Kelompok 1-PP-D
Disusun oleh:
4. Wendy (1213026)
1
ANGGARAN utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang kebalikan
dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada
kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu.
UTANG terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka panjang (utang tak
lancar). Utang jangka pendek (short-term debt) atau utang lancar (current debt) adalah utang yang
berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit
modal kerja dan lain – lain. Utang jangka panjang (Long-term debt) atau utang tak lancar
(noncurrent debt) adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti: utang obligasi,
utang hipotek, kredit investasi, dan lain – lain.
Dari segi manajemen keuangan, utang jangka pendek (utang lancar) diartikan sebagai utang yang
harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan kewajiban lainnya.
Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar), atau utang usaha diselesaikan dengan cara
meminjam di bank dalam bentuk kredit modal kerja.
Utang dagang beda dengan utang usaha. Utang dagang (trade payable) adalah utang yang terjadi
sebagai akibat membeli barang dagangan secara kredit. Utang dagang hanya terdapat pada
perusahaan dagang. Utang usaha dalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang/jasa
secara kredit untuk keperluan rutin (sehari-hari). Utang usaha terdapat pada bermacam perusahaan,
termasuk perusahaan dagang. Utang dagang sebagai kebalikan dari piutang dagang, sedangkan
utang usaha kebalikan dari piutang usaha.
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal kerja. Keperluan
modal kerja mencakup bahan baku (barang dagangan), membayar utang usaha, dan lain – lain.
Kredit modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening Koran, yaitu kredit yang dikaitkan
dengan simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan kredit (simpanan giro murni), saldo
rekening korannya yang dibuat bank bersaldo kredit, artinya bank sebagai debitor dan giran sebagai
kreditor. Sebaliknya kredit dalam bentuk rekening Koran bersaldo debit, artinya bank sebagai
kreditor dan giran sebagai debitor.
Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban (expenses) pada saat terjadinya
walaupun belum dibayar.
Wesel bayar adalah utang wesel yang merupakan kebalikan piutang wesel (wesel tagih). Utang
wesel terjadi karena suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan
kesanggupan membayar sejumlah uang tertentukepada pihak tertentu dan pada saat tertentu,
biasanya berjangka waktu kurang lebih satu tahun.
2
Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun yang dikeluarkan
debitor (peminjam) dalam bentuk surat pengakuan utang yang mempunyai nilai nominal tertentu.
Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap ( bangunan, mesin dan alat).
Kredit investasi adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan memperoleh barang modal
(harta tetap), seperti keperluan relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitasi alat/bangunan, ekspansi
dan lain – lain.
Menambah utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dan modal sendiri dimaksudkan
untuk ekspansi. Yaitu memperluas kegiatan perusahaan, memperluas kegiatan produksi,
memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan untuk memperoleh laba yang sebesar – besarnya.
Utang jangka panjang dan modal sendiri digunakan untuk membiayai aset tak lancar, seperti
memperoleh bangunan, mesin, dan alat. Utang jangka panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai
akibat dari bertambahnya kebutuhan utang jangka pendek untuk modal kerja. Bahan baku
bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah bangunan
dan alat produksi lainnya untuk ekspansi yang pembiayaannya bersumber dari utang jangka panjang
dan modal sendiri. Bila keperluan investasi lainnya seperti menambah bangunan dan alat produksi
dibelanjai dari utang jangka pendek, hal ini dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu
kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar.
Dengan peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran sebagai akibat dari peningkatan
pembelanjaan dengan utang dan modal sendiri daoat memperbesar laba. Dari segi pemasaran hal ini
dapat merebut peluang pasar, sedangkan dari segi produksi dapat menurunkan harga pokok produk
sehingga harga jual menjadi lebih rendah. Semakin tinggi tingkat produksi maka semakin rendah
biaya tetap per unit. Artinya semakin tinggi tingkat produksi maka semakin banyak bahan baku
yang dibeli dan semakin banyak bahan baku yang dibeli maka semakin besar kesempatan
mendapatkan harga bahan baku per unit yang murah. Oleh karena itu, dapat menurunkan biaya
variabel per unit, karena bahan baku dan barang dagangan salah satu unsur biaya variabel yang
pokok.
Hal ini akan memperbesar volume barang yang dijual dan dapat memperbesar laba, yang akhirnya
dapat meningkatkan rentabilitas ekonomis. Sebagai contoh, pada saat perusahaan bekerja dengan
3
modal sendiri sebesar Rp 1.000 dan beban usaha Rp 200 per bulan, perusahaan mampu menjual 100
unit per bulan dengan harga jual Rp 15 per unit dan harga pokok Rp 12 per unit. Pada saat
perusahaan menambah utang sebesar Rp 500, beban usaha Rp 300 perbulan, dan pajak 10%,
perusahaan mampu menjual 150 unit per bulan dengan harga jual Rp 12 per unit dan harga pokok
Rp 8 per unit. Berdassarkan data tersebut, dapat dihitung tingkat laba dan rentabilitas ekonomis
perusahaan sebelum ada utang dan setelah ada utang seperti tabel berikut ini.
Pajak 10% Rp 10 Rp 30
Laba bersih setelah pajak Rp 90 Rp 270
Utang Rp 0 Rp 500
2) Harga pokok barang terjual sebelum ada utang adalah 100 unit x Rp 12 = Rp 1.200, sedangkan
setelah ada utang adalah 150 unit x Rp 8 = Rp 1.200
3) Rentabilitas ekonomis sebelum ada utang adalah 100 : 1.000 = 10%, sedangkan setelah ada
utang adalah 300 : 1.500 = 20%
4) Rentabilitas modal sendiri sebelum ada utang 90 : Rp 1.000 = 9% dan setelah ada utang 270 :
1.000 = 27%
4
Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba dan yang terpenting
acdalah dapat meningkatkan rentabilitas, baik rentabilitas ekonomis maupun rentabilitas modal
sendiri. Sebaliknya, bila utang tidak dikelola dengan baik, bukannya laba besar yang diterima tapi
justru rugi besar yang diderita.
Oleh karena itu, anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan
rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam hal pembayaran
utang.
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena perusahaan bekerja
dengan kapasitas produksi yang sudah ada. Namun, apabila kemudian perusahaan harus
menambah alat produksi tahan lama atau membangun pabrik baru, maka kebutuhan modalnya
akan bertambah. Pada ekspansi ini selain dibutuhkan tambahan modal kerja juga dibutuhkan
tambahan modal tetap. Dengan demikian, pengertian ekspansi itu dimaksudkan sebagai
perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja maupun modal kerja dan modal tetap, yang
digunakan secara tetap dan terus – menerus di dalam perusahaan. Perusahaan modal ini dapat
memperbesar utang.
2. Struktur Modal
Dalam hubungannya dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan, dikenal adanya pedoman
atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik vertical maupun horizontal. Aturan struktur
financial (struktur keuangan) konservatif yang vertikal memberikan batas imbangan yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing (utang) dengan modal
sendiri.
Apabila modal sendiri kecil maka besarnya utang ( modal asing) juga kecil, sebaliknya, bila
modal sendiri besar maka utang (modal asing) juga dapat besar.
Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran utang jangka pendek berupa utang usaha, misalkan belian
dianggarkan dari PT Bulehai selama tiga bulan sebagai berikut :
5
Januari Rp 20.000
Februari Rp 30.000
Maret Rp 40.000 +
Jumlah Rp.90.000
Syarat pembayaran 5 / 20 net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% dari barang yang dibeli
bila membayar dalam waktu 20 hari sejak barang diterima dengan jangka waktu kredit paling
lambat 30 hari.
b. 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama.
Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai berikut :
Utang usaha yang dibayar Bulan :
Februari 50% x Rp 20.000 = Rp 10.000
Potongan 5% x Rp. 10.000 = Rp 500 –
Rp 9.500
30% x Rp 20.000 = Rp 6.000 +
Rp 15.500
Maret 20% x Rp 20.000 = Rp 4.000
50% x Rp 30.000 = Rp 15.000
Potongan 5% x Rp 15.000 = Rp 750 –
Rp 14.250
30% x Rp 30.000 = Rp 9.000 +
Rp 23.500 +
Rp 27.500
6
Rp 37.000
Mei 20% x Rp 40.000 Rp 8.000
Dengan demikian, seluruh utang usahaa yang dibayar kepada pemasok (kas keluar) sebesar Rp
87.750, yaitu bulan februari Rp 15.500, Maret Rp 27.250, April Rp 37.000, dan Mei Rp 8.000.
jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000, yaitu seluruh utang usaha yang dibayar kepada
pemasok sebesar Rp 87.750 tambah potongan belian sebesar Rp 2.250.
Potongan belian sebesar Rp 2.250, terdiri atas bulan : Februaru Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp
1.000
Adapun anggaran utang usaha PT. Bulehai selama 3 bulan dapat dihitung sebagai berikut :
Januari : Belian Rp 20.000
Februari: 20% x Rp 20.000 Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
Rp 34.000
Maret : 20% x Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 +
Rp 46.000
Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang
Untuk beli mesin dan alat pabrik rencananya dibelanjai (dibiayai) dengan kredit investasi bank
sebesar Rp 11.000.000 dengan ketentuan :
a. Bunga 12% setahun dibayar tiap akhir tahun
b. Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas
c. Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun
d. Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan tenggang waktu 1
tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar :
Menyusun rencana angsuran pinjaman (utang) di bank berjangka panjang beserta bunganya dengan
perhitungan sebagai berikut :
A = angsuran
P = pinjaman = Rp 11.000.000
i = tingkat bunga = 12%
t = tahun
7
jangka waktu 5 tahun – tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun
Perusahaan Perseorangan
Adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya
kapanpun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive (penarikan oleh pemilik).
Firma
Adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang yang bertanggung jawab
penuh terhadap perusahaan. Semua pemilik perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk
keperluan pribadi (prive).
Contoh Anggaran Perubahan Modal Firma
Persekutuan Komanditer
9
Adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu
bekerja dengan tanggung jawab tak terbatas sebesar modal penyertaanya dalam perusahaan dan satu
orang atau lebih sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab terbatas pada modal disetor.
Contoh Anggaran Perubahan Modal Persekutuan Komanditer (CV)
CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Modal sekutu aktif
Modal ganal awal Januari 2017 Rp 100.000
Setoran Modal Rp 20.000 +
Rp 120.000
Prive Ganal Rp 15.000 –
Rp 105.000
Bagian Laba Ganal 105.000 x Rp 30.000 = Rp 16.154
195.000
Modal ganal akhir Desember 2017 Rp 121.154
Koperasi
Merupakan badan usaha berbentuk hukum yang didaftarkan pada departemen kehakiman dan
diumumkan dalam lembaran Negara.
Contoh Penyusunan Anggaran Perubahan Modal koperasi
Koperasi Pegawai
Anggaran Perubahan Modal
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
http://dwimedhioen.blogspot.com/2013/05/pendekatan-dalam-menyusun-anggaran_utang.htm
diakses pada tanggal 8 Desember 2014.
http://tipsdancarabaru.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-manfaat-anggaran-utang.html
diakses pada tanggal 8 Desember 2014.
12