4. Apakah manfaat penerapan ISO 9000 di tinjau dari aspek perkembangan dan
pertumbuhan perusahaan.!
Jawab:
Manfaat penerapan ISO 9000 di tinjau dari aspek perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan, yaitu:
Sebagai sarana pemasaran.
Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui sistematika
dan pendekatan yang terorganisir pada pemastian kualitas.
Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau jassa dengan
memenuhi persayaratan pembeli melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih
baik, penguatan pengendalian bisnis dan proses teknis, penurunan pemborosan
karena kualitas kerja yang buruk.
Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan
instruksi yang baik.
Mengantisipasi tuntutan konsumen atas produk dan tingkat persaingan usaha
yang telah mengalami evolusi sehingga produsen menanggapinya melalui
pendekatan kualitas, pengendalian kualitas, pemastian kualitas, manajemen
kualitas dan manajemen kualitas terpada (TQM).
Sebagai fondasi yang mantap untuk pengendalian kualitas selanjutnya menuju
manajemen kualitas terpadu.
5. Jelaskkan 5 hal yang harus diketahui pimpinan dalam melaksanakan manajemen kualitas,
khususnya Total Quality Management (TQM)!
Jawab:
Oakland (1994) mengidentifikasi adanya 5 hal yang harus diketahui pimpinan dalam
melaksanakan manajemen kualitass, khususnya Total Quality Management (TQM),
yaitu:
Mengenal para pelanggannya dan menemukan kebutuhan mereka.
Menyusun standar yang konsisten dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Melaksanakan pengendalian proses dan sistem dan memperbaiki kemampuannya.
Tanggung jawab pimpinan dalam menyusun filosofi, kebijakan kualitas, dan
menyediakan motivasi melalui kepemimpinan dan menyiapkan personil yang
mampu mencapai sasaran kualitas.
Pemberdayaan personil pada seluruh level dalam organisasi untuk melaksanakan
perbaikan kualitas.
6. Apakah yang dimaksud dengan Kepemimpinan dalam kualitas secara total (Total Quality
Leadership atau TQL) dan apa sajakah prinsip TQL?
Jawab:
Kepemimpinan dalam kualitas secara total (Total Quality Leadership atau TQL) adalah
sistem manajemen strategi yang terintegrasi, untuk mencapai kepuasan pelanggan yan
gmelibatkan seluruh pemimpin dan seluruh pengikut atau karyawan dan penggunaan
metode kuantitatif untuk mengadakan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam proses organisasi. TQL meliputi tiga prinsip yaitu mencapai
kepuasan pelanggan, membuat perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan,
dan membangun tanggung jawab setiap orang terhadap kualitas.
8. Jelaskan konsep inti dalam SQM menurut Tummala dan Tang (1996) !
Jawab:
Menurut Tummala dan Tang (1996) konsep inti dalam SQM meliputi:
Fokus pada pelanggan (customer focus). Fokus pada pelanggan ini merupakan
sasaran kualitas dan strategi dalam penerapan SQM.
Kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan yang dimaksud adalah
kepemimpinan pada seluruh level manajemen dalam organisasi, khususnya dalam
menjaga dan memelihara hubungan yang dekat antar divisi atau bagian dalam
organisasi, mengomunikasikan sasaran kualitas, pendidikan dan pelatihan
karyawan mengenai bagaimana membuat kualitas sebagai prioritas utama.
Perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan (continous improvement),
meluputi memberikan yang terbaik dalam produk dan jasa, menghassilkan produk
yang seragam dengan mengadakan brenchmarking, mengurangi variasi,
mengurangi atau menghilangkan kesalaha, memperbaiki kemampuan
memberikan respo, meningkatkan produktifitas dan efektif dalam penggunaan
seluruh sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi atau perusahaan.
Perencanaan kualitas strategik (strategic quality planning). Untuk dapat
mendapai kesempurnaan dalam kualitas dan menjadi market leader,
membutuhkan orientasi ke masa mendatang dan kemauan membuat komitmen
dalam jangka panjang dengan pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemassok
dan masyarakat.
Kualitas desain, kecepatan dan pencegahan (design quality, speed and
prevention). Organisasi atau perusahaan dituntut untuk menjadi inovatif dalam
menerapkan teknologi, menggunakan sistem pemrosesan yang terencana dengan
baik dan terintegrasi dengan sempurna dan mempunyai perencanaan dalam
produk maupun jasa berdasar perancangan terbaru dengan konsep kreatif dan
peralatan yang paling kompleks.
Partisipasi dan kerja sama seluruh personil (people participation and
partnership). Strategi inovatif banyak melibatkan karyawan, dengan program
karyawan multi fungsi (multi-functional employee), program manajemen tim
yang mandiri oleh karyawan (self0managed team), program manajemen
partisipatif (paticipative manajement) dan gugus kualitas (quality circle), yang
harus didukung untuk memperbaiki keahlian, pengetahuan, kinerja dan flesibilitas
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kualitas.
Manajemen berdasar fakta (fact-based management). Untuk dapat mencapai
sasaran kinerja dan kualitas diperlukan manajemen proses yang berdasarkan
informasi, data, dan analisis yang dapat dipercaya.
Sumber:
Ariani, D. W. (2021). Manajemen Kualitas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.