Anda di halaman 1dari 14

i

Makalah
INDEKS HARGA SAHAM

OLEH :
ST. ILMI SAFITRI A.
NIM. 217 350 018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Indeks Harga Saham ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan pada Pasar Modal dan Sekuritas. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Indeks Harga Saham bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dan teman serta semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Parepare, 22 April 2020

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Definisi Indek Harga Saham...................................................................2

B. Indeks Harga Saham Individu.................................................................3

C. Indeks Harga Saham Gabungan............................................................3

D. Macam-Macam Indek Harga Saham......................................................4

E. Cara Baca Indeks Harga Saham dan Cara Perhitungannya......................4

BAB III

PENUTUP............................................................................................................ 9

A. Kesimpulan................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkemabangan zaman menuntut manusia untuk terus berinovasi, salah
atunya adalah inovasi didalam transaksi jual beli, diaman banyak sekali sistem
jual beli yang terus menerus berkembang. Salah satunya adalah transaksi jual
beli berupa saham dimana hal ini dilakukan oleh manusia untuk terus
meningkatkan produktifitasnya didalam dunia bisnis ataupun mengembangkan
bisnis yang telah dijalananinya
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
surat utang, ekuiti (saham), instrumen derivatif maupun instrumen
lainnya. Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjadi
pemegang saham perusahaan yang menerbitkan Efek tersebut. Efek yang
termasuk penyertaan antara lain: (1) saham biasa (common stock), (2) saham
preferen (preferred stock).
Dalam pasar modal dikenal adanya indeks harga saham dimana hal
tersebut perlu dipahami oleh setiap individu yang sedang belajar mengenai
pasar modala taupun orang yang ingin berinvestasi. 
Berdasarkan latarbelakang diatas kami akan membahas mengenai indeks
harga saham tersebut secara mendetail.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham?
2. Bagaimana pembagian Indeks Harga Saham?
3. Bagaiman cara membaca dan menghitung Indeks Harga Saham baik
gabungan dan individual?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Indeks Harga SAHAM.
2. Untuk mengetahui pembagian dari Indeks Harga Saham
3. Untuk mengetahui cara membaca dan menghitung Indeks Harga Saham.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Indek Harga Saham


Indeks harga adalah suatu ukuran yang menunjukan tentang perubahan-
perubahan harga samaham dari waktu kewaktu. Sedangkan saham itu
merupakan produk dari pasar modal dalam kepemilikan perseroan terbatas
(PT) atau yang disebut emiten. Indeks itu sendiri merupakan sebuah pedoman
bagi para investor untuk melakukan investasi khususnya saham di pasar
modal. Jadi indeks harga saham itu adalah suatu peta grafik yang mana
menggambarkan tetang perjalan/perubahan-perubahan kondisi sebuah pasar
modal dari waktu-waktu.
Indeks harga saham ini berfungsi sebagai indikator trend pasar. Dimana
indeks harga saham ini menggambarkan keadaan sebuah pasar dari waktu-
kewaktu. Apakah pasar itu mengalami peningkatan atau pun mengalami
penurunan. Dan merupakan subuah alat bagi para investor untuk
mempertimbangkan dalam melakukan investasi. Indeks berfungsi sebagai
indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi
pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga
saham saat ini, apakah sedang naik, stabil atau turun. Pergerakan indeks
menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah
mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham.
Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka
nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan
membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Seperti dalam
penentuan indeks lainnya, dalam pengukuran indeks harga saham kita
memerlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan waktu yang berlaku.
Waktu dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan, sedangkan waktu
yang berlaku merupakan waktu di mana kegiatan akan diperbandingan
dengan waktu dasar.
1. Fungsi Indeks di Pasar Modal, antara lain :
a. Sebagai indikator trend pasar,
3

b. Sebagai idikator tingkat keuntungan,


c. Sebagai tolak ukuran (brandmark) kinerja suatu portofolio,
d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif,
e. Memfasilitasi perkembangan produk derivatif.

B. Indeks Harga Saham Individu


Indeks harga saham individu adalah indeks yang menggambarkan
pergerakan harga dari masing-masing saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Pada contoh tabel diatas, terdapat daftar 10 saham teraktif pada kurun
waktu tertentu. Saham teraktif adalah saham yang paling sering
diperjualbelikan di bursa efek. Saham yang teraktif didapatkan dengan
menghitung Indeks Harga Saham Individual (IHSI).
Indeks harga saham individu hanya menunjukan perubahan dari suatu
harga saham suatu perusahaan. Indeks ini tidak bisa untuk mengukur harga
dari suatu saham perusahaan tertentu. Atau dapat dikatakan bahwa
indeks harga saham individu merupakan suatu nilai yang mempunyai fungsi
untuk mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu terhadap harga dasarnya.

C. Indeks Harga Saham Gabungan


Indeks harga saham gabungan adalah indeks yang digunakan sebagai
indikator pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menunjukan pergerakan harga
saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling
banyak digunakan sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar
modal. IHSG dapat digunakan untuk menilai situasi pasar secara umum atau
mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. Indeks
harga ini melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa.
Dari angka indeks kita dapat mengetahui, apakah kondisi pasar sedang
ramai, lesu atau dalam keadaan stabil. Kondisi pasar modal dikatakan sedang
ramai jika angka IHSG menunjukkan di atas 100, jika angka IHSG
menunjukkan di bawah 100 maka kondisi pasar modal sedang lesu, dan
kondisi pasar dalam keadaan stabil jika angka IHSG menunjukkan nilai 100.
4

D. Macam-Macam Indek Harga Saham


Macam-macam indeks harga saham yaitu di antarnya:
1. Indeks harga saham individu, adalah indeks yang menggambarkan
pergerakan harga dari masing-masing saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.Indeks harga saham individu hanya menunjukan perubahan dari
suatu harga saham suatu perusahaan. Indeks ini tidak bisa untuk
mengukur harga dari suatu saham perusahaan tertentu. Atau dapat
dikatakan bahwa indeks harga saham individu merupakan suatu nilai yang
mempunyai fungsi untuk mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu
terhadap harga dasarnya.
2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten
yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
3. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang termasuk dalam
masing-masing sektor.
4. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria
likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan.
5. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam
kriteria syariah dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan
likuiditas tinggi.
6. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham yang dipilih berdasarkan
kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan.
7. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria
papan utama.
8. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan pengembangan.
9. Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.

E. Cara Baca Indeks Harga Saham dan Cara Perhitungannya


1. Cara Baca Indeks Harga Saham
Dalam Analisa Teknikal, penggunaan candlestick chart lah yang
paling sering digunakan dalam melakukan analisa pergerakan harga.
5

Sepertinya halnya chart,  didalam sebuah candlestick terdapat empat


elemen penting untuk membentuk candlestick:
a. Harga  Pembukaan ( O pening)
b. Harga  Tertinggi      ( H igh)
c. Harga Terendah      ( L ow )
d. Harga  Penutupan   ( C losing)
Cara membacanya candlestick:
a. Badan/ body dari candle stick disebut ‘badan’ yang sebenarnya
biasanya dikenal dengan istilah the real body yang  menunjukkan jarak
antara harga pembukaan dengan harga penutupan.
b. Jika badan candle nya bewarna merah / hitam ini menandakan hari itu ia
ditutup dengan harga lebih rendah dari pada pembukaanya,( bearish)
c. Jika badan candle nya bewarna hijau / putih ini menunjukkan pada hari
itu, harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaannya
(bullish).
d. Garis lurus yang terdapat pada atas dan/ atau bawah dari badan yang
disebut upper/ lower shadow (bayangan atas/ bawah) yang mewakili
harga tertinggi dan terendah saham tersebut pada periode hari itu.
2. Metode Perhitungan Indek Harga Saham Individual
Seperti sudah dijelaskan pada uraian sebelumnya, untuk menghitung
saham kita memerlukan waktu dasar dan waktu yang berlaku. Harga dasar
sering disebut Ho dan harga yang berlaku sering disebut dengan Ht. Harga
dasar ditetapkan sebesar 100%. Secara sederhana rumus untuk
menghitung indeks harga saham adalah berikut ini.
IHS=( Ht/Ho)x 100%
HIS     = Indeks harga saham
Ht           = Harga pada waktu yang berlaku
Ho        = Harga pada waktu dasar
Pergerakan nilai indeks akan menunjukan prubahan situasi pasar yang
terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif,
ditunjukan dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan. Kondisi
ini yang biasanya menunjukan keadaan yang diinginkan. Keadaan stabil
ditunjukan dengan indeks harga saham yang tetap, sedangkan pasar yang
lesu ditunjukan dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan.
6

Karena waktu dasar merupakan komponen yang penting dalam


penentuan indeks harga saham, maka untuk menentukan waktu dasar
harus dilakukan dengan benar karena akan dipakai sebagai patokan.
Waktu dasar dipilih pada saat situasi stabil. Pada saat situasi tidak
stabil, misalkan pada saat indeks harga tinggi, untuk penentuan indeks
harga selanjutnya hasilnya kurang valid, karena akan menunjukan bahwa
indeks harga cenderung terus menerus menurun. Sebaliknya jika
penentuan waktu dasar pada saat pasar sedang lesu, indeks harga akan
cenderung menunjukan peningkatan. Indeks saham individu sangat
penting, khususnya bagi calon investor dalam penetuan jenis saham yang
akan dibeli.
Indeks saham individu tidak akan berubah jika harga pasar saham
tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar bersifat
tetap. Besarnya harga dasar ini akan tetap, sepanjang tidak ada perubahan
harga pasar akibat dari harga teoritis baru suatu saham sebagai hasil
prhitungan dari pengaruh aksi emiten seperti rights issue, stock split,
saham bonus, dividen saham, warrant redeption, dan sebagainya (Robbert
Ang,1997).
3. Metode Perhitungan IHSG Indeks Harga Saham Gabungan
Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mengetahui
indeks harga saham gabungan. Untuk perhitungan indeks harga saham
gabungan ini, caranya hampir sama dengan menghitung indeks harga
saham individual, tetapi harus menjumlahkan seluruh harga saham yang
tercatat. Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan (IHSG)
adalah sebagai berikut.
IHSG=(∑Ht/∑Ho) x 100%\
∑Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
∑Ho= Total harga semua saham pada waktu dasar
Dari harga indeks inilah kita bisa mengetahui apakah kondisi pasar
sedang ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukan
di atas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG
menunjukan dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG
menunjukan nilai 100 berarti pasar dalam keadaan stabil.
7

Kedua cara di atas dalam menentukan baik indeks harga saham


individu maupun indeks harga saham gabungan merupakan cara yang
sederhana (tertimbang).
Indeks tertimbang merupakan indeks yang mempertimbangkan faktor-
faktor yang akan mempengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Besar
kecilnya bobot tergantung dari besarnya pngaruh dari perubahan harga
saham tersebut mempengaruhi keseluruhan harga sahan yang ada.
Saham yang berperan kecil dalam mempengaruhi pasar akan diberi bobot
kecil.
Metode perhitungan angka indeks dengan menggunakan timbangan
(pembobotan) dikemukakan ole Laspeyres dan Paasche. Kedua orang ini
menggunakan factor timbangan yang berbeda. Laspeyres mendasarkan
pada jumlah saham pad awaktu dasar, sedangkan Paasche menggunakan
jumlah saham pada waktu yang berlaku.
Pembobotan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan
oleh perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang didaftarkan, semakin
besar pula bobotnya. Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang
didaftarkan, saham ini akan semakin likuid dalam perdagangan atau
transaksi. Jumlah saham yang dipakai pada saat waktu dasar didasarkan
pada saat perusahaan melakukan go public atau melakukan emisi
perdana.
Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan
oleh Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut.
IHSG= [ (∑Ht.Ko)/(∑Ho.Ko) ]x 100%
Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar.
Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan
waktu berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang
digunakan adalah berikut.
IHSG= [ (∑Ht/∑Ho.Ko) ]x 100 %
Kt = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.
Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang
dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak
berubah, tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh
tehadap harga sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang berlaku.
8

Sebaliknya secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena


perubahan jumlah saham diperhitungkan pengaruhnya terhadap
perubahan harga, tetapi dari segi praktis, cukup sulit diterapakan.
Untuk menjembatani kedua rumus di atas baik Laspeyres maupun
Paasche, maka ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung
indeks harga saham gabungan, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.
Rumus Irving Fisher :
IHSG= √ IHSGL x  IHSGP
IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres
IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche
Rumus IHSG menurut Drobisch :
IHSG= (IHSGL +  IHSGP)/2
Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika
harus menghitung semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, dalam perhitungan hanya menggunkan sampel dari
keseluruhan saham yang tercatat.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan
sampel sehingga didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari
perkiraan saham yang diyakini memiliki peran penting dalam
mempengaruhi pasar.
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan
suatu peristiwa dibandingkan dengan suatu peristiwa lainnya.
Angka indeks atau sering disebut dengan indeks saja, pada dasarnya
merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama
dalam dua waktu yang berbeda.
Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk
membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu, apakah suatu
harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan
suatu waktu tertentu.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) kita mengenal beberapa indeks harga
saham, diantaranya : (1) IHSG, (2) Indeks LQ 45 yang berisi 45 jenis saham,
(3) Indeks sektoral, (4) Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index), (5)
Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan.
Fungsi Indeks di Pasar Modal, antara lain : (1) Sebagai indikator trend
pasar, (2) Sebagai idikator tingkat keuntungan, (3) Sebagai tolak ukuran
(brandmark) kinerja suatu portofolio, (4) Memfasilitasi pembentukan portofolio
dengan strategi pasif, (5) Memfasilitasi perkembangan produk derivatif.
Indeks harga saham individu adalah indeks yang menggambarkan
pergerakan harga dari masing-masing saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Indeks harga saham individu hanya menunjukan perubahan dari suatu
harga saham suatu perusahaan. Indeks ini tidak bisa untuk mengukur harga
dari suatu saham perusahaan tertentu.
Rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah IHS=( Ht/Ho)x
100%, dimana HIS = Indeks harga saham, Ht  = Harga pada waktu yang
berlaku, Ho = Harga pada waktu dasar.
Indeks saham individu tidak akan berubah jika harga pasar saham
tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar bersifat tetap.
10

Indeks harga saham gabungan adalah indeks yang digunakan sebagai


indikator pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Kondisi pasar modal dikatakan sedang ramai jika angka IHSG
menunjukkan di atas 100, jika di bawah 100 maka kondisi pasar modal
sedang lesu, dan kondisi pasar dalam keadaan stabil jika menunjukkan nilai
100.
Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan (IHSG)
adalah IHSG = (∑Ht/∑Ho) x 100%, dimana ∑Ht = Total harga semua saham
pada waktu yang berlaku,  ∑Ho= Total harga semua saham pada waktu
dasar.
11

DAFTAR PUSTAKA

http://ekobis-staibn.blogspot.com/2016/06/makalah-indeks-harga-
saham-individu-dan.html (Diakses pada 22 April 2020, 11.19 WITA)

https://abhafabdulhafidzfirdaus.blogspot.com/2018/03/makalah-indeks-
harga-saham.html (Diakses pada 21 April 2020, 22.23 WITA)

Anda mungkin juga menyukai