Anda di halaman 1dari 54

BAB 3

PASAR KEUANGAN

PROBLEM

1. Misalkan bank memberikan kutipan kurs $ sebagai berikut ini : Rp9.200,00-


9.400,00/$.
a. Jelaskan kenapa bank melakukan hal tersebut!
b. Misalkan saya ingin membeli $1 juta, berapa dana yang harus saya
siapkan?

2. Jelaskan peraturan dan lembaga yang terkait dengan kegiatan pasar keuangan
di Indonesia! Lebih spesifik lagi, jelaskan beberapa hal berikut ini:
a. Bank Indonesia, Departemen Keuangan, Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek
Surabaya.
b. Sertefikat bank Indonesia, CP.
c. Obligasi negara, obligasi rekap, saham, lembaga keuangan venture,
lembaga keuangan nonbank.

Manajemen Keuangan (UAS) | 1


JAWABAN

1. Misalkan bank memberikan kutipan kurs $ sebagai berikut ini : Rp9.200,00-


9.400,00/$
a. Karena bank ingin memperoleh keuntungan. Yaitu bank menguntip kurs $
sebagai Rp9.200,00-9.400,00/$. Hal ini berarti mereka akan beli $1
dengan harga Rp9.200,00 dan akan menjual $1 dengan harga Rp9.400,00.
Selisih harga jual dengan beli Rp200,00, selisih tersebut merupakan
keuntungan untuk bank.
b. Dana yang kamu siapkan yaitu sebesar Rp9.400.000.000,00 agar bisa
memperoleh $1 juta.

2. Peraturan dan lembaga yang terkait dengan kegiatan pasar keuangan di


Indonesia yaitu:
a. Bank indonesia, departemen keuangan, bursa efek jakarta dan bursa efek
surabaya.
- Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini
memiliki nama lain De Javasche bank yang dipergunakan pada masa
Hindia Belanda. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan
tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap
mata uang negara lain.

- Departemen keuangan adalah departemen yang membindangi urasan


keuangan dan kekayaan negara, serta tempat untuk melakukan
transaksi keuangan.

Manajemen Keuangan (UAS) | 2


- Bursa efek Jakarta adalah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa
efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang
memperjual belikan efek Indonesia.

- Bursa efek Surabaya adalah bursa saham di Surabaya, Indonesia. Pada


tanggal 1 Desember 2007 bursa efek Surabaya dan bursa efek Jakarta
melakukan penggabungan usaha yang secara efektif mulai broperasi
pada 1 Desember 2007 dengan nama bursa efek Indonesia.

b. Sertifikat bank Indonesia, CP


- Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat utang yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

- Commercial Paper (CP) merupakan surat utang jangka pendek (kurang


dari satu tahun) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biasanya surat
utang tersebut tidak disertai dengan jaminan, sehingga didasarkan pada
kepercayaan terhadap perusahaan.

c. Obligasi negara, obligasi rekap, saham, lembaga keuangan ventura,


lembaga keuangan nonbank.
- Obligasi negara adalah obligasi dalam bentuk surat utang negara yang
diterbitkan oleh pemerintah RI.
- Obligasi rekap adalah obligasi yang diterbitkan oledh pemerintah
sehubungan dengan program rekapitalisasi perbankan.
- Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang dapat
berbentuk warkat atau tanpa warkat.
- Lembaga keuangan ventura adalah lembaga keuangan bukan bank
yang berani melakukan investasi dimana investasi tersebut
mengandung risiko yang tinggi. Atau badan usaha yang melakukan

Manajemen Keuangan (UAS) | 3


suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.
- Lembaga keuangan nonbank adalah badan atau organisasi nonbank
yang melakukan kegiatan keuangan namun tidak boleh menerima dana
dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.

Manajemen Keuangan (UAS) | 4


BAB 6
ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISI USULAN INVESTASI)

PROBLEM

1. Proyeksi usulan investasi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

Tahun0 Tahun1 Tahun 2 Tahun Tahun


3 4
Penjualan 7.000 7.000 7.000 7.000
Biayaoperasional 2.000 2.000 2.000 2.000
Investasi 10.000
Depresiasi 2.500 2.500 2.500 2.500
Modal kerja(akhir 200 250 300 200 0
tahun)
Utang dan bunga(20%) 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Hitunglah aliran kas yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut!

2. Jelaskan tipe aliran kas berdasarkan dimensi waktunya!

Manajemen Keuangan (UAS) | 5


JAWABAN :

1. Laba bersih = penjualan – biaya operasional – depresiasi – utang & bunga


= 7.000 – 2.000 – 2.500 – 1000
=1.500
Aliran kas masuk = laba bersih + investasi
= 1.500 + 2.500
= 4.000

Aliran kas keluar = investasi + modal kerja + utang & bunga(20%)


= 10.000 + 200 + 5.000
= 15.200
Jadi aliran kas masuk sebesar 4.000 dan aliran kas keluar sebesar 1.500

2. Aliran kas awal (initial cash flow), aliran kas awal terjadi pada awal kegiatan
investasi. Biasanya diasumsikan terjadi pada tahun ke-0 (seblum investasi
dilakukan). Aliran kas operasional (operational cash flow), biasanya
merupakan aliran kas masuk, yang diperoleh setelah perusahaan beroperasi.
Aliran kas terminal (terminal cash flow), terjadi pada akhir proyek investasi.
Investasi modal kerja biasanya diasumsikan kembali lagi pada akhir proyek
pada tingkat 100% pada akhir proyek.

Manajemen Keuangan (UAS) | 6


BAB 11
BIAYA MODAL

PROBLEM

1. Jelaskan urutan risiko, dari yang rendah ke yang tinggi, dari sisi investor,
untuk alternatif sumber dana saham biasa, saham preferen, dan utang!
Jelaskan alasannya?

2. Jelaskan urutan risiko, dari yang rendah ke yang palig tinggi dari sisi
perusahaan, untuk alterantif sumber dana saham biasa, saha preferen dan
utang! Jelaskan alasanya!

3. Pada 19 Januari 1997, “Murni Emas” telah menerbitkan saham preferen yang
diperdagangkan di BEJ. Dividen tahunan sebesar Rp. 3.750,00 per lembarnya
dan harga saham preferen penutupan adalah Rp. 60.375,00. Jika Murni Emas
berniat untuk menjual saham preferen dengankarakteristik yang sama dengan
yang sebelumnya maka flotation cost nya sebesar Rp. 2.375,00 per lembarnya,
dan saham tersebut akan dijual dengan harga yang sama dengan harga saham
yang dijual pada tanggal 19 Januari 1997. Berapa biaya penerbitan saham
preferen Murni Emas?

4. Struktur modal untuk perusahaan “Crayon” adalah sebagai berikut.


Perusahaan berencana untuk tetap mempertahankan struktur utangnya dimasa
mendatang. Jika perusahaan memiliki 5,5% biaya utang setelah pajak, 13,5%
biaya saham preferen, dan 18% biaya saham biasa, berapakah WACC
perusahaan?

Manajemen Keuangan (UAS) | 7


Struktur Modal (Rp. 000)

Obligasi Rp. 1.083.000


Saham Preferen Rp. 268.000
Saham Biasa Rp. 3.681.000
Total Rp. 5.032.000

Manajemen Keuangan (UAS) | 8


JAWABAN

1. Urutan risiko dari yang rendah ke yang paling tinggi dari sisi investor yaitu :
- Risiko suku bunga, perubahan suku bunga dapat kemungkinan
mempengaruhi harga saham dan obligasi secara terbalik, ini berarti
jika suku bunga naik, maka harga saham dan obligasi akan turun dan
sebaliknya pun bila suku bunga turun, maka harga saham dan obligasi
naik.

- Risiko pasar adalah fluktuasi secara keseluruhan mempengaruhi


variabilitas return suatu investasi bahkan mengakibatkan investor
mengalami capital loss. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak
faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, isu, spekulasi
maupun perubahan politik.

- Risiko inflasi. Keadaan meningkat akan mengurangi adanya kekuatan


daya beli mata uang rupiah sehingga risiko ini juga bisa dikatakan
sebagai risiko daya beli.

- Risiko bisnis adalah risiko yang menjalankan bisnis untuk satu jenis
industri, seperti pada perusahaan jadi dibidang industri, tekstil hal ini
akan sangat dipengaruhi karakteristik industri tekstil itu sendiri juga.

- Risiko financial. Risiko ini berhubungan dengan keputusan perusahaan


dalam menggunakan utang untuk pembiayaan modalnya. Maka dari itu
semakin utang digunakan semakin besar pula risiko yang akan
dibebankan.

Manajemen Keuangan (UAS) | 9


- Risiko likuiditas. Risiko ini berhubungan dengan kecepatan pada surat
berharga atau sekuiritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bisa
diperdagangkan dipasar sekunder. Sehingga dengan semakin cepat
sekuritas akan diperdagangkan, semakin likuid atau cair pula sekuritas
tersebut dan juga sebaliknya.

- Risiko nilai tukar mata uang (valas), resiko yang berkaita pada
flukturasi nilai mata uang dalam negeri (mata uang domestik) dengan
nilai mata uang untuk negara lain

- Risiko reinvestasi yaitu risiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu


aset keuangan yang harus diinvestasikan kembali pada aset yang
berpendapatan lebih rendah risiko yang memaksa investor
menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-
surat berharga keinvestasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya
tingkat bunga)

2. Urutan risiko dari yang terendah ke yang paling tinggi, dari sisi perusahaan
yaitu:

a. Risiko rendah. Investasi ini termasuk ketagori jangka pendek. Produknya,


tabungan berjangka, valas, emas, suku atau obligasi syariah, pasar uang,
asuransi, investasi, ORI, reksadana atau unit link.

- Deposito. Namun jika tidak ingin diganggu oleh fluktuasi mata uang
dunia, deposito berjangka dan tabungan biasa menjadi pilihan. Bank
ina perdania mungkin bisa menjadi pilihan, selain memberikan bunga
7,25% pertahun bank swasta ini juga memberikan bonus berupa

Manajemen Keuangan (UAS) | 10


tambahan bunga 1.0% - 1,5% syaratnya deposan harus menyetor dana
minimal Rp100 juta dan rela dikunci selama tiga bulan.

- Obligasi. Ada pilihan lain yang lebih menarik dibandingkan deposito


yakni obligasi. Tingginya tingkat suku bunga mau tidak mau
mengerek kupon surat utang. Obligasi dengan tingkat AAA, misalnya
masih memberi kupon 0.5% - 1.0% diatas surat utang negara (SUN).
Harganya juga bisa jatuh bila investor asing ramai – ramai melepaskan
obligasi. Maka lebih aman jika obligasi jangka pendek.

b. Risiko menengah. Didalam risiko ini terdapat valas, properti,reksadana


atau unit link.

- Valuta asing. Ada beberap pilihan, salah satunya adalah menukarkan


rupiah kemata uang asing yang sedang menguat. Dolar jelas termasuk
salah satu pilihan itu.

- Emas, properti, dan tanah. Sejak april 2013 harga emas terus
menungkik, namun jika embargo ekspor minyak Iran dibuka besar
kemungkinan harga emas akan kembali menukik. Bagaimana dengan
tanah dan properti, naiknya suku bunga dan kebijakan loan to
value(LTV) membuat pertumbuhan disektor ini ditahun 2014 bakal
sedit melambat. Namun pemilik dana yang ingin tidur dengan tenang
tanah mungkin bisa masuk kedalam keranjang investasi. Maklum
selama ini harganya tak pernah turun.

- Reksadana. Jika anda punya nyali besar reksadana bisa menjadi


pilihan. Reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran bisa jadi

Manajemen Keuangan (UAS) | 11


piliha. Para analisis memprediksi reksadana pendapatan tetap masih
bisa memberikan return 10% - 12%

c. Risiko tinggi. Bursa saham termasuk instrumen investasi yang berisiko


paling tinggi, selain valas atau indeks, reksadana atau unit link berbentuk
saham juga berisiko tinggi.

- Risiko financial. Risiko ini berhubungan dengan keputusan perusahaan


dalam menggunakan utang untuk pembiayaan modalnya. Maka dari itu
semakin utang digunakan semakin besar pula risiko yang akan
dibebankan.

- Risiko likuiditas. Risiko ini berhubungan dengan kecepatan pada surat


berharga atau sekuiritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bisa
diperdagangkan dipasar sekunder. Sehingga dengan semakin cepat
sekuritas akan diperdagangkan, semakin likuid atau cair pula sekuritas
tersebut dan juga sebaliknya.

3. Saham preferen adalah campuran dari obligasi dan saham biasa. Waktu
optimal untuk menerbitkan saham preferen adalah jika perusahaan memiliki
utang berlebihan dan penerbitan saham biasa dapat mendorong pembajak
perusahaan untuk berusaha mengambil alih kendali perusahaan. Menerbitkan
saham preferen adalah cara lebih mahal untuk mengumpulkan modal dari
pada menerbitkan obligasi, karena pembayaran dividen tidak dapat
dikurangkan dari pajak. Jika saham preferen tertunda untuk waktu yang lama,
mungkin perusahaan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pembayaran
dividen kepada pemegang saham biasa. Saham preferen memiliki beberapa
hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika
terjadi likuidasi.

Manajemen Keuangan (UAS) | 12


Biaya penerbitan saham preferen Murni Emas adalah sebagai berikut :

KPS = DPS = 3.750,00


P 60.375,00
= 62,1%

Jadi, biaya penerbitan saham preferen Murni Emas adalah, 62,1%.

4. WACC Perusahaan adalah sebagai berikut :


Biaya Modal Biaya Modal Rata-
Komponen Proporsi rata
Sesudah
Pajak Terimbang
Utang 1.083.000
5,5 % (10,83%) 0,10 x 5,5 = 0,55%
Saham
Preferen 13,5% 268.000 (2,68%) 0,02 x 13,5 = 0,27%
Saham Biasa 18% 3.681.000 0,36 x 18 = 6,48%
(36,81%)
WACC = 7, 3%

Jadi WACC perusahaan tersebut adalah, 7,3%.

Manajemen Keuangan (UAS) | 13


BAB 15
KEBIJAKAN DEVIDEN

PROBLEM

1. Jelaskan beberapa alasan kenapa perusahaan melakukan stock split (minimal


dua)!

2. Salah satu investasi terbaik untuk perusahaan adalah dengan jalan membeli
saham sendiri (stock repurchase). Berikan komentar atas pendapat tersebut!

3. Semakin sering perusahaan melakukan split, dan dengan split factor yang
lebih tinggi, maka harga saham akan naik terus. Perusahaan sudah seharusnya
sering melakukan split. Setujukan anda dengan pendapat tersebut? Jelaskan!

Manajemen Keuangan (UAS) | 14


JAWABAN

1. Beberapa alasan kenapa perusahaan melakukan stock split yaitu sbb:

a) Perusahaan ingin menahan kas, tetapi juga ingin membayar dividen.


Resulusinya adalah dengan membayar stock dividen atau stock splits.
Dengan cara semacam itu perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas,
sementara pemegang saham merasa memproleh saham.

b) Perusahaan ingin memproleh tranding range yang dianggap ideal. Misal


harga saham tumbuh menjadi Rp50.000,00 per saham, sedangkan range
perdagangan saham yang ideal adalah Rp10.000,00. Untuk membeli satu
lot (500 lembar) dengan harga per lembar Rp50.000,00 dibutuhkan jumlah
sebesar Rp50.000,00 x 500 = Rp25.000.000,00, jelas jumlah tersebut cukup
besar apalagi jika melakukan transaksi adalah investor individu. Tetapi
dengan split (misal split 5:1, sehingga harga per lembar menjadi
Rp10.000,00), jumlah yang dibutuhkan adalah Rp10.000,00 x 500 =
Rp5000.000,00. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dan terjangkau. Dengan
split maka akan lebih banyak investor yang memperdagangkan saham,
sehingga akan meningkatkan likuiditas saham tersebut.

c) Perusahaan ingin memberi signal ke pasar. Penemuan empiris menunjukan


bagwa harga akan bereaksi positif pada saat stock split di umumkan. Stock
split dipandandang memiliki signal positif yang disampaikan oleh
perusahaan ke pasar.

Manajemen Keuangan (UAS) | 15


2. Komentar saya atas pendapat tersebut yaitu adalah investasi yang terbaik
untuk perusahaan adalah dengan jalan membeli saham sendiri (stock
repurchase) karena pembelian saham kembali memiliki banyak manfaat.

- Pembelian saham kembali bisa menghemat pajak, pemegang saham akan


membayar pajak capital gain yang lebih rendah atau kalaupun tingkat
pajaknya sama, pemegang saham bisa menunda pembayaran pajak sampai
jika keuntungan capital gain terealisir (saham dijual)

- Pembelian saham kembali membuat harga saham undervalued (lebih rendah


dari yang seharusnya)

- Perusahaan enggan menaikan deviden karena suatu saat barangkali harus


menurunkan deviden kembali. Dan penurunan deviden ini dianggap
merupakan signal negatif, oleh sebab itu perusahaan lebih memilih membeli
saham kembali dari pada menaikan dividen.

- Pemegang saham mempunyai pilihan dengan pembelian saham kembali, jika


membutukan kas dijual sedangkan jika tidak sedang membutuhkan kas tidak
dijual.

3. Tidak setuju dengan pernyataan diatas sebab stock split adalah perubahan
nilai nominal saham yang beredar karena harganya terlalu tinggi maka
dipecah. Ini gunanya agar harga saham menjadi undervalved agar jumlah
saham bertambah. Dan juga akan banyak investor yang datang untuk membeli
saham tersebut.

Manajemen Keuangan (UAS) | 16


BAB 16
EFESIENSI PASAR KEUANGAN

PROBLEM

1. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai Black Monday 1987 dan 1997.


Apakah teori efesien pasar keuangan bisa menjelaskan fenomena tersebut?
Jelaskan!

2. Beri ilustrasi terbentuknya pasar yang efesien dalam bentuk setengah kuat!

3. Jelaskan apakah pasar efisien dalam bagan berikut ini!


CAR

T=0 Waktu

Manajemen Keuangan (UAS) | 17


JAWABAN :

1. Pada 14 hingga 19 Oktober 1987, indeks harga saham gabungan di bursa


Amerika Serikat (AS) jatuh hingga melampaui angka 30%. Senin, 19
Oktober 1987 menjadi puncak kejatuhan pasar saham AS, hari itu
kemudian dikenal dengan istilah Black Monday. Indeks Dow Jones
Industrial Average (DJIA) nyemplung hingga 508 poin, hingga lenyaplah
22,6% dari total nilainya. Sementara itu, indeks S&P 500 juga terjun dari
282,7 menjadi 225,06 poin (20.4%). Itulah gambaran salah satu peristiwa
kejatuhan terbesar yang pernah diderita Wall Street hanya dalam satu hari
saja. Banyak pihak yang mengemukakan asumsinya mengenai kejatuhan
tersebut. Ada yang bilang crash itu terjadi karena penggunaan robot dalam
transaksi perdagangan (dahulu istilahnya program trading ataucomputer
trading), adanya perdagangan produk derivatif, penaksiran harga dan nilai
yang berlebihan (overvaluation), hilangnya likuiditas, dan ada pula yang
menganggap peristiwa itu terjadi karena psikologi pasar.

Pendapat yang paling banyak pendukungnya adalah krisis


terjadi karena penggunaan teknologi komputer dalam perdagangan saham
oleh beberapa perusahaan investasi. Dalam program trading, komputer
diprogram agar secara otomatis membeli saham dalam jumlah besar ketika
muncul tren kenaikan harga saham tertentu. Pendapat mengenai program
trading ini mengemuka setelah politikus ikut memberikan komentar atas
peristiwa kejatuhan pasar saham. Salah satu anggota Kongres, Edward J.
Markey, mengatakan bahwa program trading adalah penyebab jatuhnya
bursa. Program trading juga dipersalahkan karena dengan penggunaan
teknologi akibatnyabanyak sekali transaksi penjualan saham yang terjadi
ketika ada kecenderungan penurunan harga saham tertentu. Namun,
beberapa studi menunjukkan bahwa pada masa itu bursa di negara lain

Manajemen Keuangan (UAS) | 18


yang tidak menggunakan program trading juga ikut jatuh. Bahkan ada
yang jatuhnya lebih parah ketimbang kejatuhan bursa AS.

Berbeda pendapat dengan politikus, ekonom AS Richard Roll


lebih yakin bahwa kejatuhan bursa hanyalah karakter biasa setiap pasar
saham, tak perlu menyalahkan program trading. Buktinya, bursa Australia
dan Hong Kong yang tidak menggunakan program trading juga ikut
kolaps. Hal itu terjadi sebagai imbas kejatuhan pasar saham AS.

Richard Sylla dari New York University melihat penyebab


krisis dari dua sudut pandang, yakni dari sisi ekonomi makro dan dari sisi
alasan internal. Dari sisi ekonomi makro, Sylla menganggap konflik
internasional dalam hal valuta asing dan tingkat suku bunga, serta
kekhawatiran akan kenaikan tingkat inflasi yang menjadi penyebab crash.
Sementara dari sisi alasan internal, inovasi bursa berjangka dan asuransi
portofolio yang dijadikan kambing hitam. Harga komoditas di bursa
berjangka Chicago lebih rendah daripada pasar saham. Sehingga, banyak
investor yang berupaya melakukan arbitrase, membeli futures di pasar
Chicago dan menjualnya di New York.

Teori lainnya mengenai penyebab krisis keuangan 1987 adalah


karena konflik kebijakan moneter antara negara-negara G7 yang
menopang dollar dan membatasi inflasi, serta memperketat kebijakan
keuangan. Sementara itu, sikap Amerika Serikat yang menekan Jerman
untuk mengubah kebijakan moneternya menjadi salah satu faktor yang
membuat perubahan perilaku investor hingga crash terjadi.

Banyak analis pasar keuangan yang menganggap bahwa harga


saham telah dinilai secara berlebihan pada September 1987. Rasio harga

Manajemen Keuangan (UAS) | 19


dengan penghasilan (P/E) dan rasio harga dengan deviden (P/D) dinilai
terlalu tinggi. Biasanya, rasio P/E untuk S&P 500 sekitar 15:1, tetapi pada
Oktober 1987 P/E meningkat menjadi 20:1. Mengenai rasio ini, kalau
dilihat sejak tahun 1960 sampai 1970-an pun yang namanya rasio P/E dan
P/D sudah biasa dinilai tinggi. Meski demikian, pada kenyataannya pada
periode tersebut tidak pernah terjadi kejatuhan bursa. Jadi,
jelas overvaluation bukanlah penyebab atau pemicu kejatuhan bursa.

Sekuritas Derivatif
Krisis 1987 dinilai oleh beberapa kalangan terjadi
karena adanya karakter saling mempengaruhi antara pasar saham dengan
pasar derivatif. Pada awalnya para pelaku pasar hanya membeli saham,
namun dalam perkembangannya mereka hanya membeli produk derivatif
atau produk turunannya saja seperti kontrak opsi (options) dan kontrak
berjangka (futures). Options dan futures dikenal sebagai produk derivatif
(turunan) karena nilainya diturunkan atau dihasilkan dari perubahan harga
saham meski tidak ada saham aktual yang dimiliki. Brady Commission
menyimpulkan bahwa tidak sinkronnya operasi  bursa saham dengan bursa
derivatif menjadi penyebab utama jatuhnya pasar keuangan.

Selama anjlognya bursa, mekanisme perdagangan di pasar


keuangan tidak dapat mengakomodasi transaksi penjualan dalam jumlah
besar. Banyak saham di bursa New York tidak diperdagangkan sampai
tanggal 19 Oktober 1987 pagi, karena para pialang tidak dapat
menemukan pembeli yang cukup untuk membeli sejumlah saham yang
ditawarkan para penjual. Akibatnya, sesi perdagangan pun
dihentikan. Sulitnya likuiditas mengakibatkan penurunan harga, karena
investor menaksir jumlah likuiditas terlalu tinggi. Namun, pasar derivatif

Manajemen Keuangan (UAS) | 20


tidak dapat menjelaskan mengapa banyak orang memutuskan untuk
menjual saham di saat yang sama.

Meski masalah struktural dalam pasar memainkan peran dalam


kejatuhan pasar, tetap saja hal itu tidak bisa sepenuhnya dipersalahkan.
Pasti ada tindakan di luar pasar yang menyebabkan para pialang
menurunkan perkiraannya terhadap nilai pasar saham. Faktor eksternal ini
tampaknya adalah Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti-
Takeover yang masuk ke parlemen pada 15 Oktober 1987 tentang
penghapusan pengurangan bunga kredit yang digunakan untuk
pengambilalihan perusahaan. Artinya, jika RUU tersebut gol menjadi UU,
maka kredit yang digunakan untuk mengambilalih perusahaan akan tetap
diberikan bunga tinggi.

Dua orang ekonom dari Securities and Exchange Commission,


Mark Mitchell dan Jeffry Netter, mempublikasikan hasil penelitian pada
1989 dan menyimpulkan bahwa RUU Anti-Takeover lah yang memicu
jatuhnya pasar keuangan AS. Mereka mencatat bahwa saat RUU akan
dibahas di Kongres, pasar bereaksi terhadap perkembangan
beritanya. Sejak hari Selasa 13 Oktober 1987 (saat RUU pertama kali
diperkenalkan) sampai Jum’at 16 Oktober 1987 (ketika pasar tutup karena
akhir pekan), harga beberapa saham jatuh lebih dari 10%. Selain itu,
saham-saham yang mempengaruhi jatuhnya bursa adalah saham-saham
yang sangat terpengaruh oleh RUU tersebut. Akhirnya, RUU tersebut
batal disahkan menjadi Undang-Undang.

Kronologi krisis 1987

Manajemen Keuangan (UAS) | 21


Semua penjelasan di atas mungkin terkesan masuk akal bagi
Anda. Tapi, sebaiknya kita tinjau krisis 1987 dengan merunut
kronologinya.

Pertama: Bunga tinggi.
Bunga (imbal hasil / yields) obligasi jangka panjang biasanya
tak jauh dari angka 7,6%. Namun, pada musim panas 1987 bunga obligasi
jangka panjang rata-rata beranjak hingga 10%. Hal ini tentu saja menjadi
daya tarik luar biasa bagi para investor. Sehingga, banyak investor yang
mengalihkan dananya dari saham ke obligasi jangka panjang.

Kedua: Defisit APBN Amerika Serikat.


Akibat tingginya bunga obligasi, kewajiban pemerintah AS
pun semakin besar, beban anggaran semakin berat, hingga APBN AS pun
mengalami defisit. Buktinya, pada 14 Oktober 1987 pemerintah AS
mengumumkan defisit APBN. Menyikapi hal itu, Menteri Keuangan
ASJames Baker kemudian menyarankan penurunan nilai dollar di pasar
mata uang. Ketakutan turunnya nilai dollar AS membuat investor asing
menarik aset-aset mereka dalam dollar, lalu mengakibatkan peningkatan
suku bunga.

Ketiga: Pasar Obligasi kolaps.


Defisit APBN AS membuat kalangan investor kehilangan
kepercayaan terhadap produk obligasi AS. Akibatnya, harga produk
obligasi pun jatuh. Pasar obligasi AS bahkan Eropa kemudian
kolaps. Kolapsnya pasar obligasi membuat kelompok
saham yang sensitif bunga seperti tabungan dan pinjaman menjadi jatuh.
Kejadian di pasar obligasi sangat memengaruhi saham-saham yang

Manajemen Keuangan (UAS) | 22


sensitif terhadap suku bunga. Kejatuhan saham-saham sensitif bunga dapat
dipastikan membawa pengaruh pada bursa saham secara keseluruhan.

Hikmah Krisis
Dari peristiwa krisis keuangan 1987, dapat kita simpulkan
bahwa jika negara kita ingin selamat dari hantaman krisis global, langkah
pertama adalah memangkas utang sesegera mungkin. Lunasi saja segera
utang yang sangat mungkin dilunasi. Kedua, jangan coba-coba menaikkan
tingkat suku bunga Surat Utang Negara atau menaikkan imbal hasil
(yields) obligasi negara dengan alasan konvensional demi menarik minat
investor. Ketiga, segeralah beralih ke sistem bagi hasil, dan perlahan kita
tinggalkan sistem bunga. Keempat, awasi terus gerak-gerik DPR dan
Pemerintah, jangan sampai menciptakan utang-utang baru demi mereguk
kepentingan pribadi atau golongan dan menelantarkan kepentingan
nasional jangka panjang.  

Black Monday 1997


Istilah Black Monday pertama kali muncul pada saat terjadi
penurunan besar-besaran padl Dow Junes Industrial Average (DJIA)
sebesar 50S) 1 poin atau sebesar 22,9% pada tanggal19 Oktober 1987,
yang kebetulan hari itu adalah hari senin. Sejak saat itu setiap kali terjadi
kejatuhan besar pada DJIA pada hari senin ada kecenderungan orang-
orang rnenyebutnya Black Monday, yang terbaru adalah pada hari senin
setelah robohnya gedung WTC New York pada 11 September 2001. Pada
tanggaI 27 Oktober 1997 DJIA juga mengalami penurunan besar, yaitu
554,26 poin, lebih besar daripada penurunan tahun 1987, namun secara
persentase lebih kecil yaitu 7,2%. Pada 27 Oktober 1997 jatuhnya DJIA

Manajemen Keuangan (UAS) | 23


disebabkan oleh jatuhnya Bursa Bfek Hong Kong pada hari kamis, 23
Oktober 1997 . .Jatuhnya Hong Kong sendiri disebabkan karena tekanan
krisis ekonomi yang melanda Asia sejak Juli 1997. Sarna seperti yang
telah terjadi pada tahun 1987, jatuhnya Bursa Efek New York direaksi
negatif oleh para investor di seluruh dunia dan menyebabkan aksi jual
besar-besaran, termasuk Bursa Efek Jakarta (BEl) yang juga mengalami
penurunan yang tajam pada keesokan harinya, yaitu sebesar 8,59%.
Penulisan ini meneliti dampak terjadinya Black Monday 27 Oktober 1997
terhadap pendapatan abnormal saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian
penulis sendiri menggunakan pendekatan event siudy untuk menguji
apakah terdapat AAR dan CAAR negatif yang signifikan di sekitar tanggal
peristiwa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat AAR negatif yang
signifikan pada t+1 dan terdapat CAAR negatif signifikan pada t0 sampai
dengan t+4. Terdapatnya AAR negatif yang signifikan disebabkan atas
reaksi negatif investor di BE] alas informasi jatuhnya Wall street Untuk
CAAR, terdapatnya CAAR negatif yang signifikan mulai tt) sampai tN
disebabkan karena sclama periode uji semua AAR bernilai negatif karena
pada saat itu perekonomian memang dilanda kelesnan akibat krisis
ekonomi dan ditambah oleh ketidakpastian tentang perundingan antara
pemerintah dengan IMF mengenai paket bantuan IMF. BEJ berada pada
kondisi efisien dalam bentuk setengah kuat karena AAR negatif signifikan
teIjadi pada 41 dan hanya teljadi 1 hari saja sehingga dapat dikatakan
informasi yang terkandung dalam peristiwa Black Monday 27 Oktober
1997 langsung tercermin secara cepat dan penuh pada harga saham. 

2. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengahkuat jika harga atau nilai
yang tercantum dalam sekuritas secara penuh mencerminkan(fully
reflect)semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang

Manajemen Keuangan (UAS) | 24


berada di laporan keuangan perusahaan emiten atau harga – harga
mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Contoh informasi yang
dipublikasikan adalah pengumuman laporan keuangan, pengumuman
keputusan kontrak, pengumuman dividen, pengumuman laporan tertentu,
dan lainnya. Implikasi dari kondisi tersebut adalah investor tidak akan
memperoleh keuntungan abnormal yang konsisten dengan menggunakan
informasi yang dipublikasikan. Seperti sebelumnya, sekilas pernyataan
tersebut sulit diterima akal. Banyak investor yang mengandalkan
informasi yang dipublikasikan seperti laporan keuangan.

3. Didalam konsep pasar efisien, perubahan harga suatu sekuritas saham di


waktu yang lalu tidak dapat digunakan dalam memperkirakan perubahan
harga di masa yang akan datang. Perubahan harga saham di dalam pasar
efisien mengikuti pola random walk, dimana penaksiran harga saham tidak
dapat dilakukan dengan melihat kepada harga-harga historis dari saham
tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua informasi yang tersedia dan
muncul dipasar. Informasi yang masuk ke pasar dan berhubungan dengan
suatu sekuritas saham akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya
pergeseran harga keseimbangan yang baru. Jika pasar bereaksi dengan
cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk dan segera
membentuk harga keseimbangan yang baru, maka kondisi pasar yang
seperti ini yang disebut dengan pasar efisien.

Manajemen Keuangan (UAS) | 25


BAB 17
SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG : SAHAM DAN MODAL
VENTURA

PROBLEM

1. Misalakan PT CVZ mempunyai biaya modal saham sebesar 11-14%


pertumbuhan divenden dan earning diperkirakan 1-10% per tahun. Divenden
tahun depan di perkirakan Rp 100,00 per lembar. Jika 300,00 lembar akan jual
ke public, berapa range ( minumin-maksimun) total yang akan di terima oleh
perusahaan

2. Pt armo mempun yai jumlah lembar yang di atatoris sebanyak 500,000


lembar. Pt armo merupakan perusahaan yang go punlik tetapi pendirian masih
memegang 60% dari total saham struktur modal saham bisa di lihat sebagai
berikut
Nilai (RP)

Saham biasa ( nilai nominal RP 400,000


2,00) 100,000
Aigo saham 500.000
Laba yang di tahan 1.000.000

25.000 lembar 250.000


Total 750.000

a. Apa yang di maksud dengan saham diatorisasi seabanya 500.00 lembar


b. Berapa lembaer saham yang di setor atau beredar
c. Berapa lembar saham yang di pegang public

Manajemen Keuangan (UAS) | 26


d. Pada harga berapa saham perusahaan melakukan pembelian kembali
sahamnya

Manajemen Keuangan (UAS) | 27


JAWABAN :

1.
PT CVZ
Modal saham RP 1X100,00 per lembar
=100,000
PT CVZ menjual ke public RP 1 X 11-14% = 25
RP 300 X 100 = 30,000

Total RP 750,000

2.
a) Maksud dari saham yang diotorisasi sebanyak 500.000 lembar adalah
jumlah saham yang bisa dikeluarkan oleh perusahaan tanpa mengubah
anggaran dasar perusahaan.
b) Saham yang beredar adalah 60% x 500.000 = 300.000 lembar saham.
c) Saham yang dipegang publik adalah 300.000 – 100.000 = 200.000 lembar
saham.
d) Perusahaan melakukan pembelian kembali sahamnya pada harga 25000.

Manajemen Keuangan (UAS) | 28


BAB 20
PERENCANAAN KEUANGAAN

PROBLEM

1. PT Arta memoerkirakan penjualan meningkatkan 10% menjadi Rp 330 juta.


Aktiva lancar, akativa tetap, utang jangka pendek, dan utang jangka panjang
adalah 25%, 15% dan 45% dari total pen jualnn deviden yang di bayarkan
40% dari laba bersih nilai saham adalah Rp. 50 juta, fropil margin 12%

a. Berapa dana eksternal yang di butukan ?


Jawab :
Dalam dana eksternal membutuhkan 330 juta per bulan

b. Susun neraca berdasarkan angka proyek


Jawab:
Susuna neraca angka proyek
Aktiva lancar 25%
Aktiva tetap 150%
Utang jangka panjang 40%
Utang jangka pendek 45%

Total penjualan 40%


Frofil margin 12%

Manajemen Keuangan (UAS) | 29


c. Neraca feroma tahun mendatang
Jawab;
NERACA PROFERMA PER TAHUN
Aktiva lancer 25
Aktiva tetap 150 Total pen jualan 40
Utang jangka 40 Frofil margin 12
panjang
Utang jangka 45 TOTAL 330 t
pendek a

2. PT elmy mempunyai informasi anggaran sebagai berikut


Januari febuari Maret
Penjualan kredit 170 juta 150 juta 200 juta
Pembelian kredit 70 juta 65 juta 80 juta
Pengeluaran kas
1. Upah tenaga 10 juta 8 juta 9 juta
kerja,pajak, dan 5 juta 5 juta 4 juta
lainya. 50 juta 5 juta
2. Bunga
3. Pembelian aset

a. Anggara kas saldo per bulan


Jawab:
Januari Febuari Maret
Pengeluaran kas 70 65 80

Manajemen Keuangan (UAS) | 30


b. Misalkan perusahan batas minimal saldo
Jawab:
200 juta berawal kas saldo awal dari di atas

Manajemen Keuangan (UAS) | 31


BAB 21
KEBIJAKAN MODAL KERJA

PROBLEM
1. Sun tech mempunyai informasi keuangan sebagai berikut
Perputaran piutang 10x
Perpuran oersedian 4X
Perputaran utang dagang 4x

Hitung siklus kas nya


Jawab:
Aktiva Pasiva
Kas 10.000 Utang dagang 10.000
Piutang 4.000 Utang gaji 10.000
Dagang 4.000 Utang pajak 10.000

2. Misalkan rencana dan laporan rugi laba sebuah perusahaan sebagai berikut
a. Dalam model kerja berdasar konsep fungsional
Jawab:
Dalam konsep nya ada bebereapa modal dalam hal tersebut dengan kurang
lebih 11.000 pr hari

b. Mmisal penjulan tahun mendatan 20.000 satu tahun di sumsikan 360


Jawab:
Dalam per tahun mendatang 0.50 per tahun

Manajemen Keuangan (UAS) | 32


BAB 22
MANAJEMEN KAS

PROBLEM
1. Perusahaan di Indonesia kecil – menengah tidak banyak yang mempunyai akses
pada surat berharga. Bagaimana menggunakan formula Miller – Orr dalam
situasi tersebut? Bagaimana jika surat berharga diganti menjadi pinjaman?

2. Apakah upaya-upaya mempercepat pemasukan kas dan memperlambat


pengeluataran kas seperti yang diceritakan diatas (termasuk yang jadi sasaran
adalah karyawan perusahaan) cukup etis dilakukan? Diskusikan!

Manajemen Keuangan (UAS) | 33


JAWABAN

1. Miller and Orr mengasumsikan bahwa aliran kass masuk dan keluar tidak
konstan (berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas pengendalian atas
dan batas pengendalian bawah serta saldo kas yang ditargetkan. Pada
perusahaan di Indonesia kecil dan menengah saat ini sudah banyak
menggunakan surat berharga, sudah banyak yang berinvestasi melalui saham.
Namun untuk usaha kecil menengah mereka lebih mudah dan lebih sering
bertemu dengan pinjaman. Bukan menghilangkan atau mengganti namun
semuanya memiliki peran masing-masing. Sesuai kebutuhan perusahaan atau
industri

2. Iya cukup etis, karena perusahaan harus teratur manajemen keuangannya


sehingga menghasilkan laporan ya . Agar perusahaan mendapatkan
keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Karena Miller and Orr dapat
mempercepat penagihan melalui mempercepat pengumpulan dan penyelesaian
cek. Salah satu cara yang paling sederhana untuk meningkatkan arus kas
adalah mempercepat persiapan penagihan. Mempercepat penagihan yaitu
mengurangi masa tertunda antara saat langganan membayar rekeningnya dan
saat cek-nya ditagih dan dananya dapat dipergunakan oleh perusahaan.

Manajemen Keuangan (UAS) | 34


BAB 23
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN

PROBLEM
1.
RESIKO Tingkat ke Umur rata Penjualan Piutang Aliran kas
untungan rata piutang tidak di
yang di bayar
syaeartkan
A 16% 45 hari Rp. 511.000,00 8% Rp. 15.000,00
B 20% 55 hari Rp. 4378.000,00 12% Rp. 25.000,00

Biaya variabel adalah 80% pajak adalah 30% apakah penjualan kredit untuk masing
masing kelas resiko A DAN B derima atau di tolak
Jawab:
Diterma dalam penjualan aliran kas dalam piutang penjualan keuntunga dari
perusahaan tersebut

1. Perusaahan mempunyai tingkat persediaaan sebesar 5 juta ada usulan agar


perusahaan di turunkan menjadi 3 juta apakah usulan sebaiknya diterima
Jawab:
Sebaiknya di tolak karna akn merugikan perusahan tersebut yang akan di
jalankan dan kerugian stock- cut

2. Perusahaan mempunyai tingkat penjualan sebesar Rp. 10 juta umur rata rata
piutang 60 hari. Term kredit saat ini adalah 30 apakah sebaaiknya potongan
kas di keluarkan

Manajemen Keuangan (UAS) | 35


Jawab:
Sebaiknya tidak karna jika di potong mak perusahan akan mengalami ke
rugian dalam per tahun karna perusahaan dan pengambilan rata rata per umur
dalam perusahaan karna dalam hal tersebut untuk pembagian umur bagi
karyawan yang bekerja

Manajemen Keuangan (UAS) | 36


BAB 24
PENDANAAN JANGKA PENDEK

PROBLEM

1. a. Misalkan anda ditawari term kredit (potongan kas) sebagai


berikut 2/10-n/30. Berapa tingkat bunga yang mereka
tawarkan kepada kita?

b. Misalkan tingkat bunga di pasar adalah 20%, apakah sebaiknya


kita memanfaatkan potongan kas pada soal 1a di atas?

Jawab :
a. Jika perusahaan melunasi utang dagang pada hari ke -10 atau
sebelumnya, perusahaan akan memperoleh potongan sebesar 2%.
Tingkat Bunga Yang Di Tawarkan ialah:
2 360
kd = x = 36,7%
98 20
Jika memasukan efek penggandaan
2
kd = (1+ ) 360/(30−10) – 1 = 43,86%
98 ❑
Jadi tingkat bunga yang mereka tawarkan tersebut sekitar 37-44%

b. Jika tingkat bunga di pasar adalah 20% sebaiknya kita


manfaatkan, kita bisa meminjam dana di pasar keuangan dan
membayar bungan 20%, kemudian dana tersebut di pakai untuk
melunasi utang yang membayar bunga yang lebih mahal, sekitar

Manajemen Keuangan (UAS) | 37


40%. Kita bisa memperoleh penghematan bunga sebesar sekitar
20%.
2. PT. Angkasa Ria mempunyai akseptansi bank dengan nilai nominal
sebesar Rp. 10 juta yang jatuh tempo dalam jangka waktu 90 hari.
Biaya administrasi sekitar Rp10.000,00, dipotong pada saat akseptansi
bank diuangkan. Bank ABC bersedia membeli akseptansi bank
tersebut dengan tingkat bunga diskonto sebesar 6%. Beberapa jumlah
yang akan diterima PT Ankasa Ria jika akseptansi tersebut dijual ke
bank? Berapa total biaya (bunga dan administrasi) tersebut?

Jawab :

Nilai nominal Rp.10.000.000,00,- Komisi 10.000 – (0,6 x 90/360 x


10.000) Rp. 1.490.000,- - Rp. 8.510.000
Jumlah yang akan diterima PT.Angkasa Ria jika akseptansi tersebut
dijual ke bank sebesar Rp.8.510.000,00 Bunga (Rp. 10 jt x (0,6 x
90/360) Rp. 1.500.000,00 – Rp. 7.010.000,00
(Rp.8.510.000,00/7.010.000,00) x 360/90 = 0,86
Jadi total biaya (bunga dan administrasi) tersebut adalah 0,86 atau
86%.

Manajemen Keuangan (UAS) | 38


BAB 25
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

PROBLEM

1. Misalkan perusahaan MNC Indonesia dengan cabang di Inggris bermaksud


membuka cabang baru di AS. Perkiraan aliran kas tahun 0,1,2, dan 3 adalah -
1000; 400;500;500. WACC (weighted average cost of capital, atau biaya
modal rata-rata tertimbang) untuk kantor pusat cabang sama yaitu 20%. Kurs
spot adalah Rp9.000/$. Inflasi di Indonesia dan AS adalah 10% dan 5% per
tahun. Pemerintah AS melakukan pembatasan sehingga aliran kas hanya bisa
dikirimkan pada akhir proyek. Cabang di Inggris bisa menjual ke cabang AS
senilai $100 per tahun. Apakah usulan invvestasi tersebut layak dilakukan?

Jawab:

 Dengan menggunakan analisis NPV


- Denominasi adalah $ NPV = -1.000 + 400/(1,2) 1 + 500/(1,2)2 + 500/(1,2)3 = -
30
- Karena NPV < 0, maka dari sudut pandang proyek, usulan tersebut tidak
layak dilakukan
- Denominasi menggunakan Rp, berarti $ harus dikonversikan ke Rp
- Harus memforecast kurs di masa mendatang, dengan apa? Bisa dengan PPP
(Purchasing Power Parity)
- Menghitung penerimaan aliran kas efektif, karena pemerintah AS membatasi
aliran modal. Aliran modal hanya bisa dibayarkan pada akhir periode

Manajemen Keuangan (UAS) | 39


Tahun Kurs (forecast)
0 Spot: Rp9.000/$
1 9.000 (1+0,1)1/(1,05)1 = 9.432
2 9.000 (1+0,1)2/(1,05)2 = 9.882
3 9.0 +0,1)3/(1,05)3 = 10.341

- Perhatikan bahwa pembatasan modal secara efektif memperlambat aliran


modal masuk menjadi pada tahun ketiga
- NPV = -9.000.000 + 14.477.400 / (1,2)3 = Rp 3.169.791,7
- Karena NPV>0 maka usulan investasi tersebut layak dilakukan
Cabang Inggris bisa memberikan penjualan tambahan $100 pertahun

Th Kurs Kas Kas Kas (Rp)


n (Forecast ($) ($)
)

0 9.000 - - -9.000.000
1.00 1.00
0 0

1 9.432 500 0 0

2 9.882 600 0 0

3 10.341 600 1.70 17.579.70


0 0

Manajemen Keuangan (UAS) | 40


- Perhatikan bahwa cabang Inggris memberikan tambahan penjualan sebesar
$100 per tahun
- NPV = -9.000.000 + 17.579.700/ (1,2)3 = Rp 4.965.104,17
- Karena NPV>0 maka usulan investasi tersebut layak dilakukan
2. Kumpulkan informasi perusahaan multinasional baik di Indonesia maupun
diluar negeri. Analisis informasi yang anda peroleh meliputi produksinya,
jumlah cabang di luar negeri, dan informasi lainnya!

Jawab:

Berikut beberapa contoh perusahaan multinasional terbaik di Indonesia yang


terbaik adalah :

1. Google
Siapa yang tidak mengenal sebuah mesin pencari internet raksasa ini?
Google telah di rancang untuk menurunkan level birokrasi internal yang
mana akan berpengaruh terhadap keefektifitas dari proses administratif.
Perusahaan multinasional amerika serikat ini beroperasi dan bergerak di
bidang produk dan layanan internet seperti halnya mesin pencari,
periklanan daring, komputasi web dan perangkat lunak. Perusahaan besar
ini pertama kali di dirikan pada tahun 1996 oleh Sergey Brin dan Larry
Page. Google merupakan perusahaan multinasional besar yang
mengandalkan beragam ciri-ciri perusahaan jasa yang sangat produktif
sekarang ini. Pengguna google di indonesia lebih dari 100 juta pengguna.
Semua negara sudah menggunakan google sebagai media internet.

2. LG
Pada tahun 1947 LG merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang kimia pertama di negara Korea. Adanya perusahaan LG merupakan

Manajemen Keuangan (UAS) | 41


sebuah kerjasama yang terjalin antara keluarga Heo dan Koo yang
sebenarnya telah bersaing dan memiliki beragam bisnis keluarga selama
beberapa generasi sebelumnya.  Perusahaan ini kemudian mulai merambah
ke sektor elektronik dan berbagai barang peralatan rumah tangga. LG
sendiri telah tumbuh dan berkembang semenjak tahun 1990 di Indonesia.
Semua negara menggunakan produk LG.

3. KFC
Salah satu merek dagang dari perusahaan waralaba yang berasal dari
Yum! Brands, Inc ini mulai di kenal dan menjadi salah satu brand favorit di
Indonesia. KFC yang pertama kali di dirikan di Louisville, Kentucky
daerah Amerika Serikat ini sebenarnya pertama kali di ciptakan oleh Col.
Harland Sanders. Produksi dari ayam goreng merupakan salah satu produk
KFC yang sangat popular dan di kenal. Di Indonesia sendiri, KFC telah
terbentuk semenjak tahun 1979. Di Indonesia saja sudah ada 514 gerai di
tahun 2016. Dan 599 ditahun 2017. Puluhan ribu cabang yang ada disemua
negara.

4. Levi
Siapa yang tidak mengenal brand yang mengeluarkan berbagai produk
jeans yang berkualitas satu ini? Ya, perusahaan Levi telah terbentuk
semnjak tahun 1880 oleh Levi Strauss, di Genoa, Italia. Biasanya celana
jean satu ini di pakai oleh para angkatan laut. Celana Levi biasa di panggil
dengan sebutan bleu de Genes yang merupakan artian dari biru Genoa. Dan
Levi telah memiliki ribuan pekerja yang saat ini telah tersebar di berbagai
negara. Jumlah Levi 25.243 diseluruh indonesia.

Manajemen Keuangan (UAS) | 42


5. EPSON
Perusahaan Jepang yang berproduksi di Indonesia ini memang
manjadikan negara kita menjadi sebuah pusat produksi mereka. EPSON
sebenarnya cabang dan anak dari sebuah perusahaan jam ternama yaitu
Seiko. EPSON sendiri merupakan sebuah perusahaan multinasional yang
bergerak di bidang elektronik dimana menjadi sebuah produsen peralatan
informasi dan printer komputer yang terkenal. Epson memiliki kantor di
daerah Suwa, Jepang. Perusahaan multinasional ini telah memproduksi
berbagai macam laser printer, scanner, desktop komputerm robot dan dot
matrix dan merupakan salah satu dari sekian banyak contoh perusahaan
multinasional terbaik di indonesia.

3. Jelaskan kenapa beberapa perusahaan mencari dana di pasar keuangan luar


negri. Sebagai contoh, telkom menjual sahamnya di Bursa New York, Novo
Industry (perusahaan farmasi dari Denmark) menjual sahamnya di london
stock exchange dan New York Stock Exchange dan menjual obligasi euro
(eurobond). Diskusikan keuntungan dan kerugian mencari dana di pasar
keuangan luar negri!

Jawab:

Perusahaan mencari dana di pasar keuangan luar negri. Sebagai


contoh, telkom menjual sahamnya di Bursa New York, Novo Industry
(perusahaan farmasi dari Denmark) menjual sahamnya di london stock
exchange dan New York Stock Exchange dan menjual obligasi euro
(eurobond) lebih memilih menjual kepada pasar luar negeri karena pasar luar
negeri cepat memberikan atau membeli saham perusahaan dibandingkan

Manajemen Keuangan (UAS) | 43


investor dalam negeri. Investor luar negeri sangat berminat karena indonesia
berpotensi untuk dimasuki investor luar negeri.

Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia mendapat sorotan dari


dunia karena letaknya yang strategis. Namun, laju pembangunan cenderung
lambat karena kurangnya modal dari investor dalam negeri. Maka dari
itu, Indonesia membutuhkan penanaman modal asing untuk mendorong
pembangunan serta kemajuan sektor industri dan pariwisata.
Nyatanya, banyak faktor yang membuat Indonesia menarik bagi para
investor asing

 Keuntungan mencari dana di pasar keuangan luar negeri

- Menciptakan perusahaan baru, mendukung penelitian teknologi, dan


memperluas pasar
- Meningkatkan industri ekspor, daya saing pasar, dan merangsang
pertumbuhan ekonomi pada sektor keuangan dan jasa
- Meningkatkan pendapatan negara dari pajak penghasilan perusahaan asing
- Menambah devisa negara
- Besarnya kemungkinan penyerapan bahan baku lokal untuk diolah
- Meningkatkan taraf ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja
- Memacu pembangunan dengan adanya ketersediaan modal dari investor
asing
- Meningkatkan peran Indonesia di pasar ekonomi dunia
- Memajukan teknologi yang ada dalam negeri dengan edukasi teknologi maju
dari perusahaan asing

 Dampak negatif mencari dana di luar negeri


- Sewajarnya setiap hal, dampak negatif dari investasi asing mungkin saja
terjadi. Walaupun begitu, peluang berkembangnya dampak negatif atau

Manajemen Keuangan (UAS) | 44


kerugian sudah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah. Hal ini
dilaksanakan melalui peraturan ketat yang diterapkan pada undang-undang
nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal.
- Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi adalah eksploitasi bahan
baku atau sumber daya alam, diskriminasi upah antara tenaga kerja asing dan
Indonesia, serta hilangnya industri kecil dan menengah yang tidak kuat
bersaing dengan perusahaan asing.
- Untuk menanggulangi hal tersebut, Kementerian Perindustrian perlu bergerak
aktif dalam merangkul industri kecil dan menengah. Tujuannya agar industri
lokal bisa bekerja sama dengan perusahaan asing. Jadi, industri lokal dapat
menjadi pemasok bahan baku bagi perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia.

4. Misalkan kutipan langsung di Indonesia di tuliskan sebagai berikut ini Rp.


9.500,00- 9.700,00/$ tuliskan kurs lngsung di amerika serikat
Jawab:
Kurs lngsung di amerika serikat yaitu sebagai berikut USS 1/ RP. 9.500,00-
9.700,00

5. Jelaskan kenapa beberapa perusahaan mencari dana di pasar keuangan luar


negri?
Jawab:
Karena di pasar keuangan luar negeri merupakan salah satu lingkungan yang
di hadapi perusahaan multinasioal dan juga tempat terjadinya pertukaran daya
beli dari satu dedonominal ke demolisasilanya.

Manajemen Keuangan (UAS) | 45


BAB 26
RETRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN

PROBLEM

1. Banyak bank Indonesia di bantu oleh pemerintah(direkrap), apakah bank


tersebut seharusnya masuk dalam kategori bangkrut atau tidak
2. Table berikut ini menyajikan nilai rata rata untuk perusahaan yang bangkrut
dan tidak bngkrut ( altman 1968)
Baangkrut Tidak
bangkrut
X1=(aktiva lncar-utang lncar)/total aktiva -0,061 0,414
X2= laba yang di tahan/total aset -0,626 0,355
X3= laba sebelum bunga -0,318 0,154
X4= nilai pasar 0,401 2,477
X5= penjualan 1,500 1,900

Manajemen Keuangan (UAS) | 46


JAWABAN:

1. Di Indonesia banyak bank yang di bantu oleh pemerintah (Direkap), Bank di


Indonesia yang dibantu oleh pemerintah (direkap) adalah bank yang masuk
kategori bangkrut. Program rekapitalisasi merupakan program darurat
penyuntikan modal agar bank memenuhi kriteria tertentu agar tetap hidup.
Kriteria tersebut adalah pemenuhan ketentuan CAR (Capital Adequency
Ratio) atau Kewajiban Penyediaan Dana Modal Minimum (KPDMM) yang
menunjukan rasio modal dengan Aktiva Tetap Menurut Resiko (ATMR).
Bank Indonesia menetapkan batas CAR sebesar 4% hingga pada akhir tahun
2000.

2. Kesimpulan dan Informasi yang dapat di ambil dari tabel diatas adalah:
Dalam laporannya Altman mengelompokan perusahaan menjadi dua kategori
yaitu Bangkrut dan Tidak Bangkrut.

Model yang dikembangkan oleh (Altman, 1968) adalah sebagai berikut:


Zi = -0,061 X1 + -0,626 X2 + -0,318 X3 + 0,401 X4 + 1,500 X5
Dimana:
X1 = (Aktiva Lancar – Utang Lancar) / Total Aktiva
X2 = Laba yang ditahan / Total Aset
X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aset
X4 = Nilai Pasar Saham Biasa dan Saham Preferen / Nilai Buku Total
Utang
X5 = Penjualan / Total Aset

X1 = (Aktiva Lancar – Utang Lancar) / Total Aktiva


Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini merefleksikan likuiditas serta

Manajemen Keuangan (UAS) | 47


karakteristik ukuran perusahaan, dimana suatu perusahan yang mengalami
kerugian operasional akan terus menerus mendapatkan bahwa modal
kerjanya menyusut secara relatif terhadap total aktivanya. Modal kerja
didefinisikan sebagai total aktiva lancar dikurangi total kewajiban lancar.
Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja
akan turun lebih cepat daripada total aktiva menyebabkan rasio ini turun.
Dengan demikian semakin kecil rasio ini, menunjukkan kondisi likuiditas
perusahaan yang semakin memburuk. Berdasarkan hal tersebut, Altman
memberikan bobot rasio ini sebesar -0,061.

X2 = Laba yang ditahan / Total Aset


Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur
perusahaan berpengaruh terhadap rasio ini karena semakin lama perusahaan
beroperasi memungkinkan untuk memperbesar akumulasi laba ditahan.
Perusahaan yang relatif baru, biasanya belum dapat mengumpulkan laba,
sehingga laba ditahan terhadap total aktivanya menghasilkan rasio yang
relatif kecil, kecuali yang labanya sangat besar pada awal berdirinya. Bobot
yang diberikan untuk rasio ini adalah -0,626.

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aset


Rasio ini berfungsi sebagai alat pengaman jika perusahaan mengalami
kegagalan keuangan, oleh karena itu rasio ini dianggap paling berkontribusi
dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan. Altman memberikan bobot
yang paling besar yaitu -0,318.

X4 = Nilai Pasar Saham Biasa dan Saham Preferen / Nilai Buku Total
Utang
Nilai pasar saham adalah jumlah saham yang beredar dikalikan dengan nilai
kurs. Karena nilai pasar ini sangat obyektif, maka Altman lebih cenderung

Manajemen Keuangan (UAS) | 48


menilai pasar modal saham dengan nilai bukunya. Rasio ini dipakai untuk
menilai solvabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjang atau mengukur kemampuan permodalan
perusahaan dalam menanggung seluruh beban utangnya. Nilai perusahaan
dapat menurun sebelum perusahaan mengalami insolvency (kegagalan
usaha), sehingga nilai pasar modal saham dapat dijadikan suatu alat peramal
yang efektif untuk mengenali adanya kebangkrutan. Bobot yang diberikan
untuk rasio ini adalah 0,401.

X5 = Penjualan / Total AsetRasio ini mengukur kemampuan perusahaan


untuk memperoleh laba dari aktiva yang digunakan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan usaha, yaitu sejauh mana efektivitas perusahaan
menggunakan sumber dayanya untuk meningkatkan penjualan dengan
berbagai macam kondisi persaingan. Rasio yang lebih besar mencerminkan
kemampuan perusahaan mengatasi persaingan yang ada. Bobot yang
diberikan untuk rasio ini adalah 1,500.

Penelitian yang dilakukan oleh Altman, 1968 dengan menggunakan tabel


data diatas menunjukan bahwa skor kritis untuk model tersebut adalah 2,9.
Jika suatu perusahaan mempunyai skor dibawah 2,9 maka perusahaan
tersebut mempunyai probabilitas yang tinggi untuk bangkrut dan sebaliknya.
Dan

Zi = 0,414 X1 + 0,355 X2 + 0,154 X3 + 2,477 X4 + 1,900 X5


Dimana:
X1 = (Aktiva Lancar – Utang Lancar) / Total Aktiva
X2 = Laba yang ditahan / Total Aset
X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aset

Manajemen Keuangan (UAS) | 49


X4 = Nilai Pasar Saham Biasa dan Saham Preferen / Nilai Buku Total
Utang
X5 = Penjualan / Total Aset
Z = Zeta ( Z-Skor atau total skor.

X1 = (Aktiva Lancar – Utang Lancar) / Total Aktiva


Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini merefleksikan likuiditas serta
karakteristik ukuran perusahaan, dimana suatu perusahan yang mengalami
kerugian operasional akan terus menerus mendapatkan bahwa modal
kerjanya menyusut secara relatif terhadap total aktivanya. Modal kerja
didefinisikan sebagai total aktiva lancar dikurangi total kewajiban lancar.
Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja
akan turun lebih cepat daripada total aktiva menyebabkan rasio ini turun.
Dengan demikian semakin kecil rasio ini, menunjukkan kondisi likuiditas
perusahaan yang semakin memburuk. Berdasarkan hal tersebut, Altman
memberikan bobot rasio ini sebesar 0,414.

X2 = Laba yang ditahan / Total Aset


Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur
perusahaan berpengaruh terhadap rasio ini karena semakin lama perusahaan
beroperasi memungkinkan untuk memperbesar akumulasi laba ditahan.
Perusahaan yang relatif baru, biasanya belum dapat mengumpulkan laba,
sehingga laba ditahan terhadap total aktivanya menghasilkan rasio yang
relatif kecil, kecuali yang labanya sangat besar pada awal berdirinya. Bobot
yang diberikan untuk rasio ini adalah 0,355.

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aset

Manajemen Keuangan (UAS) | 50


Rasio ini berfungsi sebagai alat pengaman jika perusahaan mengalami
kegagalan keuangan, oleh karena itu rasio ini dianggap paling berkontribusi
dalam menilai kelangsungan hidup perusahaan. Altman memberikan bobot
yang paling besar yaitu 0,154 ..

X4 = Nilai Pasar Saham Biasa dan Saham Preferen / Nilai Buku Total
Utang
Nilai pasar saham adalah jumlah saham yang beredar dikalikan dengan nilai
kurs. Karena nilai pasar ini sangat obyektif, maka Altman lebih cenderung
menilai pasar modal saham dengan nilai bukunya. Rasio ini dipakai untuk
menilai solvabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjang atau mengukur kemampuan permodalan
perusahaan dalam menanggung seluruh beban utangnya. Nilai perusahaan
dapat menurun sebelum perusahaan mengalami insolvency (kegagalan
usaha), sehingga nilai pasar modal saham dapat dijadikan suatu alat peramal
yang efektif untuk mengenali adanya kebangkrutan. Bobot yang diberikan
untuk rasio ini adalah 2,477.

X5 = Penjualan / Total Aset Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan


untuk memperoleh laba dari aktiva yang digunakan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan usaha, yaitu sejauh mana efektivitas perusahaan
menggunakan sumber dayanya untuk meningkatkan penjualan dengan
berbagai macam kondisi persaingan. Rasio yang lebih besar mencerminkan
kemampuan perusahaan mengatasi persaingan yang ada. Bobot yang
diberikan untuk rasio ini adalah 1,900.

Manajemen Keuangan (UAS) | 51


Nilai Z Kritis ditemukan sebagai 5,3. Hal tersebut berarti jika suatu
perusahaan mempunyai nilai Z diatas 5,3 maka perusahaan diperkirakan
tidak mengalami kebangkrutan , dan sebaliknya.

Apabila total skor (Z-Skor) perusahaan lebih besar 5,3 berarti segalanya
berjalan baik ( Non bangkrut). Apabila total skor Z-skor lebih kecil daripada
2,9, kebangkrutan mungkin terjadi . Bila total skor (Z-Skor) berada diantara
2,9 sampai dengan 5,3 perusahaan berada dalam wilayah abu-abu (grey
area), atau wilayah ada banyak perusahaan dengan skor yang lebih tinggi
telah bangkrut, sementara perusahaan dengan skor lebih rendah masih
bertahan hidup.

Z < 2,9 Bangkrupt


Z ≤ 2,9 Z ≥ 5,3 Grey Area
Z > 5,3 Non
Bangkrupt

Manajemen Keuangan (UAS) | 52


BAB 27
MERGER DAN AKUISISI

PROBLEM
1. Berikut ini data dua perusahaan

X Y
EPS 10 3
Dividen per lembar 6 1,6
Jumlah saham beredar 2 Juta 1,2 Juta
Harga pasar per lembar 180 40

Misalkan X akan membeli Y. Tingkat pertumbuhan Y adalah 6%, dan


diharapkan menjadi 8% jika diambil alih oleh X.

1. Berapa potensi gain dari akuisisi tersebut?


2. Berapa biaya yang ditanggung X jika X membayar Y sebesar Rp 50,00 per
lembar/

Jawab:

1. Diketahui : PVxy = 6,5


PVx = 10
PVy = 3
Ditanyakan : Manfaat yang diperoleh jika perusahaan melakukan
akuisisi?
Penyelesaian : Manfaat = PVxy – (PVx + PVy)
= 6,5 – ( 10 + 3 )

Manajemen Keuangan (UAS) | 53


= 6,5 – 13
= -6,5

Jadi, jika perusahaan X membeli perusahaan Y dan melakukan akuisisi. Maka


manfaat yang diperoleh perusahaan adalah Tidak Layak. Tidak layak dapat diartikan
kurangnya manfaat dari adanya penggabungan kedua perusahaan tersebut hal tersebut
dapat dilihat dari hasil yang diperoleh adalah (-)

2. Diketahui : PV setelah merger = 180 juta


PV sebelum merger = 6 juta
Ditanyakan : Berapa biaya yang ditanggung X jika X membayar Y
sebesar Rp 50,00 per lembar ?
Penyelesaian : NPV = PV setelah merger – PV sebelum merger
= ( 180 – 40 ) – ( 6 )
= 268 ribu

Jadi, biaya yang ditanggung X jika X membayar Y sebesar Rp 50,00 per lembar
adalah 268 ribu

Manajemen Keuangan (UAS) | 54

Anda mungkin juga menyukai