4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Paradigma baru manajemen kualitas?!
Paradigma baru manajemen kualitas adalah meningkatkan kualitas produk dan jasa
namun dengan menekan biaya, yaitu biaya pemborosan karena menghasilkan produk
yang cacat atau tidak sesuai keinginan pelanggan. Ada dua kelompok biaya kualitas,
yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (yang meliputi biaya pencegahan
dan biaya penilaian atau pengujian) dan biaya yang dikeluarkan karena menghasilkan
produk cacat (yang meliputi biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
Biaya kualitas berhubungan dengan nilai kualitas yang merupakan bidang maksimum di
mana biaya kualitas minimum. Dalam dalam paradigma baru, untuk menciptakan produk
berkualitas dapat dicapai dengan biaya rendah, yaitu dengan menghilangkan
pemborosan.
6. Tuliskan beberapa Prinsip penting untuk keberhasilan praktek TQM (Saraph et al.
(1989))!
1. Berfokus pada pelanggan
Customer yang menentukan tingkat kualitas suatu produk atau jasa. Mereka tidak
melihat usaha apa saja yang dilakukan organisasi untuk mendorong peningkatan
kualitas dan kepuasan pada customer. Seperti, memberikan pelatihan pada
karyawan, mengintegrasikan kualitas ke dalam proses desain, meningkatkan
sistem komputerisasi atau perangkat lunak, dan lain sebagainya.
2. Keterlibatan karyawan
Semua karyawan berpartisipasi untuk mencapai tujuan bersama. Sasaran mutu
melibatkan seluruh tingkat baik tingkat pemimpin maupun karyawan. sehingga
sasaran yang ingin dicapai organisasi diketahui oleh semua tingkatan tidak hanya
pada level pimpinan.Tindakan ini akan menguntungan organisasi.
3. Peningkatan Berkesinambungan
Komponen utama dari TQM adalah perbaikan terus-menerus. Perbaikan terus-
menerus akan menyebabkan peningkatan yang lebih tinggi terhadap kualitas
proses. perbaikan terus-menerus akan memastikan perusahaan akan menemukan
cara-cara baru dan teknik dalam memproduksi produk berkualitas lebih baik,
produksi menjadi lebih kompetitif, serta melebihi harapan pelanggan.
4. Sistem terintegrasi
Proses mikro menambah proses yang lebih besar, dan semua proses digabungkan
ke dalam proses bisnis yang diperlukan untuk menentukan dan menerapkan
strategi. Setiap orang harus memahami visi, misi, dan prinsip serta kebijakan mutu,
tujuan, dan proses organisasi. Kinerja bisnis harus dipantau dan dikomunikasikan
secara terus menerus.
Setiap organisasi memiliki budaya kerja yang unik. Dengan demikian, sistem
terintegrasi menghubungkan unsur-unsur peningkatan bisnis dalam upaya untuk
terus meningkatkan dan mencapai harapan pelanggan, karyawan, dan pemangku
kepentingan lainnya.