Oleh :
NRP : 181065 A
PENDAHULUAN
Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus terpenuhi sebagai syarat untuk tetap
hidup. Setiap manusia memiliki kebutuhan dengan jenis dan jumlah yang beragam,
menyesuaikan dengan tingkat atau taraf hidup mereka di dalam lingkungan masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat berlaku sebagai konsumen dari perusahaan atau lembaga tersebut.
Dan perusahaan atau lembaga akan menjadi prdusen yang akan memproduksi segala bentuk
kebutuhan masyarakat.
Perusahaan atau lembaga memiliki peran penting dalam menjalankan roda
organisasi, yaitu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan memproduksinya untuk
menjawab kebutuhan tersebut. Tujuan utama dalam pemenuhan kebutuhan adalah untuk
mancapai kepuasan pelanggan, apabila kepuasan terpenuhi akan menjadi keuntungan bagi
perusahaan atau lembaga tersebut. Agar kualitas barang/jasa dapat terukur maka dibutuhkan
penjaminan kualitas dengan tujuan untuk menstandarisasi barang/jasa memiliki kualitas yang
masyarakat butuhkan.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman mengenai standar
penjaminan kualitas secara internasional (ISO) dalam bidang pendidikan. Serta untuk
mengetahui bagaimana standar tersebut diaplikasikan kedalam dunia pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Sistem Manajemen Mutu
1.2.2 Elemen-elemen Dalam Sistem Manajemen Mutu
1.2.3 Proses-proses Dalam Sistem Manajemen Mutu
1.2.4 Sistem Manajemen Mutu Yang Digunakan Dalam Perniagaan
1.2.5 Organisasi dan Penghargaan Terkait Manajemen Mutu
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami sistem manajemen mutu
1.3.2 Untuk mengetahui elemen apa saja yang ada di dalam sistem manajemen mutu
1.3.3 Untuk mengetahui proses-proses dalam sistem manajemen mutu
1.3.4 Untuk memahami sistem manajemen mutu yang di gunakan dalam perniagaan
1.3.5 Untuk memahami organisasi dan penghargaan apa saja yang terkait di manajemen
mutu
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Gasperz ( 2002 : 10 ) Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu;
Kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan pada suatu
standar tertentu terhadap proses dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
sangat penting.
Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan
persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan organisasi;
Keputusan pelanggan adalah reaksi emosional dan rasional positif pelanggan.
Untuk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan, segenap personil
organisasi dituntut untuk memliki kompetensi dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing.
2.2 Elemen-elemen Dalam Sistem Manajemen Mutu
2.2.1 Elemen Ruang Lingkup
Standar Internasional ini menetapkan persyaratan untuk sebuah sistem manajemen mutu
dimana organisasi :
1. Perlu menunjukan kemampuannya untuk secara konsisten menyediakan produk
atau layanan yang memenuhi persyaratan pelanggan dan hukum serta peraturan
yang berlaku.
2. Mencapai kepuasan pelanggan yang terus meningkat melalui penerapan yang
efektif dari sistem, termasuk proses untuk peningkatan dari sistem dan jaminan
kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan hukum serta peraturan yang berlaku.
Dalam elemen ini, persyaratan-persyaratan standar telah menekankan agar memenuhi
kepuasan pelanggan melalui efektivitas aplikasi sistem mutu, termasuk proses-proses untuk
peningkatan terus-menerus dan jaminan kesesuaian.
2.2.2 Elemen Referensi Normatif
Elemen-elemen ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh
kontraktor untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 yaitu :
1. Peraturan Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.
2. Buku-buku panduan tentang kualitas. Landasan atau dasar-dasar dari sistem
manajemen mutu ISO 9001 dan kosakata dapat dirujuk ke dokumen : ISO
9000:2015, sistem manajemen mutu dasar-dasar dan kosakata (Syukur, 2010).
2.2.3 Elemen Istilah dan Definisi
Elemen ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan dalam ISO
9001:2015 ( Quality management sistem-fundamentals and vocabulary), diterapkan
pada ISO 9001:2015. Demikian pula istilah “produk” dapat berarti barang dan atau
jasa. ISO 9001:2015 menganggap bahwa produk juga termasuk perangkat keras,
perangkat lunak, jasa dan material yang digunakan dalam proses (Syukur, 2010).
2.2.4 Elemen Konteks Organisasi
Konteks organisasi merupakan isu atau faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi
dalam membangun dan mencapai tujuannya. Hal ini tersirat pengertian bahwa dalam
pengambilan keputusan, dalam hal ini adalah menentukan tujuan sistem manajemen
mutu, perusahaan harus berlandaskan suatu bukti, data dan fakta yang ada. Sehingga
jelas bahwa ini adalah suatu proses yang berkelanjutan dengan selalu memantau dan
meninjau informasi terkait faktor internal dan eksternal tersebut. Sehingga dapat
diambil kesimpulan konteks organisasi dalam Sistem Manajemen Mutu adalah
factor-faktor yang mempengaruhi keputusan/penetapan visi, misi, kebijakan dan
tujuan Perusahaan dan pencapaiannya. Dimana faktor-faktor tersebut dapat
digunakan sebagai bukti obyektif (evidence) bagaimana visi, misi dan tujuan
Perusahaan telah 18 ditetapkan dan direncanakan pencapaiannya. Tujuan dari elemen
ini adalah memahami konteks organisasi atau permasalahan organisasi yaitu isu
internal dan eksternal yang berkait dengan tujuan suatu organsasi.
Pada proses manajemen mutu melibatkan kumpulan pedoman yang sudah dikembangkan
oleh tim untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang dihasilkan memiliki standar
yang tepat atau sesuai dengan tujuan.
Proses ini memastikan bahwa kualitas dan desain produk serta layanan yang dihasilkan
oleh tim sesuai dengan harapan pelanggan.Metode peningkatan kualitas terdiri dari tiga
komponen:, yaitu peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas proses, dan
peningkatan kualitas berbasis orang.Jadi manajemen mutu merupakan gabungan dari
semua fungsi manajemen yang dibangun berdasarkan konsep kualitas yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan.
Tujuannya dari sistem ini adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan sementara dalam
proyek dan menjaga agar tidak terjadi kesalahan setelah produk disampaikan kepada
pelanggan. Ada banyak manfaat untuk sebuah sistem manajemen mutu, oleh karena itu
organisasi yang menganut/menjalankan sistem manajemen mutu tersebut, berupaya lebih
dalam memperbaiki kualitas manajemen.
2.5.1 Organisasi
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari
badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140
negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk
mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya
dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi.
Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses.
Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen
mutu. Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi,
penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan berkesinambungan (continual
improvement).
Hasil dari ISO bukan sebuah sertifikat, tetapi sebuah sistem manajemen mutu yang
akan membantu organisasi dalam mencapai kepuasan pelanggan. Sertifikat bukan
merupakan suatu hal yang wajib. Sertifikat hanya merupakan pernyataan bahwa
sebuah sebuah organisasi telah memenuhi persyaratan minimal yang telah
ditentukan. Walaupun sertifikasi bukan suatu keharusan namun memiliki keuntungan
sebagai berikut:
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Kepuasan merupakan satu kata yang cukup representatif ketika kita berbicara tentang mutu
atau kualitas. Mutu adalah barang atau jasa yang memiliki nilai sangat bagus dan berharga.
Secara fisik barang yang bermutu dicerminkan dengan kata-kata baik, indah, benar, istimewa,
dan lain sebagainya. Setiap orang dapat mengartikan mutu sesuai persepsi masing-masing.
Hal ini dikarenakan mutu belum memiliki arti yang tetap sehingga para pakar masih
mengartikan mutu sesuai persepsi dan bidangnya.
Manajemen mutu sangat di perlukan di dalam Perusahaan, Perusahaan yang mempunyai
pengendalian mutu yang baik dan teratur kemungkinan besar tidak akan mengalami
hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan efektif.
3.2 SARAN
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam apa yang penulis tulis,
baca, dan pahami. Oleh karena itu untuk menjadikan makalah yang penulis sajikan ini lebih
baik, penulis memerlukan kritik dan saran dari para pembaca yang budiman sebagai salah
satu tanggung jawab ilmiah penulis.