Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 1

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Ikhsan Rizal Haqiqi

NIM : 043314557

Prodi : Manajemen

Mata Kuliah Manajemen Perubahan


EKMA4565
1. Menurut Anda dalam melakukan respon terhadap perubahan, para produsen garmen tersebut
menerapkan strategi (jalan keluar) apa ketika menghadapi ketidakpastian dan perubahan kondisi yang
ada? Berikan penjelasan berdasar pilihan strategi yang ada menurut konsep yang dikemukakan Farouk
(2005)!

Menurut saya, produsen garmen tersebut menggunakan strategi pragmatis (pragmatist strategy)
berdasarkan teori oleh Farouk (2005). Hal itu dibuktikan dengan produsen garmen dimana hal ini PT. Sri
Rejeki Isman Tbk alias Sritex tetap bertahan hidup meskipun adanya permintaan yang lesu akibat
pandemi. Disisi lain produsen tersebut membuat pegangan baru atau berinovasi baru yang memiliki sifat
sementara dengan cara memproduksi masker kain dan APD sebagai ganti produk produksi sebelumnya.
Lalu mereka menggunakan strategi reflektif (reflektif strategi) dalam hal menyiasati kondisi pasar dalam
penjualan di masa depan secara kritis. Produsen garmen mengubah strategi pemasaran menjadi sistem
Online dalam berbagai platform dikarenakan permintaan masker yang diproduksi meningkat dan
menghadapi tantangan teknologi yang semakin berkembang dewasa ini. Berbagai inovasi dan strategi
tersebut membuat Sritex dapat memperoleh keuntungan sekaligus mempertahankan para karyawan dan
bisnisnya di era pandemi yang masih berlansung.

2. Berdasarkan kasus di atas, faktor lingkungan eksternal apa yang mendorong para produsen
garmen/pakaian jadi melakukan perubahan organisasi? Jelaskan berdasar konsep tekanan dari lingkungan
eksternal

Palmer, Dunfordn dan Akin (2009) mengungkapkan ada enam faktor perubahan yang datang dari
lingkungan eksternal, antara lain (1) tekanan fashion/meniru manajemen perusahaan lain, (2) tekanan
pengawasan dan kebijakan (Keharusan melakukan perubahan), (3) tekanan geopolitik, (4) tekanan
penurunan pasar, (5) tekanan hiperkompetisi, (6) tekanan reputasi dan kredibilitas.

Berdasarkan kasus diatas, faktor lingkungan eksternal yang membuat Sritex melakukan perubahan dalam
organisasi adalah faktor tekanan penurunan pasar. Dengan adanya pandemi, respon penjualan terhadap
produksi sebelumnya jadi lesu, sehingga karena tekanan eksternal tersebut maka perusahaan melakukan
perubahan organisasi dengan cara memproduksi masker kain dan APD. Selain itu, untuk meningkatkan
penjualan, perusahaan mengubah strategi penjualannya. Hal ini termasuk dalam tekanan keharusan
melakukan perubahan. Pemasaran yang sebelumnya dari melalui Whatsapp chat grup menjadi sistem
online marketplace yang sesuai dengan perkembangan teknologi jaman sekarang ini.

3. Berdasarkan jelaskan nama tipe perubahan menurut Nadler dan Tushman! Jelaskan apakah sifat tipe
perubahan yang dilakukan produsen garmen tersebut sebagai tindakan antisipatif ataukah reaktif, serta
bersifat planned change ataukah emergent change? Uraikan alasan Anda!
Sifat tipe perubahan yang dilakukan produsen garmen tersebut menurut Nadler dan Tushman adalah
tindakan reaktif, karena produsen garmen merespon dengan adanya faktor lingkungan eksternal seperti
situasi pasar yang lesu disebabkan adanya pandemi covid, penurunan penjualan produksi, serta
permintaan masker dan APD yang meningkat di tengah pandemi.
Kemudian perubahan juga bersifat emergent change, karena situasi pandemi yang muncul secara tiba –
tiba dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya, memaksa produsen garmen melakuan perubahan organisasi
secara emergent atau mendadak dengan merespons situasi dan kondisi selama terjadinya pandemi dengan
mengubah arah dengan memproduksi masker dan APD yang tengah meningkat dan memperbaharui
sistem pemasaran dan penjualan dengan online marketplace seiring dengan berkembangnya teknologi dan
pemakaian marketplace yang banyak digunakan di era sekarang ini.

4. Berdasarkan kasus di atas, jelaskan apakah para produsen garmen tersebut telah menerapkan
pengembangan organisasi (teori O) dan manajemen perubahan (teori E)! Jelaskan berdasar karakteristik
orientasi perubahan apakah berbasis hasil/outcome dari nilai-nilai ekonomi atuakah sekedar pembenahan
proses pengembangan sumber daya, berikan alasannya!
Menurut saya, produsen garmen tersebut telah menerapkan teori O dan teori E (Beer & Nohria,2000).
Teori O terlihat pada saat produsen garmen melakukan pembenahan terhadap proses produksi yang
berubah menjadi pembuat masker kain dan APD dan pemasaran yang berubah menjadi sistem online
marketplace. Sedangkan pada Teori E, produsen garmen merubah nilai ekonomi perusahaan yang
sebelumnya lesu dengan membuat inovasi – inovasi baru dengan membuat masker kain dan APD dan
perubahan strategi pemasaran, hal itu berdampak pada perusahaan yang memperoleh keuntungan,
mempertahankan karyawan dan berhasil menghadapi situasi pandemi.
Menurut saya berdasar karakteristik orientasi perubahan berbasis hasil/outcome dari nilai – nilai ekonomi,
sebab dengan adanya pandemi hasil/outcome mengalami penurunan. Sehingga menyebabkan adanya
penurunan nilai – nilai ekonomi perusahaan. Menyebabkan adanya perubahan produksi dengan inovasi
baru berupa masker kain dan APD, sekaligus perubahan strategi pemasaran yang menjadi berbasis online
marketplace.

Sumber Referensi Materi:

BMP EKMA4565 Edisi 2 oleh Achmad Sobirin

PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT


INSTRUMENT (OCAI) PADA PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASIONAL 4 SEMARANG oleh
Muhammad Umartias, Indi Djastut
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/download/12934/12537

Planned Change vs Emergent Change Konsep perubahan terencana planned change | Course Hero

Anda mungkin juga menyukai