Anda di halaman 1dari 5

Kasus Atlanta

Home Loan

Alvina Serolin (1212019005)


STUDI KASUS: Atlanta Home Loan.

Pada akhir 2002, Albert Fiorini yang selanjutnya akan disebut Al, merasa semakin depresi dan
frustasi. Pada september 2002 Al meninggalkan perusahaannya yaitu Atlanta Home Loan
untuk mendapatkan gelar MBA di California dan mengutus salah satu karyawannya sekaligus
partnernya yaitu Wilbur untuk menjalankan perusahaan. Namun ternyata hal yang tak disangka
sangka terjadi, wilbur dan karyawan-karyawannya membuat skema untuk mengambil alih
perusahaannya, Al yang jauh dari perusahaan tidak dapat menghentikan mereka untuk
mengambil alih perusahaan tersebut. Al berfikir apa yang salah dari semua ini dan dia harus
melakukan sesuatu untuk mencegah ini terjadi lagi.

(Halaman 24 Buku Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 3)


Pokok Permasalahan
• Bagaimana pengendalian yang akan ditempuh oleh
Albert Fiorini untuk dapat mengatasi permasalahan
yang ada pada perusahaannya yaitu Atlanta Home
Loan
Ketersediaan Sumber Daya
• Albert Fiorini
• Perusahaan
• Rumah
• Dana / Buku tabungan / Rekening
Alternatif bagi Al sebagai Pendiri Atlanta
Home Loan
Albert (Al) Fiorini harus terus menjalankan usahanya pada AHL. Dia
harus berjuang untuk mendaptkan kembali kendali atas AHL mungkin
hanya sekitar $25.000 nilai investasinya yang masih ada.

Al dapat menerapkan unsur-unsur kontrol pada AHL dalam empat


langkah, yaitu
Al harus mendefinisikan dimensi dimensi perusahaan.
Mengukur kinerja dari dimensi-dimensi tersebut.
Menetapkan target kinerja bagi karyawan untuk berusaha lebih.
Memberikan penghargaan untuk memberikan semangat kepada
karyawan
Al harus mengambil pengendalian tindakan sebagai bentuk yang paling langsung dari
pengendalian manajemen karena pengendalian tindakan melibatkan pengambilan
langkah-langkah untuk memastikan bahwa karyawan bertindak dalam kepentingan
terbaik organisasi dengan membuat tindakan mereka sendiri fokus pada pengendalian.
Pengendalian tindakan terdiri dari empat bentuk dasar.

behavioural constraints.
Me-review pra tindakan yang melibatkan pengawasan dari rencana aksi karyawan yang
dikendalikan.
Bentuk dasar dalam pengendalian tindakan adalah akuntabilitas tindakan.
Redundansi dimana meliputi menugaskan lebih banyak karyawan (atau mesin) untuk
sebuah tugas dan memiliki karyawan (atau mesin) yang berperan sebagai karyawan
cadangan (back up employee) juga merupakan hal yang penting, ini dapat dianggap
sebagai kontrol tindakan karena menambah probabilitas bahwa sebuah tugas dapat
diselesaikan dengan baik.

(Halaman 31 Buku Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 3)

Anda mungkin juga menyukai