ANGGARAN PIUTANG
C. Perputaran Piutang
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas,
proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran
piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable
turnover) dapat disajikan dengan perhitungan :
Penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang. Kemudian 360 hari
dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang
(average collection period of accounts receivable).
Pernyataan itu dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
D. Pengendalian Piutang
Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur piutang
(aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat diketahui
jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat
diketahui penghutang atau debitur yang baik dan yang buruk.
Piutang merupakan unsur penting dalam neraca. Prosedur yang wajar dan
cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja utk keberhasilan
perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan
pelanggan. Pengendalian piutang dimulai sebelum ada persetujuan untuk
mengirimkan barang dagangan, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur,
dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang
berhubungan erat dengan pengendalian penerimaan kas disatu pihak, dan
pengendalian persediaan dilain pihak, sehingga piutang merupakan mata rantai
diantara keduanya.
Ada 3 (tiga) bidang pengendalian piutang yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pemberian Kredit Dagang. kebijakan kredit dan syarat penjualan harus tidak
menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan
keuangannya, dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena
adanya piutang sangsi yang berlebihan.
2. Penagihan (Collections). apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan setiap
usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan
dalam waktu yang wajar.
3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak. Membuat suatu
sistem pengendalian intern yang memadai untuk memastikan bahwa semua
penyerahan barang sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana mestinya
kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar masuk kedalam
rekening perusahaan.
Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas pokok keuangan
karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas. Manajer keuangan pada
Contoh kasus 1
Perusahaan akan menyusun anggaran piutang tahun 2017 dengan data sebagai
berikut :
a. Anggaran penjualan tahun 2017
Tabel 63 : Anggaran Penjualan Tahun 2017
No Bulan Unit Harga/ unit Jumlah
1 Januari 1.000 5.000 5.000.000
2 Februari 900 5.000 4.500.000
3 Maret 950 5.000 4.750.000
4 April 800 5.000 4.000.000
5 Mei 850 5.000 4.250.000
6 Juni 1.050 5.000 5.250.000
7 Juli 1.100 5.000 5.500.000
8 Agustus 1.050 5.000 5.250.000
9 September 950 5.000 4.750.000
10 Oktober 1.050 5.000 5.250.000
11 November 1.200 5.000 6.000.000
12 Desember 1.100 5.000 5.500.000
Total 12.000 5.000 60.000.000
b. Kebijakan penjualan yang ditempuh adalah 30% tunai dan 70% kredit.
c. Pembayaran piutang ditentukan sbb :
• 60% dari jumlah piutang dibayarkan 1 bulan setelah penjualan.
• Sisanya dibayar 1 bulan dari pembayaran sebelumnya.
Buatlah anggaran piutang tahun 2017
Jawaban
Tabel 64: Anggaran Penjualan Tunai dan Kredit Tahun 2017
Tunai Kredit
No Bulan Penjualan
(30%) (70%)
1 Januari 5.000.000 1.500.000 3.500.000
2 Februari 4.500.000 1.350.000 3.150.000
3 Maret 4.750.000 1.425.000 3.325.000
4 April 4.000.000 1.200.000 2.800.000
5 Mei 4.250.000 1.275.000 2.975.000
6 Juni 5.250.000 1.575.000 3.675.000
Diminta :
Susunlah schedule pengumpulan piutang untuk perusahaan periode Januari – Juni
2017.
8
Tabel 66: Penjualan Kredit
Waktu Jumlah Harga Total Penjualan
Penjualan Unit Jual Penjualan Kredit (70%)
Nov 2016 500 Rp 4,000 Rp 2,000,000 Rp 1,400,000
Desember 550 Rp 4,000 Rp 2,200,000 Rp 1,540,000
Januari 2017 500 Rp 5,000 Rp 2,500,000 Rp 1,750,000
Februari 625 Rp 5,000 Rp 3,125,000 Rp 2,187,500
April 800 Rp 5,500 Rp 4,400,000 Rp 3,080,000
Mei 700 Rp 5,500 Rp 3,850,000 Rp 2,695,000
Juni 750 Rp 5,500 Rp 4,125,000 Rp 2,887,500
Total 5,175 Rp 22,200,000 Rp 15,540,000