Anda di halaman 1dari 2

 ANALISIS TREND

1. analisis trend sales


(2018)
persero berhasil mencatat kinerja yang baik pada tahun 2018. Selama tahun 2018, perseroan
membuka penjualan bersih sebesar Rp34.013,0 miliar, jumlah tersebut mengalami peningkatan
sebesar 14,9% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp29.602,7 miliar. Dan
peningkatan tersebut terjadi pada semua segmen usaha yang dijalankan perseroan dengan
pakan ternak yang tetap sebagai kontributor terbesar dengan penjualan sebesar Rp19.531,8
miliar. Dan pertumbuhan penjualan operasi perunggasan pada tahun 2018 mengalami kenaikan
sebesar 12,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan tidak hanya itu divisi budidaya
perairan juga membukukan peningkatan penjualan sebesar 19,3% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Dengan peningkatan penjualan dan terkendalinya pertumbuhan beban pokok
produksi tersebut, laba bersih yang dibukukan perseroan tahun 2018 meningkat sebanyak
116,0% menjadi Rp2.253,2 miliar, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.043,1 miliar.
Perseroan juga berhasil membukukan pertumbuhan aset sebesar 15,4% menjadi Rp23.038,0
miliar.
(2019)
Pada tahun 2019 perseroan mengalami penurunan, karena ancaman resesi ekonomi akibat
ekskalasi perang dagang dengan amerika serikat dan tiongkok. Meskipun mengalmai penurunan
perseroan masi dapat membukukan kinerja yang baik dengan mencatat laba bersih sebesar
Rp1,9triliun dan pertumbuhan aset sebesar 9,3% menjadi Rp2,5 triliun Dan kondisi pertenakan
di tahun 2019 dimana masi terdapat oversupply DOC yang berakibat pada harga live bird yang
terkoreksi hingga 10%-15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, daya beli masyarakat yang
melemah.
2. Net income
Total Net income pada tahun 2018 sebesar 6,6% yang sedangkan pada tahun 2019
mengalami penurunan menjadi 5,1% yang artinya pada tahun 2019 perusahan mengalami
penurunan pada laba bersih dan laba usaha.
3. Total aset
Pada tahun 2018 total aset perusahaan stabil yaitu sebesar 0,6 dari tahun sebelumnya
tetapi pada tahun 2019 total aset mengalami penurunan menjadi 0,5.
4. Total equity
Pada tahun 2018-2019 total equity perusahaan mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 total
equity nya mencapai Rp10.251 miliar, dan pada tahun 2019 total equity mencapai Rp11.448
miliar yang menunjukkan kenaikan yang cukup baik untuk perusahaan.
 Apabila melihat analisis trend diatas bisa dikatakan sebagai investor mungkin masih bisa
mempertimbangkan untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut tetapi tidak
besar, karena pada situasi ekonomi di tahun 2019 itu terjadi resesi ekonomi sehingga para
investor berfikir dua kali untuk menanamkan sahamnya. Tetapi ketika di tahun 2020 mau
menanamkan sahamnya lebih besar lagi kemungkinan akan bagus karena pada saat itu sedang
berada pada posisi pandemi yang masyarakat membutuhkan makanan dan minuman sedangkan
PT. JAPFA bergerak di bidang peternakan yang memproduksi makanan dan susu mungkin pada
saat itu income atau profit perusahaan akan naik.
INFORMASI GRAFIK

Pada grafik tersebut sudah terlihat bahwa pada tahun 2018 grafiknya sangat bagus dan stabil meskipun
mengalami sedikit kenaikan dan penurunan tetapi kenaikan dan penurunannya stabil tidak terlalu turun
jauh, tetapi di tahun 2019 di awal memang bagus semakin naik jumlah sahamnya tetapi ketika bulan
maret atau april semakin menurun karena resesi ekonomi yang hampir saja berdampak ke indonesia,
tetapi di tahun 2019 masih bisa bertahan sehingga memunculkan grafik yang naik turun meskipun tidak
bisa naik tinggi lagi seperti di awal tahun 2019.

KEPUTUSAN INVESTOR

Bisa dikatakan bahwa pada januari 2018 saham yang masih murah di harga Rp1.500, apabila saya
menjadi investor saya akan Buy/beli saham pada bulan januari atau februari dan akan saya
Hold/menahan saham sampai pertengahan bulan Juli dan setelah itu saya akan mempertahankan saham
sampai akhir bulan oktober atau desember bisa saya jual setengah saham saya dan kemudian saya Hold
kembali sampai awal tahun 2019 di awal bulan. Di awal bulan maret saya sebagai investor yang
mendengar adanya resesi ekonomi di indonesia yang akhirnya saya memutuskan Sell/Jual saham saya
pada bulan maret awal dan saya tidak melanjutkan untuk Buy/membeli saham kembali hingga
pertengahan tahun 2019 saya mulai untuk Buy/membeli saham kembali pada awal bulan juli dan akan
saya hold hingga tahun 2020 karena grafik saham yang mulai stabil meskipun tidak mengalami kenaikan
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai