Anda di halaman 1dari 7

MODUL 9

Analis Kasus

Kegiatan belajar 1

Kasus Manajemen Pemasaran dan Manajemen Operasi

Untuk menganalisis suatu kasus,pertama-tama yang perlu dipahami adalah dasar teori yang
menjadi permasalahan di setiap bidang manajemen. Adapun langkah-langkah ringkas dalam melakukan
analisis kasus adalah sebagai berikut:

1. Membaca kasus secara singkat


2. Mengenali permasalahan yang muncul
3. Menganalisis penyelesaian masalah berdasarkan teori yang relevan
4. Memberi soslusi atau pemecahan masalah

Contoh kasus 1 ( Manajemen Pemasaran)

PT ADI JAYA

PT adi jaya merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industry makanan dan telah berdiri sejak
tahun 1980. Pemiliknya saat ini adalah tuan bratawijaya yang merupakan anak pertama tuan
brotoseno,pendiori perusahaan tersebut. Sejak awal berdiri, pt adi jaya memfokuskan pada produk
biscuit dan sejenisnya yang berupa makanan kecil atau camilan. Pada tahun 11985, perusahaan
memutuskan untuk memperluas lini produksinya yaitu dengan meluncurkan produk baru berupa sirup
dalam kemasan botol kaca. Tidak lama berselang muncul pesaing baru yang memproduksi barang yang
sama tetapi dsengan merek berbeda dan harga yang lebih murah. Mengatasi permasalahan tersebut
perusahaan berusaha untuk memperkuat mereknya dengan memproduksi mie instan, dan sambutan
masyarakat sangat bagus. Sejak awal bewrdiri tuan brotoseno hanya memberikan satu merek pada
produknya yaitu ‘’PASTI’’. Kue-kue kaleng berupa biscuit, wafer, serta permen dengan merek ‘PASTI’
telah melekat dibenak konsumen dan telah berhasil menguasai 40% pangsa pasar makanan ringan di
Indonesia. Strategi tersebut diterapkan untuk produk sirup yang juga diberi merek ‘pasti’. Demikian juga
untuk produk mie instan semua rasa dan jenis diberei nama yang sama yaitu merek ‘pasti’.

Pertanyaan:

1. Tentukan strategi apa yang digunakan tuan brotoseno dalam hal merek untuk mempertahankan
posisi pasarnya?
2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan strategi tersebut serta kaitkan dengan kondisi PT Adi Jaya
sehingga memilih strategi tersebut
Jawab

1. Strategi yang digunakan pt adi jaya adalah strategi family brand atau merek serumpun.
2. Strategi family brand mempunyai kelebihan:
a. Keberhasilan satu merek akan membantu merek lainnya sehingga menghemat biaya
promosi.
b. Dapat membina kesetiaan terhadap kelompok lainnya.
c. Mempermudahkan dalam memperkenalkan produk baru.

Untuk strategi family brand mempunyai kelemahan:

a. Seandainya perluasan merek tersebut ternyata gagal maka hal itu dapat merusak sikap
konsumen terhadap produk=produk lain yang menyandang nama yang sama.
b. Sebuah nama merek belum tentu cocok untuk produk lainnya. Penggunaan yang berlebihan
terhadap suatu merek dapat menghilangkan posisinya yang khas dalam benak konsumen.

Contoh kasus 2 (manajemen operasi)

PT MAJU JAYA

PT Maju Jaya adalah perusahaan yang begerak pada produksi pakaian dan memfokuskan pada pakaian
wanita dan anak0-anak. Setelah berhasil memproduksi pakaian, Tuan Ongkoseno memutuskan untuk
memprosuksi produk baru yaitu tas wanita. Untuk memproduksi produk barunya dia telah berinvcestasi
yang cukup besar untuk membangun pabrik dan membeli peralatan baru. Investasi awal untuk mesin
akan diputuskan dengan mempertimbangkan dua pemasok yang menawrkan mesin dengan jenis yang
sama namun berbeda merek. Mesin yang pertama dalah mesin dengan merek juki dan mesin kedua
dengan merek jengki. Apabila membeli mesin juki maka perusahaan akan menanggung biaya tetap
perbulan sebesar 10.000.000 sebagai biaya perawatan mesin dan biaya variable sebesar 20.000,.untuk
mesin jengki,biaya tetap yang akan ditanggung sebesar 11.000.000 dan biaya variable sebesar 17.000.
untuk produksi awal perusahaan berencana untuk memproduksi sebanyak 100 unittas perbulan.

Pertanyaan:

Tentukan mesin manakah yang akan memberikan biaya palinh murah

Jawab:

1. Mesin juki: biaya tetap= 10.000.000 dan biaya variable sebesar 20.000 sehingga total biaya
dalah sebesar
10.000.000+(20.000x100)= 12.000.000

2. mesin jengki: biaya tetap=11.000.000 dan biaya variable sebesar 17.000 sehingga total biaya
adalah sebesar

11.000.000+(17.000x100)= 12.700.000
Contoh kasus 3(manajemen pemasaran dan manajemen operasi)

PT SEHAT SEHATI

Tuan hardiwinata adalah seorang pembisnis yang telah menggeluti bisnis obatobatan. Melalui penelitian
yang cukup lama tuan hardiwinata meluncurkan produk baru yaitu rokok kesehatan. Produk baru
tersebut diberi merek rohat” yang merupakan singkatan dari rokok sehat.untuk mendekatkan produk ke
konsumen , rohat dijual ke tokotoko pengecer melalui distributor obat=obatan yang selama ini
menangani penjualan obat-obatan produksi PT sehat sakti. Namun demikian, tuan hardiwinata perlu
untuk membangun satu gudang baru untuk menjamin ketersediaan rohat dipasaran. Terdapat dua
alternative lokasi yang dapat dipilih, yaitu dikota A dan Ddikota B. Apabila mendirikan gudang dikota A
maka biaya tetap per tahun yang akan ditanggung adalah sebesar 40.000.000 dan biaya variable 60.000.
sedangkan apabila mendirikan gudang dikota B maka biaya tetap yang akan ditanggung adalah sebesar
35.000.000 dsan biaya variable 70.000. pt sehat sakti berencana untuk memproduksi pada tingkat
produksi3.000.000 unit per tahun dengan harga jual 200.000/box

Pertanyaan:

1. A. jenis diferensiasi apakah yang dipilih tuan hadiwinata yang berkaitan dengan produk rokok
sehat? Jelaskan alasan anda

b.strategi merek apakah yang dipilih tuan hadiwiyata?jelaskan alasan anda

2. a.tentukan kota manakah yang lebih menguntungkan untuk didirikan gudang?

b. berapa tingkat keuntungan yang diharapkan?

Jawab:

1. A. jenis diferensiasi yang dipilih tuan hadiwinata adalah diferensiasi yang melekat pada produk.
Hal ini dikarenakan tuan handiwinata mengutamakan perbedaan produknya dengan
produkproduk yang lain.

b.strategi merek yang digunakan individual brand(merek inmdividu) karena produk tersebut
diberi nama yang tidak sama dengan produk lainnya dan hanya untuk produk itu saja.

2. a. kota A: 40.000.000+(60.000x3000.000)= 180.040.000.000

b. kota B: 35.000.000+(70.000x3000.000)= 210.035.000

jadi yang dipilih adalah kota A karena memberikan biaya yang lebihmurah.
KEGIATAN BELAJAR 2

Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Keuangan

Contoh kasus 1 (manajemen sumber daya manusia)

PT ADIDAYA

Pt adidaya merupakan salah satu perusahaan penghasil tekstil di Indonesia yang banyak
menggantrungkan pada impor bahan baku dari negara cina dan india. Perekonomian dunia pada tahun
depan diprediksi akan mengalami kemunduran karena semakin menunnya tingkat konsumsi masyarakat.
Pt adidaya memandangbhal ini sebagai suatu permasalahan bagi perusahaan, mengingat apabila hal
tersebut benar-bebar terjadi maka akibatnya dalah perusahaan akan membatasi impor bahan baku yang
berarti pula penurunan tingkat produksi. Hal ini sangat berdampak pada perusahaan disegala lini
operasi, mengingat perusahaan sangat tergantung pada impor bahan baku.

Pertanyaan:

Berikan pendapat anda mengenai permasalahan tersebut dan dampaknya bagi perusahaan dalam
bidang manajemen sumber daya manusia.

Jawaban:

Pada kasus tersebut, permasalahan yang berhubungan langsung dengan perencanaan SDM adalah
volume produksi. Diperkirakan pada tahun-tahun mendatang perusahaan akan mengurangi volume
produksi. Penurunan volume produksi yang tidak diimbangi dengan penurunan jumlah tenaga kerja
perusahaan akan menyebabkan surplus tenaga kerja perusahaan selama tga tahun mendatang. Strategi-
strategi untuk menghadapi surplus tenaga kerja sebagai berikut:

1. Pengangkatan karyawan terbatas


2. Mengurangi jam kerja
3. Pension dini
4. Perampingan

Contoh kasus 2(manajemen keuangan)

PT panasoma saat ini sedang meningkatkan produksinyta untuk itu perusahaan tengah
mempertimbangkan untuk membeli mesin baru yang lebih efisien. [ihak manajemen memiliki 2
alternatif pembelian mesin tersebut, apakah membeli dari kore merek dong jung atau membeli dari
jepang dengan merek yamako . apabila membeli merek dong jung maka investasi untuk mesin tersebut
adalah sebesar 55.000.000 sedangkan investasi untuk merek yamako sebesar 70.000.000. masingmasing
mesin mempunyai umur 5 tahun tranpa nilai sisa. Besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan adalah
25% dan dalam menghitung penyusutan perusahaan menggunakan metode garis lurus. Adapun
perkiraan penghasilan dan biaya operasi dari masing=masing tersebut selama 5 tahun asalah sebagai
berikut:
Tabel 9.1

Perkiraan penghasilan dan biaya operasi

Mesin don jung

penghasilan Biaya operasi


1 40.000.000 30.000.000
2 45.000.000 33.000.000
3 47.000.000 35.000.000
4 50.000.000 36.000.000
5 52.000.000 36.000.000

Tabel 9.2

Perkiraan penghasilan dan biaya operasi

Mesin yamako

Tahun penghasilan Biaya produksi


1 60.000.000 48.000.000
2 63.000.000 51.000.000
3 67.000.000 53.000.000
4 69.000.000 53.000.000
5 71.000.000 53.000.000

Pertanyaan:

Tentukan mesin manakah yang sebaiknya dipilih dengan menggunakan metode payback period yang
didiscounttedkan (discount rate =10%)

Jawab:

Menghitung proceed dan pv proceed tiap tiap mesin pertahun

a. Mesin don jung

th EBIT pajak EAT Depresiasi proceed DF PV


proceed
1 10.000.000 2.500.00 7.500.000 11.000.000 18.500.000 0,909 16.816.500
0
2 12.000.000 3.000.00 9.000.000 11.000.000 20.000.000 0,826 16.520.000
0
3 12.000.000 3.000.00 9.000.000 11.000.000 20.000.000 0,751 15.020.000
0
4 14.000.000 3.500.00 10.500.000 11.000.000 21.500.000 0,683 14.684.500
0
5 16.000.000 4.000.00 12.000.000 11.000.000 23.000.000 0,621 14.283.000
0
b. Mesin yamoko

th EBIT Pajak EAT Depresiasi Proceed DF PV


proceed
1 12.000.000 3.000.00 9.000.000 14.000.000 23.000.000 0,909 20.907.000
0
2 12.000.000 3.000.00 9.000.000 14.000.000 23.000.000 0,826 18.998.000
0
3 14.000.000 3.500.00 10.500.000 14.000.000 24.500.000 0,751 18.399.500
0
4 16.000.000 4.000.00 12.000.000 14.000.000 26.000.000 0,683 17.758.000
0
5 18.000.000 4.500.00 13.500.000 14.000.000 27.500.000 0,621 17.077.500
0

Menghitung payback period yang didiskontokan


a. Mesin jon jung
Investasi mesin don jung adalah 55.000.000
Penerimaan tahun 1 16.816.500
Penerimaan tahun 2 16.520.000
Penerimaan tahun 3 15.020.000
jumlah 48.356.500

sebelum habis tahun ke-4 investasi don jung sudah kembali.

Sisanya: 55.000.000 – 8.356.500 x 12 bulan = 5,3 bulan


14.684.500
Jadi payback period yang didiskontokan untuk mesin don jung adalah 3 tahun dan 5,3 bulan.

b. Mesin yamako
Investasi mesin yamako adalah 70.000.000
Penerimaan tahun 1 20.907.000
Penerimaan tahun 2 18.998.000
Penerimaan tahun 3 18.399.500
jumlah 58.304.500

sebelum habis tahun ke-4 investasi yamako sudah kembali.

Sisanya: 70.000.000 – 58.304.500 x 12 bulan = 7,9 bulan


17.758.000
Jadi payback period yang didiskontokan untuk mesin yamako adalah 3 tahun dan 7,9 bulan.
Jadi usulan investasi yang diterima adalah mesin don jung karena waktu pengembalian
investasinya lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai