Aktivitas
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang
tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Berdasarkan
Aktivitas ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
Manajemen Berdasarkan Aktivitas, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau
dorongan agar memiliki rasa ingin tahu di dalam dunia keuangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT meridhoi segala
usaha dan langkah kita semua. Amin.
Penulis
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas: Gambaran Umum Konseptual.................. 3
2.1.1. Mengimplementasikan ABM............................................................................ 3
2.1.2. Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi Aktivitas................................................ 4
2.1.3. ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban....................................................... 4
2.1.4. Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan Dibandingkan dengan
Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas.................................................... 5
2.2. Analisis Nilai Proses..................................................................................................... 7
2.2.1. Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu.................................................... 7
2.2.2. Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai.............................. 7
2.2.3. Pengukuran Kinerja Aktivitas........................................................................... 10
2.3. Ukuran Kinerja Aktivitas.............................................................................................. 10
2.3.1. Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai-Tambah........................................ 10
2.3.2. Pelaporan Tren.................................................................................................. 11
2.3.3. Peran Standar Kaizen........................................................................................ 12
2.3.4. Benchmarking................................................................................................... 12
2.3.5. Pengaruh Penggerak dan Perilaku.................................................................... 13
2.3.6. Manajemen Kapasitas Aktivitas....................................................................... 13
2.4. Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas............................ 14
2.4.1. Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas....................................... 14
2.4.2. Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas......................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19
Manajemen berdasarkan Aktivitas
1. Penjadwalan
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya untuk
menentukan kapan produk memiliki akses ke proses serta beberapa
banyak yang akan diproduksi.
2. Perpindahan
Suatu aktivitas menggunakan waktu dan sumber daya unuk
memindahkan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi dari
satu departemen ke departemen lainnya.
3. Waktu Tunggu
Suatu aktivitas dimana bahan baku dan barang dalam proses
memerlukan waktu tunggu untuk menunggu proses selanjutnya.
4. Pemeriksaan
Suatu aktivitas dimana waktu dan sumber daya digunakan untuk
memastikan bahwa produk memenuhi spesifikasinya.
5. Penyimpanan.
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya dimana
barang atau bahan baku terkait tetap berada dalam persediaan.
d. Pengurangan Biaya
Kondisi persaingan memaksa perusahaan untuk mengirimkan produk
yang diinginkan para konsumen secara tepat waktu dengan biaya serendah
mungkin. Hal ini berarti perusahaan harus terus berusaha keras untuk
memperbaiki biayanya. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui
empat cara :
2.3.4 Benchmarking
Pendekatan lain untuk menentukan standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai
benchmarking. Benchmarking menggunakan pabrik terbaik sebagai standar untuk
mengevaluasi kinerja aktivitas. Dalam suatu perusahaan, berbagai unit berbeda yang
melakukan beberapa aktivitas yang sama akan diperbandingkan.
Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas
pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki
keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin, sebagaimana
kemungkinan untuk memiliki keanekaragaman produk. Sumber keanekagaman
pelanggan meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pesanan, fekuensi pengiriman,
jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan dukungan
rekayasa teknik.
3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based-management-ABM) berfokus pada
aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas
yang kokoh. ABM memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang proses. Sudut pandang
biaya berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan sudut pandang proses berkaitan
dengan pengurangan biaya dengan mengeliminasi pemborosan.
Analisis nilai proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan
dilakukan dan seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis nilai proses melibatkan
analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi inilah yang
menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan berkelanjutan. Elemen
utama dari pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis aktivitas-proses identifikasi
dan deskripsi aktivitas perusahaan, penilaian nilai aktivitas terhadap perusahaan, dan
pemilihan aktivitas yang benar-benar bernilai. Pengurangan biaya direalisasikan dengan
penurunan, eliminasi, pemilihan, dan pembagian aktivitas. Penekanan diberikan pada
identifikasi biaya yang tak-bernilai-tambah dan mengeliminasinya. Biaya ini adalah akibat
dari aktivitas yang tidak perlu dan ketidakefisienan yang ditemukan dalam aktivitas yang
perlu dilakukan.
Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efisiensi, kualitas,
dan waktu. Ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi
nilai dolar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang tercapai. Laporan biaya
bernilai dan tak bernilai-tambah, tren dalam biaya, benchmarking, standar Kaizen,
manajemen kapasitas, dan perhitungan anggaran daur-hidup adalah contoh-contoh dari
ukuran keuangan atas efisiensi aktivitas.
Penelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan
informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer
untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan
yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik sehingga dapat memperbaiki
A. Proses penyisipan manual memerlukan waktu 30 menit dan 8 pon bahan untuk
memproduksi suatu produk. Otomatisasi proses penyisipan memerlukan 15 menit dari
waktu mesin dan 7,5 pon bahan,. Biaya per jam tenaga kerja adalah $12, biaya per jam
mesin adalah $8, dan biaya per pon bahan adalah $10.
B. Dengan desain awalnya, suatu roda gigi membutuhkan delapan jam waktu penyetelan.
Dengan mendesain ulang roda gigi agar jumlah alur yang dibutuhkan berkurang 50 persen,
waktu pencetakan berkurang sebesar 70 perse. Biaya per jam penyetelan adalah $50.
C. Saat ini, suatu produk memerlukan enam kali perpindahan. Dengan mendesain ulang tata
letak pabrik, jumlah perpindahan bisa dikurangi dari enam menjadi nol. Biaya untuk setiap
perpindahan adalah $20.
D. Waktu pemeriksaan suatu pabrik adalah 16.000 jam per tahun. Biaya pemeriksaan terdiri
atas gaji delapan orang pemeriksa yang totalnya sebesar $320.000. Pemeriksaan juga
menggunakan perlengkapan dengan biaya $5 per jam pemeriksaan. Perusahaan menghapus
komponen yang paling buruk dengan mengeliminasi pemasok berkualitas rendah. Jumlah
kesalahan produksi sangat berkurang dengan pemasangan sistem pengendalian proses
secara statistik. Perbaikan kualitas lebih lanjut terwujud melalui desain ulang produk
sehingga lebih mudah diproduksi. Pengaruh bersihnya untuk mencapai tingkat kesalahan
yang mendekati nol dan mengeliminasi kebutuhan akan aktivitas pemeriksaan.
E. Setiap unit dari suatu produk memerlukan enam komponen. Rata-rata jumlah komponen
adalah 6,5 karena kegagalan komponen memrlukan pengerjaan ulang dan komponen
tambahan. Dengan mengembangkan hubungan dengan pemasok yang tepat dan
meningkatkan kualitas komponen yang dibeli, rata-rata jumlah komponen bisa berkurang
hingga enam komponen per unit. Biaya per komponen adalah $500.
Diminta :
1. Perkirakan Dari biaya tak bernilai tambah yang disebakan oleh setiap aktivitas.
2. Akar pemicu dari biaya aktivitas ( seperti tata letak pabrik, desain proses dan desain
produk )
3. Ukuran pengurangan biaya : eleminasi aktivitas, pengurangan aktivitas, pembagian
aktivitas atau pemilihan aktivitas.
Penyelesaian :
Kasus
* Sebagai contoh, desain proses, desain produk, dan pendekatan kualitas atau filsafat.
Harga aktual yang dibayar untuk bahan baku dan jam teknisi adalah sama pada harga standar dan
harga yang dianggarkan.
Diminta
1. Untuk tahun 2008, hitunglah biaya dan penggunaan yang tak bernilai tambah untuk
penggunaan bahan baku dan teknisi khusus. Hitunglah juga biaya dari aktivitas yang
tidak digunakan untuk aktivitas teknisi.
2. Dengan menggunakan sasaran pengurangan, tetapkan standar kaizen untuk bahan baku
dan teknisi (untuk 2009)
3. Dengan menggunakan standar kaizen yang dibuat dalam permintaan 2, hitunglah variansi
penggunaan 2009 yang dinyatakan dalam ukuran fisik dan keuangan untuk bahan baku
dan teknisi (untuk teknisi, dibandingkan penggunaan sumber daya aktual dengan standar
kaizen)! Berikan pendapat anda mengenai kemampuan perusahaan untuk mencapai
sasaran pengurangan! Secara khusus, diskusikan ukuran-ukuran yang harus digunakan
perusahaan untuk mengetahui pengurangan yang terealisasi dalam penggunaan sumber
daya!
Penyelesaian :
1. kuartal pertama: Waktu setup standar = 8 jam (berdasarkan im- direncanakan perbaikan: 12
jam - 4 jam mengurangi waktu)
2. Kaizen subcycle:
• Rencana (pengurangan 4 jam dari proses desain ulang.)
• Lakukan (Mencoba setup dengan desain baru.)
• Periksa (Waktu yang dibutuhkan adalah 9 jam, pengurangan 3 jam.)
• Undang-Undang (Kunci dalam perbaikan 3 jam dengan menetapkan standar baru 9 jam
dan menggunakan prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memberikan hasil 9
jam; secara simultan simultan, mencari baru peningkatan kesempatan-dalam hal ini,
nyarankan- yang Perubahan gested pekerja produksi.)
3. Pemeliharaan subcycle:
Kuartal pertama:
• Menetapkan standar (9 jam berdasarkan peningkatan proses desain.)
• Jangan (Melaksanakan berulang ditingkatkan standar.)
• Periksa (Lihat jika waktu 9 jam dipertahankan.)
• Undang-Undang (Jika waktu 9 jam memburuk, cari tahu mengapa dan mengambil tindakan
korektif untuk mengembalikan ke 9 jam.)
Kuartal kedua:
siklus yang sama menggunakan 3 jam sebagai standar baru untuk mempertahankan.
Catatan: Siklus perawatan dimulai setelah mengamati peningkatan yang sebenarnya.
Perbaikan yang sebenarnya terkunci dalam.