SOAL I
a. Sebutkan dan jelaskan proses dan komponen Analisis Bisnis
Persamaan dari model penilaian ekuitas diatas adalah: Model diatas menggunakan angka yang
diharapkan daripada angka yang sebenarnya, ini dikarenakan dalam menilai ekuitas tidak ada angka
yang pasti.
SOAL II
a. Soal 3-5 hal. 21
i. Perhitungan rasio JDS dan MLS
1) Rasio harga terhadap nilai buku
Aset Liabilitas
(property, pabrik, dan peralatan) (utang jangka panjang)
+ $ 1.000 + $ 1.000
(piutang usaha) (utang jangka pendek)
+ $ 800 + $ 800
1) Nilai buku per saham biasa: Tidak ada penyesuaian bersih terhadap ekuitas
pemilik JDS sebesar $ 6.000; dengan demikian, $ 6.000 / 250 juta saham = $ 24
nilai buku per saham
MLS:
190.000
Rasio lancar 2018=
75.250
Rasio lancar 2018=2,52
143.000
Rasio lancar 2017=
49.250
Rasio lancar 2017=2,90
255.000−82.500
Rasio cepat 2018=
72.250
Rasio cepat 2018=2,29
229.500−53.000
Rasio cepat 2017=
49.250
Rasio cepat 2017=3,58
151.000
Periode penagihan penjualan 2=¿ 672.500
360
Periode penagihan penjualan 2=80,83 hari atau 81 hari
b. Perputaran piutang usaha,
penjualan kredit bersih
Rasio perputaran piutang usaha 2019=
piutang rata−rata
( piutang awal+ piutang akhir)
Piutangrata−rata=
2
Piutangrata−rata=68.850
Rasio perputaran piutang usaha 2019=¿
c. Perputaran persediaan, dan
d. Jumlah hari dalam persediaan.
e. Berikan komentar atas hasil rasio-rasio tersebut.
3. Bandingkan resiko jangka panjang dan posisi struktur modal dari perusahaan pada akhir
tahun 2019 dan 2018 dengan menghitung rasio-rasio :
a. Rasio total utang, dan
b. Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan!
c. Berikan komentar atas hasil rasio tersebut
4. Lakukan evaluasi efisiensi dan profitabilitas dengan menghitung :
a. Margin laba neto,
b. Perputaran total aset, dan
c. Imbal hasil atas total aset!
d. Berikan komentar atas hasil rasio tersebut.
5. Untuk mengevaluasi profitabilias perusahaan, hitunglah untuk 2019 dan 2018 :
a. Imbal hasil atas ekuitas pemegang saham biasa,
b. Rasio harga terhadap laba pada 31 Desember, dan
c. Yield dividen!
SOAL III
Jawab :
Pembayaran Sewa
3.194,4
Kas 10.000
Amortisasi
Amortisasi dari kewajiban sewa di bawah sewa modal 7.986 (39.930/5)
Sewa Peralatan berdasarkan sewa modal 7.986
ii. Hitung dan ilustrasikan dampaknya pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember, tahun ke-1, dan untuk laporan posisi keuangan per 31 Desember, tahun ke-1!
LAPORAN LABA RUGI
31 Des tahun 1
iii. Buatlah tabel yang menunjukkan pembayaran bunga dan pokok pinjaman setiap tahun
selama masa sewa lima tahun!
Pembayaran Saldo
Tahun Total Bunga 8%
Kewajiban Kewajiban
Pembayaran
Pokok Pokok
39.930,00
v. Diskusikan implikasi laba dan arus kas dari sewa pembelanjaan ini! Jawab :
Implikasi pendapatan dan arus kas arus kas dari sewa modal terlihat jelas dalam solusi untuk
bagian dari solusi untuk bagian c dan d . Kita siswa harus memperhatikan bahwa biaya yang
dilaporkan melebihi arus kas pada tahun-tahun sebelumnya, sedangkan sebaliknya terjadi pada
tahun-tahun berikutnya.
1) Sewa J harus diklasifikasikan sebagai sewa modal karena jangka waktu sewa sama dengan
80 persen dari perkiraan umur ekonomis peralatan, yang melebihi kriteria 75 persen atau
lebih.
2) Sewa K harus diklasifikasikan sebagai sewa modal karena sewa tersebut mengandung opsi
pembelian yang murah.
3) Lease L harus diklasifikasikan sebagai sewa operasi L karena tidak memenuhi salah satu
empat kriteria untuk mengklasifikasikan sewa sebagai sewa modal.
ii. Identifikasikan jumlah, jika ada, yang dicatat Borman sebagai liabilitas pada awal sewa
untuk tiap-tiap sewa tersebut!
Borman mencatat berikut jumlah kewajiban berikut jumlah kewajiban pada awal:
1) Untuk Sewa J, Borman mencatat sebagai kewajiban pada awal sewa yang jumlahnya sama
dengan nilai sekarang pada awal masa sewa dari pembayaran sewa minimum selama masa
sewa, tidak termasuk bagian dari pembayaran yang mewakili eksekutori biaya asuransi,
pemeliharaan, dan pajak yang harus dibayar oleh lessor, termasuk keuntungan apapun di
sana. Namun, jika jumlah yang ditentukan melebihi nilai wajar peralatan pada awal sewa,
jumlah yang dicatat sebagai peralatan pada awal sewa, jumlah yang dicatat sebagai
kewajiban harus sebesar nilai wajar.
2) Untuk Sewa K, Borman mencatat sebagai kewajiban pada awal sewa sejumlah ditentukan
dengan cara yang sama seperti untuk sewa J, dan jumlah pembayaran ditentukan dalam
dengan cara yang sama seperti untuk Sewa J, dan pembayaran yang disebut dalam opsi
pembelian murah harus dimasukkan dalam pembayaran sewa minimum.
3) Untuk Sewa L, Borman tidak mencatat pertanggungjawaban pada awal Persewaan L.
iii. Dengan mengasumsikan bahwa Borman melakukan pembayaran sewa minimum secara
garis lurus, jelaskan bagaimana Borman harus mencatat setiap pembayaran sewa
minimum untuk masing- masing sewa tersebut!
Borman mencatat pembayaran sewa minimum sebagai berikut :
1) Untuk Sewa J, Borman mengalokasikan setiap pembayaran sewa minimum antara
pengurangan kewajiban dan beban bunga sehingga menghasilkan tingkat bunga periode
yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa.
2) Untuk Sewa K, Borman mengalokasikan setiap pembayaran sewa minimum dalam format
yang sama seperti untuk Lease J.manner seperti untuk Sewa J.
3) Sewa L, Borman mengenakan pembayaran sewa minimum (persewaan) kepada biaya sewa
saat menjadi hutang.
iv. Berikan penilaian praktik akuntansi yang secara akurat menggambarkan realitas
ekonomi tiap-tiap sewa tersebut!
Modal ataupun sewa dalam sudut pandang analisis merupakan suatu kewajiban ekonomi
karena melibatkan koitmen untuk meakukan pembayaran secara berkala. Fakta bahwa
perusahaan dapat menyusun sewa sebagai "sewa operasi" untuk menghindari pengakuan
neraca saldo bermasalah dari perspektif analisis aset. Jika aset yang disewakan digunakan
untuk menghasilkan pendapatan, aset tersebut harus menjadi aset. Jika aset yang disewakan
digunakan untuk menghasilkan pendapatan, aset tersebut harus dipertimbangkan dalam rasio
seperti pengembalian aset dan kondisi keuangan lainnya yang perlu dipertimbangkan.
SOAL IV
Hampir semua perusahaan menghadapi kerugian kontinjensi dalam berbagai bentuk.
Diminta:
a. Jelaskan kondisi-kondisi apa yang harus dipenuhi agar kerugian kontinjensi bisa diakru (dapat
di akrualkan) sebagai beban terhadap laba.
kerugian kontingensi dapat diakui saat terjadi penjualan atau timbulnya transaksi pada metode berbasi
akrual,
b. Jelaskan bila pengungkapan diperlukan, dan pengungkapan apa yang diperlukan, agar
kerugian kontinjensi yang tidak memenuhi kreteria akrual sebagai beban atas laba!
Kontingensi rugi harus memenuhi dua kondisi agar dapat dicatat sebagai rugi dan tidak diakui sebagai
beban, yaitu: besar kemungkinan besar nilai aktiva turun dan timbul kewajiban. Kondisi ini
menunjukkan adanya kerugian di masa yang akan datang atau ketika jumlah kerugian dapat
diperkirakan dengan pasti.