Anda di halaman 1dari 36

BIAYA KUALITAS

DAN
PRODUKTIVITAS
TOPIK PEMBAHASAN
01 PENGUKURAN BIAYA KUALITAS

02 PELAPORAN INFORMASI BIAYA KUALITAS

03 PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA KUALITAS

04 PRODUKTIVITAS : PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN


PENGUKURAN
BIAYA
KUALITAS
DEFINISI KUALITAS
Pengertian kualitas (kamus) adalah “derajat atau tingkat kesempurnaan”.
Dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan (Goodness). Harapan
pelanggan dapat digambarkan melalui atribut atribut kualitas yang sering disebut
dengan dimensi kualitas. Jadi produk atau jasa yang berkualitas adalah yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam 8 dimensi berikut :
▹ Kinerja: seberapa konsisten dan seberapa baik produk tersebut dapat berfungsi
▹ Aestetik: berhubungan dengan wujud fisik dari produk, misal: gaya
▹ Keberlayanan: kemudahan dalam pemeliharan dan atau perbaikan produk
▹ Fitur (kualitas desain): karakteristik produk yang membedakannya dengan 4
produk lain yang sejenis
▹ Keandalan: kemungkinan bahwa produk atau jasa akan berfungsi sesuai yang
diharapkan selama jangka waktu tertentu
▹ Tahan lama: jangka waktu berfungsinya produk
▹ Kualitas kesesuaian: seberapa baik produk memenuhi spesifikasi yang
diinginkan
▹ Kesesuaian penggunaan: kesinambungan produk dalam melakukan fungsi
yang diharapkan
BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena kualitas
yang buruk mungkin akan atau telah terjadi. Biaya kualitas ini
berhubungan dengan dua jenis aktivitas:
1. Aktivitas pengendalian (control activities), yaitu aktivitas yang
dilakukan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk
(karena kualitas yang buruk mungkin muncul). Aktivitas
pengendalian terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas
penilaian. Biaya pengendalian adalah biaya yang digunakan
untuk melakukan aktivitas pengendalian. 5

2. AktivItas kegagalan (failure activities), yaitu aktivitas yang


dilakukan oleh organisasi atau pelanggannya dalam
menanggapi kualitas yang buruk (kualitas yang buruk sudah
terjadi). Aktivitas kegagalan terdiri dari aktivitas kegagalan
internal dan aktivitas kegagalan eksternal. Biaya kegagalan
adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan akibat
terjadinya aktivitas kegagalan.
Pembahasan tentang aktivitas yang terkait dengan kualitas
menyebabkan munculnya empat kelompok biaya kualitas,
yaitu:
▹ Biaya Pencegahan (prevention cost)
Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah
timbulnya kualitas yang buruk dalam barang atau jasa yang
yang dihasilkan. Dengan meningkatnya biaya pencegahan
diharapkan biaya kegagalan akan semakin kecil. Contoh:
perekayasaan kualitas, program pelatihan kualitas,
perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, pemilihan dan
evaluasi pemasok, audit kualitas, dll. 6

▹ Biaya Penilaian (appraisal cost)


Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan
apakah produk dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tujuan
utama penilaian ini adalah untuk mencegah produk yang tidak
sesuai spesifikasi dikirimkan ke pelanggan. Contoh: inspeksi
dan pengujian bahan, inspeksi pengemasan, supervise
terhadap aktivitas penilaian, penerimaan produk, penerimaan
proses, inspeksi dan pengujian peralatan, dll.
Lanjutan....

▹ Biaya Kegagalan Internal (internal failure cost)


Biaya kegagalan internal dalah biaya yang terjadi jika produk
dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan
pelanggan dan hal ini diketahui sebelum produk dikirimkan
kepada pihak di luar perusahaan. Biaya ini tidak akan muncul
jika tidak ada kerusakan/cacat pada produk. Contoh: bahan
sisa, pengerjaan ulang, inspeksi ulang, pengujian ulang, dan
perubahan desain. 7

▹ Biaya Kegagalan Eksternal (external failure cost)


Biaya yang terjadi jika barang dan jasa gagal/tidak sesuai
dengan spesifikasi atau memuaskan pelanggan setelah
produk dan jasa tersebut sampai di tangan pelanggan.
Contoh: biaya penarikan produk, kerugian penjualan,
return, garansi, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa
pasar, dll.
PENGUKURAN BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas dapat dilihat dari data yang tersedia
dalam catatan akuntansi perusahaan (observable costs),
namun ada biaya-biaya kesempatan yang muncul sebagai
akibat adanya kualitas yang buruk dan tidak terdapat
dalam catatan akuntansi (hidden costs). Ada tiga metode
yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya kualitas
yang tersembunyi, yaitu:
8

1. Metode Pengali (Multiplier Method)


Metode yang mengasumsikan bahwa biaya
kegagalan total merupakan perkalian dari beberapa
biaya kegagalan.
Biaya kegagalan eksternal total = k (biaya kegagalan
total yang terukur), dimana k = efek pengganda.
Lanjutan....
2. Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)
Metode ini menggunakan metode penelitian pasar yang
formal untuk menilai pengaruh kualitas yang rendah
terhadap penjualan dan pangsa pasar. Misal:
melalui survey pelanggan dan wawancara dengan tenaga
penjualan perusahaan.

3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Loss


9
Function Function)
Metode ini mengasumsikan bahwa variasi dari suatu nilai
target dalam suatu karakteristik kualitas dapat
menyebabkan biaya kualitas tersembunyi.

L(y) = k(y - T)2


Dimana:
k = konstanta terkait dengan struktur biaya kegagalan eksternal
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian atas kualitas
PELAPORAN
INFORMASI
BIAYA
KUALITAS
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Pelaporan biaya kualitas dapat dilakukan


dengan menilai biaya kualitas aktual dalam periode
yang bersangkutan. Informasi ini dapat dilihat
dengan mudah melalui persentase biaya kualitas
terhadap penjualan aktual. Pencatatan secara rinci
biaya kualitas berdasarkan kategorinya dapat
menunjukkan dua hal penting: 11

1. Besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori


memungkinkan manajer menilai dampak
keuangannya
2. Distribusi biaya kualitas menurut kategori
memungkinkan manajer menilai kepentingan
relatif dari masing-maisng kategori.
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Laporan Biaya Kualitas


Para manajer memiliki tanggung jawab dalam
menilai tingkat kualitas optimal dan menetapkan
jumlah relatif yang seharusnya dikeluarkan untuk
setiap kategori di dalam laporan biaya kualitas.
Ada dua pandangan mengenai biaya kualitas 12
optimal, yaitu pandangan tradisional yang mengacu
pada pencapaian tingkat kualitas yang dapat
diterima dan pandangan kontemporer yang dikenal
sebagai pengendalian kualitas total.
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima


Mengasumsikan terdapat perbandingan
terbalik antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat,
biaya kegagalan seharusnya menurun. Selama
penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada
13
kenaikan biaya pengendalian, perusahaan harus
terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau
mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai. Pada
akhirnya, akan dicapai suatu titik dimana kenaikan
tambahan biaya dalam upaya tersebut menimbulkan
biaya yang lebih besar daripada penurunan biaya
kegagalan.
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Pandangan Cacat-Nol
Dalam pengertian klasik, sebuah produk dikatakan
cacat bila kualitasnya berada diluar batas tolerasi suatu
karakteristik kualitas. Menurut pandangan ini, biaya
kegagalan timbul hanya jika produk tidak sesuai dengan
spesifikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal
antara biaya kegagalan dan biaya pengendalian. Model 14
cacat nol menyatakan keunggulan biaya akan diperoleh
dengan mengurangi unit cacat hingga nol. Model cacat
nol lebih disempurnakan dengan model kualitas kokoh
(robust quality model) yang menentang definisi unit cacat.
Menurut pandangan kokoh ini, kerugian terjadi karena
diproduksinya produk yang menyimpang dari nilai target,
semakin jauh penyimpangannya, semakin besar pula nilai
kerugiannya.
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Sifat Dinamis Biaya Kualitas


Ketika perusahaan menambah biaya pencegahan
dan penilaian serta menurunkan biaya kegagalan, maka
selanjutnya akan mengurangi biaya pencegahan dan
penilaian.
Stategi untuk menekan biaya kualitas cukup
sederhana yaitu 15

1. lakukan serangan langsung terhadap biaya kegagalan


untuk memaksanya menuju titik nol
2. lakukan investasi pada kegiatan pencegahan yang
“tepat” untuk menghasilkan perbaikan
3. kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang
dicapai
4. lakukan evaluasi secara berkelanjutan dan arahkan
kembali upaya pencegahan untuk mendapatkan
perbaikan lebih lanjut
PENGGUNAAN
INFORMASI
BIAYA
KUALITAS
PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA KUALITAS
Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah
untuk meningkatkan dan membantu perencanaan
manajerial, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Informasi biaya kualitas dapat digunakan antara lain untuk:
 Penentuan harga strategis. Penggunaan informasi biaya
kualitas dan pengimplementasian total quality
management membantu meningkatkan kualitas produk,
pengurangan harga dan membantu kelangsungan lini 17
produk dalam jangka panjang.
 Melakukan analisis produk baru. Dengan
mengidentifikasi dan menganalisa perilaku biaya
kualitas secara terpisah, kita dapat membuat keputusan
yang tepat terkait dengan pengurangan biaya kualitas,
siklus/perencanaan laba, dan pengambilan keputusan
penting lainnya.
PRODUKTIVITAS :
PENGUKURAN
DAN
PENGENDALIAN
Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi


produk secara efisien dan lebih menekan pada hubungan
antara output dan input yang digunakan untuk
menghasilkan produk. Yang dimaksud produktivitas disini
adalah total product efficiency. Efisiensi produktivitas total
adalah titik yang memenuhi 2 kondisi:
 Technical efficiency, untuk setiap kombinasi input 19
tertentu dapat menhasilkan output dalam jumlah
tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian
input untuk menghasilkan output tertentu.
 Input trade-off efficiency,untuk setiap kombinasi input
tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah
tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling
rendah.
Pengukuran Produktivitas
A. Pengukuran Produktivitas Parsial
Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur
dengan menghitung rasio output terhadap input.
Rasio Produktivitas = output/input
 Jika hanya produktivitas dari satu input yang sedang
diukur, ukuran itu disebut pengukuran produktivitas
parsial. 20

 Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka


memperoleh ukuran produktivitas operasional.
 Jika outpurt dan input dinyatakan dalam dollar, maka
memperoleh ukuran produktivitas keuangan.
Pengukuran Produktivitas
Contoh soal
Pada tahun 2007, pabrik memproduksi 120.000 lampu hias
dan menggunakan 40.000 jam tenaga kerja. Harga jual
untuk setiap lampu hias adalah $50 dan biaya tenaga kerja
adalah $12 per jam.
Rasio Produktivitas = output/input
 Ukuran produktivitas operasional 21

= 120.000/40.000
= 3 lampu hias/jam
 Ukuran produktivitas keuangan
= (120.000 × $50)/(40.000 × $12)
= $6.000.000/$480.000
= $12,50 dari pendapatan per dollar
Pengukuran Produktivitas
Ukuran-Ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan Efisisen
Produktif
Untuk mengukur perubahaan dalam produktivitas,
ukuran produktivitas yang aktual berjalan dibandingkan
dengan ukuran produktivitas periode sebelumnya. Periode
sebelumnya ini disebut Periode Dasar (base period) dan
menjadi acuan atau standar bagi pengukuran perubahan
efisiensi produktif. 22

Untuk evaluasi strategis, periode dasar yang


biasanya dipilih adalah tahun sebelumnya. Untuk
pengendalian operasional, periode dasar cenderung
mendekati periode berjalan, seperti batch produk terakhir
atau minggu sebelumnya.
Pengukuran Produktivitas
Contoh soal (lanjutan yang sebelumnya)
Pada tahun 2007 adalah periode dasar dan standar
produktivitas tenaga kerja yaitu 3 lampu hias/jam. Pada akhir tahun
2007, pabrik memutuskan untuk mencoba prosedur baru untuk
memproduksi dan merakit lampu hias dengan harapan prsedur baru
itu akan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit.
Pada tahun 2008, terdapat 150.000 lampu hias yang
diproduksi dengan menggunakan 37.500 jam tenaga kerja.
23
Rasio Produktivitas = output/input
= 150.000/37.500
= 4 lampu hias/jam
Perubahaan dalam produktivitas adalah kenaikan satu unit per jam
(dari 3 unit pada tahun 2007 menjadi 4 unit pada tahun 2008).
Perubahaan yang terjadi merupakan peningkatan yang signifikan
dalam produktivitas tenaga kerja dan menjadi bukti keefektifan
prosedur baru tersebut.
Pengukuran Produktivitas
Keunggulan Ukuran Parsial
Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk
memfokuskan perhatiannya pada penggunaan input tertentu.
Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu
mudah diinterpretasikan oleh semua pihak di dalam
perusahaan sehingga ukuran tersebut mudah digunakan
untuk menilai kinerja produktivitas dari karyawan
operasional. 24

Kelemahan Ukuran Parsial


Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat
menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang lainnya.
Pengukuran Produktivitas
B. Pengukuran Produktivitas Total
Yaitu pengukuran produktivitas dari seluruh input.
Dalam istilah praktisnya, pengukuran produktivitas total
dapat didefinisikan sebagai pemfokusan perhatian pada
beberapa input yang menunjukan keberhasilan perusahaan
secara total.
Terdapat dua pendekatan yang telah memperoleh
25
beberapa pengakuan adalah pengukuran profil (profile
measurement) dan pengukuran profuktivitas yang berkaitan
dengan laba (profit-linked productivity measurement)
Pengukuran Produktivitas
 Pengukuran Profil Produktivitas
Pembuatan sebuah produk melibatkan beberapa input
utama, seperti tenaga kerja, bahan, modal, dan energi.
Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau sebuah
vektor ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah.
Profil dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan informasi mengenai perubahaan produktivitas.
 Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba 26

Yaitu pengukuran jumlah perubahan laba yang


diakibatkan oleh perubahaan produktivitas. Keterkaitan
perubahaan produktivitas dengan laba dijelaskan oleh
“Aturan Keterkaitan dengan Laba”.
PQ = Output periode berjalan
Rasio produktivitas periode dasar
Pengukuran Produktivitas
 Komponen Pemulihan Harga
Yaitu selisih antara perubahan laba total dan
perubahan produktivitas terkait dengan laba.
Pemulihan Harga = Perubahan laba - Perubahaan
Produktivitas terkait dengan laba

 Kualiatas dan Produktivitas 27

Peningkatan kualitas dapat meningkatkan


produktivitas dan juga sebaliknya. Peningkatan kualitas
secara umum akan tercermin pada ukuran-ukuran
produktivitas.
Pengukuran Produktivitas
Contoh Soal
A. Pengukuran Profil Produktivitas
Pabrik menerapkan proses produksi dan perakitan baru pada
tahun 2008. Proses baru tersebut mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja dan bahan. Berikut data untuk
tahun 2007 dan 2008.
2007 2008 28
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jumlah tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (dalam satuan pon) 1.200.000 1.428.571
Pengukuran Produktivitas
Jawab
Rasio Produktivitas Parsial
Profil 2007 Profil 2008
Rasio Produktivitas tenaga kerja 3 4
Rasio Produktivitas bahan baku 0,1 0,105

2007 29
• Tenaga kerja = 120.000/40.000 = 3
• Bahan baku = 120.000/1.200.000 = 0,1

2008
• Tenaga kerja = 150.000/37.500 = 4
• Bahan baku = 150.000/1.428.571 = 0,105
Pengukuran Produktivitas
Dengan membandingkan profil kedua tahun tersebut, dapat
dilihat bahwa produktivitas tenaga kerja dan bahan
meningkat. Perbandingan profil ini menyediakan cukup
informasi sehingga manajer dapat menyimpulkan proses
perakitan baru secara nyata telah memperbaiki produktivitas
secara keseluruhan. Namun, membandingkan berbagai profil
produktivitas tidak selalu mengungkapkan sifat dari
keseluruhan perubahan efisiensi produktif. 30

Misalkan ada perubahan data dari pabrik tersebut untuk


bahan yang digunakan pada tahun 2008 adalah 1.700.000
pon.
Pengukuran Produktivitas
Rasio Produktivitas Parsial
Profil 2007 Profil 2008
Rasio Produktivitas tenaga kerja 3 4
Rasio Produktivitas bahan baku 0,1 0,088

2007
• Tenaga kerja = 120.000/40.000 = 3
• Bahan baku = 120.000/1.200.000 = 0,1
31

2008
• Tenaga kerja = 150.000/37.500 = 4
• Bahan baku = 150.000/1.700.000 = 0,088

Produktivitas tenaga kerja meningkat dari 3 menjadi 4, tetapi


produktivitas bahan menurun dari 0,1 menjadi 0,088. Analisi profil
tidak mampu mengungkapkan apakah trade-off tersebut baik atau
buruk. Jika pengaruh ekonomis dari perubahan produktivitas adalah
positif, maka trade-off adalah baik, jika tidak, maka perubahan
produktivitas harus dipandang buruk.
Pengukuran Produktivitas
B. Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba
(lanjutan soal sebelumnya)
Adanya tambahan informasi biaya dari pabrik yang telah
dikembangkan.

2007 2008
32
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (pon) 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit (mesin) $50 $48
Upah tenaga kerja per jam $11 $12
Biaya bahan per pon $2 $3
Pengukuran Produktivitas
Jawab
Mengunakan rasio produktivitas periode dasar (2007) untuk
tenaga kerja yaitu 3 dan bahan baku yaitu 0,1.
PQ = Output periode berjalan
Rasio produktivitas periode dasar
• PQ (tenaga kerja) = 150.000/3 = 50.000 jam
• PQ (bahan baku) = 150.000/0,1 = 1.500.000 jam
33

Jumlah biaya yang harus dikeluarkan


Biaya tenaga kerja (50.000×$12) $600.000
Biaya bahan baku (1.500.000×$3) $4.500.000
Total biaya PQ $5.100.000
Pengukuran Produktivitas
Biaya input akutual
Biaya tenaga kerja (37.500×$12) $450.000
Biaya bahan baku (1.700.000×$3) $5.100.000
Total biaya periode berjalan $5.550.000

Pengaruh terkait dengan laba


34
= Total biaya PQ - Total biaya periode berjalan
= $5.100.000 - $ 5.550.000
= $(450.000) penurunan laba

(1) (2) (3) (4) (5)


PQ PQ×P AQ AQ×P (2)-(4)
50.000 $600.000 37.500 $450.000 $150.000
1.500.000 $4.500.000 1.700.000 $5.100.000 $(600.000)
Jumlah $5.100.000 $5.550.000 $(450.000)
Pengukuran Produktivitas
C. Komponen Pemulihan Harga
(lanjutan soal sebelumnya)
2007
• Pendapatan = $50×120.000 = $6.000.000
• Biaya input = ($11×40.000)+($2×1.200.000) = $2.840.000
2008
35
• Pendapatan = $48×150.000 = $7.200.000
• Biaya input = ($12×37.500)+($3×1.700.000) = $5.550.000

2008 2007 Selisih


Pendapatan $7.200.000 $6.000.000 $1.200.000
Biaya input $(5.550.000) $(2.840.000) $(2.710.000)
Laba $1.650.000 $3.160.000 $(1.510.000)
Pengukuran Produktivitas
Pemulihan Harga
= Perubahan Laba - Perubahan produktivitas terkait dengan
laba
= ($1.510.000) - ($450.000)
= ($1.060.000)

36
Kenaikan pendapatan tidak akan cukup untuk menutupi
kenaikan biaya input. Penurunan produktivitas hanya akan
memperburuk masalah pemulihan harga. Perhatikan bahwa
kenaikan produktivitas dapat digunakan untuk mengimbangi
kerugian pemulihan harga.

Anda mungkin juga menyukai