Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Sektor
Publik yang Diampu oleh Bapak Dr. Rosidi SE., MM., Ak.

DisusunOleh:
Iin Mutmainnah

145020301111023

Anas Isnaeni

165020304111002

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL


Utang disebut juga dengan modal asing atau modal eksternal, sedangkan modal
disebut juga dengan modal sendiri, ekuitaas bersih atau modal internal.Jadi, modal

terdiri atas modal asing dan modal sendiri.Perusahaan menambah utang dan modal
untuk tujuan perluasan (ekspansi). Keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh
suatu perusahaan yang mengadakan ekspansi antara lain adanya produksi yang
ekonomis, pembelian dan penjualan yang ekonomis, manajemen yang ekonomis, dan
pembelanjaan yang ekonomis.
A. Jenis Utang dan Manfaatnya
Anggaran utang adalah anggaran untuk memeroleh dan membayar utang.Utang
adalah kewajiban peminjam (debitor) untuk melaksanakan sesuatu kepada
pemberi pinjaman (kreditor) selama jangka waktu tertentu.
Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka panjang
(utang tak lancar).Utang jangka pendek adalah utnag yang berjangka waktu
kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, kredit modal kerja,
dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka waktu lebih dari
satu tahun, seperti utang obligasi, kredit investasi, utang hipotek, dan lain-lain.
Utang jangka pendek dari segi manajemen keuangan diartikan sebagai utang
yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan
kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar), atau
utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam ke bank dalam bentuk kredit
modal kerja.
Utang dagang berbeda dengan utang usaha, utang dagang adalah utang yang
terjadi sebagai akibat dari membeli barang dagangan secara kredit sedangkan
utang usaha adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang atau jasa
secara kredit untuk keperluan operasional perusahaan.
Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat
terjadinya walaupun beban itu belum dibayar. Beban terutang antara lain utang
gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal
kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar gaji, membeli
bahan baku atau barang dagangan, membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit
modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang

dikaitkan dengan kredit simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan
kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo
kredit, artinya bank sebagai debitor dan pemilik giro sebagai kreditor.
Sebaliknya, apabila saldo di rekening koran debit, artinya bank bertindak sebagai
kreditor dan pemilik giro sebagai debitor.
Wesel bayar adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan perusahaan, berisi
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu, biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Perusahaan dapat
mendiskontokan wesel ke bank dan mendapat sejumlah uang atas wesel tersebut
sebesar nilai nominal wesel dikurangi bunga sampai hari jatuh tempo wesel
(bunga dibayar di muka). Oleh karena itu, maka harga jual wesel apabila
diperjualbelikan selalu dibawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli, wesel
tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan penjual adalah wesel
bayar.
Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun yang
dikeluarkan oleh debitor dalam bentuk surat pengakuan utang yang memiliki
nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap
(bangunan, mesin, dan alat). Untuk memeroleh jaminan yang lebih besar atas
pembayaran

kembali

utang

obligasi,

biasanya

pemegang

obligasi

mengenakanhipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi. Terdapat
tiga jenis obligasi, antara lain:
Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila debitor

memeroleh laba atau menderita rugi


Obligasi hasil adalah obligasi yang bunyanya dibayar debitor bila debitor

memeroleh laba, tapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas bunga.


Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberikan
kesempatan bagi kreditor untuk menukarkannya dengan saham dari
perusahaan penerbit obligasi.

Kredit investasi adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan


memeroleh barang modal (aset tetap), seperti keperluan relokasi pabrik,
modernisasi, rehabilitasi alat/bangunan, ekspansi, dan lain-lain.

Utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola
dengan baik. Cara mengelola utang yang baik diantaranya adalah dengan
membuat anggaran utang, dengan anggaran utang, dapat diketahui saat utang
tersebut dan saat utang tersebut dibayar.Mengenai kemampuan perusahaan
membayar utang dapat diketahui dari anggaran kas.
Menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang dan modal sendiri
dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, produksi,
dan pemasaran dengan tujuan memeroleh laba sebesar mungkin.
Dengan menambah utang jangka pendek, perusahaan dapat menambah jumlah
bahan baku yang dibeli (untuk perusahaan manufaktur) atau barang dagangan
yang dibeli (untuk perusahaan dagang). Sedangkan pertambahan utang jangka
panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya
kebutuhan utang jangka pendek untuk kebutuhan modal kerja. Bahan baku
bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan
menambah bangunan dan alat produksi lainnya untuk ekspansi yang bersumber
dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Apabila keperluan investasi
dibiayai oleh utang jangka pendek, maka hal ini dapat mengganggu likuiditas dan
mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar.
Dengan ekspansi, perusahaan dapat memperbesar laba karena perusahaan dapat
merebut peluang pasar dan menurunkan biaya produksi sebagai akibat dari
rendahnya biaya tetap dan variabel per unit. Sebagai contoh, pada saat
perusahaan bekerja dengan modal sendiri sebesar Rp 1.000 dan beban usaha Rp
200 per bulan, perusahaan mampu menjual 100 unit per bulan dengan harga Rp
15 per unit dan harga pokok Rp 12 per unit. Apabila perusahaan menambah utang
sebesar Rp 500, beban usaha Rp 300 per bulan, perusahaan mampu menjual 150
unit per bulan dengan harga jual Rp 12 per unit dan harga pokok Rp 8 per unit.
Dengan tingkat pajak 10%, maka tingkat laba dan rentabilitas perusahaan adalah:
Keterangan
Jualan
Harga Pokok Barang Terjual
Laba Kotor

Sebelum Ada
Utang
Rp 1.500
1.200
300

Setelah Ada Utang


(Ekspansi)
Rp 1.800
1.200
600

Beban Usaha
Laba Usaha
Pajak 10%
Laba Bersih Setelah Pajak
Utang
Modal Sendiri
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomis = laba usaha / modal usaha
Rentabilitas modal sendiri = laba usaha / modal
sendiri

200
100
10
90
0
1.000
1.000
10 %
9%

300
300
30
270
500
1.000
1.500
20 %
27 %

Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba dan
yang terpenting adalaha dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dari
perusahaan tersebut.Sebaliknya, apabila utang tidak dikelola dengan baik, maka
perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.Oleh karena itu anggaran utang
sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan rentabilitas, pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam hal pembayaran utang.
B. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang
Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan biaya
produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih besar. Pada
perusahaan yang insentif modal, ekspansi dilakukan untuk menurunkan harga
pokok per unit, sedangkan pada perusahaan yang intensif tenaga, ekspansi
dilakukan untuk memperbesar omzet, penggunaan produk sampingan yang lebih
efisien, stabilisasi produksi, dan pengurangan kerugian karena menganggurnya
aset tetap. Dua faktor yang memengaruhi anggaran utang adalah ekspansi dan
struktur modal
Ekspansi diperlukan oleh perusahaan yang ingin selalu dapat berkembang agar
tetap hidup dan sukses.Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi makin lama
makin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara berangsurangsur. Pada umumnya, ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja
untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, namun, apabila
kemudian perusahaan harus menambah kapasitas produksi dengan menambah
alat produksi atau pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan bertambah.

Dengan demikian, pengertian ekspansi adalah perluasan modal, dan perluasan


modal ini dapat memperbesar utang.
Apabila ekspansi perusahaan didasarkan atas pertimbangan untuk memperbesar
atau stabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif
ekonomi.Hal ini terjadi karena misalnya semakin besarnya permintaan barang
atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan, untuk mengimbangi permintaan,
perusahaan melakukan ekspansi.Sedangkan apabila ekspnsi dilakukan karena
ambisi personal pemilik atau pemimpin perusahaan untuk memeroleh prestise
dan kekuasaan yang lebih besar, maka ekspansi tersebut karena motif psikologis.
Masalah yang penting dalam ekspansi adalah masalah penentuan besarnya
optimal perusahaan.Besarnya optimal perusahaan berbeda di setiap perusahaan
bahkan dalam satu perusahaan efisiensi maksimal dari tenaga kerja, modal, dan
manajemen dapat berubah pada tingkat pertumbuhan yang berbeda.Besarnya
optimal perusahaan mungkin dapat tercapai sebelum tercapainya efisiensi
maksimal tenaga kerja, tetapi sesudah tenaga kerja itu mencapai imbangan
optimal dengan modal.Besarnya optimal perusahaan selalu berubah dan hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya besarnya dan watak persaingan,
berubahnya selera konsumen, serta kemajuan teknologi manufaktur.
Dalam hubungan antara struktur keuangan dan kekayaan, dikenal adanya
pedoman atau struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal maupun
horizontal.Aturan struktur keuangan konservatif vertikal memberikan batas
imbangan yang harus dipertahankan oleh perusahaan mengenai besarnya modal
sendiri dan modal asing (utang) adalah 1:1 karena anggapan pembelanjaan yang
sehat harus diabangun atas dasar modal sendiri dan bebas risiko. Pandangan ini
terutama didasarkan pada prinsip keamanan, hal ini akan memberikan
pengaruh yang baik terhadap kreditor maupun perusahaan sendiri.
Aturan struktur keuangan konservatif horizontal memberikan batas imbangan
antara besarnya modal sendiri di satu pihak dengan besarnya aset tetap plus
sediaan di lain pihak. Aturan ini menyatakan bahwa keseluruhan aset tetap dan
sediaan harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri. Dengan
kata lain, besarnya modal sendiri tidak boleh lebih kecil dari aset tetap ditambah

dengan sediaan. Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil dari besarnya aset tetap
plus persediaan, berarti aset tersebut kurang tertutup oleh modal sendiri dan
sebagian tertutup oleh modal asing. Dari hal tersebut dapat dimisalkan apabila
jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya
dana dalam aset tetap tersebut, hal ini akan mengganggu likuiditas perusahaan
itu. Namun, apabila modal sendiri lebih besar daripada jumlah aset plus
persediaan, kelebihannya dapat digunakan untuk menutup sebagian besar aset
lancar.
Jadi apabila modal sendiri kecil, maka besarnya utang juga kecil, sebaliknya
apabila modal sendiri besar, besarnya utang juga dapat besar, tapi tidak melebihi
modal sendiri. Misalnya, perusahaan X memiliki modal sendiri Rp 100.000, aset
lancar Rp 20.000, dan aset tak lancar Rp 80.000, maka perusahaan X dapat
menambah utang maksimal sebesar Rp 100.000.
C. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang
Penyusunan anggaran utang diawali dengan mengumpulkan data belian dan
syaratnya, lalu menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu, setelah
itu yang terakhir adalah menyusun anggaran utang usaha.Anggaran utang dibagi
menjadi dua, yaitu anggaran utang jangka pendek dan jangka panjang.
Penyusunan anggaran Utang Jangka Pendek
Sebagai ilustrasi , misalkan dianggarkan dari PT Bulehai 3 bulan sebagai
berikut:
Januari
Februari
Maret
Jumlah

Rp 20.000
Rp 30.000
Rp 40.000 +
Rp 90.000

Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% bila


membayar dalam waktu 20 hari dengan jangka waktu kredit paling lambat 30
hari.
Berdasarkan kebisaan membayar:
50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari bulan
belian
30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama
20% dibayar dalam bulan kedua setelah bulan belian

Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai berikut:
Februari

50% Rp 20.000 =
Potongan 5% Rp 10.000 =

Rp 10.000
Rp

500

Rp 9.500
30% Rp 20.000=

Rp 6.000 +
Rp 15.500

Maret

20% Rp 20.000 =
50% Rp 30.000 =
Potongan 5% Rp 15.000 =

Rp 4.000
Rp 15.000
Rp

750

Rp 14.250
30% Rp 30.000=

Rp 9.000 +
Rp 23.250 +
Rp 27.250

April

20% Rp 30.000 =
50% Rp 40.000 =
Potongan 5% Rp 20.000 =

Rp 6.000
Rp 20.000
Rp

1.000

Rp 19.000
30% Rp 40.000=

Rp 12.000 +
Rp 31.000 +
Rp 37.000

20% Rp 40.000

Mei

Rp 8.000
Rp 87.750

Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp
37.000, dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000
( Rp 87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang
terdiri dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April
Rp 1.000

Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat dihitung


sebagai berikut:
Januari

: Belian

Februari

: 20% Rp 20.000
Belian

Rp 20.000
Rp 4.000

Rp 30.000 +
Rp 34.000

Maret

: 20% Rp 30.000
Belian

Rp 6.000

Rp 40.000 +
Rp 46.000

Penyusunan anngaran Utang Jangka Panjang


Sebagai ilustrasi, misalkan untuk pembelian mesin dan alat pabrik dengan
kredit investasi bank sebesar Rp 11.000.000 dengan ketentuan:
Bunga 12 % setahun dibayar tiap akhir tahun
Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas
Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun
Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun
dengan tenggang waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bunga
dibayar
Berikut adalah rumus penghitungan rencana angsuran pinjaman beserta
bunganya:

i(1+i)
A=P
(1+i)t 1

A= Angsuran

i= Tingkat Bunga= 12%

P= Pinjaman = Rp 11.000.000

t= Tahun

Jangka waktu 5 tahun tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun


0,12(1+0,12)4
A=11.000 .000
(1+ 0,12)4 1

A=11.000 .000

0,12 1,57351936
1,573519361

A=Rp 3.621.579

Setelah perhitungan tersebut, maka anggaran utang jangka panjangnya adalah


sebagai berikut:
Tahun

Angsuran

1
2
3
4
5

Rp 1.320.000
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579

Bayar
Pokok Utang Bunga Utang
Rp 1.320.000
Rp 2.301.579 Rp 1.320.000
Rp 2.577.768 Rp 1.043.811
Rp 2.887.101 Rp 734.478
Rp 3.233.552 Rp 388.027

Sisa Utang
Rp 11.000.000
Rp 8.698.421
Rp 6.120.653
Rp 3.233.552
Rp
0

D. Penyusunan Anggaran Modal


Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh
satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya kapanpun untuk keperluan
pribadi yang disebut dengan prive.Pemilik perusahaan perseorangan
bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan.Dimana untuk melunasi

utang perusahaan dapat dilakukan dengan kekayaan perusahaan maupun


kekayaan pribadi.
Sebagai contoh, pabrik tempe Selamat mempunyai data selama bulan januari
2017 sebagai berikut:
Modal awal Januari 2017 sebesar Rp 100.000
Tanggal 15 januari 2017 direncanakan Tuan Selamat menyetor uang

tunai untuk menambah modal sebesar Rp 50.000


Tanggal 28 januari 2017 Tuan Selamat akan menarik uang perusahaan

sebesar Rp 10.000 untuk keperluan pribadi


Laba bersih dianggarkan bulan Januari 2017 sebesar Rp 15.000

Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti


berikut:
Pabrik Tempe Selamat
Anggaran Perubahan Modal
Bulan Berakhir 31 Januari 2017
Modal Selamat 1 Januari 2017

Rp 100.000 -

Setoran periode ini

Rp 50.000 -

Laba bersih periode ini

Rp 15.000+
Rp 165.000 -

Prive periode ini

Rp 10.000

Modal selama 31 Januari 2017

Rp 155.000-

Firma
Firma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang
yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.Semua pemilik
perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk keperluan pribadi atau
prive.
Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama tahun
2017 sebagai berikut:

Modal awal januari 2017 dari Tuan Kanda sebesar Rp 100.000 dan

Tuan Dinda Rp 90.000


Bulan maret keduanya berencana untuk menambah modalnya masing-

masing sebesar Rp 30.000 dan Rp 20.000


Bulan Juni Tuan Kanda bermaksud menarik uang perusahaan untuk
keperluan pribadi sebesar Rp 20.000, begitu juga dengan Tuan Dinda

sebesasr Rp 10.000
Laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar Rp 40.000 dan dibagi
sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing

Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti


berikut:
Firma Pabrik Bata Keluarga
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal Kanda Awal Januari 2017

Rp 100.000

Setoran periode ini

Rp 30.000 +
Rp 130.000

Prive Kanda

Rp 20.000 -

Rp 110.000
110.000
Rp 40.000
Bagian Laba Kanda 210.000
=Rp 20.952 +
Modal Kanda akhir Desember 2017

Rp 130.952

Modal Dinda Awal Januari 2017

Rp 90.000

Setoran periode ini

Rp 20.000 +
Rp 110.000

Prive Dinda

Rp 10.000 -

Rp 100.000
Bagian Laba Dinda

100.000
Rp 40.000
=
210.000

Rp 19.048 +

Modal Dinda akhir Desember 2017

Rp 119.048 +

Modal Firma Pabrik bata Keluarga 31 Desember 2017

Rp 250.000

Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan dua orang atau lebih
untuk mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu bekerja dengan
tanggung jawab tak terbatas sebesar modal pernyertaannya dalam perusahaan
dan satu orang atau lebih sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab
terbatas pada modal disetor.Sekutu komanditer atau sekutu pasif tidak boleh
menarik prive tetapi berhak melakukan pemeriksaan perusahaan.Sekutu
bekerja atau sekutu aktif boleh menarik prive.
Sebagai contoh, CV Bubuhan mempunyai data sebagai berikut:
Tuan Ganal sebagai sekutu aktif mempunyai modal awal Januari 2017
sebesar Rp 100.000. Tuan Kacil sebagai sekutu pasif mempunyai

modal awal Januari 2017 sebesar Rp 80.000


Tuan Ganal dan tuan Kacil berencana menambah modal masing-

masing Rp 20.000 dan Rp 10.000 pada bulan Februari 2017


Tuan Ganal akan menarik prive pada bulan November 2017 sebesar

Rp 15.000
Laba bersih dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp 30.000 dan laba
dibagi secara proporsional dengan modal masing-masing

Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut:
CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal Sekutu Aktif
Modal Ganal Awal Januari 2017

Rp 100.000

Setoran modal

Rp 20.000 +
Rp 120.000

Prive Ganal

Rp 15.000 Rp 105.000

105.000
Rp 30.000
Bagian Laba Kanda 195.000
=Rp 16.154 +
Modal Ganal akhir Desember 2017

Rp 121.154

Modal Sekutu Pasif


Modal Kacil Awal Januari 2017

Rp 80.000

Setoran periode ini

Rp 10.000 +
Rp 90.000

Bagian Laba Kacil

90.000
Rp 30.000
=
195.000

Rp 13.846 +

Modal Kacil akhir Desember 2017

Rp 103.846 +

Modal CV Bubuhan 31 Desember 2017

Rp 225.000

Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas (PT) atau korporasi adalah badan usaha yang modalnya
terdiri atas saham dengan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang
disetor.oleh karena tanggung jawab terbatas, maka tidak ada prive pada PT.
biasanya modal saham disetor tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat
anggaran perubahan modal, melainkan anggaran laba ditahan. Laba ditahan
adalah laba yang belum ada tujuannya. Laba ditahan merupakan salah satu

unsur dari modal sendiri yang terdapat dam badan usaha berbentuk PT.
Berikut adalah contoh anggaran laba ditahan
PT Amanah
Anggaran Laba Ditahan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Laba ditahan awal Januari 2017

Rp 200.000 -

Laba bersih tahun 2017

Rp 10.000 +
Rp 210.000 -

Dividen yang dibagikan

Rp

5.000

Laba Ditahan akhir Desember 2017

Rp 205.000-

Dividen adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham.


Sebagai contoh, pada tahun 2016 Perusahaan Kecap Sehat yang berbentuk PT
mempunyai data sebagai berikut:
Laba ditahan awal Januari 2016 sebesar Rp 1.081.283
Anggaran laba bersih selama 4 triwulan (triwulan I:Rp 739.601,
triwulan II: 1.255.311, triwulan III: Rp 593.939, dan triwulan IV: Rp
249.021)
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran laba ditahan seperti
berikut:
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2016
Keterangan
Laba ditahan awal
Laba bersih
Laba ditahan akhir

I
Rp
1.081.283
739.60
1.820.884

II
Rp
1.820.884
1.255.311
3.076.195

III
Rp
3.076.195
593.939
3.670.134

IV
Rp
3.670.134
249.021
3.919.155

Koperasi

Koperasi merupakan badan usaha berbentuk hokum yang didaftarkan pada


Departemen Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran Negara. Struktur
modal koperasi terdiri atas: simpanan pokok, simpanan wajib, modal
cadangan, modal sumbangan, laba ditahan (sisa hasil usaha).
Sebagai contoh, anggaran perubahan modal koperasi adalah sebagai berikut:
Koperasi Pegawai
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Simpanan Pokok

Rp 500.000

Simpanan Wajib awal Januari 2017

Rp 200.000

Setoran periode ini

Rp 20.000 +

Simpanan Wajib akhir Desember 2017

Rp 220.000

Modal Cadangan

Rp 30.000

Modal Sumbangan

Rp 50.000

Sisa Hasil Usaha awal Januari 2017

Rp 40.000

Laba Bersih periode ini

Rp 10.000 +
Rp 50.000

Sisa Hasil Usaha dibagikan

Rp 15.000

Sisa Hasil Usaha akhir Desember 2017

Rp 35.000 +

Modal sendiri Koperasi Pegawai 31 Desember 2017

Rp 835.000

Anda mungkin juga menyukai