Anda di halaman 1dari 13

BIAYA MUTU

1
Mutu dan Biaya Mutu
Pengertian Mutu dan Biaya Mutu
Pengukuran biaya mutu merupakan dasar dari pengelolaan biaya
mutu termasuk didalamnya pelaporan biaya mutu bagi manajemen.
Untuk dapat menentukan jumlah biaya mutu diperlukan suatu
sistem penentuan atau pengukuran biaya mutu.

Mutu
Mutu atau kualitas diartikan sebagai tingkat atau kadar keunggulan
suatu produk.
Mutu juga dapat diartikan sebagai ukuran keunggulan suatu produk.
Mutu juga dapat diartikan sebagai ukuran keunggulan suatu produk
secara relatif.

2
Beberapa dimensi yang digunakan untuk menunjukkan harapan
konsumen akan suatu produk:
1. Performance (kinerja)
Bagaimana suatu produk konsisten dalam melaksanakan fungsinya
2. Aesthetics (estetika)
Penampilan atau keindahan suatu produk
3. Serviceability
Kemudahan perawatan dan perbaikan
4. Feature
Keunikan
5. Reliability
Kualitas dari profitabilitas kemampuan produk memberikan fungsi selama jangka
waktu tertentu
6. Durability
Jangka waktu produk berfungsi dengan baik
7. Quality of Conformance
Bagaimana suatu produk dapat memenuhi spesifikasi yg telah ditetapkan
8. Fitness for use
Kemampuan produk memberikan manfaat yg dijanjikan
3
Produk dikatakan berkualitas apabila memenuhi 2
hal, yaitu:
1. Mutu rancangan (quality of design)
2. Mutu kesesuaian (quality of conformance)

Produk cacat
Apabila tidak memenuhi spesifikasi mutu yang telah
ditentukan.

4
Biaya Mutu
Biaya mutu adalah biaya yg muncul karena adanya aktivitas kualitas
yg muncul karena rendahnya mutu produk yg dihasilkan oleh
perusahaan atau kemungkinan adanya mutu produk yg rendah.

Aktivitas mutu yg dilakukan perusahaan diklasifikasikan menjadi


2 (dua) jenis:
1. Aktivitas pengendalian, yg merupakan aktivitas untuk
mencegah atau mendeteksi terjadinya produk yg kurang baik
2. Aktivitas karena kegagalan yg merupakan aktivitas yg dilakukan
perusahaan untuk merespon adanya produk yg kualitasnya
rendah.

5
Biaya mutu terdiri dari 4 (empat) jenis biaya:
1. Prevention cost
Biaya pencegahan adalah biaya yg terjadi dalam upaya mencegah adanya
produk dengan mutu tidak baik
2. Apprisial cost
Biaya pengukuran adalah biaya yg terjadi untuk menentukan suatu produk
memenuhi karakteristik yg ditetapkan atau sesuai dengan permintaan
konsumen
3. Internal failure cost
Biaya kegagalan internal adalah biaya atau kerugian yg terjadi karena
produk tidak memenuhi spesifikasi yg telah ditetapkan dan produk belum
sampai kepada konsumen
4. External failure cost
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya atau kerugian yg terjadi karena
produk tidak memenuhi spesifikasi yg telah ditetapkan dan produk sudah
sampai kepada konsumen.
6
Gambar 1:Pola Pikir Biaya Mutu

Biaya Mutu

Biaya Mutu
- Kepuasan pelanggan
- Sesuainya harapan konsumen dgn
Biaya
kenyataan
Pencegahan

Biaya Pengukuran Jika biaya mutu dapat diturunkan


maka laba naik
Biaya Produk
Gagal Internal
Informasi untuk pengambilan keputusan

Biaya Produk
Gagal Eksternal
Perbaikan mutu ditandai:
-Pangsa pasar naik
-Biaya berkurang
7
Laporan Biaya Mutu
Dua pandangan tentang biaya mutu:
1. Pandangan Tradisional:
Menyatakan bahwa terdapat trade-off antara biaya produk gagal
dan biaya pencegahan dan penilaian. Trade-off ini menghasilkan
tingkat kinerja optimal yg disebut tingkat mutu yg dapat diterima
yaitu tingkat dimana jumlah produk cacat yg diijinkan
meminimalisasi total biaya mutu.

2. Pandangan Kontemporer
Mengandalkan pada pengendalian mutu total, yaitu menegaskan
bahwa konflik di antara biaya kegagalan, penilaian, dan
pencegahan adalah lebih bersifat dugaan daripada riil; tingkat
cacat optimal aktual adalah tingkat cacat nol; karena itu
perusahaan harus berusaha mencapai tingkat mutu ini.
8
Tabel 1: Laporan Biaya Mutu
Keterangan Biaya Mutu (Rp) % terhadap penjualan
Biaya Pencegahan:
Pelatihan mutu 10
Realibilitas mutu 30
40 4,00

Biaya Penilaian:
Pemeriksaan bahan 5
Penilaian produk 10
Penilaian proses 15
30 3,00
Produk Gagal Internal:
Sisa bahan 10
Pengerjaan ulang 20
30 3,00

Produk Gagal Eksternal:


Keluhan pelanggan 10
Jaminan 10
Perbaikan 20
40 4,00

9
Informasi Biaya Mutu
Manajer harus dapat mengetahui dan memahami kinerja mutu karena dapat
digunakan untuk:
1. Mengevaluasi kinerja
2. Memerbaiki berbagai keputusan manajerial

Informasi biaya mutu digunakan untuk penetapan harga strategis dan untuk
mengetahui laba siklus hidup produk baru (tabel 2& 3) :

Keputusan:
Biaya mutu akan dikurangi 50% dalam 18 bulan yaitu sebesar 50% X Rp140 =
Rp70, atau per unitnya = (Rp70/100 unit) = Rp0,7.
Jika manajemen mampu mengurangi biaya mutu, maka harga dapat diturunkan.
Misalnya 2% X Rp10 = Rp0,2, setiap enam bulan, tujuannya untuk menjaga
pangsa pasar. Tindakan yg demikian ini disebut keputusan strategis dalam
penurunan harga jual melalui penghematan biaya mutu.

10
Tabel 2 : Penetapan Harga Strategis

Estimasi Biaya Mutu (Rp)


Biaya pencegahan 20
Biaya penilaian 30
Biaya produk gagal internal 30
Biaya produk gagal eksternal 20
Total 100

11
Tabel 3: Analisis Laba Siklus Hidup Produk Baru
Laporan: Analisis Produk Baru Proyek No. 001
Estimasi siklus hidup produk: 2 tahun
Proyeksi potensi penjualan: 1.000 unit (siklus hidup)
Harga Rp2/unit
Target operating profit margin 20%
Proyeksi laporan laba-rugi siklus hidup
Penjualan (1.000 unit @ Rp2) Rp2.000
Biaya input:
-Bahan 500
- Upah 400
- Biaya overhead pabrik 300
- Biaya mutu 100
- Biaya pemasaran 250
- Biaya administrasi 150
Laba siklus hidup (laba operasi) Rp300

12
Berdasarkan proyeksi laba rugi di atas menunjukkan
bahwa laba operasi terhadap penjualan (operating profit
margin) sebesar : (Rp300/Rp2.000) = 15%.

Dengan demikian produk baru tersebut ditolak, karena


target laba operasi terhadap penjualan sebesar 20%.

Jika tidak ada biaya mutu sebesar Rp100, maka laba siklus
hidup Rp400, rasio laba terhadap penjualan =
(Rp400/Rp2.000) = 20%, dengan demikian produk baru
tersebut layak untuk dibuat.

13

Anda mungkin juga menyukai