RINGKASAN
“ GLOBAL E-BUSINESS AND COLLABORATION“
3. Modal Bisnis
Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi
dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-
business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah
cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai contoh adalah
Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko,
melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet,
perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui
internet.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua
industri bisnis, seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan
sebagainya. Melalui penggunaan e-business, industri-industri ini mulai
mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model
bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal, dan
lain sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama
pada perusahaan yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya
adalah :
a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang
sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi
persaingan statis-tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak faktor
lingkungan.
b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya
modal yang sudah ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat
dikembalikan karena perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau mengorbankan
lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto Hartono, 2013: 107-
108)
5. E-Business, E-Commerce, dan E-Governmen
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis
utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktifitas pengelolaan internal
dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis
lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektronik (elecktronik
commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan
kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas
yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-government mengacu pada
penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan
pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan
instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa
pemerintahan, e-government meningkatkan efesiensi kegiatan operasional
pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat dengan cara memberikan akses
informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling berhubungan antar masyarakat
lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat
memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan
pengangguran secara online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat
berguna untuk menyuarakan kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta
pengumpulan dana. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 58-59)
8. Kendala Manajerial
Dalam menerapkan SMKI pada organisasi atau perusahaan dibutuhkan suatu
komitmen dari manajemen khususnya pada tim manajemen yang terlibat dalam ruang
lingkup penerapan SMKI. Karena tujuan dari menerapkan SMKI adalah untuk
menyusun sebuah sistem manajemen. Apabila tidak ada dukungan/komitmen dari
manajemen terhadap penerapan SMKI, maka penerapan SMKI tersebut tidak akan
berjalan sehingga akan mengakibatkan kegagalan dalam proses implementasi.
Kurangnya komitmen dari manajemen merupakan faktor utama penyebab kegagalan
implementasi SMKI.