Anda di halaman 1dari 5

Local Market

IHSG

Pengertian IHSG

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan yang juga dikenal dengan istilah IDX
Composite. Dalam bahasa Inggris IHSG disebut dengan Indonesia Composite Index (ICI). Dilansir
dari kompas.com, IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat
di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia. Dapat dikatakan IHSG adalah
nilai rata-rata dari semua nilai saham yang ada dan tercatat di bursa efek. Nilai yang ada
bersifat fluktuatif yang mana bergantung dengan kondisi pasar. Indeks harga tersebut menjadi
acuan yang akan digunakan oleh investor untuk menilai kondisi pasar terkini. Apabila nilai dari
IHSG meningkat, investor akan berkesimpulan bahwa hampir semua nilai saham sedang naik.

Jenis IHSG

1. IHSG BUMN

Jenis IHSG ini akan melihat bagaimana kinerja dari seluruh BUMN yang tercatat dalam daftar
BEI. IHSG BUMN juga akan berisikan semua afiliasi dari BUMN yang tercatat.

2. IHSG Sektoral

Jenis lainnya dari IHSG adalah sektoral yang mana menggunakan nilai dari emiten pada sektor
tertentu. Contohnya adalah indeks harga saham sektor perbankan dan keuangan, maka nilai
yang digunakan adalah semua nilai saham dari emiten yang bergerak di bidang tersebut.

3. IHSG Syariah

Jenis indeks syariah merupakan nilai gabungan yang mana emitennya berupa saham-saham
yang bergerak secara syariah. Dapat dikatakan semua emiten yang ada pada IHSG sesuai
dengan syariat Islam. Seluruh emiten jenis ini tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam
dalam kegiatan usahanya

Fungsi IHSG

Ada beberapa fungsi IHSG yaitu :

1. Menunjukan Pergerakan Pasar

IHSG berfungsi untuk menunjukan pergerakan saham-saham yang tengah melantai di pasar
modal. Dengan begitu, para pelaku pasar modal bisa menganalisis gairah jual-beli instrumen
investasi secara real-time di suatu negara.
2. Kinerja Portofolio Efek

IHSG berfungsi untuk menampilkan tolak ukur kinerja portofolio efek kepada calon pemodal
sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menyuguhkan informasi terkait harga saham rata-
rata yang bisa dijadikan benchmark dalam mengambil keputusan.

3. Estimasi Perkembangan Investasi

IHSG bisa memberikan estimasi profit bagi para investor. Persentase data yang ditampilkan
dalam IHSG bisa dijadikan standar untuk mengetahui berapa kiranya estimasi perkembangan
investasi dalam pasar modal.

Contoh Pergerakan IHSG

Pada hari rabu tanggal 23 Maret 2002, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0.66% ke harga
7000.8.

LQ-45

Pengertian Indeks Saham LQ45

LQ45 adalah jenis indeks yang digunakan untuk mengukur performa harga dari saham-saham
yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental
perusahaan yang baik.

Terdapat 45 saham pilihan di indeks saham LQ45 yang dipilih setiap 6 bulan. Saham-saham
yang menghuni indeks LQ45 adalah saham yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi pasar
tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di BEI.

Kriteria suatu saham untuk dapat masuk ke dalam indeks LQ45 adalah sebagai berikut:

 Tercatat di BEI minimal 3 bulan


 Memiliki kondisi keuangan, perospek pertumbuhan, serta nilai transaksi yang tinggi
 Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi pada pasar regular dalam 12 bulan
terakhir
 Termasuk dalam 60 saham dengan kapitalisasi tertinggi dalam 1 – 2 bulan terakhir.
 Dari 60 saham tersebut, 30 saham teratas akan masuk secara otomatis dalam
perhitungan indeks LQ45

Selanjutnya, untuk mendapatkan 45 saham, akan dipilih 15 saham dengan menggunakan


kriteria Hari Transaksi di Pasar Regular, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler, serta Kapitalisasi
Pasar. Metode pemilihan 15 saham tersebut antara lain:
 Dari 30 sisa saham berdasarkan Hari Transaksi Pasar Regular, akan dipilih 25 saham
 Dari 25 saham tersebut, akan diseleksi lagi menjadi 20 saham berdasarkan Frekuensi
Transaksi di Pasar Reguler
 Dari 20 saham tersebut, selanjutnya akan dipilih 15 saham berdasarkan Kapitalisasi
Pasar. Dengan demikian telah didapatkan 45 saham untuk perhitungan indeks LQ45

Tujuan Indeks LQ-45

Indeks LQ45 dibuat sebagai upaya pelengkap IHSG khususnya untuk menyediakan sarana yang
obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati
pasar modal dalam memonitor pergerakan harga saham yang aktif diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia.

Contoh pergerakan Saham LQ-45

Pada hari rabu tanggal 23 Maret 2002, indeks saham LQ-45 mengalami kenaikan 0.80% ke
harga 1011.8.

EIDO

iShare MSCI, atau dikenal sebagai EIDO, adalah reksa dana atau Exchange Trade Fund (ETF)
yang terdiri dari saham-saham Indonesia yang dikelola oleh Morgan Stanley sejak 1986 pada
Bursa Efek AS. Ya, MSCI sendiri adalah singkatan dari Morgan Stanley Capital Indonesia.
Sedangkan EIDO adalah iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund.

MSCI atau EIDO menjadi acuan bagi investor asing untuk menilai pasar saham di Indonesia.
Tentu, itu berarti EIDO lebih dari sekedar produk untuk dijual. Lebih cenderung ke pasar atau
penempatan di mana banyak produk yang ditawarkan. Memang, EIDO bukan satu-satunya
reksa dana di negeri ini. Masih banyak tempat yang bisa dipilih oleh orang asing. Tetapi jika
mereka menginginkan yang kredibel, EIDO adalah salah satu dari sedikit pilihan yang tersedia.

Dalam indeks EIDO, terdapat 89 saham yang dilihat dan direkomendasikan oleh investor asing.
Saham-saham tersebut tergolong berkapitalisasi besar sehingga fluktuasinya cenderung searah
dengan gabungan indeks harga saham. Karena banyak investor tidak menyukai nilai saham yang
terlalu fluktuatif, sehingga kapitalisasi besar itu adalah pilihan yang tepat. Beberapa contoh
saham yang hampir selalu masuk dalam daftar saham EIDO adalah BBCA (Bank Central Asia),
BBRI (Bank Rakyat Indonesia), TLKM (Telekomunikasi Indonesia), ASII (Astra Indonesia), BMRI
(Bank Mandiri), UNVR (Unilever Indonesia), dan masih banyak lagi. Nilainya berubah dari waktu
ke waktu tetapi dianggap lebih tinggi dibandingkan dengan saham lainnya.

Sebagai produk ETF, EIDO memberikan beberapa keuntungan bagi investor asing. Apalagi jika
investor benar-benar perlu mengandalkan ETF, tidak hanya sebagai tempat untuk
menginvestasikan uangnya tetapi juga untuk mendapatkan informasi tentang saham yang
paling direkomendasikan untuk dibeli.

Pertama, menyangkut efisiensi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, investor asing tidak
bisa begitu saja menginvestasikan uangnya di bursa efek Indonesia karena regulasi yang
diterapkan. Kalau bisa, ada banyak hal yang dibutuhkan yang harus menghabiskan terlalu
banyak waktu dan hal itu tidak efektif.

EIDO menawarkan efisiensi dalam hal investasi. Bahkan dianggap lebih efisien daripada ETF lain
serta jenis investasi lainnya. Umumnya, ketika investor membeli banyak EIDO, itu berarti
investor baru saja membeli seluruh saham dalam satu aset dasar.

Kedua, EIDO juga dikenal lebih fleksibel. Secara umum, investasi di EFT seperti EIDO sangat
mirip dengan investasi saham konvensional di bursa. Apalagi di zaman modern ini, Anda cukup
melakukannya melalui aplikasi trading yang terpasang di smartphone Anda. Namun, proses
keduanya sedikit berbeda karena EIDO tidak memerlukan agen reksa dana.

Investor dapat langsung memilih aset karena semua produk EIDO telah terdaftar di bursa.
Langkah dan transaksi pembeliannya juga hampir tidak berbeda dengan investasi saham
konvensional. Ini menyediakan banyak teknik seperti short selling dan banyak lagi. Jika investor
memiliki pengalaman dalam transaksi saham, prosesnya semakin mudah.

Manfaat ketiga adalah investor dapat mengontrol risiko dengan lebih mudah. Umumnya, EIDO
adalah produk ETF dengan indeks saham sebagai aset dasarnya. Itu membuat risiko EIDO lebih
mudah diukur. Namun tentunya bukan berarti investasi di reksa dana ini tanpa risiko sama
sekali. Tapi setidaknya, beberapa risiko umum dapat dikurangi. Hanya ketika indeks saham yang
Anda pilih mengalami depresi, Anda mungkin mengalami kerugian.

Keempat, EIDO memastikan proses investasi di dalamnya transparan. Agen ETF selalu
mengumumkan komposisi secara berkala. Yang perlu dilakukan investor hanyalah
memperhatikannya untuk mencegah masalah yang mungkin terjadi.

Contoh Pergerakan EIDO

Pada hari rabu tanggal 23 Maret 2002, EIDO mengalami kenaikan sebesar 0.45% ke harga 24.6.

ISSI

ISSI merupakan indikator dari kinerja seluruh saham syariah yang tercatat di BEI. Namun, BEI
tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI karena komponen
perhitungan ISSI adalah saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk ke
dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Jadi, seluruh saham syariah yang masuk dalam DES otomatis dihitung dalam perhitungan ISSI.
Komponen ISSI diseleksi ulang dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Mei dan November,
mengikuti jadwal review Daftar Efek Syariah (DES). Inilah penyebab dari adanya saham syariah
yang masuk dan keluar dari ISSI.

Contoh Pergerakan ISSI

Pada hari rabu tanggal 23 Maret 2002, ISSI mengalami kenaikan sebesar 1.13% ke harga 197.4.

JII

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks saham syariah pertama di pasar modal Indonesia.
Saham -saham dalam Jakarta Islamic Index (JII) terdiri atas 30 jenis saham yang paling likuid
yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, saham-saham JII juga dievaluasi setiap 6 bulan atau 2 kali
dalam setahun yaitu Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

Berbeda dengan ISSI, BEI melakukan seleksi terhadap saham syariah yang menjadi konstituen
JII. Adapun kriteria yang digunakan BEI dalam menyeleksi saham syariah yang menjadi
konstituen JII adalah sebagai berikut:

 Saham yang menjadi konstituen JII harus saham syariah yang sudah masuk ISSI dan
tercatat 6 bulan terakhir di ISSI.
 Dipilih 60 saham dengan nilai kapitalis pasar tertinggi dalam satu tahun terakhir
 Dari 60 saham tersebut, kemudian dipilih lagi 30 saham yang berkapitalisasi terbesar.
 30 yang di pilih tersebut merupakan saham yang terpilih dan kemudian tercatat di
indeks JII.

Contoh Pergerakan JII

Pada hari rabu tanggal 23 Maret 2002, JII mengalami kenaikan sebesar 1.34% ke harga 582.2.

Anda mungkin juga menyukai