat
berbeda. Manajer senior bertanggung jawab untuk mencapai hasil, tetapi mengandalkan tim
karyawan untuk mencapai dan menerapkan hasil. Kolaborasi yang sukses membutuhkan
struktur dan budaya organisasi yang sesuai, bersama dengan teknologi kolaborasi yang tepat.
Proses dan sistem jauh lebih bergantung pada tim di semua tingkat organisasi untuk
merancang, membuat, dan membangun.

2.3.4 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Sosial


Budaya kolaboratif berorientasi tim tidak akan menghasilkan manfaat tanpa adanya
sistem informasi yang memungkinkan kolaborasi dan bisnis sosial. Ratusan alat dirancang
untuk menghadapi fakta bahwa agar berhasil dalam pekerjaan kita, kita harus bergantung satu
sama lain sesama karyawan, pelanggan, pemasok, dan manajer. Berikut alat dan teknologi
untuk kolaborasi dan bisnis sosial.
a. Email dan pesan instan, menjadi alat komunikasi dan kolaborasi utama untuk
pekerjaan interaksi. Perangkat lunak mereka beroperasi pada komputer, telepon
seluler, dan perangkat genggam nirkabel lainnya dan mencakup fitur untuk berbagi
file serta transmisi pesan.
b. Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna untuk berkontribusi dan
mengedit konten teks dan grafik tanpa pengetahuan tentang pengembangan atau
teknik pemrograman.
c. Virtual Worlds, adalah lingkungan 3D yang didalamnya terdapat orang-orang yang
telahMenciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal
sebagai avatar.

2.4 Sistem informasi sebagai salah satu fungsi perusahaan


Di semua perusahaan kecuali yang terkecil, departemen sistem informasi adalah unut
organisasi formal yang bertanggungjawab atas layanan teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggungjawab untuk memelihara perangkat keras, perangkat lunak,
penyimpanan data, dan jaringan yang terdiri dari infrastruktur TI perusahaan.
a. Departemen Sistem Informasi
Departemen sistem informasi terdiri dari para spesialis, seperti programmer
(spesialis teknis yang sangat terlatih menulis instruksi perangkat lunak untuk
komputer), analisis sistem (penghubung utama antara kelompok sistem informasi dan
seluruh organisasi), pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi (tim
pemrograman dan analisi, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, atau
spesialis database).
b. Mengatur Fungsi Sistem Informasi
Perusahaan yang sangat kecil tidak akan memiliki grup sistem informasi formal.
Mungkin ada satu karyawan yang bertanggung jawab untuk menjaga jaringan dan
aplikasinya tetap berjalan, atau mungkin menggunakan konsultan untuk layanan ini.
Perusahaan yang lebih besar akan memiliki departemen sistem informasi terpisah,
yang dapat diatur dalam beberapa jalur berbeda, tergantung pada sifat dan
kepentingan perusahaan.
Daftar Pustaka

Kenneth C. Laudon: Jane P. Laudon. 2014. Management Information System, Edisi 13.
Jakarta: Selemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai