DISUSUN OLEH:
Kelompok 7
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkat
Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa
Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah
sampai akhir zaman.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Akuntansi Biaya. Yang mana di dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai biaya mutu.
Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi harapan berbagai pihak.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Manajemen harus menyajikan laporan biaya mutu yang andal, sebagai informasi
untuk membuat keputusan, dan melakukan pengawasan dan pengendalian program
kerja yang dijalankan. Perbaikan mutu merupakan masalah kelangsungan hidup bagi
bisnis dewasa ini, merupakan “Revolusi Industri Kedua” meningkatkan provitabilitas
dapat dilakukan dengan dua cara : Melalui kenaikan permintaan pelanggan, dan
Melalui pengurangan biaya.
Manejer harus mengetahui dan memahami kinerja mutu karna dapat digunakan sebagai
input Untuk pengambilan keputusan. Informasi biaya mutu dapat di gunakan untuk: (1)
mengevaluasi kinerja (2) memperbaiki berbagai keputusan manajerial, misalkan untuk penetapan
harga strategis dan analisin produk baru, hakikatnya informasi biaya mutu adalah untuk
perbaikan mutu produk perusahaan secara terus menurus. Mutu adalah salah satu dimensi yang
penting bagi pesaing-pesaing kelas dunia. Informasi biaya mutu digunakan untuk penetapan
harga strategis dan untuk mengetahui laba siklus hidup baru. Hal itu dapat disajikan dalam table
11.2 dan 11.3 .
Keputusan : Biaya mutu akan dikurangi 50% dalam 18 bulan yaitu sebesar 50%
di kali Rp 140 = Rp 70, atau perunitnya = ( Rp 70/ Rp 100 unit ) = Rp 0,7 . jika
manajemen mampu 6 bulan tujuannya untuk menjaga pangsa pasar. Tidakan
demikian ini disebut keputusan strategis dalam penurunan harga jual melalui
penghematan biaya mutu.
Penetapan harga strategis
Biaya input :
-bahan 500
- upah 400
Berdasarkan proyeksi laba rugi diatas menunjukkan bahwa laba operasi terhadap penjualan
(operating provit margin) sebesar (Rp 300 : Rp 2.000) = 15%. Dengan demikian produk baru tersebut
ditolak, karna target laba operasi terhadap penjualaan sebesar 20%. Jika tidak ada biaya mutu sebesar Rp
100, maka laba siklus hidup Rp 400, rasio laba terhadap penjualan = (Rp 400/Rp 2.000) = 20%. Dengan
demikian produk baru tersebut layak dibuat.
b.5 Total Kualitas Manajemen
Aktivitas yang berdampak pada biaya produksi meliputi pembuatan standar dan
penghindaran terhadap pemborosan. Sedangkan aktivitas yang berdampak pada pendapatan
meliputi penyajian produk berkualitaas dengan harga kompotitif dan peningkatan pangsa pasar
(Market sahare). Hakikatnya aktivitas yang berdampak terhadap biaya produksi adalah aktivitas
pengurangan biaya, dan yang berdampak terhadap pendapatan adalah peningkatan pangsa pasar
(Market Sahare improvement). Kedua bidang ini merupakan inti kesadaran para manajer untuk
meningkatkan laba secara terus menerus.
Total kualitas manajemen adalah suatu cara memperbaiki untuk meningkatkan proses bisnis
secara terus menerus, atau cara memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dan evisiensi
penggunaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelangan dan memuaskan
pelanggan. Pelanggan adalah sumber laba dalam bisnis, oleh sebab itu kebutuhan dan
kepuasannya harus ditingkatkan dari waktu kewaktu secara terus-menerus sehingga mereka loyal
kepada perusahaan. Hakikatnya loyalitas pelanggan adalah laba, dan laba adalah ruh atau sukma
perusahaan untuk hidup dan berkembang.
Menurut para ahli manajemen kualitas antara lain adalah W. Edwards Deming dan Joseph M.
Juran. Konsep pemikirannya antara lain sebagai berikut. Menurut juran manajemen kualitas
adalah proses yang mengitegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok-pemasok
(Suppliers), dan para pelanggan (customers), dilingkungan perusahaan (corporate environment).
Manajemen kualitas sebagai kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan pemenuhan dan
pemuasan pelanggan. Yang dimaksud pelanggan adalah pembeli dan pengguna produk,
karyawan, kreditur, pemasok, masyarakat, pemerintah, dan pemilik perusahaan.
Proses perubahan dan pengembangan manajemen dari teori X sampai dengan sekarang dapat
dikatakan sebagai proses perkembangan dari tradisional menuju proses modern yang berorientasi
kepuasan pelanggan melalui perbaikan kualitas terus menerus. Teknologi tidak ada artinya tanpa
kerja manusia yang dikordimnasi secara baik dan bersama-sama bertanggung jawab. Dalam
pandangan modern hakikatnya adalah pikiran kolektif, kerja kolektif, hasil kolektif, dan
tanggung jawab kolektif. Kolektif merupakan unsur pokok dalam manajemen modern. Oleh
sebab itu laba sebagai kerja kolektif tidak boleh dinikmati hanya oleh pemilik perusahaan, tetapi
harus dinikmati semua orang yang menciptakan laba tersebut. Padangan tradisional dan modern
dapat disajikan dalam table berikut.
Pandangan Tradisional Dan Modern tentang Kualitas
Biaya lingkungan harus dikelola dengan efektif dan efisien agar produk lebih berdaya
guna. Perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara mengurangi dampak negatif negative
lingkungan dan mengkonsumsi sumber daya alam secara efektif.
Biaya lingkungan dapat dikelompokan kedalam biaya eksternal dalam dimensi biaya
mutu yang besarnya dapat dihitung dari total biaya produksi. Makin tinggi biaya lingkungan,
makin tinggi biaya perusahaan dan menurunkan laba, atau mungkin dapat mengakibatkan
kerugian.