Anda di halaman 1dari 26

ALOKASI BIAYA

DEPARTEMEN PENDUKUNG

OLEH :
ANIKA
SITI SOLEKHA 1772014
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA

Biaya-biaya yang memberikan manfaat


bersama, yang terjadi ketika sumber daya yang
sama digunakan dalam output dua atau lebih
jasa atau produk, disebut sebagai biaya
bersama (common costs).
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA
1. Jenis-jenis Departemen
 Departemen produksi adalah departemen secara
langsung mengerjakan produksi yang diproduksi.
Contoh, departemen pengesahan dan perakitan.
 Departemen pendukung (support Department)
menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan
oleh departemen produksi. Departemen ini
berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa
atau produk organisasi tersebut, misalnya:
pemeliharaan, permesinan.
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA
2. Pengalokasian Biaya dari Departemen ke Produk
Langkah-langkah dalam pengalokasian biaya departemen
pendukung ke departemen produksi adalah:
 Membagi perusahaan ke dalam departemen-
departemen.
 Mengklasifikasikan tiap departemen sebagai
departemen pendukung atau departemen produksi.
 Menelusuri semua biaya overhead perusahaan di
departemen pendukung atau departemen produksi.
 Mengalokasikan biaya departemen pendukung ke
departemen produksi.
 Menghitung tarif overhead yang ditentukan terlebih
dahulu untuk departemen produksi.
 Mengalokasikan biaya overhead ke tiap unit produk
melalui tarif overhead yang ditentukan sebelumnya.
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA
3. Jenis-jenis Dasar Alokasi
Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen
pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak
biaya). Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan
biaya produk yang lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor
penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol
konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik. Contoh faktor
penyebab (penggerak biaya) :

Dept. Pendukung Penggerak Biaya


Akuntansi Jumlah Transaksi
Kafetaria Jumlah Karyawan
Pengiriman Jumlah Pemesanan
GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA

4. Tujuan Alokasi
◦ Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga
yang menguntungkan
◦ Untuk menghitung profibilitas lini produk
◦ Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari
perencanaan dan pengendalian
◦ Untuk menilai persedian
◦ Untuk memotivasi para manajer
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
1. Tarif Pembebanan Tunggal
Beberapa perusahaan lebih suka menggunakan tarif
pembebanan tunggal. Jika menggunakan tarif
pembebanan tunggal, biaya tetap akan dikombinasikan
dengan perkiraan biaya variabel untuk menghasilkan
tarif pembebanan. Biaya total dibagi dengan perkiraan
untuk mendapatkan tarif. Namun, penggunaan tarif
tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan
seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya variabel.
Jumlah tambahan yang dibebankan adalah akibat dari
perlakuan terhadap biaya tetap yang seakan-akan
menjadi biaya variabel.
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
1. Tarif Pembebanan Tunggal
Biaya Tetap : $ 26.190
Biaya Variabel : $ 0,023 per lembar
Departemen Audit 94.500
Departemen Pajak 67.500
Departemen MAS 108.000
Total 270.000

Variable cost: 270,000 x $0.023

$ 6,210
Fixed cost
Average cost ($32,400 ÷ 270,000) $0.12 per
page
26,190
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
Total Photocopying Department
Charge
Number x Charge = Total
of Pages per Charges
Audit Department 92,000 Page
$0.12 $11,040
Tax Department 65,000 0.12 7,800
MAS Department 115,000 0.12 13,800
Total 272,000 $32,640
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
2. Tarif Pembebanan Ganda
Penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap
diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan
biaya variabel. Jumlah tambahan yang dibebankan adalah
akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap yang seakan-
akan menjadi biaya variabel. Dalam tarif perhitungan
ganda, masalah ini akan dihilangkan. Ketika tarif ganda
digunakan, suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap jenis
sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab.
Kemudian, penggunaan aktual tiap jenis faktor penyebab
dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan
jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan.
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
2. Tarif Pembebanan Ganda
Amount
Peak Proportio Total Allocated to
Number n of Peak Fixed Each
of Pages Usage Costs Department

Audit 7,875 0.20 $26,190 $ 5,238


Tax 22,500 0.57 26,190 14,928
MAS 9,000 0.23 26,190 6,024
Total 39,375 $26,190
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
Number
of Pages Fixed Total
x $0.023 Cost Charges
Allocatio
Audit department $2,116 $n 5,238 $ 7,354
Tax department 1,495 14,928 16,423
MAS department 2,645 6,024 8,669
Total $6,256 $26,190 $32,446
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
3. Penggunaan yang Dianggarkan Vs Penggunaan Aktual
Biaya yang seharusnya dialokasikan adalah biaya
yang dianggarkan, bukan biaya aktual. Hal ini dilakukan
agar efisiensi atau ketidakefisiensian departemen
pendukung tidak diserap oleh departemen produksi.
Para manajer departemen produksi, tidak memiliki
pengendalian atas tingkat efisiensi yang dicapai
manajer departemen pendukung. Dengan
mengalokasikan biaya yang dianggarkan (bukan biaya
aktual), tidak ada ketidakefisiensian atau efisiensi yang
ditransfer dari satu departemen ke departemen lainnya. 
MENGALOKASIKAN BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE DEPARTEMEN LAIN
Penggunaan Data yg dianggarkan utk Perhitungan Harga Pokok Produk
Jumlah Halaman X Tarif Total = Biaya yang
dialokasikan
Audit 94.500 $0,12 $11.340
Pajak 67.500 0,12 8.100
MAS 108.000 0,12 12.960
Total 270.000 $32.400

Penggunaan Data aktual untuk tujuan Evaluasi Kinerja

Jumlah Halaman x Tarif = Biaya yang


total dialokasikan
Audit 92.000 $0,12 $11.040
Pajak 65.000 0,12 7.800
MAS 115.000 0,12 13.800
Total 272.000 $32.640
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
1. Metode Alokasi Langsung
Ketika perusahaan mengalokasikan biaya departemen
pendukung hanya ke departemen produksi, mereka
menggunakan metode alokasi langsung. Metode alokasi
langsung adalah metode yang paling sederhana dan
paling langsung untuk mengalokasikan biaya departemen
pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan secara
langsung ke departemen produksi sesuai proporsi
penggunaan jasa departemen tersebut. Biaya tetap juga
dialokasikan secara langsung ke departemen produksi
tetapi sesuai proporsi kapasitas normal atau praktis
departemen produksi. 
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
1. Metode Alokasi Langsung
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber Pemeliharaan Pengasahan Peraktitan
Tenaga
Biaya langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Aktivitas normal :
Jam penggunaan listrik - 200.000 600.000 200.000
Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
1. Metode Alokasi Langsung
Langkah 1 : Menghitung Rasio Alokasi
Pengasahan Perakitan
600.000 0,75 -
(600.000 + 200.000)
Sumber tenaga :
200.000 - 0,25
(600.000 + 200.000)
4.500 0,5 -
(4.500 + 4.500)
Pemeliharaan :
4.500 - 0,5
(4.500 + 4.500)
Langkah 2 : Alokasikan Biaya Departemen Pendukung dengan menggunakan rasio alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Sumber tenaga -250.000 - 187.500 62.500
Pemeliharaan - -160.000 80.000 80.000
$ 0 $ 0 $ 367.500 $ 202.500
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
2. Metode Alokasi Berurutan
Metode alokasi berurutan, mengakui adanya interaksi
antar departemen pendukung. Akan tetapi, metode
berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi tersebut.
Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti
prosedur rangking yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Urutannya biasanya dilakukan dengan mengurutkan
departemen pendukung sesuai jumlah pelayanan
terbanyak hingga tersedikit. Tingkat pelayanannya diukur
dengan biaya langsung tiap departemen pendukung.
Departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai
pemberi layanan terbanyak. 
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
2. Metode Alokasi Berurutan
Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi
Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
200.000 0,2 -
-
(200.000 + 600.000 + 200.000)
Sumber tenaga :
600.000 - 0,6
-
(200.000 +600.000 + 200.000)
200.000 - -
(200.000 + 600.000 + 200.000) 0,2
4.500 - 0,5
(4.500 + 4.500) -
Pemeliharaan :
4.500 - -
(4.500 + 4.500) 0,5
Langkah 2 : Alokasikan Biaya Departemen Pendukung dengan menggunakan rasio alokasi
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000
Sumber tenaga -250.000 50.000 150.000 50.000
Pemeliharaan - -210.000 105.000 105.000
$ 0 $ 0 $ 355.000 $ 215.000
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
3. Metode Alokasi Timbal Balik
Metode alokasi timbal balik (reciprokal) mengakui
semua interaksi antar departemen pendukung. Dalam
metode alokasi timbal balik ini, pemakaian suatu
departemen pendukung oleh departemen menentukan
biaya total tiap departemen pendukung yang biaya
totalnya mencerminkan interaksi antar departemen
pendukung. Kemudian, biaya total departemen
pendukung didefinisikan sebagai jumlah biaya langsung
departemen ditambah proporsi jasa yang diterima dari
departemen pendukung lainnya. 
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
3. Metode Alokasi Timbal Balik
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Tenaga
Biaya langsung $ 250 $ 160 $ 100.000 $ 60.000
Aktivitas normal
Jam penggunaan listrik $ 200.000 $ 600.000 $ 200.000
Jam pemeliharaan $ 1.000 $ 4.500 $ 4.500
Proporsi Output yang Digunakan oleh Setiap Dokumen
Sumber Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Tenaga
Rasio alokasi
Sumber tenaga $ 0,20 $ 0,60 $ 0,20
Pemeliharaan $ 0,10 $ 0,45 $ 0,45
*pada departemen produksi, biaya langsung di definisikan sebagai biaya overhead yang secara langsung dapat
ditelusuri ke departemen bersangkutan
MEMILIH METODE ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN PENDUKUNG
3. Metode Alokasi Timbal Balik
ilustrasi alokasi timbal balik
Mengalokasikan Biaya Departemen Pendukung dengan Menggunakan Rasio
Alokasi dan Biaya Alokasi Departemen Pendukung dari Persamaan Metode Timbal
Balik
Departemen Penddukung Departemen Produksi
Sumber Pemeliharaan Pengesahan Perkitan
Tenaga
Biaya $ 250.000 $ 160.000 $ 100.000 $ 60.000
Langsung
Sumber -$ 271.429 $ 54.286 $ 162.857 $ 54.286
Tenagaᵃ
Pemeliharaanᵇ $ 21.429 -$ 214.286 $ 96.429 $ 96.429
$ 0 $ 0 $ 359.286 $ 210.715

Sumber Tenaga : 0,20 x $271.429, 0,60 x $271429, 0,2 x $271429


Pemeliharaan : 0,10 x $214.286, 0,45 x $214.286, 0,45 x $214.286
TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN &
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK
Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke
departemen produksi, tarif overhead dapat dihitung untuk
tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan
biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan
biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri ke
departemen produksi dan membagi jumlah total ini
dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga
kerja langsung atau jam mesin. 
TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN &
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

•Tarif overhead untuk departemen pengasahan (tingkat


aktivitas normal adalah71,000 jam mesin):
OH rate = $355,000  71,000 = $5 per jam mesin
•Tarif overhead untuk departemen perakitan (tingkat aktivitas
normal adalah 107,500 jam tenaga kerja langsung):
OH rate = $215,000  107,500 = $2 per jam tenaga kerja
langsung
Sebuah produk membutuhkan 2 jam mesin dan
satu jam perakitan untuk 1 unit yang diproduksi.
Biaya overhead yang dibebankan:
2 x $5 $10
1 x $2 2
Total $12
LAMPIRAN : ALOKASI BIAYA PATUNGAN
Akuntansi untuk Biaya Produk Patungan
Terdiri dari :
 Metode Unit Fisik
 Metode Nilai Penjualan saat pemisahan
 Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan
 Produk Sampingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai