Anda di halaman 1dari 18

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

DAN BIAYA KUALITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Biaya

Dosen Pengampu : Efva Octavina Donata Gozali, S.E., M.SI., AK.

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Lala Adillah (01031182025026)

Nabila Aprilianti (01031282025081)

Nadia Safa Salsabila (01031182025029)

Rom Asia Asma Dara (01031282025077)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Biaya yang berjudul “Total Quality
Management (TQM) dan Biaya Kualitas”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Biaya. Penulisan makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, dan bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti. Pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Biaya Kelas A Indralaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat
melatih diri kami untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik dimasa yang akan datang.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak untuk memberikan
pengetahuan mengenai pembahasan pada makalah tersebut

Indralaya, 16 Maret 2023

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................... 5
1.4 Manfaat penelitian ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Total Quality Management ....................................................................... 6
2.2 Elemen-Elemen Pokok TQM ...................................................................................... 7
2.3 Pilar Total Quality Management ................................................................................. 8
2.4 Fokus Pada Pelanggan ................................................................................................. 9
2.5 Manfaat Total Quality Management ......................................................................... 11
2.6 Pengertian Biaya Kualitas ......................................................................................... 12
2.7 Pengelompokkan Biaya Kualitas .............................................................................. 12
2.8 Manfaat Biaya Kualitas ............................................................................................. 15
2.9 Pelaporan Biaya Kualitas .......................................................................................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan meningkatnya persaingan yang semakin tajam, ditambah dengan
perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi yang
memunculkan tantangan dan peluang bisnis. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang
harus diperhatikan dalam dunia persaingan bisnis nasional maupun internasional. Kinerja
perusahaan harus ditingkatkan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, yakni
pencapaian tujuan yang tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan
etika. Pada dasarnya, tujuan perusahaan jugalah yang akan menghasilkan kemenangan pada
persaingan.
Pada sektor manufaktur, perusahaan yang ingin memenangkan persaingan maka harus
menciptakan produk yang berkualitas. Untuk menghasilkan output yang berkualitas
dibutuhkan proses manajemen yang baik dalam rangka menciptakan suatu kualitas yang dapat
bersaing unggul di pasaran. Selain itu, suatu perusahaan pun juga harus melakukan
pengendalian kualitas yang berfokus pada produk akhir yang dihasilkan agar mencapai standar
sesuai dengan ketentuan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memenangkan persaingan
ialah melalui penerapan Total Quality Management. Total Quality Management merupakan
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungannya. TQM bertujuan untuk meningkatkan kualitas, dan mengidentifikasi ukuran
kualitas terbaik sesuai harapan pelanggan dalam hal layanan, produk, dan pengalaman
pelanggan.
Dengan menerapkan TQM, perusahaan diharapkan akan dapat meningkatkan kepuasan
konsumen melalui perbaikan kualitas produk. Untuk meningkatkan kualitas produk diperlukan
sebuah biaya yang harus dikorbankan yang dikenal dengan sebutan biaya kualitas. Pada
dasarnya, biaya kualitas adalah suatu biaya yang muncul karena perusahaan mempunyai
produk atau jasa yang buruk. Oleh karena itu, makalah ini ditujukan untuk membahas lebih
lanjut mengenai Total Quality Management dan Biaya Kualitas.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apakah definisi dari Total Quality Management (TQM) ?
2. Apa saja elemen - elemen pokok dari Total Quality Management (TQM) ?
3. Apa saja yang termasuk dalam pilar Total Quality Management (TQM) ?
4. Apa saja yang menjadi fokus pada pada pelanggan ?
5. Apa saja manfaat dari Total Quality Management (TQM) ?
6. Apakah definisi dari Biaya Kualitas?
7. Bagaimana pengelompokkan Biaya Kualitas?
8. Apa saja manfaat Biaya Kualitas?
9. Bagaimana pelaporan Biaya Kualitas?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui definisi dari Total Quality Management (TQM)
2. Untuk mengetahui elemen - elemen pokok dari Total Quality Management (TQM)
3. Untuk mengetahui pilar Total Quality Management (TQM).
4. Untuk mengetahui apa yang menjadi fokus pada pada pelanggan.
5. Untuk mengetahui manfaat dari Total Quality Management (TQM).
6. Untuk mengetahui apakah definisi dari Biaya Kualitas.
7. Untuk mengetahui bagaimana Biaya Kualitas dikelompokkan.
8. Untuk mengetahui apa saja manfaat Biaya Kualitas.
9. Untuk mengetahui bagaimana pelaporan Biaya Kualitas.

1.4 Manfaat penelitian


Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian dan tujuan yang ingin
dicapai, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat maupun kontribusi sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi Perusahaan: Diharapkan perusahaan dapat menerapkan Total Quality
Management (TQM) dan Biaya Kualitas dalam rangka meningkatkan mutu pekerjaan,
memperbaiki produktivitas dan efisien untuk memuaskan.
2. Manfaat bagi Akademika: Sebagai referensi yang dapat memberikan kajian literatur
mengenai Total Quality Management (TQM) dan Biaya Kualitas untuk pengembangan
kedepannya agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Total Quality Management


Konsep Total Quality Management berasal dari tiga kata yaitu total, quality, dan
management. Fokus utama dari TQM adalah kualitas/mutu. Mutu sebagai tercukupinya
kebutuhan (conformance to requirement). Mendefinisikan mutu/kualitas memerlukan
pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,
yakni :
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat
ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa,manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
Kata selanjutnya adalah Total, yang dalam bahasa Indonesia sering dipakai kata
menyeluruh atau terpadu. Kata total (terpadu) dalam Total Quality Management menegaskan
bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi harus terlibat aktif dalam upaya peningkatan
secara terus menerus
Unsur ketiga dari Total Quality Management, adalah kata management, yang
merupakan konsep awal dari TQM itu sendiri. Ada banyak definisi manajemen yang telah
dikemukakan oleh para pakar. Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa Inggris
management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
Menurut Tjiptono dan Anastasia (2003:4) “TQM merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.” Sehingga
dapat disimpulkan bahwa TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada
Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan secara aktif dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan produk,pelayanan dan manajemen perusahaan secara
berkesinambungan (secara terus-menerus).

6
2.2 Elemen-Elemen Pokok TQM
Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality
Management). Kedelapan elemen pokok tersebut diantaranya adalah :
1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun
jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas
yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti
pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi
teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-
upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai
tujuan yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara
keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan
kualitas yang berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan
yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan
pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan
tugasnya.
3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem
manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah yang dimulai dari
penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-
nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal maupun
Eksternal).
4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu
perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal.
Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi,
strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik
dan jelas kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan
Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses

7
tersebut biasanya disebut dengan Perencanaan Strategi ataupun Manajemen Strategi
yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep
kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan
6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis
dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.
7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk
mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tersebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan
yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat
menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik
perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan
tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang
bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat
kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya. Selain itu komunikasi yang baik di antara
pihak eksternal seperti lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat sekitarnya juga
harus dijalin dan dibina dengan baik.

2.3 Pilar Total Quality Management


Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus
dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu: Produk. Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan
Komitmen. Lima Pilar TQM tersebut, yakni:
1. Produk,
2. Proses,
3. Organisasi.
4. Pemimpin,.
5. Komitmen
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk
tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa
organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai.

8
Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi satu sama lain. Setiap
pilar tersebut saling terkait satu sama lain sehingga apabila salah satu pilar tersebut melemah
maka akan mengakibatkan pilar yang lain juga melemah.

2.4 Fokus Pada Pelanggan


Konsep Mengenai Pelanggan. Dalam pendekatan TQM. pelanggan dan pemasok ada di
dalam dan di luar organisasi. Pelanggan eksternal adalah orang yang membeli dan
menggunakan produk perusahaan. Pemasok eksternal adalah orang diluar organisasi yang
menjual bahan mentah/bahan baku, informasi, atau jasa kepada organisasi. Sedangkan di dalam
organisasi juga ada pelanggan internal dan pemasok internal.
Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para
pelanggan. Dalam pendekatan TQM, kualitas ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu hanya
dengan memahami proses dan pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan menghargai
makna kualitas. Semua usaha manajemen dalam TOM diarahkan pada satu tujuan utama, yaitu
terciptanya kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (2004: 42), "Kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya." Tjiptono dan Anastasia
(2003:102) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat
sebagai berikut:
● Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
● Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang
● Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
● Membentuk suatu rekomendasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
● Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
● Laba yang diperoleh dapat meningkat.
2. Analisis Kebutuhan Pelanggan
Dalam pendekatan TQM, kebutuhan pelanggan diidentifikasi dengan jelas sebagai
bagian dari pengembangan produk Tujuan organisasi yang menggunakan pendekatan ini
adalah untuk melampaui harapan pelanggan, bukan sekedar memenuhinya. Untuk itu, perlu
dikumpulkan informasi yang akurat mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan atas produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dapat
digunakan suatu pendekatan yang terdiri atas enam langkah, yaitu:
● Memperkirakan hasil,
● Mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi.

9
● Mengumpulkan informasi, Menganalisis hasil,
● Memeriksa kesahihan (validitas) kesimpulan
● Mengambil tindakan
3. Pembentukan Fokus Pada Pelanggan
Karakteristik perusahaan-perusahaan yang sukses dalam membentuk fokus pada
pelanggan adalah sebagai berikut:
a. Visi, Komitmen dan Suasana
Manajemen menunjukkan, baik dengan kata-kata maupun dalam tindakan bahwa
pelanggan itu penting bagi organisasi, organisasi memiliki komitmen besar terhadap kepuasan
pelanggan, dan kebutuhan pelanggan lebih diutamakan daripada kebutuhan internal organisasi.
Salah satu cara untuk menunjukkan komitmen ini adalah menjadikan fokus pada pelanggan
sebagai faktor utama dalam pertimbangan promosi dan kompensasi.
b. Penjajaran dengan pelanggan
Perusahaan yang bersifat customer-driven mensejajarkan dirinya dengan para
pelanggan. Hal ini tercermin dalam beberapa hal berikut:
● Pelanggan berperan sebagai penasihat dalam penjualan
● Pelanggan tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
● Karyawan memahami atribut produk yang paling dihargai pelanggan.
● Masukan dan umpan balik dari pelanggan dimasukkan dalam proses pengembangan
produk
c. Kemauan untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan pelanggan.
Hal ini tercermin dalam hal berikut:
● Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisis.
● Selalu mengupayakan adanya umpan balik dari pelanggan.
● Perusahaan berusaha mengidentifikasi dan menghilangkan proses, prosedur, dan sistem
internal yang tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.
d. Memanfaatkan informasi dari pelanggan
Pemanfaatan informasi pelanggan tercermin dalam hal :
● Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan
● Karyawan pada semua level diberi kesempatan untuk bertemu dengan pelanggan
● Karyawan mengetahui siapa yang menjadi pelanggan sesungguhnya
● Karyawan dan manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
e. Mendekati para pelanggan
Mendekati pelanggan berarti melakukan hal-hal berikut:

10
● Memudahkan para pelanggan untuk menjalankan bisnis.
● Berusaha untuk mengatasi semua keluhan pelanggan.
● Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya, misalnya lewat surat,
telepon, atau datang langsung.

2.5 Manfaat Total Quality Management


Produk TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf
organisasi.
● Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3. Kepuasan pelanggan terjamin.
● Manfaat TQM bagi institusi adalah:
1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2. Staf lebih termotivasi
3. Produktivitas meningkat
4. Biaya turun
5. Produk cacat berkurang
6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
● Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:
1. Pemberdayaan.
2. Lebih terlatih dan berkemampuan.
3. Lebih dihargai dan diakui.
● Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di
masa yang akan datang adalah:
1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut
(follower),
2. Membantu terciptanya tim work.
3. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan,
4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan,
5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah.

11
2.6 Pengertian Biaya Kualitas
Jika Total Quality Management berfokus pada peningkatan kualitas secara terus
menerus di segala aspek demi kepuasan pelanggan. Ada beberapa istilah lain seperti
kemampuan daya tahan, kemampuan melayani, dan kemampuan mempertahankan kadang-
kadang dipergunakan sebagai pengertian dari kualitas produk. Tetapi, dalam menghasilkan
suatu produk ataupun jasa yang berkualitas tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan
dalam proses dapat melakukan kesalahan. Kegagalan perusahaan dalam membuat produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen menimbulkan suatu biaya bagi perusahaan, yakni berupa
biaya kualitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kualitas yang kurang baik atau
bahkan buruk. Jadi, biaya kualitas merupakan biaya yang timbul semata-mata oleh produk
rusak yang meliputi biaya untuk membuat, menemukan, memperbaiki atau menghindarkan
produk rusak.
Oleh karena itu TQM dan Biaya Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat. Biaya
kualitas berkaitan dengan dua sub kategori dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
kualitas yaitu aktivitas kontrol dan aktivitas gagal. Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang
dilakukan oleh sebuah organisasi untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk. Jadi
aktivitas kontrol terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian. Sementara itu, biaya
kontrol adalah biaya yang ditimbulkan akibat dari dilakukannya aktivitas kontrol. Aktivitas
gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau pelanggannya dalam
menanggapi kualitas buruk. Dalam menanggapi kualitas yang muncul sebelum pengiriman
suatu produk yang jelek ke pelanggan, aktivitas ini diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal
internal, jika tidak demikian maka aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal
eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah
organisasi karena dilakukannya aktivitas gagal.

2.7 Pengelompokkan Biaya Kualitas


Berikut ini merupakan empat kategori dari biaya kualitas, yaitu:
1. Biaya pencegahan (Prevention Cost)
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau
jasa yang dihasilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, maka diharapkan biaya
kegagalan akan menurun.
Biaya ini meliputi:

12
● Biaya riset pasar. Biaya ini terjadi dalam pengumpulan dan evaluasi yang terus
menerus tentang kebutuhann dan persepsi kualitas pelanggan dan pengguna
mempengaruhi kepuasan pemakai produk atau jasa perusahaan.
● Biaya perencanaan kualitas, adalah biaya menetapkan target kualitas yang
diinginkan. biaya merencanakan bagaimana cara melakukan pengendalian
supaya target kualitas yang ditetapkan dapat tercapai.
● Biaya merancang produk dan proses produksi. Biaya ini terjadi untuk
menerjemahkan kebutuhan pelanggan dan pengguna menjadi standar-standar
dan syarat-syarat kualitas yang reliable.
● Biaya program pelatihan, adalah biaya untuk mengembangkan dan pelatihan
yang bertujuan meningkatkan dan mencapai standar kualitas.
● Biaya kajian spesifikasi produk baru dan evaluasi rancangan, adalah biaya untuk
menyiapkan usulan, penawaran, menilai design baru, menyiapkan program
pengujian dan percobaan, dan aktivitas kualitas yang berhubungan dengan
memperkenalkan produk baru.
● Biaya kerja sama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas dari bahan
baku yang dikirimkan dan biaya menyeleksi pemasok. Sub elemen dari biaya
ini adalah supplier review, supplier rating, review data teknis order pembelian
dan perencanaan kualitas pemasok.
● Biaya perawatan peralatan dan mesin untuk membuat produksi.

2. Biaya penilaian (Appraisal Cost)


Biaya ini muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan
kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Dengan kata lain, biaya yang terjadi
karena usaha untuk memastikan bahwa bahan baku dan produk memenuhi standar
kualitas. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah menghindari dikirimnya barang-
barang yang tidak sesuai dengan kualitas kepada para pelanggan. Berikut contoh dari
appraisal cost:
● Biaya inspeksi dan pengujian bahan, adalah biaya-biaya untuk mengecek
kesesuaian produk selama design dan produksi, termasuk pengujian di tempat
pelanggan.
● Biaya penerimaan proses, adalah biaya-biaya untuk melihat apakah proses yang
sedang berlangsung berada dalam kendali dan menghasilkan produk yang tidak
rusak.

13
● Biaya penerimaan produk (testing cost), adalah biaya untuk menentukan apakah
produk tersebut memenuhi tingkat kualitas yang ditetapkan.
● Biaya Laboratorium, adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengujian yang
dilakukan di laboratorium.

3. Biaya kegagalan internal (Internal failure costs)


Biaya kegagalan internal adalah biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat dari
memproduksi produk yang tidak memenuhi standar kualitas dan ditemukan sebelum
dikirim ke pelanggan. Biaya-biaya ini tidak ada jika barang cacat tidak ada. Biaya ini
antara lain:
● Biaya scrap, adalah kerugian bersih dalam tenaga kerja dan bahan baku yang
berasal dari produk yang tidak dapat dapat diperbaiki atau digunakan secara
ekonomis.
● Biaya desain ulang (rework), adalah biaya-biaya untuk memperbaiki kembali
produk yang rusak untuk membuat produk itu dapat digunakan.
● Biaya pengetesan kembali, adalah biaya-biaya untuk inspeksi dan pengujian
kembali produk yang telah dikerjakan.
● Biaya dihentikannya proses produksi atau biaya perbaikan fasilitas produksi
karena terjadinya kegagalan produk.
● Product or Service Design Failure Costs (Internal). Biaya ini umumnya
dianggap sebagai biaya yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh desain
yang tidak memadai dalam dokumentasi yang dikeluarkan untuk proses
produksi.
● Biaya potongan penjualan untuk produk yang tidak memenuhi standar kualitas.
4. Biaya gagal eksternal.
Biaya ini timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau
memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya,
kategori ini merupakan biaya yang paling menghancurkan perusahaan. Seperti halnya
biaya gagal internal, biaya ini tidak akan timbul jika tidak ada barang cacat Biaya ini
antara lain meliputi:
● Biaya penanganan keluhan dan klaim pelanggan. Biaya ini mencakup biaya total
untuk menginvestigasi, memecahkan persoalan, dan menanggapi pelanggan
individu atau komplain atau pertanyaan pemakai, termasuk jasa tertentu yang
diperlukan.

14
● Biaya penggantian garansi (Returned Goods). Biaya ini mencakup biaya total
dalam mengevaluasi dan memperbaiki atau mengganti barang-barang yang
tidak diterima oleh pelanggan karena masalah yang berhubungan dengan
kualitas.
● Biaya perbaikan dan ongkos kirim produk yang dikembalikan. Biaya ini
mencakup total biaya atas klaim yang dibayarkan kepada pelanggan atau
pemakai setelah persetujuan untuk menutup biaya-biaya, termasuk biaya
perbaikan, seperti memindahkan hardware yang rusak dari suatu sistem,
kemudian Biaya retur, adalah biaya-biaya yang timbul berhubungan dengan
pengembalian produk.
● Biaya tuntutan lebih jauh dari pelanggan karena menerima produk yang tidak
memenuhi standar kualitas. Biaya yang dibayar perusahaan karena klaim
pertanggungjawaban, termasuk biaya asuransi produk atau jasa. Penalties.
● Penalty costs adalah biaya yang terjadi karena pelaksanaan jasa atau produk
yang tidak mencapai ketentuan yang diterapkan dalam kontrak dengan
pelanggan, atau peraturan pemerintah.
● Lost Sales. Lost sales adalah nilai kontribusi kepada profit yang hilang karena
berkurangnya penjualan yang disebabkan oleh masalah kualitas.

2.8 Manfaat Biaya Kualitas


Manfaat dari penentuan biaya kualitas yaitu sebagai berikut :
1. Quality Cost Serve as Measurement Tool
Dengan adanya biaya kualitas, dapat diperoleh pengukuran dalam nilai uang
untuk setiap aktivitas kualitas. Selain itu juga biaya kualitas dapat dijadikan sebagai
pengukuran yang komparatif untuk mengevaluasi program kualitas dibandingkan
dengan hasil yang dicapai.
2. Quality Cost Serve as a Programming Tool
Suatu analisis menyediakan dasar bagi pelaksanaan suatu tindakan melalui
program yang dibentuknya. Salah satu fungsi penting dari program ini adalah
penugasan sumber daya untuk melaksanakan tindakan. Demikian juga analisis terhadap
biaya kualitas akan dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi tindakan mana
yang akan memberikan keuangan terbesar sehingga dapat diprioritaskan.
3. Quality Cost Serve as a Budgeting Tool

15
Biaya kualitas dapat dijadikan sebagai penunjuk terhadap penganggaran
pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
4. Quality Cost Serve as a Predictive Tool
Data mengenai biaya kualitas dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
meyakinkan prestasi yang berhubungan dengan pencapaian sasaran dan tujuan
perusahaan. Selain itu juga untuk memperkirakan besarnya biaya dalam usaha
menghadapi persaingan di pasar dan sebagai alat evaluasi produk.

2.9 Pelaporan Biaya Kualitas


Menurut Supriyono (1994:387) Pelaporan biaya kualitas mempunyai tujuan utama
untuk meningkatkan dan memungkinkan perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan manajerial. Penentuan biaya kualitas menurut Fegeinbum (1991:114) terdiri dari tiga
langkah yaitu :
1. Pengindentifikasian unsur biaya kualitas.
2. Membuat struktur pelaporan biaya kualitas meliputi hal yang berhubungan dengan
analisis dan pengendalian.
3. Pemeliharaan yang berkelanjutan dari program untuk memastikan usaha pada kualitas
yang tinggi dengan biaya yang rendah.

Pelaporan biaya kualitas dapat dikeluarkan secara periodik baik bulanan atau mingguan
sesuai dengan yang diperlukan. Pelaporan ini meliputi pengeluaran komponen-komponen dari
biaya kualitas. Pelaporan ini juga meliputi data biaya kualitas untuk periode sebelumnya agar
dapat dilihat kecenderungannya. Laporan biaya kualitas berisi informasi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan berkaitan dengan produk cacat. Biaya-biaya tersebut terdiri atas
biaya pencegahan, biaya apraisal, biaya kerusakan informal dan biaya kerusakan eksternal.
Agar manajemen dapat mengetahui informasi biaya kualitas, maka sistem akuntansi perlu
disesuaikan dengan kebutuhan tersebut yang secara garis besar dapat dilakukan dengan :

1. Mengelompokkan biaya kualitas ke dalam empat kelompok rekening yaitu biaya


pencegahan, biaya apraisal, biaya kerusakan internal, dan biaya kerusakan eksternal.
2. Merancang dokumen dasar, sehingga biaya kualitas yang terjadi dapat dicatat dan
selanjutnya diolah ke dalam sistem akuntansi perusahaan.
3. Merancang bentuk laporan biaya kualitas sesuai kebutuhan perusahaan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam mengimplementasikan kualitas, perusahaan menerapkan Total Quality
Management (TQM). TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada
Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan secara aktif dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan produk,pelayanan dan manajemen perusahaan secara
berkesinambungan (secara terus-menerus). Penerapan TQM membantu organisasi dalam
merampingkan proses, dan memastikan sistem kerja proaktif yang siap untuk mengatasi
penyimpangan dari kondisi ideal.
Atau dengan kata lain Total Quality Management adalah suatu sistem manajemen
dalam meningkatkan keseluruhan kualitas menuju pencapaian keunggulan bersaingyang pada
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruhanggota organisasi.Oleh
karena itu, pencapaian Total Quality Managementakan memberikan keuntungan bagi
perusahaan dan pelanggan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dari, S. W. (2019). Total Quality Management. Universitas Borobudur.


https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-bandung/quality-engineering/total-
quality-management/28858836

18

Anda mungkin juga menyukai