(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah feasibility analysis of business project)
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Wenny Murtalining Tyas, M.MT
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami
bisa mengerjakan tugas kelompok dan menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Contents
COVER......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis......................................................................................3
2.2 Sistematika penyusunan studi kelayakan bisnis...............................................................5
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….....10
LoogBook………………………………………………………………………………………..……11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang
bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacam- macam peluang dan
kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian
tentang seberapa besar kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan
manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon pengusaha.
Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak
dalam penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan
usaha atau proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam
arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha
atau proyek dalam arti social benefit, tidak selalu menggambarkan layak dalam arti
financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini tergantung dari segi penilaian
yang dilakukan.
Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah
proyek proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang diberikan
proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usaha-usaha
yang dinilai dari segi penanaman investasi atau modal yang diberikan untuk
pelaksanaan usaha atau proyek tersebut.
Walaupun sudah dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu
usaha atau proyek tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang
diharapkan. Terlebih apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain
itu, dengan dilakukan identifikasi, dapat memberikan pandangan kedepan serta
meminimalkan hambatan yang timbul di masa yang akan datang.
Ketidakpastian dimasa yang akan datang menjadi satu hal yang perlu
diperhitungkan dalam menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang
ekonomi, bidang hukum, sosial dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan
serta trend pada masyarakat, selalu berubah dan tidak pasti. Dengan adanya studi
kelayakan bisnis, setidaknya ada pedoman dan arahan usaha atau proyek yang akan
dijalankan oleh calon pengusaha.
1
1.2 Rumusan masalah.
1. Apa saja tahapan studi kelayakan bisnis?
2. Apa itu sistematika penyusunan studi kelayakan bisnis?
1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa saja tahapan studi kelayakan bisnis.
2. Untuk mengetahui ap aitu sistematika penyusunan studi kelayakan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Persiapan dan rasa tidak tergesa-gesa serta terencana dapat memberi kesempatan
bagi wirausahawan untuk dapat mengatur analisa bisnisnya dengan baik. Menurut
Suliyanto (2010), Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat
metode ilmiah adalah sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu
metode ilmiah pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan, yaitu :
Penemuan ide bisnis
Melakukan studi pendahuluan
Membuat desain studi kelayakan
Pengumpulan data
Analisis & interpretasi data
Menarik kesimpulan
Membuat rekomendasi
Penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis
Pelaksanaan Bisnis
1). Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual dan
menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber
daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
3
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang
bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
mengevaluasi proyek yang akan dibangun
mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin Dalam evaluasi bisnis
yang akan dibandingkan adalah seluruh
ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan
diperkirakan akan diperoleh.
4). Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar
kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5). Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek.
Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan
dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6). Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai
dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar
selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam
operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran,
produksi dan operasi
Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa depan
bisnis yang akan dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa dan mengapa
sebuah bisnis dijalankan. Rencana bisnis pada umumnya terdiri dari :
Tujuan bisnis
Strategi yang digunakan untuk mencapainya
Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankannya untuk mencapai break even point (BEP)
4
2.2 Sistematika penyusunan studi kelayakan bisnis.
Sistematika studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Tujuan utama dilakukan studi
kelayakan bisnis yaitu supaya bisnis yang akan berdiri dapat berjalan sesuai dengan
harapan baik, dalam jangka pendek maupun jangka panjang serta untuk mengukur
seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi
yang tidak mendukung.
Proses analisis setiap aspek saling keterkaitan antara satua aspek dan aspek
lainnya sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi. Sebagai
misal, ketika seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya dia
memanfaatkan hasil analissis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari
data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutahannya langsung dari lapangan. Untuk lebih
jelas lihat gambar berikut;
1. Aspek Pasar
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa
adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis
aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi
kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini
diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:
5
2. Aspek internal Perusahaan
a. Aspek Pemasaran
Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi perusahaan
kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang
akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses
pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan.
Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi
termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri
manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang
dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling
menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta
tetapnya.
Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa
yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan
segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya
6
untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam: Manajemen saat pembangunan proyek
bisnis dan Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan banyak terjadi,
bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebkan
karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen.
e. Aspek Keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga
produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga
pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin,
peralatan, teknologi yang digunakan.
Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag,
DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan
operasional (Pemda).
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
Perijinan :
Izin lokasi :
7
bukti pembayaran PBB yang terakhir,
rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
Izin usaha :
Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum
lainnya.
NPWP (nomor pokok wajib pajak), • Surat tanda daftar perusahaan, • Surat izin
tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat tanda terbit yang
dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan.
Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang
akan didirikan
Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan
atau dilarang undang-undang
Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena
setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan
di sekitarnya, antara lain:
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan fauna
yang ada di sekitar usaha secara keseluruhan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan sangat diperlukan untuk semua kalangan. Sistematika studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam mengenai suatu kegiatan atau usaha yang
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis yang sedang dijalankan. Tujuan utama
dilakukannya studi kelayakan bisnis ini tentunya yang akan berdiri dan bisa berjalan sesuai dengan
yang diharapkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Serta untuk mengukur seberapa
besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun dalam situasi tidak mendukung.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://yulhanrinto.blogspot.com/2013/10/sistematika-studi-kelayakan-bisnis-dan.html
http://lineartdivision.blogspot.com/2016/01/sistematika-studi-kelayakan-bisnis.html?
m=1
10
LOG BOOK
11