Anda di halaman 1dari 11

UTS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEMESTER GENAP

NAMA : CHRISTINA DWI SETIA


NIM : 180503116
PRODI : S1 AKUNTANSI
TANGGAL : 16 APRIL 2021

SOAL I
a. Sebutkan dan jelaskan proses dan komponen Analisis Bisnis

b. Sebutkan dan jelaskan pengertian beberapa model peniliaian ekuitas.


a. Model diskon dividen
Rumus penilaian ini menggunakan angka dari dividen yang diharapkan daripada menggunakan
angka dividen yang sebenarnya, karena dalam kasus obligasi ramalan dividen tidak dapat
ditentukan dengan pasti.

b. Model arus kas ke ekuitas


Model ini menghitung nilai dividen dengan mengganti angka dividen yang diharapkan dengan
arus kas yang diharapkan. Arus kas yang digunakan adalah arus kas yang bebas dibayarkan ke
investor ekuitas.

c. Model pendapatan residual


Model ini menghitung nilai menggunakan variabel akuntansi. Model ini mendefinisikan nilai
ekuitas sebagai jumlah nilai buku saat ini dari semua sisa pendapatan di masa depan yang
diharapkan.

c. Jelaskan apa perbedaan dan persamaan penilaian ekuitas tersebut.


Perbedaan model penilaian ekuitas: ada model yang menggunakan angka dividen yang diharapkan,
ada model yang menggunakan angka dari arus kas, dan ada model yang menggunakan angka dari
pendapatan yang diharapkan.

Persamaan dari model penilaian ekuitas diatas adalah: Model diatas menggunakan angka yang
diharapkan daripada angka yang sebenarnya, ini dikarenakan dalam menilai ekuitas tidak ada angka
yang pasti.
SOAL II
a. Soal 3-5 hal. 21
i. Perhitungan rasio JDS dan MLS
1) Rasio harga terhadap nilai buku

Rasio JDS MLS


Nilai buku = $ 6.000 / 250 lbr = $ 7.500 / 400 lbr
= $ 24/lbr = $ 18,75/lbr
Harga/nilai = $ 51,50 / $ 24 = $ 49,50 / $ 18,75
buku = 2,15 = $ 2,64

2) Rasio total utang terhadap ekuitas

Rasio JDS MLS


Total utang = ($ 0 + $ 2.700) / $ 6.000 = ($ 1.000 + $ 2.500) / $ 7.500
terhadap = $ 2.700 / $ 6.000 = $ 3.500 / $ 7.500
ekuitas = 45% = 46,67%

3) Perputaran aset tetap

Rasio JDS MLS


Penjualan/aset = $ 21.250 / $ 5.700 = $ 18.500 / $ 5.500
tetap = 3,73 = 3,36

ii. Berdasarkan kriteria investasi Westfield untuk berinvestasi di perusahaan dengan


rasio price-to-book terendah dan mempertimbangkan solvabilitas dan pemanfaatan rasio
aset, JDS adalah kandidat yang lebih baik.
Alasannya adalah sebagai berikut:

Rasio JDS MLS Pertimbangan


Rasio price-to-book 2,15 2,64 JDS memiliki rasio lebih
rendah
Total utang / ekuitas 45% 47% Rasio utang JDS lebih
rendah walaupun hampir
sama
Perputaran aset 3,73 3,36 Perputaran aset JDS
lebih tinggi

iii. Pilihan investasi berdasarkan catatan tambahan


JDS:
1) Sewa - pengakuan pembayaran nilai sewa MDS saat ini akan menambahkan
$ 1.000 ke properti, pabrik, dan peralatan JDS ditambah utang jangka panjang
sebesar $ 1.000.
2) Piutang – pengakuan atas penjualan piutang JDS akan meningkatkan aset
(piutang) sebesar $ 800 dan utang jangka pendek yang digunakan untuk
membiayai piutang sebesar $ 800.
MLS:
1) Pensiun - pengakuan kelebihan pendanaan saat ini untuk rencana pensiun akan
menambahkan $ 1.600 ke aset dan $ 1.600 ke ekuitas pemilik ($ 3.400 aset
rencana - $ 1.800 proyeksi kewajiban manfaat).
Penyesuaian
JDS:

Aset Liabilitas
(property, pabrik, dan peralatan) (utang jangka panjang)
+ $ 1.000 + $ 1.000
(piutang usaha) (utang jangka pendek)
+ $ 800 + $ 800
1) Nilai buku per saham biasa: Tidak ada penyesuaian bersih terhadap ekuitas
pemilik JDS sebesar $ 6.000; dengan demikian, $ 6.000 / 250 juta saham = $ 24
nilai buku per saham

2) Penyesuaian rasio total utang pada ekuitas:


+ $ 2.700 utang jangka panjang sebelumnya
+ $ 1.000 utang jangka panjang
+ $ 800 utang jangka pendek
$ 4.500 penyesuaian total utang
Penyesuaian rasio total utang terhadap ekuitas: $ 4.500 / $ 6.000 = 75%

3) Perputaran aset tetap:


$ 5.700 aset tetap sebelumnya
+ 1.000 properti, pabrik, dan peralatan
$ 6.700 penyesuaian aset tetap JDS
Penyesuaian perputaran aset tetap: $ 21.250 / $ 6.700 = 3,17

MLS:

Aset Ekuitas pemilik


(dana pensiun) + $ 1.600 + $ 1.600
1) Nilai buku per saham umum:
$7.500 ekuitas historis + $1.600 = $9.100
Ekuitas yang disesuaikan; Sehingga
$9.100 / 400 juta saham = $22,75 disesuaikan nilai buku per saham

2) Rasio total utang terhadap ekuitas yang disesuaikan:


Utang (tanpa penyesuaian) / Ekuitas yang disesuaikan = Utang / ekuitas yang
disesuaikan
$3.500 / $9.100 = 38%

3) Pemanfaatan aset tetap (omset):


Penjualan / Aset tetap (tanpa penyesuaian)
$18.500 / $5.500 = 3,36
Kesimpulan penyesuaian

Rasio JDS MLS


Nilai buku yang disesuaikan $ 24 $ 22,75
Total utang terhadap ekuitas 75% 38%
yang disesuaikan
Perputaran aset tetap 3,17 3,36

Hasil akhir analisis:


Berdasarkan kriteria investasi Westfield untuk berinvestasi di perusahaan dengan Price-
to-Book yang disesuaikan rendah dan mempertimbangkan rasio solvabilitas dan
pemanfaatan aset yang disesuaikan, MLS adalah kandidat pembelian yang lebih baik.
Pembenaran analisis berikut:

Rasio JDS MLS Keputusan


perusahaan
Nilai buku yang 2,15a 2,18b Hampir sama
disesuaikan
Total utang terhadap 75% 38% MLS lebih
ekuitas yang rendah
disesuaikan
Perputaran aset tetap 3,17 3,36 MLS lebih tinggi
a $51.50 / $24.00 = 2.15.
b $49.50 / $22.75 = 2.18.

b. Kasus 3-3 hal. 239


c.

Informasi tambahan mengenai perusahaan :


Harga pasar saham biasa per 31 Desember 2019 …. $15.00
Harga pasar saham biasa per 31 Desember 2018 …. $15.00
Deviden tunai tahunan per saham pada 2019 $0.60
Deviden tunai tahunan per saham pada 2018 $0.30
Pajak 30%
Diminta
1. Bandingkan posisi likuiditas jangka pendek akhir tahun dari PT X pada akhir tahun 2019,
2018, dan 2017 dengan menghitung :
a. Rasio lancar,
aset lancar
Rasio lancar 2019=
kewajibanlancar
240.500
Rasio lancar 2019=
128.900
Rasio lancar 2019=1,86

190.000
Rasio lancar 2018=
75.250
Rasio lancar 2018=2,52

143.000
Rasio lancar 2017=
49.250
Rasio lancar 2017=2,90

b. Rasio cepat, dan


aset lancar− persediaan
Rasio cepat 2019=
kewajibanlancar
240.500−111.500
Rasio cepat 2019=
128.900
Rasio cepat 2019=1

255.000−82.500
Rasio cepat 2018=
72.250
Rasio cepat 2018=2,29

229.500−53.000
Rasio cepat 2017=
49.250
Rasio cepat 2017=3,58

c. Berikan komentar Sdr.


Rasio lancar dan rasio cepat terus menurun tiap tahun.

2. Asumsikan seluruh penjualan dilakukan secara kredit dan kemudian hitung :


a. Periode penagihan,
rata−rata piutang usaha
Periode penagihan penjualan 1=
penjualan
360
55.850
Periode penagihan penjualan 1=
530.000
360
Periode penagihan penjualan 1=37,94 hari atau38 hari

151.000
Periode penagihan penjualan 2=¿ 672.500
360
Periode penagihan penjualan 2=80,83 hari atau 81 hari
b. Perputaran piutang usaha,
penjualan kredit bersih
Rasio perputaran piutang usaha 2019=
piutang rata−rata
( piutang awal+ piutang akhir)
Piutangrata−rata=
2

Piutangrata−rata=68.850
Rasio perputaran piutang usaha 2019=¿
c. Perputaran persediaan, dan
d. Jumlah hari dalam persediaan.
e. Berikan komentar atas hasil rasio-rasio tersebut.
3. Bandingkan resiko jangka panjang dan posisi struktur modal dari perusahaan pada akhir
tahun 2019 dan 2018 dengan menghitung rasio-rasio :
a. Rasio total utang, dan
b. Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan!
c. Berikan komentar atas hasil rasio tersebut
4. Lakukan evaluasi efisiensi dan profitabilitas dengan menghitung :
a. Margin laba neto,
b. Perputaran total aset, dan
c. Imbal hasil atas total aset!
d. Berikan komentar atas hasil rasio tersebut.
5. Untuk mengevaluasi profitabilias perusahaan, hitunglah untuk 2019 dan 2018 :
a. Imbal hasil atas ekuitas pemegang saham biasa,
b. Rasio harga terhadap laba pada 31 Desember, dan
c. Yield dividen!

SOAL III

a. Soal 3-2 halaman 230


i. Siapkan jurnal akuntansi yang diperlukan oleh Burton Company tahun ke -1!

Jawab :

1/1 Tahun ke-1

Memasukkan ke dalam kontrak sewa

Sewa Peralatan dibawah Sewa Modal 39.930

Kewajiban Sewa di bawah Sewa Modal 39.930

Pembayaran Sewa

12/31 Tahun ke-1

Bunga Sewa (39.930 x 0,8%)

3.194,4

Kewajiban Sewa di bawah Sewa Modal 6.805,6

Kas 10.000
Amortisasi
Amortisasi dari kewajiban sewa di bawah sewa modal 7.986 (39.930/5)
Sewa Peralatan berdasarkan sewa modal 7.986
ii. Hitung dan ilustrasikan dampaknya pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember, tahun ke-1, dan untuk laporan posisi keuangan per 31 Desember, tahun ke-1!
LAPORAN LABA RUGI

31 Des tahun 1

Amortisasi dari sewa peralatan 7.986


Bunga Sewa 3.194,4
Total Biaya Sewa Tahun 1 11.180,4

iii. Buatlah tabel yang menunjukkan pembayaran bunga dan pokok pinjaman setiap tahun
selama masa sewa lima tahun!

Pembayaran Sewa dan Kewajiban Pokok

Pembayaran Saldo
Tahun Total Bunga 8%
Kewajiban Kewajiban
Pembayaran
Pokok Pokok
39.930,00

1 10.000 3.194,40 6.805,60 33.124,40

2 10.000 2.649,95 7.350,05 25.774,35

3 10.000 2.601,95 7.938,05 17,836,30

4 10.000 1.426,90 8.573,10 9.263,20

5 10.000 736,80 9.263,20 -


iv. Buatlah tabel yang menunjukkan
50.000 beban yang dikenakan
10.070,00 39.930,00pada laporan laba rugi selama masa
sewa
lima
tahun
jika peralatan tersebut dibeli! Tunjukkan kolom untuk amortisasi, bunga, dan total
beban!

Beban yang akan dimasukkan ke laporan laba rugi

Tahun Beban Sewa Amortisasi Bunga Total Beban

1 10.000 7.986,00 3.194,40 11.180,40

2 10.000 7.986,00 2.649,95 10.635,95

3 10.000 7.986,00 2.601,95 10.047,95


4 10.000 7.986,00 1.426,90 9.412,90

5 10.000 7.986,00 736,80 8.722,80

50.000 39.930,00 10.070,00 50.000,00

v. Diskusikan implikasi laba dan arus kas dari sewa pembelanjaan ini! Jawab :
Implikasi pendapatan dan arus kas arus kas dari sewa modal terlihat jelas dalam solusi untuk
bagian dari solusi untuk bagian c dan d . Kita siswa harus memperhatikan bahwa biaya yang
dilaporkan melebihi arus kas pada tahun-tahun sebelumnya, sedangkan sebaliknya terjadi pada
tahun-tahun berikutnya.

b. Soal 3-3 halaman 230


i. Jelaskan bagaimana Borman Company harus mengklasifikasikan masing-masing sewa
tersebut! Diskusikan alasan dari jawaban Anda!
Suatu sewa harus diklasifikasikan sebagai sewa modal jika sewa modal ketika sewa
mengalihkan secara substansial semua manfaat dan risiko yang melekat pada kepemilikan
properti dengan memenuhi salah satu dari empat kriteria untuk mengklasifikasikan sewa
sebagai sewa modal.
Secara khusus:

1) Sewa J harus diklasifikasikan sebagai sewa modal karena jangka waktu sewa sama dengan
80 persen dari perkiraan umur ekonomis peralatan, yang melebihi kriteria 75 persen atau
lebih.
2) Sewa K harus diklasifikasikan sebagai sewa modal karena sewa tersebut mengandung opsi
pembelian yang murah.
3) Lease L harus diklasifikasikan sebagai sewa operasi L karena tidak memenuhi salah satu
empat kriteria untuk mengklasifikasikan sewa sebagai sewa modal.

ii. Identifikasikan jumlah, jika ada, yang dicatat Borman sebagai liabilitas pada awal sewa
untuk tiap-tiap sewa tersebut!
Borman mencatat berikut jumlah kewajiban berikut jumlah kewajiban pada awal:
1) Untuk Sewa J, Borman mencatat sebagai kewajiban pada awal sewa yang jumlahnya sama
dengan nilai sekarang pada awal masa sewa dari pembayaran sewa minimum selama masa
sewa, tidak termasuk bagian dari pembayaran yang mewakili eksekutori biaya asuransi,
pemeliharaan, dan pajak yang harus dibayar oleh lessor, termasuk keuntungan apapun di
sana. Namun, jika jumlah yang ditentukan melebihi nilai wajar peralatan pada awal sewa,
jumlah yang dicatat sebagai peralatan pada awal sewa, jumlah yang dicatat sebagai
kewajiban harus sebesar nilai wajar.
2) Untuk Sewa K, Borman mencatat sebagai kewajiban pada awal sewa sejumlah ditentukan
dengan cara yang sama seperti untuk sewa J, dan jumlah pembayaran ditentukan dalam
dengan cara yang sama seperti untuk Sewa J, dan pembayaran yang disebut dalam opsi
pembelian murah harus dimasukkan dalam pembayaran sewa minimum.
3) Untuk Sewa L, Borman tidak mencatat pertanggungjawaban pada awal Persewaan L.

iii. Dengan mengasumsikan bahwa Borman melakukan pembayaran sewa minimum secara
garis lurus, jelaskan bagaimana Borman harus mencatat setiap pembayaran sewa
minimum untuk masing- masing sewa tersebut!
Borman mencatat pembayaran sewa minimum sebagai berikut :
1) Untuk Sewa J, Borman mengalokasikan setiap pembayaran sewa minimum antara
pengurangan kewajiban dan beban bunga sehingga menghasilkan tingkat bunga periode
yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa.
2) Untuk Sewa K, Borman mengalokasikan setiap pembayaran sewa minimum dalam format
yang sama seperti untuk Lease J.manner seperti untuk Sewa J.
3) Sewa L, Borman mengenakan pembayaran sewa minimum (persewaan) kepada biaya sewa
saat menjadi hutang.

iv. Berikan penilaian praktik akuntansi yang secara akurat menggambarkan realitas
ekonomi tiap-tiap sewa tersebut!
Modal ataupun sewa dalam sudut pandang analisis merupakan suatu kewajiban ekonomi
karena melibatkan koitmen untuk meakukan pembayaran secara berkala. Fakta bahwa
perusahaan dapat menyusun sewa sebagai "sewa operasi" untuk menghindari pengakuan
neraca saldo bermasalah dari perspektif analisis aset. Jika aset yang disewakan digunakan
untuk menghasilkan pendapatan, aset tersebut harus menjadi aset. Jika aset yang disewakan
digunakan untuk menghasilkan pendapatan, aset tersebut harus dipertimbangkan dalam rasio
seperti pengembalian aset dan kondisi keuangan lainnya yang perlu dipertimbangkan.

SOAL IV
Hampir semua perusahaan menghadapi kerugian kontinjensi dalam berbagai bentuk.

Diminta:
a. Jelaskan kondisi-kondisi apa yang harus dipenuhi agar kerugian kontinjensi bisa diakru (dapat
di akrualkan) sebagai beban terhadap laba.
kerugian kontingensi dapat diakui saat terjadi penjualan atau timbulnya transaksi pada metode berbasi
akrual,

b. Jelaskan bila pengungkapan diperlukan, dan pengungkapan apa yang diperlukan, agar
kerugian kontinjensi yang tidak memenuhi kreteria akrual sebagai beban atas laba!
Kontingensi rugi harus memenuhi dua kondisi agar dapat dicatat sebagai rugi dan tidak diakui sebagai
beban, yaitu: besar kemungkinan besar nilai aktiva turun dan timbul kewajiban. Kondisi ini
menunjukkan adanya kerugian di masa yang akan datang atau ketika jumlah kerugian dapat
diperkirakan dengan pasti.

Anda mungkin juga menyukai