Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Ari Julianto

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031006353

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4265/Manajemen Kualitas

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
EKMA4265-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4265/Manajemen Kualitas
Tugas :3

No. Soal
1. Jelaskan tiga kelompok besar dimensi TQS dari perspektif manajemen!

2. Jelaskan perbedaan dimensi kualitas layanan antara perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa dari
sisi manajemen kualitas layanan dan manajemen proses!

3. Jelaskan dimensi kualitas pada industri jasa menurut Garvin!

4. Jelaskan 3 macam instrumen pengukuran kualitas yang biasa di gunakan.!

5. Jelaskan sasaran utama dan sasaran sistem dari JIT

6. Jelaskan hubungan antara JIT, MRP, dan MRP II?

7. Jelaskan six sigma sebagai sistem manajemen, alat ukur, dan sebagai teknik.?

8. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi kendala dalam melaksanakan six sigma!

9. Jelaskan konsep Lean manajemen yang anda pahami!

10. Jelaskan istilah 5 S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke dan berikan contohnya

1 dari 1
1. Jelaskan tiga kelompok besar dimensi TQS dari perspektif manajemen!
Sureshchadar et al. (2001) mengidentifikasikan 12 dimendi penting dalam TQSdari
perspektif manajemen. Keduabelas dimensi penting tersebut yang juga merupakan dimensi
dalam TQM di lingkungan organisasi jasa. Dimensi tersebut adalah:
1) Komitmen manajemen puncak dan kepemimpinan visioner.
2) Manajemen sumber daya manusia.
3) Sistem teknik
4) Sistem informasi dan sistem analisis
5) Benchmarking
6) Perbaikan terus-menerus
7) Fokus pada pelanggan
8) Kepuasan karyawan
9) Intervensi serikat kerja
10) Tanggung jawab sosial
11) Servicescapes
12) Budaya layanan
Keduabelas dimensi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar.
Kelompok pertama, adalah dimensi manajemen kualitasgenerik yang berlaku untuk
perusahaan manufaktur maupun jasa. Dimensi ini meliputi komitmen manajemen puncak
dan kepemimpinan visioner, manajemen sumber daya manusia, desain dan manajemen
proses atau sistem teknik, sistem informasi dan sistem analisis, benchmarking, perbaikan
terus-menerus dan berkesinambungan, fokus pada pelanggan, dan kepuasan karyawan.
Kelompok kedua, adalah dimensi yang jarang ditemukan dalam literatur namun
merupakan elemen kunci dalam TQM untuk perusahaan manufaktur dan jasa. Dimensi
tersebut adalah intervensi serikat buruh dan tanggung jawab sosial. Kelompok ketiga,
merupakan faktor-faktor unik dalam oraganisasi jasa yaitu servicescapes dan budaya
layanan.

2. Jelaskan perbedaan dimensi kualitas layanan antara perusahaan manufaktur dan


perusahaan jasa dari sisi manajemen kualitas layanan dan manajemen proses!

Dimensi Perusahaan Manufaktur Perusahaan Jasa


Komitmen dan kepemimpinan visioner Komitmen dan kepemimpinan visioner
Pendorong
dari manajemen puncak dari manajemen puncak
Sistem
organisasi SDM Keahlian berorientasi tugas, kerja tim, Keahlian interpoersonal, kerja tim, nilai-
rekrutmen dan keahlian tehnik, & nilai-nilai kualitas nilai jualitas
seleksi
Soft topics, yaitu keahlian berkomunikasi,
Pelatihan dan Hard topics, yaitu akutansi, perancangan,
hubungan interpersonal, kerja tim, perilaku
pendidikan statistik, dsb.
karyawan, dan layanan pelanggan
Penyediaan kekuasaan, informasi,
Dukungan infrastruktur sebagai sumber
penghargaan, pengetahuan, perlindungan
Pemberdayaan yang dibutuhkan dan bantuan teknik,
karyawan selama pemberian layanan
karyawan peningkatan otonomi dan tanggung jawab
pelanggan, menekankan pada hubungan
yang menekan pada shop-floor workers
personil
Gugus kendali mutu, team perbaikan
Keterlibatan Gugus kendali mutu, team perbaikan kualitas, brainstorming, dst yang
karyawan kualitas, brainstorming, dst menekankan pada keterlibatan karyawan
dalam organisasi jasa
Sistem teknik
QFD, house of quality, desain taguchi, Mencegah kesalahan, gap analysis, critical
manajemen
poka-yoke, pencegahan kesalahan, dst inciden technique
kualitas layanan
Pengendalian kualitas statistik, Sistematisasi, standarisasi,
Manajemen
pengendalian proses statistik, JIT, Six penyederhanaan, komputerisasi, jaringan
proses
sigma quality, dst kerja, dst
Data yang berhubungan dengan biaya, Data yang berhubungan dengan kepuasan
Sistem
akutansi keuangan, penjualan , pelanggan, kualitas layanan, dan kepuasan
informasi
pemasaran, pembelian, dst karyawan
Pentingnya budaya dalam perusahaan Penyampaian layanan yang tidak terbatas,
Budaya
manufaktur melebihi teknologi critical incident, recovery
Kondisi seperti suhu,ventilasi, kegaduhan,
Tangible Tidak dapat diterapkan
simbol, iklan, layout, dst
Tanggung jawab Kewargaan organisasi dengan melakukan
Manajemen lingkungan, ISO 14000, dst
sosial perbuatan yang etis
Peran yang dimainkan oleh serikat kerja Peran yang dimainkan oleh serikat kerja
Hubungan
yang berpengaruh pada sistem organisasi yang berpengaruh pada sistem organisasi
industrial
SDM SDM dengan berfokus pada pelanggan
Ciri keprilakuan, seperti kepuasan
Karakteristik produk, proses, biaya, pelanggan, kepuasan karyawan, kualitas
Benchmarking
strategi, dst layanan, produk dan jasa yang
disampaikan
Kepuasan pada pelanggan dan karyawan
Sasaran
merupakan inti TQM, fokus pada kualitas Kesenangan dan loyalitsa pelanggan,
Fokus pada
produk, pengurangan cacat, kesesuaian keinginan membeli
pelanggan
dengan spesifikasi, kelayakan waktu, dll
Kepuasan dan komitmen pelanggan,
Kepuasan pengenalan kontribusi dan pencapaian
karyawan kualitas, perilaku yang lebih baik, nilai dan
etika kerja, dst
Ambience Continuous Improvment Continuous Improvment

3. Jelaskan dimensi kualitas pada industri jasa menurut Garvin!


Menurut Garvin (1996), dimensi kualitas pada industri jasa antara lain:
 Communication, yaitu komunikasi atau hubungan antara penerima jasa dengan
pemberi jasa.
 Credibility, yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.
 Security, yaitu keamanan terhadap jasa yang diberikan.
 Knowing the customer, yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima jasa
atau pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.
 Tangibles, yaitu bahwa dalam memberikan layanan kepada pelanggan harus dapat
diukur atau dibuat standarnya.
 Reliability, yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam
memenuhi janji para penerima jasa.
 Responsiveness, yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan
penerima jasa.
 Competence, yaitu kemampuan dan keterampilan pemberi jasa yang dibutuhkan
setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada pemberi jasa.
 Access, yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak pelanggan atau
penerima jasa.
 Courtesy, yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan
personil.

4. Jelaskan 3 macam instrumen pengukuran kualitas yang biasa di gunakan.!


1) Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat pendapatan penduduk merupakan jumlah atau tingkat penghasilan setiap
penduduk dalam satu tahun. Pendapatan perkapita ini dipengaruhi oleh besar kecilnya
pendapatan ekonomi nasional (Gross National Product) dan pertumbuhan jumlah
penduduk. Atau PI = GNP/P.
Keterangan :
PI = Perkapita Income (pendapatan perkapita)
GNP = Gross National Product (pandapatan nasional kotor)
P = Population (jumlah penduduk)
Pendapatan penduduk yang rendah berakibat pada rendahnya taraf kehidupan dan
kesejahteraan penduduk.

2) Tingkat Pendidikan Penduduk


Faktor penentu kualitas atau mutu sumber daya manusia adalah tinggi rendahnya
tingkat pendidikan. Pendidikan yang rendah akan menyebabkan rendahnya kualitas
sumber daya manusia pula.
Kualitas penduduk akan berpengaruh secara langsung pada kualitas kerja dan hasil
produksi. Rendahnya kualitas penduduk akan menghambat kemampuan penduduk dalam
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Baca : Peningkatan Kuantitas dan
Kualitas Hasil Produksi.

3) Tingkat Kesehatan Penduduk


Tingkat kesehatan penduduk tercermin dari tinggi rendah tingkat kematian penduduk
(angka kematian kasar dan angka kematian bayi); usia harapan hidup, keadaan gizi dan
kebersihan lingkungan.Tingkat kesehatan penduduk erat hubungannya dengan dua
parameter sebelumnya, yakni tingkat pendapatan dan pendidikan penduduk. (AS)
5. Jelaskan sasaran utama dan sasaran sistem dari JIT
JIT sasaran utamanya adalah meningkatkan produktivitas sistem produksi atau operasi
dengan cara menghilangkan semua kegiatan yang tidak menambah nilai bagi suatu produk,
karena JIT merupakan suatu filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan.

6. Jelaskan hubungan antara JIT, MRP, dan MRP II?


Pada dasarnya MRP dan JIT berbeda, bahkan berlawanan. Bila JIT berproduksi
berdasarkan pesanan atau permintaan pelanggan, namun MRP lebih pada pemenuhan
proses produksi untuk usaha perakitan (assembling). MRP masih mentolerir adanya leap
time dan stock on hand, sementara JIT tidak. Sedangkan MRP II diciptakan untuk dapat
mendukung JIT. MRP II biasanya digunakan bersama dengan penerapan JIT pada industri
manufaktur untuk berproduksi mengikuti pull production system. Oleh karena itu,
pengintegrasian keduanya disebut sebagai sistem MRP II/JIT.

7. Jelaskan six sigma sebagai sistem manajemen, alat ukur, dan sebagai teknik.?
 Six sigma sebagai sistem manajemen
Penggunaan six sigma sebagai alat ukur yang konsisten akan membantu organisasi
memahami dan mengontrol proses intinya. Sebagai sistem manajemen, six sigma diterapkan
sebagai metode problem solving yang sistematis yang membantu organisasi mendapatkan
solusi yang didasarkan pada akar permasalahan.
 Six sigma sebagai alat ukur
Six sigma sabagai alat ukur dapat disamaartikan dengan pengukuran berat. Alat yang
kita pakai jika ingin tahu berat badan adalah menggunakan timbangan. Hal yang sama juga
berlaku untuk penerapan six sigma sebagai alat ukur. Jika kita ingin membandingkan dua atau
lebih proses yang berbeda dan ingin mengetahui mana yang lebih bagus kinerjanya, maka six
sigma-lah alat ukurnya.
 Six sigma sebagai teknik/metode
Dalam memecahkan suatu masalah, six sigma menyediakan metode yang dikenal
dengan Define Measure Analyze Improve and Control (DMIAC). Define adalah mamvalidasi
masalah. Measure adalah mengukur masalah tersebut. Analyze adalah mencari sumber atau
akar permasalahan. Improve adalah menentukan, memprioritaskan, dan mengimplementasi
solusi dari tiap masalah yang sudah tervalidasi. Sementara itu, Control adalah menjaga agar
solusi yang sudah diterapkan tetap berjalan agar permasalahan tidak muncul kembali.
walaupun demikian, metode dalam six sigma tidak harus menggunakan DMIAC.

8. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi kendala dalam melaksanakan six sigma!


Menurut Eckes (2000), ada beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan six sigma, terutama
karena tidak mau mengadakan perubahan, khususnya dalam hal:
a) Teknik, yang disebabkan orang-orang menemui kesulitan dalam memahami teknik
statsistik untuk mendapatkan informasi. Pendidikan dan keterlibatan sangat
diperlukan dalam mengatasi hal ini.
b) Politik, yang didasarkan pada mencari solusi untuk diterapkan. Strategi untuk
menghindarinya adalah pemenuhan kebutuhan akan perubahan dan menunjukkan
bagaimana perubahan memberikan manfaat bagi semua orang.
c) Individu, yang meliputi karyawan yang mendapatkan tekanan sebagai hasil dari
masalah-masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan organisasi. Strategi yang
dapat digunakan untuk mengatasinya adalah mengurangi beban kerja karyawan.
d) Organisasi, yang terjadi apabila memegang teguh pada nilai-nilai lama. Hal ini dapat
diatasi bila ada komunikasi yang baik dari pimpinan mengenai nilai-nilai yang
mendukung manfaat six sigma.
e)

9. Jelaskan konsep Lean manajemen yang anda pahami!


Lean management atau lean operation menawarkan kepada pelanggan dengan secara
tepat apa yang pelanggan inginkan, tanpa pemborosan, dan melalui proses perbaikan
secara terus-menerus dan berkesinambungan. Lean operations dikendalikan oleh aliran
kerja yang dikenal dengan istilah tarikan permintaan pelanggan (the pull of the customer's
order). Penerapan konsep JIT yang dilengkapi dengan lean operations dan dengan
menerapkan six sigma akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan menghasilkan
peningkatan hasil bagi organfsasi atau perusahaan.
Lean operations banyak dibahas dalam fungsi manajemen operasional. Bila JIT cenderung
berfokus internal, lean operations lebih berfokus ekstemal atau berfokus pada pelanggan.
Dengan memahami apa yang pelanggan inginkan dan menjamin bahwa input dari
pelanggan serta umpan batik dari pelanggan merupatan titik awal bagi lean operations.
Lean operations berarti mepgidentifikasi nilai pelanggan dengan menganalisis semua
kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan produk dan mengoptimalkan sehiruh proses
dari sudut pandang pelanggan (Heizer & Render, 2014).

10. Jelaskan istilah 5 S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke dan berikan
contohnya
a) Seiri/Pemilahan, yaitu disiplin di tempat kerja dengan cara melakukan pemisahan
berbagai alat atau komponen di tempatnya masing-masing sehingga untuk mencarinya
nanti bila diperlukan akan lebih mudah. Atau dikatakan manajemen stratifikasi dan
menangani penyebab. Kegiatan ini meliputi:
 Membuang barang yang tidak diperlukan.
 Menangani penyebab kotoran dan kebocoran.
 Membersihkan ruangan.
 Menangani barang yang cacat dan rusak.
 Membersihkan daerah sekitar pabrik.
 Mengatur gudang.

b) Seiton/Pengadaan, yaitu disiplin di tempat nkerja dengan melakukan penyimpanan


fungsional dan membuang waktu utuk mencari barang. Kegiatan ini meliputi:
 Memberikan tempat khusus pada semua barang.
 Ada standar pengarsipan.
 Adanya papan pengumuman yang rapi.
 Penempatan fungsional untuk material, suku cadang, kartu, rak, perkakas,
peralatan, dan lain-lain.

c) Seiso/Pembersihan, yaitu disiplin tempat kerja dengan melakukan pembersihan


sebagai pemeriksaan dan tingkat kebersihan. Kegiatan ini meliputi:
 Membuat pembersihan dan pemeriksaan lebih mudah.
 Setiap orang adalah penjaga dan pembersih gedung.
 Melakukuan pemeriksaan kebersihan dan koreksi masalah kecil.
 Membersihkan tempat yang tidak diperhatikan orang.

d) Seiketsu/Pemantapan, yaitu manajemen visual dah pemantapan 5 S. Kegiatan ini


meliputi: pemberian tanda, pengumuman, label, pengaturan kabel, kode dan
sebagainya secara benar.

e) Shitsuke/Pembiasaan, yaitu pembentukan kebiasaan dan tempat kerja yang


berdisiplin. Kegiatan ini meliputi: pembersihan bersama, manajemen ruangan umum,
dan tanggungjawab individual.

Anda mungkin juga menyukai