Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 MANAJEMEN KUALITAS

1. Jelaskan pengertian dan tujuan Penjaminan Kualitas ( Quality Assurance)!


Jawab:
Penjaminan kualitas (Quality Assurace) adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis
yang penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan tertentu dari kualitas (Elliot, 1993). Kebutuhan tersebut merupakan refleksi
dari kebutuhan pelanggan. Penjaminan kualitas biasanya membutuhkan evaluasi secara
terus-menerus dan biasanya digunakan sebagai alat bagi manajemen. Sementara itu,
menurut Gryna, penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk memberikan buktibukti
untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif. Kegiatan
penjaminan kualitas tersebut bukannya tanpa tujuan. tujuan kegiatan tersebut dapat
dipandang dari pihak internal maupun eksternal organisasi. Menurut Yorke (1997),
tujuan penjaminan kualitas antara lain:
 Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktik yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
 Memudahkan menddapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas, atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
 Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bilamungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan
standar pesaing.
 Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki
Selain itu, tujuan diadakannya penjaminan kualitas ini adalah agar dapat
memuaskanberbagai pihak yang terkait didalamnya sehingga dapat berhasil mencapai
sasaran masing-masing. Penjaminan kualitas merupakan bagian yang menyatu dalam
membentuk kualitas produk dan layanan suatu organisasi atau perusahaan.
2. Jelaskan elemen penting apa saja yang berkaitan dalam penjaminan kualitas (Patel
(1994)!
Jawab:
Patel (1994) mengumpulkan sejumlah elemen penting yang berkaitan dalam penjaminan
kualitas, yaitu:
 Kebijakan, yang meliputi tujuan, filosofi, dan nilai dari produk atau jasa,
misalnya tanggapan, mudah diakses, sesuai dengan kebutuhan, kesamaan atau
keadilan, efisiensi, efektivitas, dapat diterima oleh masyarakat, dan tepat waktu.
 Komitmen yang jelas terhadap kualitas pada seluruh produk atau jasa yang ada
(baik lagsung maupun tidak langsung) yang harus dimengerti dan dianut oleh
seluruh staff.
 Metode yang efektif dan disepakati mengenai keterlibatan pelanggan dalam
perencanaan dan pandangan terhadap produk dan pelayanan.
 Standar kesesuaian atau pencapaian yang bersifat khusus.
 Tindakan perbaikan bila standar tidak terpenuhi.
 Prosedur pelatihan dan pengembangan staf yang berkaitan dengan penjaminan
kualitas dan pengendalian kualitas.
 Adanya kesepakatan kontrak anatara produsen atau pemberi jasa dan pelanggan.
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang ISO 9000 series (9000 s/d 9004)!
Jawan:
ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama bila ingin merebut
pelanggan yang menyaratkan penjjaminan kualitas (quality assurance). Standar ISO
9000 mencakup pembicaraan mengenai resiko, biaya, manfaat, tanggung jawab
manajemen, prinsip-prinsipp sistem kualitas dan blok-blok lain yang membantu
menasyarakatkan standar kualitas yang sesuai dengan situasi nyata. Standar ISO 9000
memiliki 5 bagian, yaitu:
 ISO 9000 – Standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas – pemandu
untuk pemilihan dan penggunaan standar. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang
digunakan bersamaan dengan keseempat standar lainnya.
 ISO 9001 – sistem kualitas – Model untuk penjaminan kualitass dalam
perancangan/pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan jasa, ISO 9001
menjamin ketaatan terhadap kualitas dalam tahap perancangan dan
pengembangan, produksi, instalasa dan pelayanan jasa. Oleh karena itu,
perusahaan perekayasaan, konstruksi dan manufaktur yang produknya melalui
tahap-tahap tersebut sangat berkepentingan dengan standar ini.
 ISO 9002 – Sistem kualitas – Model untuk penjaminan kualitas untuk produksi
dan instalasi. Model ini lebih lunak daripada ISO 9001 dan biasa digunakan oleh
perusahaan manufaktur yang umum ketika spesifikasi prduk telah dirancan dan
ditetapkan dengan pasti.
 ISO 9003 – Sistem kualitas – Model untuk penjaminan kualitas dalam inspeksi
akhir dan pengujian. Model ini sangat terbatas dan sedikit digunakan. Standar ini
sesuai untuk organisasi yang ingin membuktikan inspeksi dan pengujian prosedur
dan kebijakannya.
 ISO 9004 – Elemen-elemen manajemen kualitas dan sistem kualitas –
Pemandu/pedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai
berbagai elemen yang termasuk dalam sistem kualitas dan juga struktur yang
diharapkan dalam sistem tersebut. ISO 9004 berisi pemandu dalam hal-hal yang
berkaitan dengan faktor teknis, administratif, dan sumber daya manusia yang
dapat mempengaruhi kualitas produk dan jasa. Selain itu, juga berguna untuk
pemandu dalam pengembangan dan implementasi suatu sistem kualitas.

4. Apakah manfaat penerapan ISO 9000 di tinjau dari aspek perkembangan dan
pertumbuhan perusahaan.!
Jawab:
Manfaat penerapan ISO 9000 di tinjau dari aspek perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan, yaitu:
 Sebagai sarana pemasaran.
 Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui sistematika
dan pendekatan yang terorganisir pada pemastian kualitas.
 Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
 Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau jassa dengan
memenuhi persayaratan pembeli melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih
baik, penguatan pengendalian bisnis dan proses teknis, penurunan pemborosan
karena kualitas kerja yang buruk.
 Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan
instruksi yang baik.
 Mengantisipasi tuntutan konsumen atas produk dan tingkat persaingan usaha
yang telah mengalami evolusi sehingga produsen menanggapinya melalui
pendekatan kualitas, pengendalian kualitas, pemastian kualitas, manajemen
kualitas dan manajemen kualitas terpada (TQM).
 Sebagai fondasi yang mantap untuk pengendalian kualitas selanjutnya menuju
manajemen kualitas terpadu.

5. Jelaskkan 5 hal yang harus diketahui pimpinan dalam melaksanakan manajemen kualitas,
khususnya Total Quality Management (TQM)!
Jawab:
Oakland (1994) mengidentifikasi adanya 5 hal yang harus diketahui pimpinan dalam
melaksanakan manajemen kualitass, khususnya Total Quality Management (TQM),
yaitu:
 Mengenal para pelanggannya dan menemukan kebutuhan mereka.
 Menyusun standar yang konsisten dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
 Melaksanakan pengendalian proses dan sistem dan memperbaiki kemampuannya.
 Tanggung jawab pimpinan dalam menyusun filosofi, kebijakan kualitas, dan
menyediakan motivasi melalui kepemimpinan dan menyiapkan personil yang
mampu mencapai sasaran kualitas.
 Pemberdayaan personil pada seluruh level dalam organisasi untuk melaksanakan
perbaikan kualitas.

6. Apakah yang dimaksud dengan Kepemimpinan dalam kualitas secara total (Total Quality
Leadership atau TQL) dan apa sajakah prinsip TQL?
Jawab:
Kepemimpinan dalam kualitas secara total (Total Quality Leadership atau TQL) adalah
sistem manajemen strategi yang terintegrasi, untuk mencapai kepuasan pelanggan yan
gmelibatkan seluruh pemimpin dan seluruh pengikut atau karyawan dan penggunaan
metode kuantitatif untuk mengadakan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam proses organisasi. TQL meliputi tiga prinsip yaitu mencapai
kepuasan pelanggan, membuat perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan,
dan membangun tanggung jawab setiap orang terhadap kualitas.

7. Apakah yang dimaksud dengan Strategic Quality Management (SQM)?


Jawab:
Strategic Quality Management (SQM) merupakan kerangka kerja yang komprehensif
dan bersifat strategik yan gmenghubungan profitabilitas, sasaran usaha, dan persaingan
untuk perbaikan kualitas dengan tujuan pengaturan sumber daya manusia, material dan
informasi dalam organisasi atau perusahaan untuk memperbaiki produk dan jasa secara
terus menerus dan berkesinambungan yang akan disampaikan kepada pelanggan. Oleh
karena itu, SQM sebenarnya merupakan istilah lain dari TQM. Keduanya menyangkut
keputusan strategik dan secara terus-menerus dan berkesinambungan selalu mengadakan
perubahan dan perbaikan yang berfokus pada pelanggan, dan memiliki keterlibatan
penuh dari semua pihak.
8. Jelaskan konsep inti dalam SQM menurut Tummala dan Tang (1996) !
Jawab:
Menurut Tummala dan Tang (1996) konsep inti dalam SQM meliputi:
 Fokus pada pelanggan (customer focus). Fokus pada pelanggan ini merupakan
sasaran kualitas dan strategi dalam penerapan SQM.
 Kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan yang dimaksud adalah
kepemimpinan pada seluruh level manajemen dalam organisasi, khususnya dalam
menjaga dan memelihara hubungan yang dekat antar divisi atau bagian dalam
organisasi, mengomunikasikan sasaran kualitas, pendidikan dan pelatihan
karyawan mengenai bagaimana membuat kualitas sebagai prioritas utama.
 Perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan (continous improvement),
meluputi memberikan yang terbaik dalam produk dan jasa, menghassilkan produk
yang seragam dengan mengadakan brenchmarking, mengurangi variasi,
mengurangi atau menghilangkan kesalaha, memperbaiki kemampuan
memberikan respo, meningkatkan produktifitas dan efektif dalam penggunaan
seluruh sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi atau perusahaan.
 Perencanaan kualitas strategik (strategic quality planning). Untuk dapat
mendapai kesempurnaan dalam kualitas dan menjadi market leader,
membutuhkan orientasi ke masa mendatang dan kemauan membuat komitmen
dalam jangka panjang dengan pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemassok
dan masyarakat.
 Kualitas desain, kecepatan dan pencegahan (design quality, speed and
prevention). Organisasi atau perusahaan dituntut untuk menjadi inovatif dalam
menerapkan teknologi, menggunakan sistem pemrosesan yang terencana dengan
baik dan terintegrasi dengan sempurna dan mempunyai perencanaan dalam
produk maupun jasa berdasar perancangan terbaru dengan konsep kreatif dan
peralatan yang paling kompleks.
 Partisipasi dan kerja sama seluruh personil (people participation and
partnership). Strategi inovatif banyak melibatkan karyawan, dengan program
karyawan multi fungsi (multi-functional employee), program manajemen tim
yang mandiri oleh karyawan (self0managed team), program manajemen
partisipatif (paticipative manajement) dan gugus kualitas (quality circle), yang
harus didukung untuk memperbaiki keahlian, pengetahuan, kinerja dan flesibilitas
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kualitas.
 Manajemen berdasar fakta (fact-based management). Untuk dapat mencapai
sasaran kinerja dan kualitas diperlukan manajemen proses yang berdasarkan
informasi, data, dan analisis yang dapat dipercaya.
Sumber:
Ariani, D. W. (2021). Manajemen Kualitas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai