Anda di halaman 1dari 19

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dimas Restuaji


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048996966


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4265-3


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 15
………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

EKMA4265-3
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4265/Manajemen
Kualitas Tugas 1

No. Soal
1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan produk berkualitas
memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk
menghasilkan produk berkualitas itu memerlukan biaya? Bagaimana pendapat Anda?

2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen dalam TQM tersebut
masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri?

3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT yang disebut
sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?

4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang diakui banyak Negara
di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan?

5. ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai
penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM?

1 dari 1

NO
1. Kualitas (Quality) adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya
dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar (ISO 8402).
Standar kualitas akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang membutuhkannya.
Sementara Produktivitas (Productivity) adalah Rasio atau perbandingan antara INPUT (Masukan) dan
OUTPUT (keluaran) dalam kegiatan menghasilkan suatu produk ataupun jasa yang pada dasarnya
adalah mengukur efisiensi dari kegiatan produksi. Tujuan utama perusahaan bisnis adalah untuk
menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi seminimal mungkin namun
menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat menaikkan citra perusahaan dan semakin
meningkatkan keuntungan. Untuk mencapai hal tersebut manajemen Perusahaan harus mampu
menemukan cara untuk menyeimbangkan peningkatan Kualitas dan Produktivitas. Terlalu
menekankan peningkatan Produktivitas akan mengorbankan Kualitas yang mungkin pada akhirnya
akan menurunkan Output Produksi. Sedangkan terlalu menekankan peningkatan Kualitas dengan
mengorbankan Produktivitas akan menimbulkan Biaya Operasional yang tinggi. Oleh sebab itu,
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas harus dilakukan secara bersamaan tanpa mengorbankan salah
satunya. Dengan meningkatkan Kualitas dan Produktivitas secara bersamaan, perusahaan akan
menikmati keuntungan seperti Harga Pokok Produksi yang lebih rendah, Mengurangi biaya pekerjaan
ulang, meningkatkan kepuasan pelanggan dan meraih profit yang lebih besar.
2. Menurut Oakland (1994) dan Agus (2000), 7 Elemen dalam TQM sangat penting dan dalam
pelaksanaannya harus berkesinambungan tidak bisa berdiri sendiri. Karena 7 elemen tersebut
berfokus pada kepemimpinan dan kokmitmen, keterlibatan penuh seluruh karyawan, perencanaan
yang baik, strategi pelaksanaan, pengukuran dan evaluasi, pengendalian dan perbaikan dan
mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan. Keseluruhan elemen tersebut akan lebih
baik jika bersatu dan saling mendukung dalam meningkatkan kualitas organisasi.

(Sumber EKMA4265/Modul 2 2.19)


3. Total Quality Management ( TQM ) dan Just In Time ( JIT ) hanya akan terlaksana apabila perusahaan
atau organisasi menerapkan keduanya sebagai filosofi dan budaya pada organisasi atau perusahaan
tersebut.

TQM merupakan factor kunci dalam perbaikan dan peningkatan produktifitas, efisiensi, keefektifan dan
peningkatan kepuasan karyawan dan pelanggan. Dalam melaksanakan TQM, seluruh personil dalam
organisasi harus dididik dan dilatih tentang resep atau cara, metode dan konsep kualitas yang meliputi
prinsip TQM, keahlian tim dan penyelesaian masalah. Sementara JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Sasaran utama JIT adalah
meningkatkan produktifitas sistem produksi atau operasi dengan cara menghilangkan kegiatan yang
tidak menambah nilai bagi suatu produk. Tujuan utama JIT adalah meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang dicapai melalui pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta
perbaikan kerja pengiriman.

Untuk mengimplementasikan JIT diperlukan adanya sistem TQM secara keseluruhan dalam
organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat menanggapi kebutuhannya. Apabila
departemen produksi melaksanakan JIT, tetapi organisasi tidak mengupayakan TQM, maka personil
departemen produksi akan menghadapi hambatan yang besar.

(Sumber EKMA4265/Modul 2 2.15-2.41)


4. Pada tahun 1987, Organisasi Internasional untuk Standarisasi yang biasa disebut ISO di Genewa,
Switzerland pada tahun 1987 yang diprakarsai oleh America National Standards Institude, New
Jersey. Menemukan dan mengembangkan seperangkat standar umum dalam manufacturing,
perdagangan, dan komunikasi penjamin kualitas dan manajemen kualitas yang dikenal dengan
Standar Sistem Manajemen Kualitas ISO 9000 yang berpedoman pada BS 5750 dan MIL STD.
Indonesia menamai standar tersebut dengan SNI 19-9000 oleh Dewan Standarisasi Nasional.

ISO 9000 merupakan salah satu penjamin kualitas yang dapat diterapkan untuk berbagai bidang
usaha yang bertujuan untuk merebut pasar dan meningkatkan pemasaran internasional. Dalam
implementasinya standar ISO 9000 lebih diarahkan kepada sistem untuk mengatur kualitas
produk atau jasanya sendiri. Sistem ISO 9000 memberikan kepastian terutama melalui audit atau
pemeriksaan internal dan eksternal bahwa suatu perusahaan atau organisasi yang disertifikasi
mempunyai suatu sistem kualitas yang berlaku. Karakteristik utama dari sertifikasi ISO 9000
adalah bahwa ia memerlukan registrasi sistem pihak ketiga, oleh badan akreditasi yang diberi
otorisasi yang melakukan suatu audit yang independen dari sistem kualitas suatu organisasi.

Sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan


a) Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar yang diperoleh melalui tanggapan-tanggapan
yang cepat terhadap kesempatan pasar.
b) Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber-sumber daya organisasi menuju peningkatan
kepuasan pelanggan.
c) Meningkatkan loyalitas pelanggan yang akan memimpin pada percepatan perkembangan
bisnis melalui pengulangan transaksitransaksi.
d) Manfaat yang diperoleh organisasi jika menerapkan prinsip kepemimpinan: Personil akan
memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan Organisasi, Aktivitas-aktivitas akan
dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara,Meminimumkan kesalahan
komunikasi diantara tingkat-tingkat dalam organisasi, Manfaat yang diperoleh organisasi jika
menerapkan prinsip keterlibatan personil, Personil dalam organisasi menjadi termotivasi
memberikan komitmen dan terlibat. Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam
mencapai

Sumber EKMA4265/MODUL 3
5. Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yaitu kepuasan pelanggan untuk
meningkatkan daya saing perusahaan. Namun, perbedaan pendapat dari para pakar penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa praktek TQM mempunyai hasil yang lebih baik dari pada sertifikasi
ISO 9000 (Sadikoglu and Olcay, 2014). ISO 9000 diciptakan tahun 1987 dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman tentang sistem kualitas. Dalam ISO 9000 menjelaskan sebuah proses
pengendalian statistik yang terkendali, sedangkan TQM lebih fokus pada program kerja untuk
perbaikan berkelanjutan berbasis pada pengendalian statistik (Phan et al., 2016; Faritsy, 2014).
Keduanya dirancang untuk memperolah data tentang kualitas. Perbedaannya, ISO 9000 tidak
membutuhkan analisa terhadap data sedangkan TQM membutuhkan kumpulan data untuk diolah dan
hasilnya untuk mengembangkan kualitas (Arifin and Wahyuni, 2017; Neyestani, 2017). ISO 9000 bisa
menjadi kekuatan perusahaan dalam pengawasan produk-produk yang diterima dari suplier,
sedangkan TQM mengendalikan dan mengolah hubungan dengan suplier atas dasar kepercayaan.
ISO dan TQM memiliki program kerja yang berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang sama
yakni kepuasan pelanggan. Ini dapat menjadi alasan, mengapa banyak perusahaan
mempertimbangkan ISO 9000 sebagai langkah awal menuju TQM

Sumber :
 https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9035/
 https://barubikins.blogspot.com/2019/05/hubungantotal-total-quality-management.html
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi
JIT merupakan filosofi
pemanufakturan yang memiliki
implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT
sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada
permintaan (pull sistem) atau
dengan kata lain hanya
memproduksi sesuatu yang
diminta
dan hanya sebesar kuantitas yang
diminta. Bila JIT merupakan
suatu filosofi manajemen
operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan
pada semua aspek dari
kegiatan-kegiatan produksi
perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah meningkatkan
produktivitas sistem produksi
atau operasi dengan cara
menghilangkan semua macam
kegiatan yang tidak
menambah nilai bagi suatu
produk. Tujuan JIT adalah
untuk
meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta memperbaiki kerja
pengiriman.
Untuk mengimplementasikan
JIT diperlukan adanya sistem
total quality secara
keseluruhan dalam organisasi.
JIT mensyaratkan semua
departemen dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhannya.
Apabila departemen produksi
melaksanakan JIT, tetapi

Anda mungkin juga menyukai