Anda di halaman 1dari 4

Fatma Desty Al Verina/031195126

Fatma Desty Al Verina/031195126

Jawaban

1. Kita mengenalada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan


produk berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk menghasil-kan produk
berkua-litas itu memerlukan biaya? Bagai-mana pendapat Anda?
Dengan meningkatkan Kualitas maka secara bersamaan akan meningkatkan
Produktivitas, dan perusahaan akan menikmati keuntungan seperti Harga Pokok
Produksi yang lebih rendah, Mengurangi biaya pekerjaan ulang (rework cost),
meningkatkan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) dan tentunya meraih
Profit (Laba) yang lebih besar. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk
meningkatkan kualitas dapat ditekan dengan produktivitas yang lebih tinggi.

2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh


elemen dalam TQM tersebut masing-masing akan mendukung?
Ataukahdapat berdiri sendiri-sendiri?
Menurut Tunggal (1998:97) dalam Kurniasih (2014), kinerja mutu Malcolm
Baldrige berfokus pada tujuh area topik yang menjadi elemen dari TQM yang
secara integral dan dinamis berhubungan yaitu: (1)Leadership, (2)Information
and Analysis (3) Strategic Quality Planning (4) Human Resource Utilization (5)
Quality Assurance of Products and Services (6) Quality Results (7) Customer
Satisfaction.
Adapun penjelasan dari tujuh kriteria Baldrige tersebut dalam Kurniasih
(2014) adalah sebagai berikut:
a) Kepemimpinan
Kepemimpinan pribadi eksekutif senior dan keterlibatannya dalam
menciptakan dan menopang fokus pelanggan, memperjelas, dan
memperlihatkan nilai-nilai mutu. Juga diperiksa mengenai bagaimana nilai-
nilai mutu diintegrasikan ke dalam sistem manajemen perusahaan dan
tercermin dalam cara-cara perusahaan menuju tanggung jawab publiknya dan
warga korporasi.
b) Informasi dan Analisis
Lingkup, validitas, analitis, manajemen, dan penggunaan data dan informasi
untuk mengarahkan keunggulan mutu dan menyempurnakan kinerja
operasional dan persaingan. Kecukupan data, informasi, dan sistem analisis
perusahaan untuk mendukung penyempurnaan perusahaan berfokus
pelanggan, produk, pelayanan, dan operasi internal perusahaan.
c) Perencanaan Mutu Strategis
Proses perencanaan dan bagaimana semua persyaratan mutu yang penting
diintegrasikan ke dalam perencanaan bisnis secara menyeluruh. Bagaimana
menyebarkan rencana perusahaan jangka pendek dan panjang, mutu, dan
kinerja operasional ke semua unit-unit kerja.
d) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Elemen-elemen penting bagaimana tenaga kerja dapat mengembangkan
potensinya secara penuh untuk memburu tujuan mutu dan kinerja operasional
perusahaan. Juga diperiksa usaha-usaha perusahaan untuk membangun dan
memelihara lingkungan yang konduktif bagi keunggulan mutu untuk
pertumbuhan partisipasi, pribadi, dan organisasi secara penuh.
e) Manajemen Mutu Proses
Proses sistematik yang digunakan oleh perusahaan untuk memburu mutu dan
Fatma Desty Al Verina/031195126

kinerja operasional perusahaan yang lebih tinggi. Elemen penting proses


manajemen meliputi riset dan pengembangan, desiain, manajemen mutu
proses untuk semua unit kerja dan pemasok, penyempurnaan mutu secara
sistematik, dan penilaian mutu.
f) Hasil-HasilKualitas (Quality Results)
Tingkat mutu perusahaan dan arah penyempurnaan mutu, kinerja operasional
perusahaan, dan mutu pemasok. Tingkat mutu dan kinerja operasional kini
relative dengan para pesaingnya.
g) Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)
Hubungan baik perusahaan dengan para konsumen dan pemahamannya
terhadap persyaratan-persyaratan konsumen dan faktor mutu yang penting
yang mengarahkan persaingan pasar. Juga metode-metode yang digunakan
oleh perusahaan untuk menentukan kepuasan konsumen, mempertahankan
dan mengarahkan tingkat kepuasan konsumen, serta hasil-hasil relatif
terhadap para pesaing

3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM
dan JIT yang disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?
Untuk mengimplementasikan JIT diperlukan adanya sistem total quality secara
keseluruhan dalam organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat
menanggapi kebutuhan - kebutuhannya. Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi organisasi secara keseluruhan tidak mengupayakan
TQM, maka personil departemen produksi akan menghadapi hambatan yang
besar. Selain itu JIT juga mensyaratkan perubahan, sehingga sering kali timbul
penolakan dari departemen uang memiliki komitmen untuk berubah. Kaizen atau
perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality
Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum
sistem mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak
akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Kaizen) ini
adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga Kaizen bisa
juga merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi.
Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan sebagai
perbaikan secara terus menerus (countinuous improvement).

4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu
yang diakui banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000
dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan?
Sistem Manajemen Mutu ISO seri 9000 dalam Peningkatan Mutu di Indonesia di
respon baik oleh perusahaan perusahaan, ini dibuktikan dengan meningkatnya
jumlah perusahaan yang mendapatkan sertifikasi ISO seri 9000. Hal tersebut
memberikan sumbangan dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan dilihat
dari berbagai indikator, yaitu:
a) Menetapkan Suatu Komitmen Pemerintah, Perusahaan (top management
commitment).Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tiap bagian struktur
organisasi.
b) Dengan di Adopsinya ISO seri 9000 menjadi SNI 9000 untuk Perusahaan
perusahaan di Indonesia.
c) Mendefinisikan Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab, dalam
menjalankan fungsi dan tugas mengingat adanya pembagian peran masing-
masing bagian yang ada di description yang dimana menguraikan secara jelas
Fatma Desty Al Verina/031195126

mengenai fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang kondisi kerja serta


aspek-aspek lainnya dan telah terdapatnya suatu kejelasan tentang apa-apa
yang harus dikerjakan oleh pegawai dalam melakukan pekerjaannya.
d) Menciptakan Kesadaran Kualitas atau Mutu (quality awareness) Pada Semua
Tingkat dalam Perusahaan dan mengadakan pelatihan untuk peningkatan
kemampuan pegawai.
e) Mendokumentasikan Aktivitas Terperinci Dalam Prosedur Operasional dan
Prosedur Terperinci, dokumentasi dalam Sistem Manajemen Mutu ISO seri
9000.
f) Meninjau Ulang dan Audit Sistem Manajemen Mutu, bahwa audit internal
yang dibuat dilaksanakan sepenuhnya dengan baik dan sekaligus dapat
memeriksa sistem yang dipakai dan merupakan sarana yang efektif .
g) Kualitas Produk, bentuk dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan dan selalu
mamahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan serta bersedia menangani
keluhan

5. ISO 9000 merupa-kan standar sistem manajemen kualitas yang banyak


mengatur mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana
hubungan ISO 9000 dengan TQM?
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni
kepuasan pelanggan (Karemani and Kapaj, 2016). ISO 9000 merupakan sistem
manajemen mutuberbasis dokumentasi sedangkan TQM merupakan program
kerja yangberhubungan dengan sistem mutu yang lebih menekankan pada
perbaikan mutuyang berkelanjutan. Banyak perusahaan yang menerapkan TQM
memiliki kinerja operasional yang baik hingga dapat memuaskan
pelanggannya.Hasil temuan Foo et al., (2016) memperkuat hubungan ISO 9000
dan TQM. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan sertifikasi ISO
9000 mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap praktek TQM, dan
dinyatakan pula bahwa ISO 9000 merupakan langkah tepat menuju praktek TQM
(Osman and Supervisor, 2016).
ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan
pedoman perusahaan dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. Keduanya
memiliki kesamaan dalam tahap penerapanya. ISO 9000 dapatmemberikan pesan
yang aktual dan potensial kepada pelanggan bahwa perusahaan menggunakan
standar mutu yang legal ditaraf internasional. Jadi, dapat dikatakan hubungan
antara ISO 9000 dengan TQM adalah komplementer artinya ISO 9000 dan TQM
merupakan sistem manajemen yang terpadu serta bekerja sama untuk mencapai
sasaran yakni kepuasan pelanggan. Karena hubungan diantara keduanya adalah
komplementer, maka keduanya penting untuk diadopsi oleh suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai