Oleh
Khairun Nisa 1610313320024
Raudatul Jannah 1610313320049
Tantangan Akuntan Global
Dua Persoalan di bidang audit dan akuntansi yang belum
sepenuhnya dapat mendukung kearah kesatuan ekonomi
global yaitu :
Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan
standar audit sendiri-sendiri, yang terkadang berbeda
antar negara.
Profesi akuntan di dunia belum sepenuhnya serius
dalam mengembangkan standar prilaku profesi akuntan.
Pada abad ke-20 dapat dikatakan ada
tiga aliran akuntansi dan audit yang
dominan
Sistem Anglo-Saxon yang dimotor oleh AS.
Sistem Kontinential yang berlaku di Belanda,
Jerman, dan beberapa Negara Eropa lainnya.
Sistem yang berlaku di Inggris dan negara-
negara persemakmuran.
Kode Etika Profesi Akuntan di AS
Enam manfaat dari kode etik profesi
o Dapat memberikan motivasi melalui penggunaan tekanan dari
rekan sejawat (peer pressure) dengan memelihara seperangkat
harapan perilaku yang diakui umum yang harus dipertimbangkan
dalam proses keputusan.
o Dapat memberikan pedoman yang lebih stabil tentang benar atau
salah daripada mengandalkan kepribadian manusiawi atau
keputusan yang selalu bersifat ad hoc.
o Dapat memberikan tuntunan, terutama dalam menghadapi situasi
yang abu-abu (ambiguous situations)
o Kode etik tidak saja dapat menuntun prilaku karyawan (employees),
namun dapat juga mengawasi kekuasaan otokrasi atasan
(employers)
o Kode etika dapat merinci tanggung jawab sosial perusahaan itu
sendiri.
o Kode etik sebenarnya untuk kepentingan bisnis itu sendiri, kalau
bisnis tidak mau mengawasi perilaku dirinya sendiri, maka pihak
lain yang akan bertindak mengawasinya.
Kode Etik Profesi Akuntan di Beberapa
Negara di Luar AS
• Ada banyak contoh kode etik profesi akuntan
yang berlaku di banyak negara. Beberapa kode
etik yang berlaku di beberapa negara, seperti AS,
Inggris, Jerman, Kanada, dan Australia tidak
banyak berbeda.
Kode Etik Profesi Akuntan (IFAC)
Kewajiban kepada Masyarakat Pelayanan Kepentingan Publik
Objektif :
Memenuhi harapan profesionalismen, Kinerja, dan Kepentingan
Publik.
Kebutuhan Dasar :
Kredibilitas, Profesionalisme, Jasa Kualitas Tertinggi,
Kerahasiaan.
Prinsip-prinsip Fundamental :
Integritas, Objektivitas, Kompetensi Profesional, dan Kehati-
hatian, Prilaku Profesional, dan Standar Taknis.
Prinsip-prinsip Fundamental Etika
• Integritas (Integrity)
• Objektivitas (objectivity)
• Kompetensi profesional dan kehati-hatian
• Kerahasiaan (confidentiality)
• Prilaku profesional (professional behavior)
Ancaman terhadap Independensi
• Kepentigan diri (self-interest)
• Review diri (self-review)
• Advokasi (advocacy)
• Kekerabatan (familiarity)
• Intimidasi (intimidation)
Kasus
Mitra Ernst & Young Indonesia Didenda Rp 13 Miliar di AS
SABTU, 11 FEBRUARI 2017 20:46 WIB