Anda di halaman 1dari 20

Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

PERTEMUAN 9:
ANGGARAN UTANG DAN MODAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini Anda harus mampu:
9.1. Memahami tentang jenis utang dan manfaatnya.
9.2. Memahami tentang faktor yang mempengaruhi anggaran utang.
9.3. Menyusun anggaran utang.
9.4. Menyusun anggaran modal.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 9.1:
Jenis Utang dan Manfaatnya

Utang disebut juga dengan modal asing, sedangkan modal disebut juga
dengan modal sendiri atau ekuitas atau aset bersih. Jadi, modal terdiri atas:
modal asing dan modal sendiri. Modal asing disebut juga dengan modal
eksternal dan modal sendiri disebut dengan modal internal. Perusahaan
menambah utang dan modal biasanya untuk tujuan perluasan (ekspansi).
Keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan yang
mengadakan ekspansi antara lain adanya produksi yang ekonomis, pembelian
dan penjualan yang ekonomis, manajemen yang ekonomis, dan pembelanjaan
yang ekonomis.

1. JENIS UTANG DAN MANFAATNYA


Anggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar
utang. Utang kebalikan dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor
(peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman)
selama jangka waktu tertentu.
a. Jenis Utang
Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang
jangka panjang (utang tak lancar). Utang jangka pendek (short-term debt)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 100


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

atau utang lancar (current debt) adalah utang yang berjangka waktu paling
lama satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit
modal kerja, dan lain-lain. Utang jangka panjang (long-term debt) atau
utang tak lancar (noncurrent debt) adalah utang yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun, seperti utang obligasi, utang hipotek, kredit investasi, dan
lain-lain.
Dari segi manajemen keuangan, utang jangka pendek (utang lancar)
diartikan sebagai utang yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta
lancar atau pembentukan kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar
dengan kas (aset lancar), atau utang usaha diselesaikan dengan cara
meminjam di bank dalam bentuk kredit modal kerja.
Utang dagang beda dengan utang usaha. Utang dagang (trade
payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang dagangan
secara kredit. Utang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang. Utang
usaha (account payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli
barang/ jasa secara kredit untuk keperluan rutin (sehari-hari). Utang usaha
terdapat pada bermacam perusahaan, termasuk perusahaan dagang. Utang
dagang sebagai kebalikan dari piutang dagang, sedangkan utang usaha
kebalikan dari piutang usaha.
Kredit modal kerja (working capital loan) adalah kredit yang
diberikan bank untuk keperluan modal kerja. Keperluan modal kerja
mencakup keperluan membayar gaji, membeli bahan baku (barang
dagangan), membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit modal kerja
biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang dikaitkan
dengan simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan kredit
(simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo
kredit, artinya bank sebagai debitor dan giran sebagai kreditor. Sebaliknya
kredit dalam bentuk rekening koran bersaldo debit, artinya bank sebagai
kreditor dan giran sebagai debitor.
Beban terutang atau akrual beban (accrued expenses) adalah utang
sebagai akibat pengakuan beban (expenses) pada saat terjadinya walaupun

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 101


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

belum dibayar. Beban terutang antara lain utang gaji dan upah, utang bunga,
utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.
Wesel bayar (note payable) adalah utang wesel yang merupakan
kebalikan piutang wesel (wesel tagih). Utang wesel terjadi karena suatu
perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan
pada saat tertentu, biasanya berjangka waktu kurang dari satu tahun.
Perusahaan dapat mendiskontokan wesel ke bank mendapat uang dari bank
atas wesel tersebut sebesar nilai nominal wesel dikurang bunga sampai hari
jatuh tempo wesel (bunga bayar di muka). Oleh karena wesel berdiskonto
ini bunga bayar di muka, maka harga jual wesel bila diperjualbelikan selalu
di bawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli wesel tersebut merupakan
wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan yang menjual wesel tersebut ke
bank merupakan wesel bayar.
Utang obligasi (bonds debt) adalah utang uang untuk jangka waktu
lebih dari satu tahun yang dikeluarkan debitor (peminjam) dalam bentuk
surat pengakuan utang yang mempunyai nilai nominal tertentu. Utang
obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (bangunan, mesin,
dan alat). Untuk memperoleh jaminan yang lebih besar atas pembayaran
kembali utang obligasi, biasanya pemegang obligasi (kreditor) mengenakan
hipotek terhadap aset yang dibeli dari utang obligasi. Artinya pemegang
obligasi (kreditor) dapat menarik/ menjual/ melelang aset tetap tersebut
untuk pelunasan utang obligasi. Terdapat beberapa jenis obligasi, antara
lain:
1) Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitor
dalam waktu tertentu, tanpa memandang debitor memperoleh laba atau
menderita kerugian.
2) Obligasi hasil ialah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila debitor
memperoleh laba, tetapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas bunga.
3) Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberikan
kesempatan kepada pemegang obligasi (kreditor) untuk menukarkannya
dengan saham dari perusahaan pembuat obligasi.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 102


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Kredit investasi (investment loan) adalah pinjaman yang diberikan


bank untuk keperluan memperoleh barang modal (harta tetap), seperti
keperluan relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitasi alat/ bangunan,
ekspansi, dan lain-lain.
b. Manfaat Anggaran Utang dan Modal
Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang
tersebut dikelola dengan baik. Cara mengelola utang yang baik antara lain
dengan cara membuat anggaran utang. Dengan anggaran utang dapat
diketahui saat utang tersebut diterima dan saat utang diterima dan saat utang
dibayar. Mengenai kemampuan membayar utang dapat diketahui dari
anggaran kas.
Menambah utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dan
modal sendiri dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan
perusahaan, memperluas kegiatan produksi, memperluas kegiatan
pemasaran dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
Utang jangka pendek digunakan untuk sebagai modal kerja, yaitu
untuk membiayai kegiatan rutin sehari-hari seperti membeli bahan baku
(barang dagangan) serta membayar gaji dan upah. Dengan bertambahnya
utang jangka pendek berarti bertambah pula bahan baku yang dibeli (bagi
perusahaan manufaktur) atau barang dagangan yang dibeli (bagi perusahaan
dagang).
Utang jangka panjang dan modal sendiri digunakan untuk membiayai
aset tak lancar, seperti memperoleh bangunan, mesin, dan alat. Utang jangka
panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya
kebutuhan utang jangka pendek untuk modal kerja. Bahan baku bertambah
berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah
bangunan dan alat produksi lainnya untuk ekspansi yang pembiayaannya
bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Bila keperluan
investasi seperti menambah bangunan dan alat produksi dibelanjai dari
utang jangka pendek, hal ini dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu
kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 103


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Dengan peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran (ekspansi)


sebagai akibat peningkatan pembelanjaan dengan utang dan modal sendiri
dapat memperbesar laba. Dari segi pemasaran hal ini dapat merebut peluang
pasar, sedangkan dari segi produksi dapat menurunkan harga pokok produk
sehingga harga jual menjadi lebih rendah. Semakin tinggi tingkat produksi
maka semakin rendah biaya tetap per unit. Artinya semakin tinggi tingkat
produksi maka semakin banyak bahan baku yang dibeli dan semakin banyak
bahan baku (barang dagangan) yang dibeli maka semakin besar kesempatan
mendapatkan harga bahan baku (barang dagangan) per unit yang murah.
Oleh karena itu, dapat menurunkan biaya variabel per unit, karena bahan
baku dan barang dagangan salah satu unsur biaya variabel yang pokok.
Hal ini akan memperbesar volume barang yang dijual dan dapat
memperbesar laba, yang akhirnya dapat meningkatkan rentabilitas
ekonomis. Sebagai contoh, pada saat perusahaan bekerja dengan modal
sendiri sebesar Rp1.000 dan beban usaha Rp200 per bulan, perusahaan
mampu menjual 100 unit per bulan dengan harga jual Rp15 per unit dan
harga pokok Rp12 per unit. Pada saat perusahaan menambah utang sebesar
Rp500, beban usaha Rp300 per bulan, dan pajak 10%, perusahaan mampu
menjual 150 unit per bulan dengan harga jual Rp12 per unit dan harga
pokok Rp8 per unit. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung tingkat laba
dan rentabilitas ekonomis perusahaan sebelum ada utang dan setelah ada
utang seperti pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Tingkat Laba & Rentabilitas Sebelum dan Setelah ada
Utang
Sebelum Ada Setelah Ada Utang
Keterangan
Utang (Ekspansi)
Jualan Rp1.500 Rp1.800
Harga pokok barang terjual Rp1.200 Rp1.200
Laba kotor Rp 300 Rp 600
Beban usaha Rp 200 Rp 300
Laba usaha Rp 100 Rp 300
Pajak 10% Rp 10 Rp 30

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 104


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Laba bersih setelah pajak Rp 90 Rp 270


Utang Rp 0 Rp 500
Modal sendiri Rp1.000 Rp1.500
Rentabilitas ekonomis =
laba usaha : modal usaha 10% 20%
Rentabilitas modal sendiri =
laba bersih : modal sendiri 9% 27%

Pada Tabel 9.1 tampak bahwa:


1) Jualan sebelum ada utang adalah 100 unit x Rp15 = Rp1.500, sedangkan
jualan setelah ada utang adalah 150 unit x Rp12 = Rp1.800.
2) Harga pokok barang terjual sebelum ada utang adalah 100 unit x Rp12 =
Rp1.200, sedangkan setelah ada utang adalah 150 unit x Rp8 = Rp1.200.
3) Rentabilitas ekonomis sebelum ada utang adalah 100 : Rp1.000 = 10%,
sedangkan setelah ada utang adalah 300 : Rp1.500 = 20%.
4) Rentabilitas modal sendiri sebelum ada utang 90 : Rp1.000 = 9% dan
setelah ada utang 270 : Rp1.000 = 27%.
Dengan demikian, bila ada utang dikelola dengan baik dapat
meningkatkan laba dan yang terpenting adalah dapat meningkatkan
rentabilitas, baik rentabilitas ekonomis maupun rentabilitas modal sendiri.
Sebaliknya, bila utang tidak dikelola dengan baik, bukannya laba besar yang
diterima tetapi justru rugi besar yang diderita.
Oleh karena itu, anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha
meningkatkan laba dan rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan,
dan alat pengawas dalam hal pembayaran utang.

Tujuan Pembelajaran 9.2:


Faktor yang Mwmpengaruhi Anggaran Utang

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN UTANG


Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja
dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih
besar. Pada perusahaan yang intensif modal, dijalankannya ekspansi adalah
untuk menurunkan harga pokok per unitnya; sedangkan pada perusahaan yang

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 105


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

intensif tenaga, ekspansi terutama untuk memperbesar omzet barang yang


dijual, penggunaan yang lebih efisien dari produk sampingan, adanya stabilitas
dalam produksi, dan makin berkurangnya kerugian karena menganggurnya aset
tetap.
Faktor yang mempengaruhi anggaran utang yaitu ekspansi dan struktur
modal.
a. Ekspansi
Tidak ada sesuatu yang konstan. Tidak ada kehidupan politik,
kehidupan sosial, dan kehidupan ekonomi yang tidak berubah. Demikian
pula halnya dalam kehidupan perusahaan, selalu ada perubahan. Setiap
perusahaan yang ingin tetap hidup dan sukses haruslah berusaha agar dapat
selalu berkembang. Berkembangnya atau makin besarnya perusahaan selalu
menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan ekspansi
selalu membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk keperluan
ekspansi semakin lama semakin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang
dilakukan secara berangsur-angsur.
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja
karena perusahaan bekerja dengan kapasitas produksi yang sudah ada.
Namun, apabila kemudian perusahaan harus menambah alat produksi tahan
lama atau membangun pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan
bertambah. Pada ekspansi ini selain dibutuhkan tambahan modal kerja
dibutuhkan tambahkan modal tetap. Dengan demikian, pengertian ekspansi
itu dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja
maupun modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan
terus-menerus di dalam perusahaan. Perluasan modal ini dapat memperbesar
utang.
Apabila ekspansi perusahaan berdasarkan atas pertimbangan untuk
memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi
tersebut karena motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin
besarnya permintaan terhadap barang atau jasa yang dibuat oleh suatu
perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan
tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 106


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

permintaan atau tambahan luas pasar. Makin besar jumlah produk yang
dapat dijual berarti makin besar kemungkinan untuk mendapatkan laba,
sehingga setiap pemimpin perusahaan mempunyai harapan dan keinginan
untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan perusahaannya.
Di samping motif ekonomi atau motif rasional sebagaimana diuraikan
di atas, terdapat motif lainnya, yaitu motif psikologis. Motif psikologis
adalah motif yang berdasarkan atas ambisi personal dari pemilik atau
pemimpin perusahaan untuk memperoleh prestise dan kekuasaan yang lebih
besar.
Masalah yang lebih penting dalam ekspansi ialah masalah penentuan
besarnya optimal perusahaan. Besarnya optimal perusahaan berbeda di
setiap perusahaan bahkan dalam satu perusahaan pun efisiensi maksimal
dari tenaga kerja, modal, dan manajemen dapat berubah pada tingkat
pertumbuhan yang berbeda. Besarnya optimal perusahaan mungkin tercapai
sebelum tercapainya efisiensi maksimal dari tenaga kerja, tetapi sesudah
tenaga kerja itu mencapai imbangan yang optimal dengan modal. Imbangan
yang paling baik antara pekerja ahli dengan pekerja kasar mungkin terdapat
pada luas produksi yang berbeda-beda. Besarnya optimal perusahaan selalu
berubah dan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya besarnya dan
watak dari persaingan, berubahnya selera konsumen serta kemajuan
teknologi atau konjungtur.
b. Struktur Modal
Dalam hubungannya dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan,
dikenal adanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif,
baik vertikal maupun horizontal. Aturan struktur finansial (struktur
keuangan) konservatif yang vertikal memberikan batas imbangan yang
harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing
(utang) dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan
yang sehat itu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu
modal yang tahan risiko, maka aturan finansial tersebut menetapkan bahwa
besarnya modal asing (utang) dalam keadaan bagaimanapun juga tidak
melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien boleh melebihi 1:1. Setiap

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 107


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

perluasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan perusahaan


dalam menanggung risiko yang akan dibelanjainya. Pandangan ini terutama
didasarkan pada “prinsip keamanan”, hal ini akan memberikan pengaruh
yang baik terhadap kreditor maupun terhadap perusahaan sendiri.
Aturan struktur finansial konservatif yang horizontal memberikan
batas imbangan antara besarnya modal sendiri di satu pihak dengan
besarnya aset tetap plus sediaan di lain pihak. Aturan tersebut menyatakan
bahwa keseluruhan “aset tetap” dan “sediaan” harus sepenuhnya ditutup
atau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu modal yang tetap tertanam lebih
kecil dari jumlah aset tetap plus sediaan. Dengan demikian, keadaan yang
dianggap normal oleh aturan tersebut ialah keadaan besarnya modal sendiri
sama besarnya dengan jumlah aset tetap plus sediaan.
Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil atau kurang dari besarnya
aset tetap plus sediaan, berarti aset tetap tersebut “kurang tertutup” oleh
modal sendiri, sehingga besarnya modal sendiri tidak cukup untuk
menjamin atau menutup aset tetap tersebut. Aset tetap dan sediaan
merupakan aset yang akan tetap terikat dalam perusahaan untuk jangka
waktu yang lama sehingga untuk mempelajari aset tersebut juga diperlukan
modal yang akan tetap tertanam dalam perusahaan, yaitu dalam bentuk
modal sendiri. Apabila besarnya modal sendiri lebih kecil dari aset tetap
plus sediaan, berarti bahwa sebagian dari aset tersebut dibelanjai dengan
modal asing. Apabila jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari
jangka waktu terikatnya dana dalam aset tetap tersebut, hal ini akan
mengganggu likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, apabila
jumlah modal sendiri lebih besar dari jumlah aset tetap plus sediaan, berarti
modal sendiri adalah “lebih dari cukup” untuk menutup aset tetap tersebut,
sehingga kelebihannya itu dapat digunakan untuk menutup sebagian aset
lancar.
Jadi, apabila modal sendiri kecil maka besarnya utang (modal asing)
juga kecil, sebaliknya bila modal sendiri besar maka utang (modal asing)
juga dapat besar, tetapi tidak melebihi besarnya modal sendiri.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 108


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Sebagai contoh, perusahaan X mempunyai modal sendiri Rp100.000,


aset lancar Rp20.000 dan aset tak lancar Rp80.000; sementara perusahaan Y
mempunyai modal sendiri Rp60.000, aset lancar Rp10.000, aset tak lancar
Rp50.000. Perusahaan X dapat menambah utang maksimal Rp100.000,
sedangkan perusahaan Y dapat menambah utang maksimal Rp60.000.

Tujuan Pembelajaran 9.3:


Menyusun Anggaran Utang

3. ILUSTRASI PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG


Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab Departemen
Keuangan. Langkah pertama, Departemen Keuangan bekerja sama dengan
Departemen Pembelian Rutin untuk mengumpulkan data belian dan syaratnya.
Langkah kedua, menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu.
Langkah ketiga, menyusun anggaran utang usaha.
Untuk penyusunan anggaran utang jangka panjang untuk keperluan
investasi, Departemen Keuangan bekerja sama dengan Departemen Produksi
untuk mengumpulkan data alat produksi yang akan dibeli sebagai langkah
pertama. Langkah kedua, mengumpulkan data jangka waktu kredit dan bunga
serta pembayarannya. Langkah ketiga, menghitung dan menentukan besarnya
anggaran utang.
Dalam hal penyusunan anggaran utang dibuat ilustrasi penyusunan
anggaran utang jangka pendek dan utang jangka panjang untuk kredit investasi.
a. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Pendek
Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran utang jangka pendek berupa
utang usaha, misalkan belian dianggarkan dari PT Bulehai selama tiga bulan
sebagai berikut.
Januari Rp20.000
Februari Rp30.000
Maret Rp40.000 +
Jumlah Rp90.000

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 109


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Syarat pembayaran 5/20/net 30 artinya pembeli mendapat potongan


5% dari barang yang dibeli bila membayar dalam waktu 20 hari sejak
barang diterima dengan jangka waktu kredit paling lambat 30 hari.
Berdasarkan kebiasaan membayar:
1) 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari setelah
bulan belian.
2) 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama.
3) 20% dibayar dalam bulan kedua sesudah bulan belian.
Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai
berikut.
Utang usaha yang dibayar bulan:
Februari 50% x Rp20.000 = Rp10.000
Potongan 5% x Rp10.000 = Rp 500 -
Rp 9.500
30% x Rp20.000 = Rp 6.000 +
Rp15.500
Maret 20% x Rp20.000 = Rp10.000
50% x Rp30.000 = Rp15.000
Potongan 5% x Rp15.000 = Rp 750 -
Rp14.250
30% x Rp30.000 = Rp 9.000 +
Rp23.250
Rp27.250
April 20% x Rp30.000 = Rp 6.000
50% x Rp40.000 = Rp20.000
Potongan 5% x Rp20.000 = Rp 1.000 -
Rp19.000
30% x Rp40.000 = Rp12.000 +
Rp31.000 +
Rp37.000
Mei 20% x Rp40.000 Rp 8.000

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 110


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Dengan demikian seluruh utang usaha yang dibayar kepada pemasok


(kas keluar) sebesar Rp87.750, yaitu bulan Februari Rp15.500, Maret
Rp27.750, April Rp37.000, dan Mei Rp8.000. Jumlah belian selama 3 bulan
sebesar Rp90.000, yaitu seluruh utang usaha yang dibayar kepada pemasok
sebesar Rp87.750 tambah potongan belian sebesar Rp2.250, terdiri atas
bulan Februari Rp500, Maret Rp750, dan April Rp1.000.
Adapun anggaran utang usaha PT Bulehai selama tiga bulan dapat
dihitung sebagai berikut:
Januari: Belian Rp20.000
Februari: 20% x Rp20.000 Rp 4.000
Belian Rp30.000 +
Rp34.000
Maret: 20% x Rp30.000 Rp 6.000
Belian Rp40.000 +
Rp46.000
b. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang
Untuk beli mesin dan alat pabrik rencananya dibelanjai (dibiayai)
dengan kredit investasi bank sebesar Rp11.000.000 dengan ketentuan:
1) Bunga 12% setahun dibayar tiap akhir tahun.
2) Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas.
3) Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun.
4) Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan
tenggang waktu (grace period) 1 tahun, selama tenggang waktu bunga
dibayar.
Menyusun rencana angsuran pinjaman (utang) di bank berjangka
panjang beserta bunganya dengan perhitungan sebagai berikut:

A = angsuran
P = pinjaman = Rp11.000.000
i = tingkat bunga = 12%
t = tahun

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 111


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Jangka waktu 5 tahun – tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun

Setelah membuat perhitungan yang menghasilkan angsuran pinjaman


setahun sebesar Rp3.621.579, kemudian dibuat anggaran utang jangka
panjang seperti pada Tabel 9.2.
Tabel 9.2 Anggaran Utang Jangka Panjang
Bayar
Tahun Angsuran Sisa Utang
Pokok Utang Bunga Utang
1 Rp1.320.000 - Rp1.320.000 Rp11.000.000
2 Rp3.621.579 Rp2.301.579 Rp1.320.000 Rp 8.698.421
3 Rp3.621.579 Rp2.577.768 Rp1.043.811 Rp 6.120.653
4 Rp3.621.579 Rp2.887.101 Rp 734.478 Rp 3.233.552
5 Rp3.621.579 Rp3.233.552 Rp 388.027 Rp 0

Sisa utang pada Tabel 9.2 merupakan anggaran utang jangka panjang
di bank, sedangkan angsuran merupakan jumlah kas keluar tiap akhir tahun.
Kas masuk dari pinjaman sebesar Rp11.000.000 diterima awal tahun, tetapi
dibayarkan kembali untuk beli mesin dan alat pabrik seluruhnya pada awal
tahun.

Tujuan Pembelajaran 9.4:


Menyusun Anggaran Modal

4. PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL


Modal yang dimaksudkan dalam bahasan pokok ini disebut juga dengan
modal sendiri. Modal sendiri adalah selisih lebih harta atas utang. Penyusunan
anggaran modal disini berupa anggaran perubahan modal. Anggaran perubahan
modal antara badan usaha yang satu dengan badan usaha yang lainnya berbeda.
Bentuk badan usaha di Indonesia terdiri atas: perusahaan perseorangan, firma,
persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan koperasi.
a. Perusahaan Perseorangan

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 112


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Perusahaan perseorangan (proprietorship) adalah badan usaha yang


modalnya dimiliki oleh satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya
kapan pun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive (penarikan
oleh pemilik). Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab penuh
(tak terbatas) terhadap utang perusahaan. Artinya untuk melunasi utang
perusahaan dapat dilakukan dengan kekayaan perusahaan maupun kekayaan
pribadi.
Sebagai contoh, Pabrik Tempe Selamat mempunyai data selama bulan
Januari 2017 sebagai berikut. Modal Selamat awal tahun Januari 2017
sebesar Rp100.000. Pada tanggal 15 Januari 2017 direncanakan Tuan
Selamat menyetor uang tunai untuk menambah modal sebesar Rp50.000.
Tanggal 28 Januari 2017 Tuan Selamat akan menarik uang perusahaan
sebesar Rp10.000 untuk keperluan pribadi. Laba bersih dianggarkan bulan
Januari 2017 sebesar Rp15.000.
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal
seperti tampak pada Tabel 9.3.
Tabel 9.3 Pabrik Tempe Selamat
Anggaran Perubahan Modal
Bulan berakhir 31 Januari 2017
Modal Selamat 1 Januari 2017 Rp100.000
Setoran periode ini Rp 50.000
Laba bersih periode ini Rp 15.000 +
Rp165.000
Prive periode ini Rp 10.000 -
Modal Selamat 31 Januari 2017 Rp155.000

Laba menambah modal, sebaliknya rugi mengurangi modal dan prive


juga mengurangi modal.
b. Firma
Firma (firm) adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih
dari satu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan. Semua
pemilik perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk keperluan
pribadi (prive).

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 113


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama


tahun 2017 sebagai berikut. Modal awal Januari 2017 dari Tuan Kanda
sebesar Rp100.000 dan Tuan Dinda Rp90.000. Bulan Maret keduanya
berencana untuk menambah modalnya masing-masing sebesar Rp30.000
dan Rp20.000. Pada bulan Juni Tuan Kanda bermaksud menarik uang
perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp20.000, begitu juga dengan
Tuan Dinda sebesar Rp10.000. Laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar
Rp40.000 dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki masing-
masing.
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal
dari Firma Pabrik Bata Keluarga seperti pada Tabel 9.4.
Tabel 9.4 Firma Pabrik Bata Keluarga
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal Kanda awal Januari 2017 Rp100.000
Setoran periode ini Rp 30.000 +
Rp130.000
Prive Kanda Rp 20.000 –
Rp110.000
Bagian laba Kanda x Rp40.000 Rp 20.952

Modal Kanda akhir Desember 2017 Rp130.952


Modal Dinda awal Januari 2017 Rp 90.000
Setoran periode ini Rp 20.000 +
Rp110.000
Prive Dinda Rp 10.000 –
Rp100.000
Bagian laba Dinda x Rp40.000 Rp 19.048

Modal Dinda akhir Desember 2017 Rp119.048 +


Modal Firma Pabrik Bata Keluarga 31 Desember 2017 Rp250.000
*Angka pembagi laba sebesar Rp210.000 didapat dari modal Kanda sebesar
Rp110.000 ditambah modal Dinda sebesar Rp100.000.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 114


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer atau perseroan komanditer (commanditaire
vennootschap – CV) adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk
mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu bekerja dengan
tanggung jawab tak terbatas sebesar modal penyertaannya dalam perusahaan
dan satu orang atau lebih sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab
terbatas pada modal disetor. Sekutu komanditer atau sekutu pasif atau
sekutu diam atau sekutu terbatas tidak boleh menarik prive tetapi berhak
melakukan pemeriksaan perusahaan. Sekutu bekerja atau sekutu aktif atau
sekutu pengurus atau sekutu pemimpin atau sekutu umum boleh menarik
prive.
Sebagai contoh, CV Bubuhan mempunyai data sebagai berikut. Tuan
Ganal sebagai sekutu aktif mempunyai modal awal Januari 2017 sebesar
Rp100.000. Tuan Kacil sebagai sekutu pasif mempunyai modal awal Januari
2017 sebesar Rp80.000.
Tuan Ganal dan Tuan Kacil berencana menambah modal masing-
masing Rp20.000 dan Rp10.000 pada bulan Februari 2017. Tuan Ganal
akan menarik prive bulan November 2017 sebesar Rp15.000. Laba bersih
dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp30.000 dan laba dibagi secara
proporsional dengan modal masing-masing.
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal
seperti pada Tabel 9.5.
Tabel 9.5 CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal sekutu aktif
Modal Ganal awal Januari 2017 Rp100.000
Setoran modal Rp 20.000 +
Rp120.000
Prive Ganal Rp 15.000 –
Rp105.000

Bagian laba Ganal x Rp30.000 Rp 16.154

Modal Ganal akhir Desember 2017 Rp121.154

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 115


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Modal sekutu pasif


Modal Kacil awal Januari 2017 Rp 80.000
Setoran periode ini Rp 10.000 +
Rp 90.000
Bagian laba Kacil x Rp30.000 Rp 13.846

Modal Kacil akhir Desember 2017 Rp103.846 +


Modal CV Bubuhan 31 Desember 2017 Rp225.000
d. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) atau korporasi (corporation) adalah badan
usaha yang modalnya terdiri atas saham dengan tanggung jawab terbatas
pada modal saham yang disetor. Oleh karena tanggung jawab terbatas, maka
tidak ada prive pada PT. Biasanya modal saham disetor tidak berubah,
sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahan modal, melainkan anggaran
laba ditahan. Laba ditahan (retained earnings) adalah laba yang belum ada
tujuannya. Laba ditahan merupakan salah satu unsur dari modal sendiri yang
terdapat dalam badan usaha berbentuk PT. Anggaran laba ditahan contohnya
seperti pada Tabel 9.6.
Tabel 9.6 PT Amanah
Anggaran Laba Ditahan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Laba ditahan awal Januari 2017 Rp200.000
Laba bersih tahun 2017 Rp 10.000 +
Rp210.000
Dividen yang dibagikan Rp 5.000 -
Laba ditahan akhir Desember 2017 Rp205.000
Dividen (devidend) adalah laba yang dibagikan kepada pemegang
saham. Sebagai contoh, pada tahun 2016 Perusahaan Kecap Sehat yang
berbentuk PT mempunyai data laba ditahan awal Januari 2016 sebesar
Rp1.081.283 dan anggaran laba bersih selama empat triwulan (triwulan I:
Rp739.601, triwulan II: Rp1.255.311, triwulan III: Rp593.939, dan triwulan
IV: Rp249.021). berdasarkan data tersebut, dapat disusun anggaran laba
ditahan seperti pada Tabel 9.7.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 116


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Tabel 9.7 Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2016
Keterangan I (Rp) II (Rp) III (Rp) IV (Rp)
Laba ditahan awal 1.081.283 1.820.884 3.076.195 3.670.134
Laba bersih 739.601 1.255.311 593.939 249.021
Laba ditahan akhir 1.820.884 3.076.195 3.670.134 3.919.155

e. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha berbentuk hukum yang didaftarkan
pada Departemen Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran negara.
Struktur modal sendiri koperasi terdiri atas: simpanan pokok, simpanan
wajib, modal cadangan, modal sumbangan, laba ditahan (sisa hasil usaha –
SHU). Sebagai contoh, anggaran perubahan modal koperasi dapat disusun
seperti Tabel 9.8.
Tabel 9.8 Koperasi Pegawai
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Simpanan pokok Rp500.000
Simpanan wajib awal Januari 2017 Rp200.000
Setoran periode ini Rp 20.000 +
Simpanan wajib akhir Desember 2017 Rp220.000
Modal cadangan Rp 30.000
Modal sumbangan Rp 50.000
Sisa hasil usaha awal Januari 2017 Rp 40.000
Laba bersih periode ini Rp 10.000 +
Rp 50.000
Sisa hasil usaha dibagikan Rp 15.000 -
Sisa hasil usaha akhir Desember 2017 Rp 35.000
Modal sendiri Koperasi Pegawai 31 Desember 2017 Rp835.000

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS


1. PT Tangaran menyusun realisasi dan anggaran belian sebagai berikut.
Realisasi: Juli Rp100 dan Agustus Rp80. Anggaran: September Rp100,

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 117


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

November Rp180, dan Desember Rp120. Syarat pembayaran 30% tunai


50% kredit sebulan, 20% kredit dua bulan.
Berdasarkan data tersebut, hitunglah anggaran kas keluar dan anggaran
utang usaha
2. PT Tapuji menyusun realisasi dan anggaran belian sebagai berikut.
Realisasi: Agustus Rp100.000 dan September Rp80.000. Anggaran:
Oktober Rp160.000, November Rp200.000, dan Desember Rp100.000.
Syarat pembayaran 20% tunai ,80% kredit. Dari kredit 80% kredit akan
dibayar 70% sebulan setelah belian, dan 30% dua bulan setelah belian.
Berdasarkan data tersebut hitunglah anggaran kas keluar dan anggaran utang
usaha.
3. Pokok utang jangka panjang sebesar Rp10.000, jangka waktu kredit 5 tahun,
bunga 12% setahun, tenggang waktu 2 tahun, dan selama tenggang waktu
bunga dibayar.
Berdasarkan data tersebut, buatlah rencana pengembalian kredit (utang).
4. Beli barang dagangan yang dianggarkan selama tiga bulan sebagai berikut:
Januari Rp400.000, Februari Rp500.000, dan Maret Rp600.000.
Pembayaran 20% tunai, 30% kredit sebulan, 35% kredit dua bulan, 15%
kredit tiga bulan.
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran utang dagang tiap bulan dari
bulan Januari sampai dengan Maret.
5. CV Jempul mempunyai data anggaran selama bulan Desember 2017 sebagai
berikut: Modal Jagau sebagai sekutu pemimpin sebesar Rp800.000 pada
awal Desember 2017, sedangkan modal Harat sebagai sekutu komanditer
sebesar Rp600.000 pada awal Desember 2017. Pada pertengahan Desember
Tuan Harat berencana menambah modalnya Rp100.000, sedangkan Tuan
Jagau berencana menarik prive pada akhir bulan Desember Rp50.000. Laba
bersih dianggarkan bulan ini sebesar Rp30.000 dan dibagi secara
proporsional.
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran perubahan modal CV Jempul.
6. Pada tahun 2013 PT Rindusari bekerja dengan aset/ modal sendiri sebesar
Rp160.000 dan memperoleh laba usaha setahun sebesar Rp16.000. Pada

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 118


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

tahun 2014 PT Rindusari bermaksud meluaskan usahanya dengan


menambah modal sebesar Rp40.000, laba usaha dianggarkan tahun 2014
sebesar Rp20.000, pajak 10%, dan bunga utang 8%.
Berdasarkan data tersebutm hitunglah rentabilitas ekonomis dan tingkat
imbalan tambahan modal. Apakah rencana meluaskan usaha (ekspansi)
dengan menambah modal sebesar Rp40.000, sebaiknya bersumber dari
utang atau modal sendiri?

D. DAFTAR PUSTAKA
M. Narafin. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 119

Anda mungkin juga menyukai