KB. 2 UNDERWRITING
a. Pengertian Underwriting
Underwriting adalah sebuah proses identifikasi dan seleksi risiko dari calon
tertanggung yang mengasuransikan di sebuah perusahaan asuransi. Individu yang
melakukan underwriting dinamakan underwriter. Tujuan underwriting adalah untuk
melihat agar pemohon tidak mempunyai risiko atau tidak menghasilkan kerugian yang
menyimpang jauh dari yang diperkirakan oleh perusahaan asuransi.
b. Indikator Underwriting
Pengukuran underwriting dengan melihat underwriting ratio yaitu ratio yang
menunjukkan tingkat hasil underwriting yang dapat diperoleh perusahaan serta
mengukur tingkat keuntungan dari usaha asuransi. Komponen hasil underwriting
meliputi :
Pendapatan underwriting, adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas
pokok perusahaan asuransi.
Beban underwriting, adalah beban yang dikeluarkan perusahaan asuransi
untuk mendapatkan, memelihara, dan menyelesaikan kerugian suatu
pertanggungan.
c. Peranan Underwriting
Sejak dulu pemasaran asuransi dimulai dengana agen, maka agen ini sering
dinamakan underwriter. Penggunaan istilah underwriter dalam referensi terhadap
seorang agen lebih umum terdapat di asuransi jiwa daripada dalam asuransi kerugian.
Tetapi kenyataannya peranan agen underwriting jauh lebih besar pada asuransi
kerugian.
d. Proses Underwriting
Untuk melakukan proses underwriting yang efektif, underwriter harus menumpulkan
sebanyak mungkin informasi tentang pokok-pokok asuransi dalam batas-batas waktu
dan biaya memperoleh data tambahan.
Ada lima sumber informasi tentang hazard yang berhubungan dengan suatu risiko,
yaitu :
Pernyataan pemohon yang dicantumkan dalam formulir
Informasi dari agen atau perantara
Penyelidikan
Biro informasi
Pemeriksaan fisik atau inspeksi
e. Kebijakan Pertanggungjawaban
Pertanggungan dimulai dengan rumusan tentang kebijaksanaan pertanggungan oleh
perusahaan asuransi yang umumnya dibangun oleh petugas yang ditugaskan dalam
underwriting. Kebijaksanaan underwriting menentukan kerangka kerja dalam
membuat keputusan pertanggungan.