Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lhoisa Elprida Yanti Simanjuntak

NIM : 193010303050

Kelas :A

Matkul : Manajemen Keuangan

PERTANYAAN

1. Jelaskan perhitungan return!


Dalam bahasa sehari-hari, return adalah tingkat keuntungan.
Formula :
Return = {[(Pt-Pt-1) + Dt]/ Pt-1} X 100%
Dimana : Pt = Harga atau nilai pada periode t
Pt-1 = Harga atau nilai pada periode sebelumnya (t-1)
Dt = Deviden yang dibayarkan pada periode t
Misalkan kita membeli saham dengan harga Rp. 1000,00, kemudian satu tahun mendatang kita
jual dengan harga Rp. 1.200,00. Perusahaan membayar deviden sebesar Rp. 100,00 pada tahun
tersebut.
Tingkat keuntungan dihitung sebagai berikut ini :
Return = Rp. 1.200,00 + Rp. 100,00 – Rp. 1.000,00 X 100%
Rp. 1.000,00
= (Rp. 300,00 / Rp. 1.000,00) X 100%
= Rp. 30%

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 192)

2. Jelaskan perhitungan return yang diharapkan!


Tingkat keuntungan yang diharapkan (expeted return) bisa dihitung sebagai berikut ini.
E(RA) = 0,20 (20%) + 0,20 (10%) + 0,20 (7,5%) + 0,20 (5%) + 5% + 0,20 (2,5%) 9%
E(RB) = 0,20 (2,5%) + 0,20 (4%) + 0,20 (6%) + 0,20 (6,5%) + 0,20 (7%)
= 5,2%

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 193)

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resiko! Bagaimana perhitungannya ?


Risiko bia didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpanan dari hasil yang diharapkan. Untuk
mengoperasinalkan definisi tersebut kita bisa menggunakan standar deviasi yang menghitung
dispersi (penyimpangan) dari hasil yang diharapkan. Dengan demikian standar deviasi kita
gunakan untuk mengukur risiko, semakin besar standar deviasi tingkat keuntungan suatu asset,
semakin tinggi risiko astet tersebut.
Dengan Rumus:
E(R) = ∑pi Ri
σR² = ∑pi (Ri – E (R)²
σR = (σ²)½
Dimana : E (R) = tingkat keuntungan yang diharapkan
Pi = probabiitas untuk kondisi/scenario i
Ri = Return atau tingkat keuntungan pada scenario i
σR = standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR² = variasi return (tingkat keuntungan)

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. mamduh Hanafi, M. B. A Halaman 194)

4. Jelaskan perhitungan return dalam konteks portofolio!


E (Rp) = ∑Xᵢ E (Rᵢ)
Dimana : E (Rp) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
Xᵢ = proporsi (bobot) untuk asset individual i
E(Rᵢ) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk asset individual i

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 195)

5. Jelaskan perhitungan risiko dalam konteks porofolio!


Perhitungan risiko portofolio lebih kompleks. Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata
pertimbangan dari risiko individualnya. Risiko (varians) untuk portofolio dengan dua set, sebagai
berikut ini.
E(Rp) = ∑ Xᵢ E(Rᵢ)
Dimana : E (Rp) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
Xᵢ = proporsi (bobot) untuk asset individual i
E(Rᵢ) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk asset individual i

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 194-
195)

6. Apa yang dimaksud dengan kovarians? Perbedaannya dengan korelasi?


Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang dari risiko individualnya.
Kovarians digunakan untuk mengukur eratnya hubungan antar dua variabel dengan nilai risiko +1
sampai -1 (inklusif). Risiko (varians) portofolio, untuk portofolio dengan dua asset bisa dihitung
sebagai berikut.
σp² = XA²σA² + XB² σ² + 2 XA XB ΣAB
dimana : XA dan XB = proporsi investasi untuk asset A dan B
σA² dan σB²= varians reurn asset A dan varians return asset B
σAB = kovariabs return asset A dan B
Sedangkan korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai +1 inklusif (-1 < = ┌AB < + +1).

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 195-
198)

7. Kenapa kovarians penting diperhitungkan dalam perhitungan risiko portofolio?


Risiko portofolio yang lebih rendah dbandingkan dengan rata-rata tertimbang risiko
individualnya menunjukkan manfaat diversifikasi. Manfaat disverifikasi tersebut diperoleh
Karena kovarians yang negative (arah pergerakan berlawanan arah) antara asset A dengan asset
B. jika korelasi antara dua asset lebih kecil dari satu (korelasi akan dibicarakan pada bagian
berikutnya), maka ada manfaat penurunan risiko melalui disversifikasi.

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 197)

8. Jelaskan bagaimana dekomposisi total risiko!


1. Risiko portofolio merupakan gabungan dari kotak-kotak.
2. Jika asset dalam portofolio bertambah, maka jumlah kotak juga semakin bertambah ,
yang berarti komponen dalam risiko totalmenjadi semakin bertambah.
3. Jika asset dalam portofolio bertambah, maka komponen yag perlu dihitung dalam
portofolio menjadi semakin banyak.

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman
210)

9. Jelaskan set yang efisien!


Portofolio yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau memberikan resiko yang
terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan
dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau
menentukan tingkat resiko tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya.

Sumber : 1. http://okta-wiskey.blogspot.com/2013/11/manajemen-investasi.html
2. Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman 202

10. Jelaskan kelemahan model Markowitz untuk perhitungan risiko portofolio!


Biasanya hasil yang diperoleh oleh model indeks tunggal bisa berbeda dengan perhitungan secara
langsung (dengan Markowitz, langsung menghitung standar deviasi return aset) dan hasil yang
diperoleholeh model indeks tunggal cenderung lebih rendah dari perhitungan langsung.

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman
212)

11. Jelaskan model indeks tunggal!


Model indeks tunggal yaitu model yang membantu memecahkan dua persoalan yang menjadi
kendala model Markowitz, yaitu jumlah parameter yang terlalu banyak dan organisasi para analis
yang tidak memungkinkan komunikasi antar lintas sector.
(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman
214)

12. Jelaskan bagaimana menghitung risiko dan return yang diharapkan untuk model indeks tunggal!
Risiko portofolio dengan menggunakan indeks tunggal bisa dihitung sebagai berikut ini.
σp² = β² σM² + σ ep²

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman
213)

13. Jelaskan perbedaan model indeks tunggal Markowitz!


Model indeks tunggal merupakan pendekatan terhadap model perhitungan risiko Markowitz.
Karena itu hasil yang diperoleh darimodel indeks tunggal bisa berbeda dengan perhitungan
secara langsung (dengan Markowitz, langsung menghitung standar deviasi return aset).biasanya
hasil yang diperoleh oleh model indeks tunggal cenderung lebih rendah dari perhitungan
langsung.

(Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A Halaman
212)
14. Jelaskan penggunaan data historis untuk perhitungan return dan risiko!
Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (expost data).
Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko
di masa datang (conditioning expected return). Return  realisasi (realized return) Yang
Diharapkan (Expected Return) Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang
diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data).
(Sumber::https://www.slideshare.net/aitasao/materi4returnyangdiharapkandanrisikoportof
olio1)
PROBLEM

1. Berikut ini merupakan return pasar dari saham biasa dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sesuai
dengan beberapa kondisi ekonomi:

Kondisi Ekonomi Probabilitas Return Pasar SBI

Resesi 0,25 -8,2% 3,5%

Normal 0,50 12,3 3,5

Berkembang pesat 0,25 25,8 3,5

a. Hitunglah return yang diharapkan pada pasar dan SBI!

b. Hitunglah risiko premium yang diharapkan

Jawab:

a. Tingkat keuntungan yang diharapkan (expect return) bisa dihitung sebagai berikut ini.

E(RPasar) = 0,25(-8,2%)+0,50(12,3%)+0,25(25,8%)
= -0,0205+0,0615+0,0645
= 0,1055×100
= 10,55%
E(RSBI) = 0,25(3,5%)+0,50(3,5%)+0,25(3,5%)
= 0,00875+0,0175+0,00875
= 0,0035×100
= 3,5%

b. Hitunglah risiko premium yang diharapkan!

σPasar2 = 0,25(-8,2-10,55)2+0,50(12,3-10,55)2+0,25(25,8-10,55)2
= 87.8+1,5+58,1
= (147,4)1/2 = 12,14%
σSBI = 0,25(3,5-3,5)2+0,50(3,5-3,5)20,25(3,5-3,5)2
2

= 0+0+0
= 0%

(Sumber: Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A halaman : 193)

2. Anggaplah return yang diharapkan dan standar deviasi suatu portofolio yang terdiri dari
saham A dan B secara berurutan adalah RA = 0,15, RB = 0,25, σB = 0,1, dan σB = 0,2

a. Hitunglah return yang diharapkan dan standar deviasi suatu portofolio yang terdiri dari
40% A dan 60% B di mana koefisien korelasi antarsaham adalah 0,5!

b. Hitunglah standar deviasi suatu portofolio yang terdiri dari 40% A dan 60% B di mana
koefisien korelasi antarsaham adalah -0,5!
c. Bagaimana koefisien korelasi mempengaruhi standar deviasi dari portofolio?

Jawab:

a. Diketahui :

Saham A : RA = 0,15
σ = 0,1
40%
Saham B : RB = 0,25
σ = 0,2
60%
Koefisien korelasi antarsaham : 0,5
Ditanya : Hitunglah return yang diharapkan dan standar deviasi!
Penyelesaian :
return yang diharapkan
E (Rp) = 0,15 (0,4) + 0,25 (0,6)
= 0,06 + 0,15
= 0,21
Standar deviasi
σp = [(0,4)2 (0,1)2 + (0,6)2 (0,2)2 + 2 (0,4) (0,6) (0,5 , 0,5) (0,1) (0,2)]1/2
= [0,0016 + 0,0144 + 2 (0,0012)]1/2
= (0,016 + 0,0024]1/2
= (0,0184)1/2 = 0,14%

b. Standar deviasi

σp = [(0,4)2 (0,1)2 + (0,6)2 (0,2)2 + 2 (0,4) (0,6)


(-0,5 , -0,5) (0,1) (0,2)]1/2
= [0,0016 + 0,0144 + 2 (0,0012)]1/2
= (0,016 + 0,0024]1/2
= (0,0184)1/2 = 0,14%

(Sumber:

1.Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A halaman : 194
2.https://www.slideshare.net/mobile/aitasao/materi4returnyangdiharapkandanrisikoportofolio1)

3. Misalkan ada tiga saham dengan matriks korelasi sebagai berikut ini.

A B C

A 1 0,2 -0,1

B 1 0,3

C 1
Standar deviasi Return A, B, dan C masing-masing adalah 10%, 15%, dan 20%. Tingkat keuntungan yang
diharapkan untuk A, B, dan C masing-masing adalah 15%, 20% dan 30%. Kita membentuk portofolio
yang terdiri dari A, B dan C dengan bobot masing-masing 1/3. Hitunglah tingkat keuntungan yang
diharapkan dan risiko portofolio tersebut !

Jawab :

σp2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + XC2 σC2 + 2 XA XB σAB + 2 XA XC σAC + 2 XB XC σBC

σp2 = (0,3)2 (10)2 + (0,3)2 (15)2 + (0,3)2 (20)2 + 2 (0,3) (0,3) (0,2 × 10 × 15) + 2 (0,3) (0,3)

(-0,1 × 10 × 20) + 2 (0,3) (0,3) (0,3 × 15 × 20)

σp2 = 9 + 20,25 + 36 + 5,4 -3,6 + 16,2 = 83,25

σp = 9,12%

(Sumber: Buku Manajemen Keuangan Edisi 2 Dr. Mamduh Hanafi, M.B.A halaman : 209)

4. Tingkat keuntungan (return) emas lebih rendah dibandingkan dengan saham. Misalkan pernyataan
tersebut benar, evaluasi apakah dengan demikian emas tidak terpilih dalam portofolio kita? Jelaskan!

Jawab:

Emas tidak dipilih dalam portofolio kita dikarenakan harga emas di pasaran tidak stabil dan mengalami
perubahan yang cepat. Mengingat resiko investasi tersebut, maka ketika melakukan investasi dalam
bentuk emas, kita tetap dianjurkan untuk melakukan investasi dalam bentuk portofolio lainnya. harga
emas terbilang sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh nilai inflasi membuat harga emas itu sendiri sangat
sensitif dan mudah berubah sewaktu-waktu, nilai emas ditentukan dalam bentuk Dollar. Hal semacam ini
tentu akan membuatnya sangat sensitif dan mudah berubah sewaktu-waktu, di mana nilai tukar rupiah
akan sangat berpengaruh pada harga emas di pasaran. Semakin rendah nilai tukar rupiah terhadap dolar,
maka akan semakin tinggi harga emas di pasaran. Hal seperti ini tentu akan sangat mempengaruhi nilai
investasi yang kita lakukan,

(Sumber:https://www.cermati.com/artikel/memahami-investasi-emas-dan-risiko-yang-dimiliki)

5. Kumpulkan informasi harga penutupan harian untuk beberapa saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta, Tentukan jangka waktu observasi. Hitung tingkat keuntungan (return) harian, hitung juga
deviasi standarnya. Hitung korelasi antar saham tersebut. Gunakan software statistik atau spreadsheet
untuk mengolah perhitungan tersebut.

Jawaban:
Grafik Return Saham

Ini menunjukkan bahwa rata rata return saham masih banyak yg bertanda negatif yang berarti
perusahaan mengalami kecendrungan penurunan harga saham. Grafik return saham menunjukkan
bahwa perolehan return tiap saham sangat bervariasi atau terdapat return yang sangat tinggi dan ada
yang memperoleh return sangat rendah. Korelasi antar saham diperhatikan dari saham saham yang
negatif dan relatif lebih rendah dari saham saham yang lain.

(Sumber: http://repository.uinjkt.ac.id/123456789/23922/1/SKRIPSI%20SUSI.pdf )

Anda mungkin juga menyukai