Anda di halaman 1dari 5

Identitas Buku 1

Judul : Akuntansi Manajemen

Penulis : Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.

Penerbit : Media Nusa Creative

Kota terbit : Malang

Tahun terbit : Agustus 2017

ISBN : 978-602-323

RINGKASAN BUKU 1

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS:


PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN

A. Pengukuran Biaya Kualitas

Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas, melalui dua cara:

a. Dengan meningkatkan permintaan pelanggan.


b. Dengan mengurangi biaya

Definisi kualitas adalah derajad atau tingkat kesempurnaan, produk atau jasa yang
berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, dengan delapan
dimensi berikut:

1. Kinerja
2. Estetika berhubungan dengan penampilan wujud produk
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan
4. Fitur adalah karakteristik produk yang berbeda dari produk-produk sejenis yang
fungsinya sama
5. Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi
6. Tahan lama
7. Kualitas kesesuaian
8. Kecocokan penggunaan

Definisi biaya kualitas adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan


kegiatan-kegiatan sampai dengan biaya yang mungkin timbul karena produk yang buruk
kualitasnya. Ada 4 kategori biaya kualitas yaitu:

a. Biaya pencegahan terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk
atau jasa yang dihasilkan. Contoh: biaya rekayasa kualitas, program pelatihan
kualitas, perencanaan kuali tas, pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi
pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan dan peninjauan design.
b. Biaya penilaian terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai
dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh: biaya pemeriksaan
dan pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan
penilaian, penerimaan produk, penerimaan proses, peralatan pengukuran
(pemeriksaan dan pengujian), pengesahan dari pihak luar.
c. Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak
sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Contoh: sisa bahan,
pengerjaan ulang, penghentian mesin (karena danya produk buruk yang
dihasilkan oleh mesin), pemeriksaan ulang, pengujian ulang, perubahan
design. Biaya-biaya diatas tidak terjadi jika tidak terdapat produk cacat.
d. Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan
gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan
setelah produk disampaikan ke pelanggan.

Contoh:

Biaya penarikan produk dari pasaran, biaya kehilangan penjualan karena kinerja produk
yang buruk serta retur dan potongan penjualan karena kuali tas yang buruk, biaya garansi,
perbaikan, tanggungjawab hokum yang timbul, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya
pangsa pasar, biaya untuk mengatasi keluhan pelanggan.

Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati dan
tersembunyi. Biaya yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat
diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah
biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Misal nya
biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, biaya kehilangan pangsa
pasar

B. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Jensen Product

Laporan Biaya Kualitas

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Maret 20014

Biaya pencegahan % dari penjualan

Pelatihan kualitas $35.000

Rekayasa keandalan 80.000 $ 115.000 4,11%

Biaya Penilaian

Pemeriksaan bahan baku $20.000

Penerimaan produk 10.000

Penerimaan proses 38.000 $ 68.000


2,43%

Biaya kegagalan internal

Sisa bahan 50.000

Pengerjaan ulang 35.000 $ 85.000 3,04%

Biaya kegagalan eksternal

Keluhan pelanggan 25.000

Garansi 25.000
Perbaikan 15.000 $ 65.000
2,32%

Total biaya kualitas $333.000


11,90%

Strategi untuk menekan biaya kualitas adalah :

1. Lakukan serangan langsung terhadap biaya kegagalan untuk memaksanya menuju


titik nol.
2. Lakukan investasi pada kegiatan pencegahan yang tepat untuk menghasilkan
perbaikan.
3. Kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai.
4. Lakukan evaluasi secara berkelanjutan dan arahkan kembali upaya pencegahan untuk
mendapatkan perbaikan lebih lanjut.

Strategi ini didasarkan pada premis bahwa:

 Dalam setiap kegagalan selalu ada akar penyebabnya.


 Penyebab dapat dicegah
 Pencegahan selalu lebih murah.

Manajemen berbasis kegiatan dan biaya kualitas optimal

Manajemen berbasis kegiatan (activity-based management-ABM) mengklasifikasi


kan berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta hanya
mempertahankan kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah. Prinsip ini dapat
diaplikasikan pada biaya kualitas. Kegiatan-kegiatan kegagalan dan penilaian serta biaya-
biaya yang terkait tidak menghasilkan nilai tambah harus dihilangkan. Kegiatan
pencegahan yang dilakukan secara efisien dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan bernilai
tambah dan perlu dipertahankan.

C. Penggunaan Informasi Biaya Kualitas


Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaiki dan
mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial.

D. Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien, dan secara


spesifik mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk
memproduksi outpu

Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produk


tivitas. Tujuan pengukuran untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau
menurun. Rasio produktivitas = Output/Input

Kualitas dan produktivitas

Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya.


Contoh jika pengerjaan ulang berkurang karena menurunnya unit maka lebih sedikit
tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama. Penu
runan jumlah unit cacat memperbaiki kualitas, sementara pengurangan jumlah input yang
digunakan akan meningkatkan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai