NIM : 7203220010
KELAS : AKUNTANSI B’2020
Bagaimana Mengaplikasikannya?
Pada tahap ini perusahaan memilih objek yang akan diukur atau dihitung biayanya.
Tujuannya adalah untuk menghitung total biaya dan biaya per unit dari perancangan,
manufaktur, dan pendistribusian produk tersebut
Mengidentifikasi Biaya Yang Dikeluarkan Secara Langsung Dari Produk Perusahaan
Pada tahap ini, perusahaan mengidentifikasikan biaya langsung apa saja yang terkait
dengan pembuatan produk tersebut, yang biasanya meliputi biaya material, biaya tenaga kerja
langsung, dan semua biaya langsung lainnya yang dapat ditelusuri langsung ke cost object
Memilih Dasar Pengalokasian Biaya Atau Cost Allocation Base, Yang Digunakan Untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung Dari Produk Perusahaan Tersebut
Pada tahap ini, biaya overhead atau biaya tidak terduga yang terjadi dibebankan pada
setiap aktivitas, dengan dasar cause and effect relationship atau benefits received antara cost
allocation base dengan biaya aktivitas tersebut. Misalnya antara machine hours dengan
aktivitas machine operations
Menghitung Rate Per Unit Dari Setiap Cost Allocation Base Yang Digunakan Untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung Ke Produk Perusahaan Tersebut
Pada tahap ini, total biaya tidak langsung yang sudah diketahui pada tahap empat
dibagi dengan kuantitas dari cost allocation base untuk mendapatkan rate biaya alokasi
overhead dari aktivitas perusahaan tersebut
Pada tahap ini, cost allocation rate yang didapat dari tahap sebelumnya dikali dengan
total kuantitas cost allocation base yang digunakan untuk setiap aktivitas dari masing- masing
produk perusahaan
3. Tulisakan manfaat analisis Biaya Volume dan Laba, dan berikan contoh Brak Even
Point (BEP)
JAWABAN :
Ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan analisa biaya
volume laba (cost volume profit)(CVP) antara lain :
1. Menentukan volume penjualan atau pendapatan yang diperlukan supaya impas atau
mencapai target laba.
2. Melihat bagaimana perubahan pada pola biaya tetap dan variabel mempengaruhi tingkat
laba perusahaan
3. Melihat bagaimana perubahan tertentu pada harga atau biaya akan mempengaruhi titik
impas.
4. Analisis CVP dapat menjadi alat yang berharga untuk mengidentifikasi luas dan
besarnya masalah ekonomi yang dihadapi perusahaan.
5. Analisis CVP sebagai alat perencanaan jangka pendek yang berguna yang secara efektif
menggunakan data perhitungan biaya langsung untuk menganalisis hubungan antara
biaya, laba, bauran produk dan volume penjualan.
6. Analisis CVP dapat mengevaluasi dampak dari perubahan dalam biaya tetap maupun
variabel atas profitabilitas.
Contoh BEP
Perusahaan XYZ memiliki laporan laba rugi margin kontribusi sebagai berikut:
BEP, dalam unit, akan sama dengan 240.000 / 15 = 16.000 unit. Oleh karena itu, jika
perusahaan menjual 16.000 unit, maka keuntungan menjadi nol dan perusahaan akan “impas”
dan hanya menutupi biaya produksinya.
Tujuan rasio laba adalah mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva, dan modal. Sebagai catatan, bahwa semakin
tinggi nilai hasil perhitungan rasio profitabilitas berarti semakin baik nilai keuntungan
perusahaan. Beberapa metode dalam perhitungan rasio laba yaitu:
Earning power of total investment = laba sebelum pajak dan bunga / jumlah aktiva
x 100%
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki dan
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.
Rasio likuiditas dibedakan menjadi tiga jenis, rasio lancar dan rasio cepat, dan rasio kas.
Sebagai catatan, nilai ideal dari ketiga perhitungan di atas adalah sebesar-besarnya 150%
yang berarti semakin besar hasil perhitungan rasio likuiditas maka semakin sehat kondisi
perusahaan. Masing-masing rumus tersebut adalah:
Rasio cepat (quick ratio/acid test ratio) = kas + efek + piutang / hutang lancar x
100%
Untuk mengukur kemampuan usaha dalam membayar utang jangka pendek menggunakan
aktiva yang lebih mudah cair (liquid assets).
Rumus ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi semua hutangnya
dengan dua metode pendekatan, yaitu:
Untuk mengukur berapa banyak hutang yang dibawa bisnis dibandingkan dengan jumlah
yang diinvestasikan oleh pemiliknya.
Rasio aktivitas berfungsi untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan segala
sumber daya yang dimiliki. Di sini, aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu
mengakibatkan semakin besarnya dana lebih yang tertanam pada aktiva. Dana lebih ini yang
dimana dampak dari aktivitas rendah menjadi lebih baik jika ditanamkan pada aktivitas yang
lebih produktif.
Untuk mengukur kualitas dan efisiensi tingkat perputaran piutang perusahaan dalam satu
periode dengan membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang.
Untuk mengukur tingkat kualitas dan efisiensi perputaran persediaan perusahaan terhadap
penjualan dalam satu periode tertentu.
Perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) = penjualan / aktiva tetap x 100%
Perputaran aktiva total (total asset turnover) = penjualan / total aktiva x 100%
Rasio ini juga melibatkan aktiva lancar dan aktiva tetap, di mana semakin besar rasionya,
maka semakin efektif perusahaan bisa memanfaatkan seluruh aktivanya terhadap konversi
penjualan.
Untuk mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima
tagihan dari konsumen dalam satu tahun.
Untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih yaitu perbandingan antara aktiva
lancar dengan hutang lancar terhadap penjualan dalam satu periode.
5. PT. LARISPA memiliki total aktiva lancar sebesar Rp55.000.000, termasuk di
dalamnya persediaan sejumlah Rp13.000.000, dan utang lancar menunjukkan angka
Rp15.000.000 maka
a. Hitunglah besarnya rasio aktiva lancar (current ratio) perusahaan sebesar
b. Dan berapa aset cepat (Quick ratio) perusahaan?
JAWABAN :
a. Current ratio = Total aktiva lancar / utang lancar
= Rp.55.000.000 / Rp.15.000.000
= 3,667
b. Quick Ratio = Aset lancar - persediaan / utang lancar
= Rp.55.000.000 - Rp.13.000.000 / Rp.15.000.000
= 2,8
6. Perusahaan akan membiayai sebuah investasi senilai Rp100.000.000 dan akan
menghasilkan laba bersih operasi Rp15.000.000 dengan menggunakan tiga sumber
pembiayaan, yaitu utang obligasi jk.panjang (tk. bunga 9%) sebesar Rp40.000.000,
utang bank (tingkat bunga 10%) sebesar Rp30.000.000, dan penjualan saham umum
(tk. return yang diharapkan 12%) sebesar Rp30.000.000. Tarif pajak yang ditetapkan
pemerintah 30%.
Diminta:
(a) berapakah biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) investasi
(b) berapakah EVA investasi?
JAWABAN :