PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Mutu merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksessan
suatu proyek konstruksi terutama oleh pemilik proyek (owner) terhadap produk
dan jasa layanan (pengusaha). Dalam konteks ini mutu dianggap sebagai salah
satu elemen kunci dari metode dan teknik manajemen. Sebagai konsekuensinya,
sistem manajemen mutu harus diterapkan baik di tingkat perusahaan (corporate
level) maupun diproyek (project level).
Project Management Institute (PMI, 2000) menyatakan bahwa manajemen
mutu proyek merupakan proses untuk meyakinkan bahwa proyek akan memenuhi
harapan dan kebutuhan, termasuk semua kegiatan dari semua fungsi manajemen
yang
menentukan
kebijakan,
tujuan
dan
tanggung
jawab
mutu,
dan
ISO
9000
memberikan
suatu
kerangka
kerja
yang
1.2
Rumusan Masalah
Banyak organisasi/perusahaan yang diakui di seluruh dunia melalui
sukses
dalam
mencapai
hasil
yang
terbaik
dengan
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Azas Azas manajemen
2. Menjelaskan bagaimana manajemen mutu yang efektif yang baik di suatu
perusahaan
BAB II
KASUS
Pada tahun 1930 an salah satu negara Asia yaitu Jepang mendirikan pabrik
mobil yang bermerk Toyota. Yang didirikan oleh Kichiro Toyota. Mobil pabrikan
Toyota ini terus meningkatkan produksinya hingga mencapai puncaknya pada
tahun 1970 an hingga sekarang sangat diminati oleh seluruh masyarakat.
Kini Toyota telah menjelma menjadi perusahaan mobil terbesar di dunia,
melibas pabrikan raksasa seperti General Motor, Volkswagen ataupun Peugeot.
Salah satu dimensi kunci yang membuat nama Toyota menjadi demikian harum
barangkali adalah kualitas produk yang dihasilkannya.
Darinya kita mengenal konsep seperti Toyota Lean Manufacturing, Kaizen
(perbaikan berkelanjutan) ataupun juga just in time inventory. Dari sinilah
kemudian, kita juga mengenal beragam merk mobil dengan kualitas kelas dunia,
mulai dari sang legenda Toyota Camry, Toyota Fortuner hingga Lexus.
Tentunya perusahaan toyota mempunyai beberapa prinsip dan manajemen
mutu yang baik sebagai kunci yang menjadikan toyota seperti apa yang kita kenal
saat ini.
Dengan penerapan suatu sistem mutu prinsip dan filosofi, tentunya akan
membawa dampak positif bagi bisnis, yaitu meningkatkan dan menjamin mutu
dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang di
sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis
akan
berusaha
mengontrol
dan
mencegah
setiap
potensi
timbulnya
ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini
juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yaitu akan
terhindarnya pemborosan anggaran, meminimalkan biaya-biaya, dan pada
akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan secara signifikan.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Mutu
Pengertian Mutu/Kualitas menurut para ahli sebagai berikut :
1. Philip B. Crosby
Kualitas adalah kesesuaian terhadap persyaratan (conformance to
requirement of spesification), seperti jam yang tahan air atau sepatu
yang tahan lama.
Pendekatan Crosby adalah proses top-down.
2. W. Edwards Deming
Kualitas
adalah
pemecahan
masalah
untuk
mencapai
penyempurnaan terus-menerus.
Pendekatan Deming adalah bottom-up.
3. Joseph M. Juran
Kualitas adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use),
seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga.
Pendekatan
Juran
adalah
orientasi
pada
pemenuhan
harapan
pelanggan.
4. Westinghouse
Kualitas adalah performa kerja yang dapat memenuhi keinginan
customer secara cepat dan tepat.
masalah juga berlaku prinsip pareto atau prinsip 20:80, artinya dalam
pemecahan suatu masalah, hendaknya prioritas diberikan pada 20%
penyebab utamanya yang menimbulakn dampak perbaikan 80%.
langkah-langkah
yang
diambil
untuk
menghilangkan
sesuai
dengan
dampak
potensi
yang
ditimbulkan.
7.
setelah
perbaikan.Dalam
penetapan
sasaran
biasanya
9. Market in Concept
Konsep dasar merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan
produk dengan memfokusakan perhatian pada kebutuhan pasar, bukan
pada apa yang mampu diproduksi atau dibuat oleh perusahaan. Hampir
sama dengan konsep fokus pelanggan, konsep pasar lebih menekankan
pada kebutuhan pasar.Sebelum memproduksi secara massal sebaiknya
prusahaan meliti kebutuhan pasar.Secara lebih fokus kebutuhan pasar
berarti melihat kebutuhan,persyratan, harapan, calon pelanggan pad
segmen yang menjadi terget.
9001:
2000
menetapkan
persyaratan-persyaratan
dan
10
11
b. Surveilen
Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak
lembaga sertifikasi, kegiatan surveilen diprogramkan akan dilakukan
setidaknya dua kali dalam setahun oleh lembaga sertifikasi.
c. Evaluasi Kerja
Evaluasi kerja ini dilakukan sebagai wahana bagi organisasi dalam
memperoleh masukkan dari mitra kerja dalam memberikan pelayanannya.
Evaluasi dilakukan melalui beberapa cara antara lain :
1. Wawancara langsung dengan mitra kerja.
2. Mengirimkan daftar isian (kuesioner) kepada mitra kerja yang telah
mendapatkan pelayanan.
d. Tinjauan Manajemen
Tinjauan Manajemen ini dilakukan dalam bentuk rapat lengkap
yang dipimpin langsung oleh pimpinan puncak.
Materi-materi pokok yang untuk dilakukan pengkajian antara lain :
1. Kegiatan audit internal
2. Tindakan perbaikan
3. Hasil evaluasi kerja
4. Isue-isue lain yang berkaitan dengan penerapan ISO 9001:2000
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Prinsip perusahaan
Setiap perusahaan pastinya mempunyai prinsip-prinsip yang khusus yang
dimasukkan dalam visi dan misi dalam mengembangkan usahanya, sehingga dari
pencapaian visi dan misi tersebut dapat membuahkan sukses dalam mencapai
hasil yang terbaik.
Seperti kasus diatas yaitu tentang bagaimana perusahaan toyota dapat
meraup untuk yang besar serta meraih kesuksesan tidak hanya di Asia melainkan
Dunia. Tentu saja kasus diatas mempunyai prinsip-prinsip yang menjadi acuannya
dalam mengembangkan visi dan misi perusahaan.
Dikutip dari buku yang ditulis Jeffrey Liker The Toyota Way : 14
Management Principles from the Worlds GreatestManufacturer. Dalam buku ini
jeffrey membentangkan sejumlah prinsip kunci yang membuat Toyota menjadi
apa yang seperti kita kenal saat ini. Berikut adalah 14 prinsipnya :
Prinsip 1: Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosofi jangka panjang,
bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek
Prinsip 2: Buat alur proses yang kontinue untuk mengangkat permasalahan ke
permukaan.
Prinsip 3: Gunakan sistem "tarik" (pull) untuk menghindari produksi yang
berlebihan.
Prinsip 4: Ratakan beban kerja (heijunka). (Bekerjalah seperti kura-kura,
bukan seperti kelinci).
Prinsip 5: Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah,
sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali.
Prinsip 6: Tugas dan proses yang terstandar merupakan dasar untuk
perbaikan secara terus-menerus dan pemberdayaan karyawan.
13
menghasilkan
beragam
produk
mobil
dengan
mutu
yang
tak
15
Manufacturing
atau
dikenal
juga
dengan
sebutan
Lean
16
Karena fokus utama dari Lean adalah menghilangkan waste dalam proses, maka
dalam konsepnya terdapat 7 macam waste yang umumnya terjadi, yang harus
dihilangkan. 7 Waste tersebut diantaranya:
Waste Gerakan (Motion, waste ini berupa waktu yang digunakan untuk
mencari, kemudian gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis)
Waste Defect (Rework, kerja ulang tidak ada nilai tambahnya (pelanggan
tidak membayar).
Semua jenis waste ini sering terjadi tanpa disadari, karena telah dianggap
sebagai sesuatu yang wajar dan umum, padahal sesungguhnya sangat merugikan,
khususnya sering menyebabkan pertambahan biaya operasional (cost) yang
seharusanya bisa dihindari. Karena itu, penerapan Lean dapat membantu
organisasi memotong biaya yang tidak perlu, sekaligus meningkatkan revenue.
Lean
Manufacturing
mengidentifikasikan
dan
adalah
suatu
mengeliminasi
pendekatan
pemborosan
di
sistematis
untuk
dalam
pabrik.
Pemborosan adalah, segala kegiatan yang tidak memberi nilai tambah, tetapi
malah menambah waktu, upaya dan biaya.Implementasi Lean Manufacturing
dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu melaluiaktifitas peningkatan terus-
17
menerus
pada
masing-masing
area
kerja
(Point
Kaizen)
dan
kerja
keras,
dan
jika
perusahaan
ingin
tetap
eksis,
memperoleh
laba,
3.
Mind set
Menurut kaizen, kamajuan yang diraih bukanlah bukanlah hasil satu
atau dua lompatan besar. Kemajuan menurut kaizen dapat diraih karena
perbaikan kecil tanpa henti dalam berates-ratus bahkan beribu-ribu kali
perubahan dalam menghasilkan produk atau jasa,idetentang perbaikan
biasanya berasal dari karyawan. asumsi yang mendasari perubahandalam
kaizen adalah bahwa kesempurnaan itu sebenarnya tidak ada, artinya tidak
adakemajuan produk,hubungan,sistem atau struktur yang sempurna.
Kaizen selalu berusaha meningkatkan apa yang pernah dicapai dan pasti
selalu ada orang lain yang manamukan ruang untuk mangadakan
peningkatan.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan tingkat persaingan bisnis yang ketat, perusahaan harus memiliki
produk atau layanan dengan mutu yang baik dan tinggi agar tetap dapat
meningkatkan nilai kompetitif perusahaan. Mutu yang baik hanya bisa
dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki sistem manajemen mutu yang handal.
Tapi sistem manajemen mutu hanyalah sebuah alat yang membantu untuk
bekerja secara lebih efektif dan efisien. Ukurlah keberhasilan perusahaan
dengan tingkat kepuasan konsumen pada produk atau layanan yang diberikan,
bukan dari keberhasilan untuk mendapatkan sertifikasi suatu standar sistem
mutu tertentu. Dan perlu diingat, produk dan layanan perusahaan yang akan
menciptakan konsumen dan pendapatan, bukan sistem manajemen mutu yang
dipergunakan.
5.2SARAN
Karena manajemen mutu bergerak di bidang ekonomi untuk kesejahteraan
anggota, maka penulis dapat memberikan saran kepada pengantar manajemen
mutu sebagai berikut :
1.
Perencanaan (planning)
2.
Pengorganisasian (organizing)
3.
Pengendalian (controlling)
4.
Pengawasan (controlling)
DAFTAR PUSTAKA
20
http://innoshop25.blogspot.com/2012/05/manajemen-mutu-studi-kasustoyota.html
Iso 9001:2000 And Continual Quality Improvement
Ismail solihin, pengantar manajemen
http://dwgwisnu.wordpress.com/2013/05/05/apa-itu-kaizen/
http://shiftindonesia.com/lean-six-sigma-lean-manufacturing/
21