A L O K A
R T E M E N
D E PA
D U K U N G
PE N ; Ke l om p ok 4
n t e d by
Pr e s e
OUR TEAM
Pada kenyatannya bagi departemen produksi fotokopi merupakan biaya variable mutlak.
Penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut
merupakan biaya variabel.Departemen foto copy tidak membutuhkan$32.640 untuk
memfotokopi 272.000 lembar tetapi, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446
[$26.190 + (272.000 x $0,023)]
C O N TO H
N G A N D A
B E BA N A
R I F P EM
TA
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY
Departemen Audit dan MAS memiliki kebutuhan yang hampir sama dalam
setahun. Kedua departemen ini mengantisipasi kebutuhan sebanyak
202.500(94.500+108.000). halaman per tahun dan rata-ratanya akan
sebesar16.875 per bulan. penggunaan bulanan tertinggi bagi kedua departemen
ini juga 16.875 halaman. Akan tetapi, Departemen pajak mengantisipasi pola
yang berbeda. Dari 67.5000 halaman tahunan yang dianggarkan, departemen
tersebut di perkirakan membutuhkan sepertiga nya atau 22.500 halaman dalam
bulan April.
• Tarif Variabel tinta untuk kertas : sebesar $0,023 per halaman
• Tarif kedua biaya tetap sewa peralatan dan upah :
STUDI KASUS
HAMILTON & BARRY
Dalam kasus ini Departemen pajak menyerap proporsi biaya yang lebih besar karena penggunaan tertingginya adalah
dasar untuk ukuran Departemen fotokopi.jumlah yang dibebankansebesar $32.446 sangat dekat dengan biaya aktual dalam
menjalankan Departemen fotokopi.
A N B I AY A
A LOK ASI DUKSI
PENG M EN PR O
D E PA RT E
KU NG KE
N PEND U
TEME
DEPAR
U A L ATA U
IA YAA K T
K A S I A N B
P E N G A L O K A N ?
D E N G A N I A N G G A R
A Y A N G D
B IA Y
A N B I AY A
A LOK ASI DUKSI
PENG M EN PR O
D E PA RT E
KU NG KE
N PEND U
TEME
DEPAR
KASIAN
ALO
DENGAN PENG
GARKAN
G DI ANG
I AYA YAN
B
DIANGGARKAN VS AKTUAL
• Para Manajer departemen pendukung dan produksi
bertanggung jawab atas kinerja unit depaetemen masing-
masing
Biaya langsung Rp. 250.000 Rp. 160.000 Rp. 100.000 Rp. 60.000
Aktivitas normal:
Pengasahan Perakitan
4.500
Pemeliharaan (4.500+4.500)
0,50 _
4.500 _ 0,50
(4.500+4.500)
_
a= alokasi biaya listrik berdasarkan rasio alokasi : (0,75 × Rp. 250.000), (0, 25 × Rp. 250.000)
b= alokasi biaya pemeliharaan berdasarkan rasio alokasi : (0,50 × Rp. 160.000), (0, 50 × Rp. 160.000)
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Metode alokasi berurutan (bertahap) mengakui
adanya interaksi antar-Departemen pendukung.
Akan tetapi, tidak mengakui interaksi tersebut
sepenuhnya. Alokasi biaya dilakukan dengan
cara menurun, mengikuti prosedur ranking yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Ranking
departemen pendukung diurutkan sesuai jumlah
pelayanan dari urutan terbanyak hingga paling
sedikit.
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Step 1: Menetapkan ranking departemen
pendukung
Departemen Pendukung
Sumber Tenaga Pemeliharaan
1 2
Departemen Produksi
Sumber Tenaga Pemeliharaan
Pengasahan Perakitan
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Step 2: Mendistribusikan Sumber Tenaga ke Pemeliharaan,
Pengasahan, dan Perakitan.
Sumber Tenaga
Pengasahan Perakitan
Kemudian,
mendistribusikan biaya
Pemeliharaan ke Sumber Tenaga Pemeliharaan
600.000
_______________________
(200.000+600.000+200.000) - 0.60 -
_______________________
200.000
(200.000+600.000+200.000) - - 0.20
Pemeliharaan
_______________________
4.500
- 0.50 -
(4.500+4.500)
4.500
_______________________
(4.500+4.500)
- - 0.50
METODE ALOKASI
BERURUTAN
Langkah 2: Alokasikan biaya departemen pendukung dengan menggunakan rasio alokasi
Rasio Alokasi:
Sumber Tenaga
-- 0,20 0,60 0,20
Pemeliharaan 0,10
- -- 0,45 0,45
-
METODE ALOKASI
TIMBAL BALIK
Mengalokasikan Biaya Departemen pendukung dengan Menggunakan Rasio Alokasi dan biaya Total
Departemen Pendukung dari Persamaan metode Timbal Balik
Departemen Pendukung Departemen Produksi