Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Sektor
Publik yang Diampu oleh Bapak Dr. Rosidi SE., MM., Ak.
DisusunOleh:
Iin Mutmainnah
145020301111023
Anas Isnaeni
165020304111002
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
terdiri atas modal asing dan modal sendiri.Perusahaan menambah utang dan modal
untuk tujuan perluasan (ekspansi). Keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh
suatu perusahaan yang mengadakan ekspansi antara lain adanya produksi yang
ekonomis, pembelian dan penjualan yang ekonomis, manajemen yang ekonomis, dan
pembelanjaan yang ekonomis.
A. Jenis Utang dan Manfaatnya
Anggaran utang adalah anggaran untuk memeroleh dan membayar utang.Utang
adalah kewajiban peminjam (debitor) untuk melaksanakan sesuatu kepada
pemberi pinjaman (kreditor) selama jangka waktu tertentu.
Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka panjang
(utang tak lancar).Utang jangka pendek adalah utnag yang berjangka waktu
kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, kredit modal kerja,
dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka waktu lebih dari
satu tahun, seperti utang obligasi, kredit investasi, utang hipotek, dan lain-lain.
Utang jangka pendek dari segi manajemen keuangan diartikan sebagai utang
yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan
kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar), atau
utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam ke bank dalam bentuk kredit
modal kerja.
Utang dagang berbeda dengan utang usaha, utang dagang adalah utang yang
terjadi sebagai akibat dari membeli barang dagangan secara kredit sedangkan
utang usaha adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang atau jasa
secara kredit untuk keperluan operasional perusahaan.
Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat
terjadinya walaupun beban itu belum dibayar. Beban terutang antara lain utang
gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal
kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar gaji, membeli
bahan baku atau barang dagangan, membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit
modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang
dikaitkan dengan kredit simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan
kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo
kredit, artinya bank sebagai debitor dan pemilik giro sebagai kreditor.
Sebaliknya, apabila saldo di rekening koran debit, artinya bank bertindak sebagai
kreditor dan pemilik giro sebagai debitor.
Wesel bayar adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan perusahaan, berisi
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu, biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Perusahaan dapat
mendiskontokan wesel ke bank dan mendapat sejumlah uang atas wesel tersebut
sebesar nilai nominal wesel dikurangi bunga sampai hari jatuh tempo wesel
(bunga dibayar di muka). Oleh karena itu, maka harga jual wesel apabila
diperjualbelikan selalu dibawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli, wesel
tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan penjual adalah wesel
bayar.
Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun yang
dikeluarkan oleh debitor dalam bentuk surat pengakuan utang yang memiliki
nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap
(bangunan, mesin, dan alat). Untuk memeroleh jaminan yang lebih besar atas
pembayaran
kembali
utang
obligasi,
biasanya
pemegang
obligasi
mengenakanhipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi. Terdapat
tiga jenis obligasi, antara lain:
Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila debitor
Utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola
dengan baik. Cara mengelola utang yang baik diantaranya adalah dengan
membuat anggaran utang, dengan anggaran utang, dapat diketahui saat utang
tersebut dan saat utang tersebut dibayar.Mengenai kemampuan perusahaan
membayar utang dapat diketahui dari anggaran kas.
Menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang dan modal sendiri
dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, produksi,
dan pemasaran dengan tujuan memeroleh laba sebesar mungkin.
Dengan menambah utang jangka pendek, perusahaan dapat menambah jumlah
bahan baku yang dibeli (untuk perusahaan manufaktur) atau barang dagangan
yang dibeli (untuk perusahaan dagang). Sedangkan pertambahan utang jangka
panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya
kebutuhan utang jangka pendek untuk kebutuhan modal kerja. Bahan baku
bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan
menambah bangunan dan alat produksi lainnya untuk ekspansi yang bersumber
dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Apabila keperluan investasi
dibiayai oleh utang jangka pendek, maka hal ini dapat mengganggu likuiditas dan
mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar.
Dengan ekspansi, perusahaan dapat memperbesar laba karena perusahaan dapat
merebut peluang pasar dan menurunkan biaya produksi sebagai akibat dari
rendahnya biaya tetap dan variabel per unit. Sebagai contoh, pada saat
perusahaan bekerja dengan modal sendiri sebesar Rp 1.000 dan beban usaha Rp
200 per bulan, perusahaan mampu menjual 100 unit per bulan dengan harga Rp
15 per unit dan harga pokok Rp 12 per unit. Apabila perusahaan menambah utang
sebesar Rp 500, beban usaha Rp 300 per bulan, perusahaan mampu menjual 150
unit per bulan dengan harga jual Rp 12 per unit dan harga pokok Rp 8 per unit.
Dengan tingkat pajak 10%, maka tingkat laba dan rentabilitas perusahaan adalah:
Keterangan
Jualan
Harga Pokok Barang Terjual
Laba Kotor
Sebelum Ada
Utang
Rp 1.500
1.200
300
Beban Usaha
Laba Usaha
Pajak 10%
Laba Bersih Setelah Pajak
Utang
Modal Sendiri
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomis = laba usaha / modal usaha
Rentabilitas modal sendiri = laba usaha / modal
sendiri
200
100
10
90
0
1.000
1.000
10 %
9%
300
300
30
270
500
1.000
1.500
20 %
27 %
Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba dan
yang terpenting adalaha dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dari
perusahaan tersebut.Sebaliknya, apabila utang tidak dikelola dengan baik, maka
perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.Oleh karena itu anggaran utang
sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan rentabilitas, pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam hal pembayaran utang.
B. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang
Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan biaya
produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih besar. Pada
perusahaan yang insentif modal, ekspansi dilakukan untuk menurunkan harga
pokok per unit, sedangkan pada perusahaan yang intensif tenaga, ekspansi
dilakukan untuk memperbesar omzet, penggunaan produk sampingan yang lebih
efisien, stabilisasi produksi, dan pengurangan kerugian karena menganggurnya
aset tetap. Dua faktor yang memengaruhi anggaran utang adalah ekspansi dan
struktur modal
Ekspansi diperlukan oleh perusahaan yang ingin selalu dapat berkembang agar
tetap hidup dan sukses.Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi makin lama
makin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara berangsurangsur. Pada umumnya, ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja
untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, namun, apabila
kemudian perusahaan harus menambah kapasitas produksi dengan menambah
alat produksi atau pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan bertambah.
dengan sediaan. Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil dari besarnya aset tetap
plus persediaan, berarti aset tersebut kurang tertutup oleh modal sendiri dan
sebagian tertutup oleh modal asing. Dari hal tersebut dapat dimisalkan apabila
jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya
dana dalam aset tetap tersebut, hal ini akan mengganggu likuiditas perusahaan
itu. Namun, apabila modal sendiri lebih besar daripada jumlah aset plus
persediaan, kelebihannya dapat digunakan untuk menutup sebagian besar aset
lancar.
Jadi apabila modal sendiri kecil, maka besarnya utang juga kecil, sebaliknya
apabila modal sendiri besar, besarnya utang juga dapat besar, tapi tidak melebihi
modal sendiri. Misalnya, perusahaan X memiliki modal sendiri Rp 100.000, aset
lancar Rp 20.000, dan aset tak lancar Rp 80.000, maka perusahaan X dapat
menambah utang maksimal sebesar Rp 100.000.
C. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang
Penyusunan anggaran utang diawali dengan mengumpulkan data belian dan
syaratnya, lalu menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu, setelah
itu yang terakhir adalah menyusun anggaran utang usaha.Anggaran utang dibagi
menjadi dua, yaitu anggaran utang jangka pendek dan jangka panjang.
Penyusunan anggaran Utang Jangka Pendek
Sebagai ilustrasi , misalkan dianggarkan dari PT Bulehai 3 bulan sebagai
berikut:
Januari
Februari
Maret
Jumlah
Rp 20.000
Rp 30.000
Rp 40.000 +
Rp 90.000
Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai berikut:
Februari
50% Rp 20.000 =
Potongan 5% Rp 10.000 =
Rp 10.000
Rp
500
Rp 9.500
30% Rp 20.000=
Rp 6.000 +
Rp 15.500
Maret
20% Rp 20.000 =
50% Rp 30.000 =
Potongan 5% Rp 15.000 =
Rp 4.000
Rp 15.000
Rp
750
Rp 14.250
30% Rp 30.000=
Rp 9.000 +
Rp 23.250 +
Rp 27.250
April
20% Rp 30.000 =
50% Rp 40.000 =
Potongan 5% Rp 20.000 =
Rp 6.000
Rp 20.000
Rp
1.000
Rp 19.000
30% Rp 40.000=
Rp 12.000 +
Rp 31.000 +
Rp 37.000
20% Rp 40.000
Mei
Rp 8.000
Rp 87.750
Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar
Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp 27.750, dan April Rp
37.000, dan Mei Rp 8.000. jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000
( Rp 87.750 + Rp 2.250) Dimana Rp 2.250 adalah potongan belian yang
terdiri dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April
Rp 1.000
: Belian
Februari
: 20% Rp 20.000
Belian
Rp 20.000
Rp 4.000
Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret
: 20% Rp 30.000
Belian
Rp 6.000
Rp 40.000 +
Rp 46.000
i(1+i)
A=P
(1+i)t 1
A= Angsuran
P= Pinjaman = Rp 11.000.000
t= Tahun
A=11.000 .000
0,12 1,57351936
1,573519361
A=Rp 3.621.579
Angsuran
1
2
3
4
5
Rp 1.320.000
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579
Rp 3.621.579
Bayar
Pokok Utang Bunga Utang
Rp 1.320.000
Rp 2.301.579 Rp 1.320.000
Rp 2.577.768 Rp 1.043.811
Rp 2.887.101 Rp 734.478
Rp 3.233.552 Rp 388.027
Sisa Utang
Rp 11.000.000
Rp 8.698.421
Rp 6.120.653
Rp 3.233.552
Rp
0
Rp 100.000 -
Rp 50.000 -
Rp 15.000+
Rp 165.000 -
Rp 10.000
Rp 155.000-
Firma
Firma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang
yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.Semua pemilik
perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk keperluan pribadi atau
prive.
Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama tahun
2017 sebagai berikut:
Modal awal januari 2017 dari Tuan Kanda sebesar Rp 100.000 dan
sebesasr Rp 10.000
Laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar Rp 40.000 dan dibagi
sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing
Rp 100.000
Rp 30.000 +
Rp 130.000
Prive Kanda
Rp 20.000 -
Rp 110.000
110.000
Rp 40.000
Bagian Laba Kanda 210.000
=Rp 20.952 +
Modal Kanda akhir Desember 2017
Rp 130.952
Rp 90.000
Rp 20.000 +
Rp 110.000
Prive Dinda
Rp 10.000 -
Rp 100.000
Bagian Laba Dinda
100.000
Rp 40.000
=
210.000
Rp 19.048 +
Rp 119.048 +
Rp 250.000
Rp 15.000
Laba bersih dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp 30.000 dan laba
dibagi secara proporsional dengan modal masing-masing
Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut:
CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal Sekutu Aktif
Modal Ganal Awal Januari 2017
Rp 100.000
Setoran modal
Rp 20.000 +
Rp 120.000
Prive Ganal
Rp 15.000 Rp 105.000
105.000
Rp 30.000
Bagian Laba Kanda 195.000
=Rp 16.154 +
Modal Ganal akhir Desember 2017
Rp 121.154
Rp 80.000
Rp 10.000 +
Rp 90.000
90.000
Rp 30.000
=
195.000
Rp 13.846 +
Rp 103.846 +
Rp 225.000
unsur dari modal sendiri yang terdapat dam badan usaha berbentuk PT.
Berikut adalah contoh anggaran laba ditahan
PT Amanah
Anggaran Laba Ditahan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Laba ditahan awal Januari 2017
Rp 200.000 -
Rp 10.000 +
Rp 210.000 -
Rp
5.000
Rp 205.000-
I
Rp
1.081.283
739.60
1.820.884
II
Rp
1.820.884
1.255.311
3.076.195
III
Rp
3.076.195
593.939
3.670.134
IV
Rp
3.670.134
249.021
3.919.155
Koperasi
Rp 500.000
Rp 200.000
Rp 20.000 +
Rp 220.000
Modal Cadangan
Rp 30.000
Modal Sumbangan
Rp 50.000
Rp 40.000
Rp 10.000 +
Rp 50.000
Rp 15.000
Rp 35.000 +
Rp 835.000