Anda di halaman 1dari 12

Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerjasama

Global
Proses Bisnis dan Sistem Informasi
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang
unik dimana organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-
cara yang dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik proses
bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif, jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi
lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan
pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efesiensi
dan respon organisasi
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya
merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih
besar. Misalnya, menggunakan mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video adalah bagian dari
proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak proses bisnis yang terkait dengan
area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab
untuk merekrut pekerja. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43)

Tabel 2.1 Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis


Area Fungsional Proses-Proses Bisnis
Manufaktur dan Menyusun produk, pemeriksaan kualitas,
produksi menyediakan kebutuhan material.
Penjualan dan Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan
pemasaran produk kepada konsumen, menjual produk.
Keuangan dan Membayar kreditur, menyusun laporan keuangan,
akuntansi mengelola keuangan.
Sumber daya Merekrut karyawan, mengevaluasi hasil pekerjaan
manusia karyawan, melibatkan karyawan dalam rencana yang
menguntungkan.

Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis


Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit, atau mencetak tagihan, dan
mengirim pesanan. Namun sekarang teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi.
Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih
banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru, sering kali
mengubah cara organisasi bisnis yang baru secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-
book dari amazon, membeli computer secara online di Bes Buy, dan mengunduh musik dari
iTunes adalah proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat
dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017:
45)

Model Bisnis
Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi
teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang
sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing
mendapatkan laba. Sebagai contoh adalah Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis
menawarkan barangnya di toko, melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan
adanya internet, perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui
internet.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis,
seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya. Melalui
penggunaan e-business, industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model
bisnis yang konvensional menjadi model bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi,
penyedia jasa internet, portal, dan lain sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan
yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah :
a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat
dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis-
tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak faktor lingkungan.
b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang
sudah ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena
perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau mengorbankan lini produknya yang
sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto Hartono, 2013: 107-108)

Jenis-Jenis Sistem Informasi


Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses
tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran, manufaktur dan
produksi, keuangan akuntansi, serta sumber daya manusia.

Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda


Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) adalah sistem
kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan
mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
rutin dan untuk memantau arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa banyak barang lokasi
penyimpanan barang? Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus
tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat.
Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan perangkat
lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk
menbantu manajer dan pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan
yang lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan
tanpa pengulangan (non-routine). Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS)
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam
mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara
keseluruhannya. Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu
manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut
ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan
pertimbangan, evaluasi, dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan grafik dan data dari banyak
sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan,
seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari
lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas,
dan memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior.
Menariknya, sistem ini telah dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk
menganalisis tren, perkiraan/ramalan, serta pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 46-53)

Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung


Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah
menjadi tantangan utama bagi suatu perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua
cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa
perusahan yang lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu solusinya adalah
dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise application), yang menjangkau
seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh
perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan membantu
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara mengoordinasikan
proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses
guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang efisien.
Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem
pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem
manajemen pengetahuan.
Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan sering disebut
sebagai perencaanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-
ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem
perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa
sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal komprehensif (dapat dipahami oleh semua
sistem) pada sebuah lokasi penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai
pasokan (supply chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya dengan
pemasok. Sistem ini membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan
logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman
produk dan jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber
daya, memproduksi, mengirimkan barang dan jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya
adalah untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam jumlah
yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah mungkin dan
waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara
menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta memungkinkan para manejer
menbuat keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber
daya, produksi, serta pendistribusikan. Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu
sistem antar-organisasi (interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur
informasi antar-organisasi yang berbeda.
Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen
hubungan pelanggan (custometer relantionship management system-CRM) untuk mengelola
hubungan mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan
seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang
penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan
pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahan pelanggan. Informasi yang disediakan
oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, menarik minat, dan
mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan, menyediakan pelayanan
yang lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan penjualan.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik
daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang
lebih baik dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan
yang dimiliki perusahan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai
keunggulan strategis jangka panjang. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge
management system-KMS) memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan
pengetahuan dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan
dan pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan
pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan oleh
pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber manajemen
pengetahuan.

Intranet dan Ekstranet


Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi
dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta
pemasoknya. Secara sederhana intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat
di akses oleh karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang
berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi
beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama
dengan internet, dan intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan
karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih besar. Demikian juga ekstranet adalah
situs web perusahaan yang dapat di akses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang
dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman persedian ke fasilitas produksi
perusahaan tersebut. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)

E-Business, E-Commerce, dan E-Government


Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan
teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu
perusahaan. E-business meliputi aktifitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta
kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli
barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi
tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan
pembayaran. E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet
untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor
swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintahan, e-
government meningkatkan efesiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran
serta masyarakat dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan
saling berhubungan antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di
suatu negara bagian dapat memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan
tunjangan pengangguran secara online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat
berguna untuk menyuarakan kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan
dana. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 58-59)

Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


Kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai
tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan
biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis
dengan bisnis lainnya. Karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal
yang bukan merupakan bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka
dapat di bentuk menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus
yang diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya
karena berbagai alasan.
a. Mengubah sifat pekerjaan.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e. Menitikberatkan pada inovasi.
f. Mengubah budaya kerja dan bisnis.
Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis
jejaring sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi
Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja
untuk membuat profil, membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota
lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan
kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki
pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambila keputusan. Kunci utama dalam bisnis
jejaring sosial adalah “percakapan”.

Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial


Aplikasi Bisnis Keterangan
Jejaring Sosial
Jejaring sosial Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi
bisni.
Sumber daya Memanfaatkan pengetahuan umum untuk
kerumunan orang menghasilkan ide-ide dan solusi yang baru.
Penyebarluasan Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta
bidang pekerjaan menciptakan konten secra bersama-sama.
Blog dan wiki Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara
cepat, mendiskusikan opini dan pengalaman.
Perdagangan sosial Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja
pada perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
File sharing Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan
komentar pada foto, video, audio, ataupun dokumen
tertulis.
Social Menggunakan media sosial dalam berinteraksi
marketing (pemasaran dengan pelanggan, menampung pendapatan
melalui jejaring pelanggan.
sosial)
Komunitas Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan
keahlian.
Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial
Tabel 2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Manfaat Dasar Pemikiran
Produktivitas Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama
secara bersama-sama, mereka mampu mendapat
pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan
masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang
dengan jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-
sendiri. Jumlah kesalahan dapat diminimalisir.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada
mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif
dan penggunaan tekonologi sosial akan
mempersingkat waktu perancangan dan produksi.
Inovasi Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang inovatif tentang produk,
layanan, serta administrasi, ketimbang mereka
yang bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
Custumer Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan
service (layanan perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial
pelanggan) dapat menyelesaikan masalah dan keluhan
pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka
yang bekerja secara terisolasi.
Kinerja keuangan Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan
(keuntungan, sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif,
penjuaklan, dan memiliki penjualan, pertumbuhan penjualan, dan
pertumbuhan kinerja keuangan yang lebih unggul.
penjualan)

Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif


Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer senior
bertanggung jawab mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok karyawan dalam
menerapkan dan mencapai hasil tersebut. Kebijakan, produk, perancangan, proses, dan sistem-
sistem berhubungan erat dengan kelompok-kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi
dalam merancang, menciptakan, dan membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja
mereka, baik secara tim maupun individu. Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah
untuk membentuk tim, mengoordinasikan pekerjaan, dan mengawasi kinerja.
Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis lebih bersifat sosial. Dalam
sebuah budaya yang kolaboratif, manajemen senior membangun kolaborasi dan tim kerja
sebagai bagian penting dalam organisasi dan biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi
antar pejabat senior di dalam organisasi bisnis tersebut.

Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM)
Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat)
telah menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan
pekerjaan. Perangkat lunak yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler,
dan perangkat genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di
samping mengirim pesan.

Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki
pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan
mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal adalah wikipedia. Wiki adalah
perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam menyimpan serta saling berbagi
pengetahuan dan wawasan.

Virtual Worlds
Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni oleh penduduk/warga yang telah
menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar.
Manusia-manusia nyata yang diwakili oleh avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide
secara virtual, menggunakan gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik
kalimat yang akan di sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara (memerlukan
mikrofon).
Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform (landasan program
dalam beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-
kelompok karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak
digunakan adalah konferensi audio berbasis/menggunakan internet (internet based audio
conferencing) dan sistem videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online),
layanan perangkat lunak online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-
sistem kolaborasi untuk perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta
perangkat jejaring sosial untuk perusahaan seperti Salesforce, Chatter, Microsoft Yammer,
Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for Business. (Kenneth C. Laudon, Jane P.
Laudon, 2017: 59-66)

Tabel 2.4 Fitur Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites


Kapabilitas dari Google
Deskripsi
Apps/Google Sites
Google Calendar Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam kalender.
Google Gmail Layanan surel online gratis dari Google, dengan kemampuan
akses dari telepon genggam.
Google Talk Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara (voice chat).
Google Docs Pemrosesan microsoft word secara online, perangkat lunak
presentasi secara elektronik, kertas kerja, gambar, edit online,
berbagi, menerbitkan.
Google Sites Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen, jadwal, kalender,
pencarian dokumen, penciptaan grop wiki.
Google Drive Menawarkan penyimpanan online sebanyak 5 GB gratis untuk
30 tipe dokumen sama halnya dengan gambar dan video HD,
para pengguna dapat menciptakan dan mengedit beberapa tipe
dokumen secara online dan mensinkronisasikan file-
file tersebut dengan semua perangkat mereka, kemampuan
untuk melihat, memberikan komentar, atau
mengedit file didasarkan pada hak penggunaan yang berbeda-
beda dan menjaga file secara pribadi.
Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem
informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi
yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang
dimilik perusahaan. Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti :
1. Pemrograman (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara
mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer.
2. Analisis sistem (systems analysis) melambangkan hubungan utama antara kelompok
sistem informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan.
Manajer sistem informasi (information systems managers) adalah pemimpin dari tim
pemrograman dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun
spesialis database. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 71-72)

Referensi :
Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai