Farid (105731121118)
Kelas : AK18E
Sistem Informasi Manajemen
3. Model Bisnis
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis, seperti jasa
keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya. Melalui penggunaan e-business, industri-industri ini
mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model bisnis yang baru, seperti
penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal, dan lain sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang sudah
mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah :
a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan menghasilkan laba.
Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis-tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak
faktor lingkungan.
b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah ditanamkan, misalnya
aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau
mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto Hartono, 2013: 107-108)
B. Jenis-Jenis Sistem Informasi
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut dalam tiap
area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan akuntansi, serta sumber
daya manusia.
1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) adalah sistem kumputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri
pesanan penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk
memantau arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa banyak barang lokasi penyimpanan barang? Untuk
menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat.
b. Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk menbantu manajer dan pengguna lain
dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis
menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa pengulangan
(non-routine). Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus pada masalah-masalah yang
unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan
sebelumnya secara keseluruhannya. Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu
manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk
mendukung pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan
karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS
menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior
2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
a. Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi tantangan
utama bagi suatu perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh
secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan yang lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk
masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise
application), yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di
seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan membantu perusahaan
membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi
lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya
serta layanan pelanggan yang efisien.
Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem pengelolahan, rantai
pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan.
Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan sering disebut sebagai perencaanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area
manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke
dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa
sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah
lokasi penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan (supply
chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya dengan pemasok. Sistem ini
membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi tentang
pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman produk dan jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan
sumber daya, memproduksi, mengirimkan barang dan jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya adalah untuk
menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah
konsumsi pelanggan dengan biaya serendah mungkin dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta
memungkinkan para manejer menbuat keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber
daya, produksi, serta pendistribusikan. Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi
(interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan
lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang dimiliki perusahan ini bersifat
unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem manajemen
pengetahuan (knowledge management system-KMS) memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan
pengetahuan dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang
berhubungan dengan perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan
kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber manajemen
pengetahuan.
b. Intranet dan Ekstranet
Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran
arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara sederhana intranet adalah
situs web internal perusahaan yang hanya dapat di akses oleh karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada
jaringan internal, yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap
organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan
internet, dan intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web
perusahaan yang lebih besar. Demikian juga ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di akses oleh
vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman
persedian ke fasilitas produksi perusahaan tersebut. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)
3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan
internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktifitas
pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis
lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui
internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti
periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-government mengacu
pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
1. Kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang
jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi
bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Karyawan dapat berkolaborasi dalam
kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau
mererka dapat di bentuk menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang
diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai
alasan.
a. Mengubah sifat pekerjaan.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e. Menitikberatkan pada inovasi.
f. Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2. Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social
business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang
terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka. Perangkat
ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil, membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status
anggota lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-
kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi,
inovasi, dan pengambila keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”.
Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
Aplikasi Bisnis Jejaring Keterangan
Sosial
Jejaring sosial Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi bisni.
Sumber daya Memanfaatkan pengetahuan umum untuk menghasilkan ide-
kerumunan orang ide dan solusi yang baru.
Penyebarluasan bidang Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta menciptakan
pekerjaan konten secra bersama-sama.
Blog dan wiki Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara cepat,
mendiskusikan opini dan pengalaman.
Perdagangan sosial Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja pada
perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
File sharing Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan komentar
pada foto, video, audio, ataupun dokumen tertulis.
Social Menggunakan media sosial dalam berinteraksi dengan
marketing (pemasaran pelanggan, menampung pendapatan pelanggan.
melalui jejaring sosial)
Komunitas Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan keahlian.