Anda di halaman 1dari 11

I.

DEFINISI KUALITAS DAN BIAYA

Biaya Kualitas (Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut
dengan Quality Cost adalah Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah
Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang
timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality). Dengan kata lain,
Biaya Kualitas (Quality Cost) adalah semua biaya yang timbul dalam
Manajemen Kualitas (Quality Management).

Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul Total Quality Control


menyebutkan bahwa Biaya Kualitas terdiri dari 3 kategori utama, yaitu Biaya
Pencegahan (Preventive Cost), Biaya Penilaian (Appraisal Cost) Biaya
Kegagalan (Failure Cost). Biaya Kegagalan kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis
yaitu Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost) dan Biaya Kegagalan
Eksternal (External Failure Cost).

Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena kualitas yang buruk
mungkin akan atau telah terjadi. Biaya kualitas ini berhubungan dengan dua jenis
aktivitas:

1. Aktivitas pengendalian (control activities), yaitu aktivitas yang dilakukan untuk


mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk
mungkin muncul). Aktivitas pengendalian terdiri dari aktivitas pencegahan dan
aktivitas penilaian. Biaya pengendalian adalah biaya yang digunakan untuk
melakukan aktivitas pengendalian.

2. Aktivitas kegagalan (failure activities), yaitu aktivitas yang dilakukan oleh


organisasi atau pelanggannya dalam menanggapi kualitas yang buruk (kualitas
yang buruk sudah terjadi). Aktivitas kegagalan terdiri dari aktivitas kegagalan
internal dan aktivitas kegagalan eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang
harus ditanggung oleh perusahaan akibat terjadinya aktivitas kegagalan.

1
II. EMPAT JENIS BIAYA KUALITAS

Pembahasan tentang aktivitas yang terkait dengan kualitas menyebabkan


munculnya empat kelompok biaya kualitas, yaitu:

1. Biaya Pencegahan (prevention cost)

Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah timbulnya


kualitas yang buruk dalam barang atau jasa yang yang dihasilkan. Dengan
meningkatnya biaya pencegahan diharapkan biaya kegagalan akan semakin kecil.
Contoh: perekayasaan kualitas, program pelatihan kualitas, perencanaan kualitas,
pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, dll.

2. Biaya Penilaian (appraisal cost)

Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk
dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan atau sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Tujuan utama penilaian ini adalah untuk mencegah produk yang tidak
sesuai spesifikasi dikirimkan ke pelanggan. Contoh: Inspeksi dan pengujian
bahan, inspeksi pengemasan, supervise terhadap aktivitas penilaian, penerimaan
produk, penerimaan proses, inspeksi dan pengujian peralatan, dll.

3. Biaya Kegagalan Internal (internal failure cost)

Biaya kegagalan internal dalah biaya yang terjadi jika produk dan jasa tidak
sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan hal ini diketahui
sebelum produk dikirimkan kepada pihak di luar perusahaan. Biaya ini tidak
akan muncul jika tidak ada kerusakan/cacat pada produk. Contoh: bahan sisa,
pengerjaan ulang, inspeksi ulang, pengujian ulang, dan perubahan desain.

4. Biaya Kegagalan Eksternal (external failure cost)

Biaya yang terjadi jika barang dan jasa gagal/tidak sesuai dengan spesifikasi
atau memuaskan pelanggan setelah produk dan jasa tersebut sampai di tangan
pelanggan. Contoh: biaya penarikan produk, kerugian penjualan, return, garansi,
ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dll.

2
III. MENYIAPKAN LAPORAN BIAYA KUALITAS

Laporan biaya kualitas akan bermanfaat hanya jika penerima dapat


memahami, menerima, dan dapat menggunakan isi dari laporan tersebut.
Laporan dapat dibuat dalam banyak cara. Setiap perusahaan harus memilih dan
merancang sistem pelaporan (1) yang dapat diintegrasikan kedalam sistem
informasi perusahaan tersebut, dan (2) yang mendukung TQM.

Matrix biaya kualitas, merupakan alat yang mudah dan bermanfaat dalam
pelaporan biaya kualitas. Matrix biaya kualitas memungkinkan setiap
departemen untuk mengidentifikasi dan mengenali pengaruh tindakannnya pada
biaya kualitas dan untuk menunjukkan daerah daerah dengan biaya kualitas yang
tinggi.

Ilustrasi laporan biaya kualitas

Bally company merupakan perusahaan pemanufakturan kecil, dengan


penjualan tahunan kira-kira sebesar $50 juta. Perusahaan beroperasi dalam
lingkungan dengan persaingan sangat ketat dan sedang mengalami kenaikan
biaya dan tekanan kualitas dari pesaing. Laporan menunjukkan bahwa biaya
kegagalan eksternal untuk biaya-biaya seperti klaim garansi, ketidakpuasan
pelanggan, dan hilangnya pangsa pasar dibebankan sebesar 75 % dari total biaya
kualitas pada tahun 0.

Supaya dapat bersaing dan untuk memperoleh kembali pangsa pasarnya,


Bally memulai proses TQM untuk tiga tahun pada perusahannya. Perusahaan
mulai dengan menaikkan pengeluaran-pengeluaran untuk pencegahan dan
penilaian. Investasi mulai terbayar pada tahun 2 . biaya kegagalan internal, biaya
kegagalan eksternal dan biaya kualitas total semua menurun.

Laporan biaya kualitas

Biaya Tahun 2 Tahun 0 Perubahan


persentase
($) ($)

Biaya pencegahan 90.000 20.000 350

3
20.000
Pelatihan 86.000 330
40.000
Perencanaan kualitas 60.000 50
30.000
Perbaikan kualitas lainnya 40.000 33
110.000
Evaluasi supplier 276.000 151

total

Biaya penilaian 120.000 100.000 20

pengujian 100.000 80.000 25

pengukuran kinerja kualitas 60.000 10.000 500

memonitor supplier 30.000 10.000 200

penelitian terhadap pelanggan 310.000 200.000 55

total

Biaya kegagalan internal 55.000 150.000 (63)

perbaikan dan penolakan 35.000 30.000 (16)

inspeksi dan pengujian ulang 30.000 50.000 (40)

kegagalan dalam peralatan 20.000 50.000 (60)

waktu menganggur 140.000 280.000 (50)

total

Biaya kegagalan eksternal 70.000 250.000 (72)

asuransi produk 100.000 120.000 (17)

4
perbaikan bergaransi 600.000 1.400.000 (57)

hilangnya pelanggan (taksiran) 770.000 1.770.000 (56)

total

Biaya kualitas total 1.496.000 2.360.000 (37)

IV. DEFINISI BIAYA LINGKUNGAN

Biaya lingkungan dapat diartikan sebagai biaya yang muncul dalam usaha
mencapai tujuan seperti pengurangan biaya lingkungan yang meningkatkan
pendapatan, meningkatkan kinerja lingkungan yang perlu dipertimbangkan saat
ini dan yang akan datang. (Irawan, Lintasan Ekonomi: 2001)

Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berhubungan


dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan perlindungan yang
dilakukan. Biaya lingkungan mencakup baik biaya internal (berhubungan dengan
pengurangan proses produksi untuk mengurangi dampak lingkungan) maupun
eksternal (berhubungan dengan perbaikan kerusakan akibat limbah yang
ditimbulkan) (Susenohaji,2003)

Adapun biaya - biaya yang berhubungan dengan biaya lingkungan yaitu :

1. Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan gas buangan (waste
and emission treatment), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memelihara,
memperbaiki, mengganti kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah
perusahaan.
2. Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and environmental
management) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah dan mengelola
limbah untuk menghindari kerusakan lingkungan.
3. Biaya pembelian bahan untuk bukan hasil produksi (material purchase value of non-
product) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang bukan hasil
produksi dalam rangka pencegahan dan pengurangan dampak limbah dari bahan
baku produksi.

5
4. Biaya pengelolaan untuk produk (processing cost of non-product output) ialah biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk pengolahan bahan yang bukan hasil produk.
5. Penghematan biaya lingkungan (environmental revenue) merupakan penghematan
biaya atau penambahan penghasilan perusahaan sebgai akibat dari pengelolaan
lingkungan.
6. Potensially hidden costs adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memproduksi suatu produk sebelum proses produksi (missal : biaya desain produk),
biaya selama proses produksi (seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead) dan backend environment cost (missal : lisensi mutu
produk)
7. Contingent cost adalah biaya yang mungkin timbul dan mungkin terjadi dalam suatu
perusahaan dan dibebankan pada contingent liabilities cost (Ex: biaya cadangan
untuk kompensasi kecelakaan yang terjadi)
8. Image and Relationship adalah biaya yang dipengaruhi oleh persepsi manajemen,
pelanggan, tenaga kerja, public dan lembaga pemerintah tentang kepatuhan
terhadap undang-undang lingkungan dan bersifat subjektif, contoh : pelaporan biaya
lingkungan secara sukarela oleh perusahaan.
9. Private cost merupakan biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan yang
berpengaruh langsung terhadap bottom line perusahaan
10. Societal cost menggambarkan dampak biaya lingkungan dan sosial dalam suau
entitas dan merupakan biaya eksternal. Contoh adalah baiay yang dikeluarkan
sebagai dampak pencemaran lingkungan.

V. EMPAT JENIS BIAYA LINGKUNGAN

Biaya lingkungan didefinisikan sebagai biaya-biaya yang terjadi karena adanya


kualitas lingkungan yang buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk mungkin
terjadi. Oleh karenanya biaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost), yaitu biaya-


biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah
dan/atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Contoh:
biaya seleksi pemasok, seleksi alat pengendali polusi, desain proses dan
produk, training karyawan, dll.
b. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost), yaitu biaya-biaya
untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan
aktivitas lainnya telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku/tidak.

6
Contoh: biaya audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses,
pelaksanaan pengujian pencemaran, pengukuran tingkat pencemaran, dll.
c. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost),
yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya
limbah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Contoh: biaya operasional
peralatan pengurang/penghilang polusi, pengolahan dan pembuangan limbah
beracun, pemeliharaan peralatan, daur ulang sisa bahan, dll.
d. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure cost),
yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas
limbah/sampah ke dalam lingkungan.
1. Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi (realized external failure cost),
yaitu biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Contoh: biaya
membersihkan danau/tanah yang tercemar atau minyak yang tumpah,
penyelesaian klaim kecelakaan pribadi, hilangnya penjualan karena
reputasi lingkungan yang buruk, dll.
2. Biaya kegagalan ekternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial (unrealized
external failure cost/social cost), yaitu biaya sosial yang disebabkan oleh
perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan.
Contoh: biaya perawatan medis karena kerusakan lingkungan, hilangnya
lapangan pekerjaaan karena polusi, rusaknya ekosistem, dll.
Pelaporan biaya lingkungan menjadi penting jika perusahaan serius untuk
memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungannya.
Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang
penting,
yaitu:
a. dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas,
b. Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori. Dari sudut pandang
praktis, biaya lingkungan akan menerima perhatian manajemen hanya jika
jumlahnya signifikan. Dalam kenyataannya, biaya lingkungan dapat secara
signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Laporan biaya juga
menyediakan informasi yang berhubungan dengan distribusi relatif dari
biaya lingkungan. Biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan
menginvestasikan lebih banyak aktivitas-aktivitas pencegahan dan deteksi.
Dimungkinkan bahwa model pengurangan biaya lingkungan akan
berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total, yaitu bahwa biaya
lingkungan yang terendah diperoleh pada titik kerusakan nol, sama seperti
titik cacat nol pada model biaya kualitas total. Pengetahuan akan biaya

7
lingkungan dan hubungannya dengan produk dapat menjadi sebuah insentif
untuk melakukan inovasi dan meningkatkan efisiensi.

VI. LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN

Biaya lingkungan harus dikelola dengan efektif dan efisien agar: 1) produk harus
lebih berdaya guna, dan 2) perusahaan dalam melakukan pengurangan biaya dengan
cara: a) mengurangi dampak negatif lingkungan, b) mengkonsumsi sumber daya alam
secara efektif.Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan klasifikasi
biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi
yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang
berdampak pada lingkungan.
Pelaporan biaya lingkungan adalah penting jika sebuah organisasi serius
memperbaiki kinerja lingkungannnya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Langkah
pertama yang baik adalah laporan yang memberikan perincian biaya lingkungan
menurut kategori. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil
yang penting :
1. Dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan
2. Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori.

Dengan mengelola lingkungan perusahaan secara efektif dan efisien, perusahaan


dapat membantu pembangunan secara berkesinambungan sehingga pelanggan dapat
mengkonsumsi produk yang ramah lingkungan. Di samping itu karyawan dapat bekerja
dalam situasi kondusif, biaya modal perusahaan rendah, biaya asuransi kesehatan
rendah, dan masyarakat dapat hidup sehat.
Biaya lingkungan dapat dikelompokkan ke dalam biaya gagal eksternal dalam
dimensi biaya mutu yang besarnya dapat dihitung dari total biaya produksi. Makin
tinggi biaya lingkungan, makin tinggi beban biaya perusahaan dan menurunkan laba,
atau mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Perhitungan biaya lingkungan disajikan
dalam tabel 1.4, 1.5, dan 1.6.
Tabel 1.4
Laporan Biaya Lingkungan
Biaya Produksi Rp. 20.000, diproduksi 1.000 unit
Jenis Biaya Rp %
Biaya Pencegahan :
- Pelatihan 60

8
- Desain produk 180
- Pemilihan peralatan 40 1,4
280
Biaya Pemeriksaan :
- Pemeriksaan proses 240
- Pemeriksaan bahan 80 1,6
320
Biaya gagal internal :
- Biaya produk rusak atau cacat 400
- Biaya pemeliharaan peralatan 200 3
600
Biaya gagal eksternal :
- Biaya lingkungan alam (polusi udara, air) 200
- Biaya lingkungan ekonomi ( kerugian valas) 200
- Biaya lingkungan social (huru-hara, pemogokan) 200
- Biaya lingkungan politik (pungutan liar) 200
- Biaya lingkungan budaya (narkoba) 200
- Biaya kebersihan 200
- Biaya penataan lahan 200
- Biaya klaim kerusakan 400 9
1.800
Total 3.000 15

Tabel 1.5
Pembebanan Biaya Lingkungan
Jenis Biaya Biaya Per Unit
Biaya produksi per unit (20.000/1.000 unit) 20
Biaya pencegahan (280/1.000 unit) 0,028
Biaya pemeriksaan (320/1.000 unit) 0,032
Biaya gagal internal (600/1.000 unit) 0,60
Biaya gagal eksternal (1.800/1000 unit ) 0,180
Total biaya produksi 23

Tabel 1.6
Perhitungan Laba-Rugi Berbasis Biaya Lingkungan
(Harga per unit Rp 25, biaya pemasaran dan administrasi 10% dari penjualan)
Ada Biaya Tidak Ada
Keterangan Lingkungan Biaya

9
(Rp) Lingkungan
(Rp)
Pendapatan atas penjualan 25.000 25.000
Biaya produksi per unit (20.000/1.000 unit) = 20 20.000 20.000
Biaya pencegahan (280/1.000 unit) = 0,028 280 0
Biaya pemeriksaan (320/1.000 unit) = 0,032 320 0
Biaya gagal internal (600/1.000 unit) = 0,06 600 0
Biaya gagal eksternal ( 1800/1000 unit) = 0,18 1.800 0
Laba Kotor 2.000 5.000
Biaya pemasaran dan administrasi 10 % x 25.000 2.500 2.500
Laba (rugi) operasi (500) 2.500

Keterangan Tabel 1.6 :


Jika perusahaan tidak membayar biaya lingkungan, maka ia memperoleh laba
operasi Rp 2.500, dan jika ia membayar biaya lingkungan ia menderita kerugian Rp 500.
Oleh sebab itu perusahaan harus mengelola biaya lingkungan serendah-rendahnya agar
tidak menderita kerugian.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-7-
biaya.html

http://egiyanuar12.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-biaya-kualitas-quality-
cost.html

http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-
8.html

http://dedysuarjaya.blogspot.co.id/2010/09/biaya-kualitas.html

https://mynameisvita.wordpress.com/category/manajemen-biaya/

https://www.academia.edu/11893174/Biaya_Lingkungan?auto=download

https://adi04wahyudi.wordpress.com/pendidikan/akuntansi-biaya-lingkungan/

http://kampusdunia.blogspot.co.id/2009/08/analisis-biaya-lingkungan.html

11

Anda mungkin juga menyukai