Anda di halaman 1dari 47

S I B I A Y A

A L O K A
R T E M E N
D E PA
D U K U N G
PE N ; Ke l om p ok 4
n t e d by
Pr e s e
OUR TEAM

Qanithah Shadiqhah Putri Rahmawati


220810301023 220810301172

Butsaina Aqilatus S. Rimba Mustika Dewi


220810301065 220810301071

Siti Aisyah Ismi Khoirun Nisa


220810301047 220810301186
Aliya Rizki R.
220810301145
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Mengetahui perbedaan antara departemen pendukung dan
departemen produksi

Menghitung tingkat perubahan tunggal dan ganda


untuk departemen pendukung 2
Mengalokasikan biaya departemen pendukung ke
3 departemen produksi dengan menggunakan metode
langsung, berurutan, dan timbal balik

Menghitung tarif overhead departemen


4
PENGERTIAN
Alokasi Biaya Departemen Pendukung merupakan proses
pembagian biaya yang dikeluarkan oleh departemen
pendukung (seperti departemen akuntansi, departemen
personal, dan departemen pemasaran) kepada produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
JENIS DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
PRODUKSI PENDUKUNG
Departemen yang berhubungan Departemen yang tidak berhubungan
langsung dalam proses produksi dan langsung dalam proses produksi dan
bertanggung jawab atas pembuatan bertanggung jawab atas penyediaan
produk atau jasa yang dijual pada pelayanan pendukung yang diperlukan
pelanggan. oleh departemen produksi.
LANGKAH-LANGKAH PENGALOKASIAN
BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG KE
DEPARTEMEN PRODUKSI
• Departementalisasi perusahaan
• Klasifikasi masing-masing departemen sebagai departemen pendukung dan
departemen produksi
• Menelusuri semua biaya overhead di perusahaan ke departemen pendukung
atau departemen produksi
• Mengalokasikan biaya pendukung departemen ke departemen produksi
• Menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya untuk
departemen produksi
• Mengalokasikan biaya overhead ke unit produk individual melalui tarif
overhead yang telah ditentukan
CONTOH PENGGERAK BIAYA UNTUK
DEPARTEMEN PENDUKUNG
Departemen Akuntansi Jumlah transaksi

Departemen Kafetaria Jumlah karyawan

Departemen Rekayasa Jumlah pesanan perubahan

Departemen Pemeliharaan Jam mesin, jam pemeliharaan


CONTOH PENGGERAK BIAYA UNTUK
DEPARTEMEN PENDUKUNG

Departemen Gaji Jumlah karyawan

Departemen Personil Jumlah karyawan, pemecatan,


PHK, karyawan baru
TUJUAN
Untuk memperoleh harga yang
ALOKASI disepakati bersama

Untuk menilai persediaan Untuk menghitung profitabilitas lini


produk

Untuk memprediksi dampak ekonomi dari


perencanaan dan pengendalian

Untuk memotivasi para manajer


ALOKASI BIAYA SUATU
DEPARTEMEN KE
DEPARTEMEN LAIN

Biaya Departemen Pendukung sering


dialokasikan ke departemen lain melalui
tarif pembebanan.
JENIS TARIF PEMBEBANAN

TARIF PEMBEBANAN TARIF PEMBEBANAN


TUNGGAL GANDA

Suatu tarif tunggal mengkombinasikan


Suatu tarif terpisah dihitung untuk
biaya variabel dan tetap departemen
tiap jenis sumber daya berdasarkan
pendukung untuk menghasilkan tarif
pada faktor penyebab.
pembebanan.
C O N TO H
U N G G A L
BA N A N T
I F P EM B E
TA R
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Kantor akuntan publik mengembangkan departemen fotokopi


sendiri untuk melayani departemen produksi (Audit, Pajak, dan
MAS)
Biaya departemen Fotokopi meliputi:
Biaya tetap $ 26.190 per tahun (gaji dan sewa mesin) Biaya Variabel
$0,023 per lembar.

Estimasi penggunaan oleh departemen produksi, sbb:


STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Biaya Tetap (Fixed Cost) $26.190


Biaya Variabel (Variable cost) (270.000 × $0,023) $ 6.210
Total Biaya (untuk 270.000 lembar) $32.400

Perhitungan tarif per lembar ($32.400 ÷ 270.000) $ 0,12

Penggunaan aktual: (lembar)

Departemen Audit 92.000


Departemen Pajak 65.000
Departemen MAS 115.000
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Total biaya fotocopy yang dibebankan ke setiap Departemen sebagai berikut:


Rumus : Total Pembebanan = Jumlah Lembar × Tarif per Lembar

Pada kenyatannya bagi departemen produksi fotokopi merupakan biaya variable mutlak.
Penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut
merupakan biaya variabel.Departemen foto copy tidak membutuhkan$32.640 untuk
memfotokopi 272.000 lembar tetapi, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446
[$26.190 + (272.000 x $0,023)]
C O N TO H
N G A N D A
B E BA N A
R I F P EM
TA
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Departemen Audit dan MAS memiliki kebutuhan yang hampir sama dalam
setahun. Kedua departemen ini mengantisipasi kebutuhan sebanyak
202.500(94.500+108.000). halaman per tahun dan rata-ratanya akan
sebesar16.875 per bulan. penggunaan bulanan tertinggi bagi kedua departemen
ini juga 16.875 halaman. Akan tetapi, Departemen pajak mengantisipasi pola
yang berbeda. Dari 67.5000 halaman tahunan yang dianggarkan, departemen
tersebut di perkirakan membutuhkan sepertiga nya atau 22.500 halaman dalam
bulan April.
• Tarif Variabel tinta untuk kertas : sebesar $0,023 per halaman
• Tarif kedua biaya tetap sewa peralatan dan upah :
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Biaya pembebanan Departemen Produksi berdasarkan rencana penggunaan


tertinggi:
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY

Penggunaan data aktual: (Lembar)


Departemen Audit 92.000
Departemen Pajak 65.000
Departemen MAS 115.000
Rumus : Total Pembebanan = Jumlah halaman (x $0,023) + Alokasi Biaya Tetap

Dalam kasus ini Departemen pajak menyerap proporsi biaya yang lebih besar karena penggunaan tertingginya adalah
dasar untuk ukuran Departemen fotokopi.jumlah yang dibebankansebesar $32.446 sangat dekat dengan biaya aktual dalam
menjalankan Departemen fotokopi.
A N B I AY A
A LOK ASI DUKSI
PENG M EN PR O
D E PA RT E
KU NG KE
N PEND U
TEME
DEPAR

U A L ATA U
IA YAA K T
K A S I A N B
P E N G A L O K A N ?
D E N G A N I A N G G A R
A Y A N G D
B IA Y
A N B I AY A
A LOK ASI DUKSI
PENG M EN PR O
D E PA RT E
KU NG KE
N PEND U
TEME
DEPAR

KASIAN
ALO
DENGAN PENG
GARKAN
G DI ANG
I AYA YAN
B
DIANGGARKAN VS AKTUAL
• Para Manajer departemen pendukung dan produksi
bertanggung jawab atas kinerja unit depaetemen masing-
masing

• Faktor penting evaluasi kinerja adalah kemampuan


pengendalian biaya

• Kemampuan pengendalian biaya diukur dengan


membandingkan biaya aktual dan biaya yang
dianggarkan
TUJUAN ALOKASI
DIANGGARKAN VS AKTUAL

• Biaya Aktual untuk tujuan evaluasi kinerja


• Biaya yang dianggarkan untuk biaya produksi
DATA YANG DIANGGARKAN
UNTUK BIAYA PRODUKSI
BIAYA PER
JUMLAH HALAMAN ALOKASI BIAYA
HALAMAN

Departemen Audit 94.500 $0,12 $11.340

Departemen Pajak 67.500 $0,12 $8.100

Departemen MAS 108.000 $0,12 $12.960

Total 270.000 $32.400


DATA AKTUAL
UNTUK EVALUASI KINERJA
BIAYA PER
JUMLAH HALAMAN ALOKASI BIAYA
HALAMAN

Departemen Audit 92.000 $0,12 $11.040

Departemen Pajak 65.000 $0,12 $7.800

Departemen MAS 115.000 $0,12 $13.800

Total 272.000 $32.640


_

Metode Alokasi Biaya Departemen


Pendukung

• Metode Alokasi Langsung


• Metode Alokasi Berurutan
• Metode Alokasi Timbal balik
METODE ALOKASI
LANGSUNG

Biaya departemen pendukung


dialokasikan secara langsung ke
departemen produksi sesuai
proporsi penggunaan jasa
departemen tersebut.
Departemen Pendukung Departemen Produksi
Sumber Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
tenaga

Biaya langsung Rp. 250.000 Rp. 160.000 Rp. 100.000 Rp. 60.000

Aktivitas normal:

Jam penggunaan listrik _ 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 _ 4.500 4.500


_

Langkah 1: Hitung Rasio Alokasi

Pengasahan Perakitan

Sumber tenaga 600.000 _


0,75
(600.000+200.000)
200.000 _ 0,25
(600.000+200.000)

4.500
Pemeliharaan (4.500+4.500)
0,50 _
4.500 _ 0,50
(4.500+4.500)
_

Langkah 2: Alokasikan Biaya Departemen


Pendukung dengan Menggunakan Rasio Alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi


Sumber Pemeliharaan Perakitan
Pengasahan
tenaga
Biaya langsung Rp. 250.000 Rp. 160.000 Rp. 100.000 Rp. 60.000

Sumber tenaga a (250.000) _ 187.000 62.500


Pemeliharaan
b _ (160.000) 80.000 80.000
Rp. 0 Rp. 0 Rp. 367.000 Rp. 202.500

a= alokasi biaya listrik berdasarkan rasio alokasi : (0,75 × Rp. 250.000), (0, 25 × Rp. 250.000)
b= alokasi biaya pemeliharaan berdasarkan rasio alokasi : (0,50 × Rp. 160.000), (0, 50 × Rp. 160.000)
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Metode alokasi berurutan (bertahap) mengakui
adanya interaksi antar-Departemen pendukung.
Akan tetapi, tidak mengakui interaksi tersebut
sepenuhnya. Alokasi biaya dilakukan dengan
cara menurun, mengikuti prosedur ranking yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Ranking
departemen pendukung diurutkan sesuai jumlah
pelayanan dari urutan terbanyak hingga paling
sedikit.
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Step 1: Menetapkan ranking departemen
pendukung
Departemen Pendukung
Sumber Tenaga Pemeliharaan

1 2

Departemen Produksi
Sumber Tenaga Pemeliharaan
Pengasahan Perakitan
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Step 2: Mendistribusikan Sumber Tenaga ke Pemeliharaan,
Pengasahan, dan Perakitan.
Sumber Tenaga

Pemeliharaan Pengasahan Perakitan


METODE ALOKASI
BERURUTAN
Pemeliharaan

Pengasahan Perakitan
Kemudian,
mendistribusikan biaya
Pemeliharaan ke Sumber Tenaga Pemeliharaan

Pengasahan dan Perakitan.


Pengasahan Perakitan
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Langkah 1: Hitung Rasio Alokasi
Pemeliharaan Pengasahan Perakitan
Sumber Tenaga 200.000
_______________________
(200.000+600.000+200.000)
0.20 - -

600.000
_______________________
(200.000+600.000+200.000) - 0.60 -

_______________________
200.000
(200.000+600.000+200.000) - - 0.20

Pemeliharaan
_______________________
4.500
- 0.50 -
(4.500+4.500)
4.500
_______________________
(4.500+4.500)
- - 0.50
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Langkah 2: Alokasikan biaya departemen pendukung dengan menggunakan rasio alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Sumber Tenaga ($250.000)


__________ $50.000
__________ $150.000
__________ $50.000
_________
Pemeliharaan -
__________ ($210.000)
__________ $105.000
__________ $105.000
__________
$335.000 $215.000
METODE ALOKASI
TIMBAL BALIK
metode alokasi timbal balik mengakui
semua interaksi antar departemen
pendukung. dalam metode ini
mempertimbangkan hubungan timbal
balik jasa yang diberikan antara satu
departemen jasa dengan departemen jasa
lainnya.
METODE TIMBAL
BALIK
Departemen Pendukung Departemen Produksi

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan perakitan

Biaya langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000


Aktivitas Normal:
jam penggunaan listrik -- 200.000 600.000 200.000
jam pemeliharaan 1.000
- -- 4.500 4.500
-
METODE TIMBAL
BALIK
Proporsi dari output yang digunakan oleh setiap departemen

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan perakitan

Rasio Alokasi:

Sumber Tenaga
-- 0,20 0,60 0,20
Pemeliharaan 0,10
- -- 0,45 0,45
-
METODE ALOKASI
TIMBAL BALIK
Mengalokasikan Biaya Departemen pendukung dengan Menggunakan Rasio Alokasi dan biaya Total
Departemen Pendukung dari Persamaan metode Timbal Balik
Departemen Pendukung Departemen Produksi

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Sumber Tenaga (271,429) 54.286 162,857


__ 54.286
_
Pemeliharaan 21.429 (214.286)) 96.429 96.429
__________ __________ __________ __________
BIAYA TOTAL DEPARTEMEN
PEMELIHARAN

M= Biaya langsung + bagian biaya listrik


M= $160.000+50.000 + 0,02 M 0,98 M=
$210.000
M= 214.286
BIAYA TOTAL DEPARTEMEN
SUMBER TENAGA KEJA

P= Biaya langsung + bagian biaya


pemeliharaan
P= $250.000+ 0,1 ($214.286)
P= $250.000+$21.429
P= $271.429
PERBANDINGAN KETIGA
METODE
METODE TIMBAL
KETERANGAN METODE LANGSUNG METODE BERURUTAN
BALIK

Pengasahan Perakitan Pengasahan Perakitan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $100.000 $60.000 $100.000 $60.000 $100.000 $60.000

Dialokasikan dari sumber


$187.500 $62.500 $150.000 $50.000 $162.857 $54.286
tenaga

Dialokasikan dari pemeliharaan $80.000 $80.000 $105.000 $105.000 $96.429 $96.429

Total $367.500 $202.500 $355.500 $215.000 $359.286 $210.715


TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN DAN
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN


Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke Departemen Produksi, tarif overhead
dapat dihitung untuk tiap Departemennya. Tarif ini dengan menambah biaya Departemen
Pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead secara langsung dapat ditelusuri ke
Departemen Produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran aktivitas.
CONTOH :
Setelah dialokasikan dari departemen pendukung ke departemen produksi dengan total
$355.000. Dengan asumsi dasar jam mesin yang melewati departemen pengasahan dengan
tingkat kegiatan normal adalah 71.000
Tarif Overhead = $355.000/71.000 = $5 per jam mesin (Pengasahan).
Tarif Overhead = $215.000/107.500 = $2 per jam tenaga kerja langsung (Perakitan).
BIAYA PER UNIT

Biaya per unit


CONTOH :
satu unit produk membutuhkan dua jam mesin (pengasahan)
dan 1 jam tenaga kerja (perakitan).
Pengasahan = 2 jam mesin x $5 = $10
Perakitan = 1 jam tenaga kerja langsung x $2 = $2
Jadi totalnya adalah $12 ($10+$2).
Jika produk tersebut menggunakan bahan baku senilai $15 dan
tenaga kerja langsung $6, maka total biaya per unitnya $33
($12+$15+$6)
T HAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai