Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HADI SUNARKO

NIM : 041492869
TUGAS : 2
MATA : PEMASARAN JASA
KULIAH

1. Jelaskan 2 macam agen dalam saluran distribusi jasa!


2. Jelaskan strategi penetapan harga menggunakan metode tripod!
3. Jelaskan tujuan dari sebuah periklanan!
4. Jelaskan peran penting Sumber Daya Manusia dalam perusahaan jasa!
5. Jelaskan bagaimana langkah-langkah dalam membuat blueprint service

 Jawaban :

1. 2 Macam agen dalam saluran distribusi jasa :

1. Agen Penjualan
Mempunyai otoritas kontraktual untuk menjualkan output jasa perusahaan induk.
Penunjukan agen penjualan karena pengetahuan agen tentang pasar yang lebih
baik dibandingkan perusahaan induk dan mampu mempengaruhi harga serta
persyaratan penjualan.

2. Agen Pembelian
Biasanya disewa oleh perusahaan induk untuk memfasilitasi proses pemasaran
dalam bentuk dukungan finansial, keahlian, pengambilan resiko dan transportasi.

Sumber :
EKMA4568 MODUL 3 HAL.3.27

2. Penentapan harga menggunakan tripod mendasarkan pada 3 hal yaitu :

1. Penetapan harga berdasarkan biaya


Mengkaitkan antara harga yang dikenakan dan biaya produksi, penyerahan serta
pemasaran suatu produk. Faktor biaya ini penting untuk dipertimbangkan dalam
penentuan harga karena produk jasa yang ditawarkan tidak hanya pada Core
product saja, namun juga pada supplementary product sebagai pendukung untuk
meningkatkan aspek pelayanan yang dapat menimbulkan biaya tersendiri.

2. Penetapan harga berdasarkan persaingan


Yang membandingkan dengan harga yang dikenakan kompetitor.
Membandingkan harga dengan kompetitor dilakukan oleh konsumen untuk
membuat perbandingan. Perbandingan tersebut akan mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli atau tidak.

3. Penetapan harga berdasarkan nilai


Merupakan praktik penetapan harga yang mengacu pada berapa yang ingin
dibayar pelanggan dengan nilai yang diyakini akan mereka dapat. Konsumen
memiliki 4 ekspresi mengenai nilai yaitu : harga rendah, segala sesuatu yang
memenuhi keinginan, kualitas,sesuatu reward dari pengorbanan ( harga yang
dibayarkan). Konsep value secara sederhana selalu membandingkan antara benefit
( manfaat ) dengan cost ( Biaya ), yang dapat diartikan bahwa produk jasa dinilai
konsumen memberikan value jika benefit yang diterima konsumen lebih besar
dari biaya (harga) yang sudah dibayarkan.

Sumber :
EKMA4568 MODUL 3 HAL.3.40 S/D 3.41

3. Tujuan iklan yang paling mendaasar adalah membujuk, memberikan informasi serta
mengigatkan. Tujuannya memang tidak jauh berbeda dengan tujuan promosi supaya
masyarakat menjadi lebih mudah dalam memahami informasi yang disampaikan.
Iklan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemasaran dan promosi. Maka dari itu
masyarakat bisa mengenal sebuah produk secara spesifik hanya dari sebuah iklan atau alat
pemasaran. Dengan begitu,keuntungan dari sebuah penjualan akan lebih meningkat karena
telah berhasil meraih perhatian masyarakat.

Tujuan iklan pada intinya sangat dibutuhkan oleh kegiatan promosi karena dapat disampaikan
melalui beberapa media, seperti radio atau televisi. Karena memiliki peranan sangat penting,
iklan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan yang mempromosikan produknya.
Sebelum memahami lebih lanjut mengenai tujuan iklan, kita harus mengetahui defenisi dari
iklan sendiri.

Iklan adalah media promosi yang berisi kalimat-kalimat bersifat membujuk atau mengajak
orang-orang. Selain menarik minat pembeli supaya mau membeli produk dan
menggunakannya, iklan juga berisi pesan.

Iklan digunakan untuk promosi masalah komersial dan dibutuhkan pembaca untuk melakukan
banyak hal baik. Menurut KBBI sendiri, iklan berarti berita, pesanan yang bersifat mendorong
hingga membujuk khalayak ramai supaya tertarik dalam menggunakan barang dan jasa.

Iklan juga di defenisikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai produk atau
barang yang dijual. Pemberitahuan tersebut akan dibagikan melalui media massa layaknya
surat kabar atau majalah ditempat-tempat umum.

Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-iklan/
4. Peran penting SDM dalam perusahaan jasa harus dibedakan untuk pengelolaanya lebih lanjut (
payne,1983 ), yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas :

1. Contractors,
Adalah SDM yang berhubungan erat dengan konsumen dan memilih aktifitas
memasarkan secara konvensional. Mereka memiliki posisi dalam hal menjual dan
perannya sebagai coustemer service secara konvensional. SDM yang terlibat
dalam peran ini membutuhkan pelatihan,persiapan dan motivasi yang tinggi untuk
melayani konsumen sehari-hari. Selain itu, dituntut memiliki kemampuan
responsive dalam memenuhi kebutuhan konsumen (Orang yang berperan dalam
penjualan dan layanan pelanggan), pelatihan serta pengembangan kerja secara
intensif ( Receptionis, operator telepon ).

2. Influencers,
tugasnya antara lain mencakup pengadaan riset dan pengembangan, peran SDM
ini lebih terfokus pada inflementasi dari srategi pemasaran perusahaan.Seorang
influencers harusmemiliki potensi kemampuan untuk menarik konsumen melalui
hasil yang diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan
konsumen. Influencers juga diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan
konsumen agar hasilnya lebih baik (R&D,periset pasar).

3. Isolateds,
SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil apabila tidak
mendapat dukungan yang memadai dari manajemen, terutama untuk memotivasi
mereka. SDM harus diarahkan untuk mengetahui perannya, serta strategi
pemasaran perusahaan sehingga mereka dapat berkontribusi lebih optimal bagi
perusahaan (staf pembukuan).

Pengelolaan SDM perusahaan jasa


Dengan melihat berbagai peran penting SDM dalam perusahaan tentunya diharapkan
manajemen tidak lagi memandang sumber daya ini hanya dengan sebelah mata. Kelalaian
dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan serta pengawasan terhadap SDM yang
dimiliki akan merugikan perusahaan. Peran penting dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan
dalam aspek internal marketing dan coustemer service.
Menyadari bahwa manajemen SDM merupakan suatu kegiatan menyeluruh dari perusahaan
yang melibatkan hubungan antara organisasi dengan para karyawan yang menjadi kekayaan
utama dalam pemasaran jasa, maka diperlukan suatu komitmen yang tinggi dari seluruh
elemen yang terlibat didalamnya. Dewasa ini mulai berkembang suatu pandangan bahwa
untuk memasarkan jasa dengan baik kepada konsumen diluar perusahaan,usahakan untuk
memenuhi kebutuhan internal perusahaan terlebih dahulu terutama untuk recruitmen yang
bermutu SDM perusahaan,supplier. Untuk dapat memberikan kualitas terbaik pada external
marketing,maka harus dipastikan setiap karyawan mendaptkan kepuasan kerja yang optimal.
Pandangan yang sama terhadap misi,strategi dan tujuan perusahaan merupakan elemen yang
penting untuk menciptakan komitmen yang tinggi pada setiap karyawan yang pada akhirnya
memotivasi karyawan untuk bekerja optimal.
Untuk meraih kesuksesan dalam internal marketing, perusahaan jasa perlu menekankan pada
pentingnya komunikasi, keterbukaan, tanggungjawab dan integritas yang tinggi terhadap
pencapian tujuan. Internal marketing merupakan langkah awal untuk menciptakan motivasi
yang tinggi baik bagi karyawan maupun konsumen sebagai pengguna jasa.
Dalam mengciptakan suatu kerjasama jangka panjang antara manajemen,karyawan dan
konsumen, konsep internal marketing ini memberikan suatu pandangan bahwa internal market
of employees akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perusahaan maupun
bagi konsumen sehingga internal marketing penting untuk diperhatikan sebagai upaya yang
bersifat jangka panjang.
Proses manajemen yang penting dalam hal ini menurut Gronroos (1990) adalah :

1. Attitude Management
Meliputi sikap dan motivasi karyawan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Pihak manajemen perlu bersifat proaktif terutama dalam perencanaan dan
pengawasan kegiatan karyawannya.

2. Communication Management
Merupakan proses manajemen dalam menyampaikan setiap informasi yang
bertujuan untuk memberikan petunjuk kerja dan memberikan kesempatan pula
pada para karyawan untuk menyampaikan segala masalah yang dihadapi sehingga
dapat terjadi komunikasi dua arah dan terjalin suasana keterbukaan.

Pada kenyataanya, seringkali hal yang pertama lebih diutamakan dan merupakan proses yang
berkelanjutan, sementara komunikasi hanya dilakukan sewaktu-waktu saja. Untuk mencapai
kesuksesan, sabaiknya kedua proses tersebut. Merupakan program yang ditujukan bagi SDM
perusahaan berupa pemberian informasi pengetahuan dasa mengenai strategi
kerja,sikap,kemampuan, baik berkomunikasi maupun pemasaran jasa serta memahami
konsumen.

Sumber :
http://rifkiemuhammad.blogspot.com/2012/11/peran-penting-sumber-daya-manusia-
sdm_9385.html

5. Ada setidaknya 6 langkah untuk membangun service blueprint di perusahaan Anda. Langkah
tersebut adalah :

1. Identifikasi jasa apa yang akan dirancang.


2. Identifikasi siapa pelanggan dan bagaimana mereka tersegmen.
3. Petakan proses pelayanan dari kacamata pelanggan
4. Petakan proses apa yang dilakukan oleh lini depan dan lini belakang kita
5. Hubungkan aktivitas kontak dengan fungsi pendukung yang dibutuhkan
6. Tambahkan bukti fisik pada setiap titik kontak.

Jika Anda telah selesai membangun dokumen cetak biru pelayanan Anda, maka telah siaplah
Anda untuk mulai mengimplementasikan cetak biru tersebut. Langkah utama dalam
implementasi cetak biru pelayanan adalah dengan mengkomunikasikan kepada seluruh
karyawan mengenai proses apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan.

Selanjutnya tak kalah pentingnya untuk menekankan peran penting setiap orang dalam
pelayanan akhir. Bagaimana kualitas pekerjaan satu orang dapat berimbas pada pelayanan
seluruh perusahaan.

Pada akhirnya, cetak biru berfungsi sebagai trigger untuk melakukan inovasi. Dengan


rangkaian proses yang terpapar dengan jelas, kita dapat mengeliminasi proses yang tidak 
dibutuhkan. Memodifikasi dengan cara baru untuk proses yang telah standar, dan menambah
proses  agar menjadi titik differensiasi dengan pesaing. Jelas bukan, merancang proses
pelayanan Anda, berarti merancang keunggulan perusahaan di masa depan.

Ketika ingin membangun atau merenovasi rumah. Bagaimanakah Anda melakukan proses itu?
Ya, tentu saja mulai dari ide, kemudian merancang rumah seperti apa yang hendak dibangun,
menuangkannya dalam bentuk gambar.

Proses setelah itu adalah hitung-menghitung biaya di sana-sini, kekuatan bangunan dan lain-lain,
kemudian barulah pekerjaan fisiknya dimulai. Walaupun agak merepotkan, namun pekerjaan di-
atas meja atau urusan rancang-merancang biasanya memakan waktu yang sedikit lebih lama.

Proses rancangan yang sama juga terdapat pada perancangan produk barang seperti mobil,
sepatu, komputer, dan lain-lain. Mengapa? Tentu agar produk barang  yang dihasilkan dapat
sesuai dengan yang diharapkan, dan kesulitan-kesulitan yang muncul dapat diantisipasi
sebelumnya.

Jika untuk suatu produk barang yang dapat dilihat, dapat dirasa dan mudah dibayangkan saja,
orang mau berpayah-payah membuat suatu rancangan, bukankah untuk suatu produk yang
bersifat jasa rancangan serupa harusnya menjadi lebih penting.
Proses merancang jasa, yang disebut service blueprinting sangatlah penting. Tujuan
pembuatan blueprint ini adalah untuk memahami pengalaman pelayanan dari kacamata
pelanggan, serta untuk memperjelas kontribusi atau peran masing-masing bagian dalam service
delivery.
Dengan adanya service blueprint yang terkomunikasi, karyawan dapat memahami konteks
keberadaan tugas-tugasnya dalam big picture pelayanan pelanggan. Selain itu, service
blueprint juga dapat digunakan sebagai titik tolak pengembangan pelayanan masa depan
Sumber :
inspirewhy.com (21/3/2010) Wahyu T. Setyobudi. Staf Pengajar PPM School of
Management. Peneliti dan Konsultan PT. Binaman Utama, PPM Consulting.
WHY@ppm-manajemen.ac.id
https://manajemenppm.wordpress.com/2013/10/04/service-blueprinting/

Anda mungkin juga menyukai