Disusun Oleh :
Kelompok 11
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Biaya yang berjudul “Total Quality
Management (TQM) dan Biaya Kualitas”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Biaya. Penulisan makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, dan bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti. Pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Biaya Kelas A Indralaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat
melatih diri kami untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik dimasa yang akan datang.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak untuk memberikan
pengetahuan mengenai pembahasan pada makalah tersebut
Kelompok 11
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apakah definisi dari Total Quality Management (TQM) ?
2. Apa saja elemen - elemen pokok dari Total Quality Management (TQM) ?
3. Apa saja yang termasuk dalam pilar Total Quality Management (TQM) ?
4. Apa saja yang menjadi fokus pada pada pelanggan ?
5. Apa saja manfaat dari Total Quality Management (TQM) ?
6. Apakah definisi dari Biaya Kualitas?
7. Bagaimana pengelompokkan Biaya Kualitas?
8. Apa saja manfaat Biaya Kualitas?
9. Bagaimana pelaporan Biaya Kualitas?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Elemen-Elemen Pokok TQM
Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality
Management). Kedelapan elemen pokok tersebut diantaranya adalah :
1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun
jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas
yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti
pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi
teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-
upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai
tujuan yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara
keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan
kualitas yang berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan
yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan
pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan
tugasnya.
3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem
manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah yang dimulai dari
penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-
nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal maupun
Eksternal).
4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu
perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal.
Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi,
strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik
dan jelas kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan
Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses
7
tersebut biasanya disebut dengan Perencanaan Strategi ataupun Manajemen Strategi
yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep
kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan
6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis
dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.
7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk
mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tersebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan
yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat
menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik
perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan
tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang
bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat
kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya. Selain itu komunikasi yang baik di antara
pihak eksternal seperti lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat sekitarnya juga
harus dijalin dan dibina dengan baik.
8
Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi satu sama lain. Setiap
pilar tersebut saling terkait satu sama lain sehingga apabila salah satu pilar tersebut melemah
maka akan mengakibatkan pilar yang lain juga melemah.
9
● Mengumpulkan informasi, Menganalisis hasil,
● Memeriksa kesahihan (validitas) kesimpulan
● Mengambil tindakan
3. Pembentukan Fokus Pada Pelanggan
Karakteristik perusahaan-perusahaan yang sukses dalam membentuk fokus pada
pelanggan adalah sebagai berikut:
a. Visi, Komitmen dan Suasana
Manajemen menunjukkan, baik dengan kata-kata maupun dalam tindakan bahwa
pelanggan itu penting bagi organisasi, organisasi memiliki komitmen besar terhadap kepuasan
pelanggan, dan kebutuhan pelanggan lebih diutamakan daripada kebutuhan internal organisasi.
Salah satu cara untuk menunjukkan komitmen ini adalah menjadikan fokus pada pelanggan
sebagai faktor utama dalam pertimbangan promosi dan kompensasi.
b. Penjajaran dengan pelanggan
Perusahaan yang bersifat customer-driven mensejajarkan dirinya dengan para
pelanggan. Hal ini tercermin dalam beberapa hal berikut:
● Pelanggan berperan sebagai penasihat dalam penjualan
● Pelanggan tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
● Karyawan memahami atribut produk yang paling dihargai pelanggan.
● Masukan dan umpan balik dari pelanggan dimasukkan dalam proses pengembangan
produk
c. Kemauan untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan pelanggan.
Hal ini tercermin dalam hal berikut:
● Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisis.
● Selalu mengupayakan adanya umpan balik dari pelanggan.
● Perusahaan berusaha mengidentifikasi dan menghilangkan proses, prosedur, dan sistem
internal yang tidak menciptakan nilai bagi para pelanggan.
d. Memanfaatkan informasi dari pelanggan
Pemanfaatan informasi pelanggan tercermin dalam hal :
● Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan
● Karyawan pada semua level diberi kesempatan untuk bertemu dengan pelanggan
● Karyawan mengetahui siapa yang menjadi pelanggan sesungguhnya
● Karyawan dan manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
e. Mendekati para pelanggan
Mendekati pelanggan berarti melakukan hal-hal berikut:
10
● Memudahkan para pelanggan untuk menjalankan bisnis.
● Berusaha untuk mengatasi semua keluhan pelanggan.
● Memudahkan para pelanggan dalam menyampaikan keluhannya, misalnya lewat surat,
telepon, atau datang langsung.
11
2.6 Pengertian Biaya Kualitas
Jika Total Quality Management berfokus pada peningkatan kualitas secara terus
menerus di segala aspek demi kepuasan pelanggan. Ada beberapa istilah lain seperti
kemampuan daya tahan, kemampuan melayani, dan kemampuan mempertahankan kadang-
kadang dipergunakan sebagai pengertian dari kualitas produk. Tetapi, dalam menghasilkan
suatu produk ataupun jasa yang berkualitas tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan
dalam proses dapat melakukan kesalahan. Kegagalan perusahaan dalam membuat produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen menimbulkan suatu biaya bagi perusahaan, yakni berupa
biaya kualitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kualitas yang kurang baik atau
bahkan buruk. Jadi, biaya kualitas merupakan biaya yang timbul semata-mata oleh produk
rusak yang meliputi biaya untuk membuat, menemukan, memperbaiki atau menghindarkan
produk rusak.
Oleh karena itu TQM dan Biaya Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat. Biaya
kualitas berkaitan dengan dua sub kategori dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
kualitas yaitu aktivitas kontrol dan aktivitas gagal. Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang
dilakukan oleh sebuah organisasi untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk. Jadi
aktivitas kontrol terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian. Sementara itu, biaya
kontrol adalah biaya yang ditimbulkan akibat dari dilakukannya aktivitas kontrol. Aktivitas
gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau pelanggannya dalam
menanggapi kualitas buruk. Dalam menanggapi kualitas yang muncul sebelum pengiriman
suatu produk yang jelek ke pelanggan, aktivitas ini diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal
internal, jika tidak demikian maka aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal
eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah
organisasi karena dilakukannya aktivitas gagal.
12
● Biaya riset pasar. Biaya ini terjadi dalam pengumpulan dan evaluasi yang terus
menerus tentang kebutuhann dan persepsi kualitas pelanggan dan pengguna
mempengaruhi kepuasan pemakai produk atau jasa perusahaan.
● Biaya perencanaan kualitas, adalah biaya menetapkan target kualitas yang
diinginkan. biaya merencanakan bagaimana cara melakukan pengendalian
supaya target kualitas yang ditetapkan dapat tercapai.
● Biaya merancang produk dan proses produksi. Biaya ini terjadi untuk
menerjemahkan kebutuhan pelanggan dan pengguna menjadi standar-standar
dan syarat-syarat kualitas yang reliable.
● Biaya program pelatihan, adalah biaya untuk mengembangkan dan pelatihan
yang bertujuan meningkatkan dan mencapai standar kualitas.
● Biaya kajian spesifikasi produk baru dan evaluasi rancangan, adalah biaya untuk
menyiapkan usulan, penawaran, menilai design baru, menyiapkan program
pengujian dan percobaan, dan aktivitas kualitas yang berhubungan dengan
memperkenalkan produk baru.
● Biaya kerja sama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas dari bahan
baku yang dikirimkan dan biaya menyeleksi pemasok. Sub elemen dari biaya
ini adalah supplier review, supplier rating, review data teknis order pembelian
dan perencanaan kualitas pemasok.
● Biaya perawatan peralatan dan mesin untuk membuat produksi.
13
● Biaya penerimaan produk (testing cost), adalah biaya untuk menentukan apakah
produk tersebut memenuhi tingkat kualitas yang ditetapkan.
● Biaya Laboratorium, adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengujian yang
dilakukan di laboratorium.
14
● Biaya penggantian garansi (Returned Goods). Biaya ini mencakup biaya total
dalam mengevaluasi dan memperbaiki atau mengganti barang-barang yang
tidak diterima oleh pelanggan karena masalah yang berhubungan dengan
kualitas.
● Biaya perbaikan dan ongkos kirim produk yang dikembalikan. Biaya ini
mencakup total biaya atas klaim yang dibayarkan kepada pelanggan atau
pemakai setelah persetujuan untuk menutup biaya-biaya, termasuk biaya
perbaikan, seperti memindahkan hardware yang rusak dari suatu sistem,
kemudian Biaya retur, adalah biaya-biaya yang timbul berhubungan dengan
pengembalian produk.
● Biaya tuntutan lebih jauh dari pelanggan karena menerima produk yang tidak
memenuhi standar kualitas. Biaya yang dibayar perusahaan karena klaim
pertanggungjawaban, termasuk biaya asuransi produk atau jasa. Penalties.
● Penalty costs adalah biaya yang terjadi karena pelaksanaan jasa atau produk
yang tidak mencapai ketentuan yang diterapkan dalam kontrak dengan
pelanggan, atau peraturan pemerintah.
● Lost Sales. Lost sales adalah nilai kontribusi kepada profit yang hilang karena
berkurangnya penjualan yang disebabkan oleh masalah kualitas.
15
Biaya kualitas dapat dijadikan sebagai penunjuk terhadap penganggaran
pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
4. Quality Cost Serve as a Predictive Tool
Data mengenai biaya kualitas dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
meyakinkan prestasi yang berhubungan dengan pencapaian sasaran dan tujuan
perusahaan. Selain itu juga untuk memperkirakan besarnya biaya dalam usaha
menghadapi persaingan di pasar dan sebagai alat evaluasi produk.
Pelaporan biaya kualitas dapat dikeluarkan secara periodik baik bulanan atau mingguan
sesuai dengan yang diperlukan. Pelaporan ini meliputi pengeluaran komponen-komponen dari
biaya kualitas. Pelaporan ini juga meliputi data biaya kualitas untuk periode sebelumnya agar
dapat dilihat kecenderungannya. Laporan biaya kualitas berisi informasi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan berkaitan dengan produk cacat. Biaya-biaya tersebut terdiri atas
biaya pencegahan, biaya apraisal, biaya kerusakan informal dan biaya kerusakan eksternal.
Agar manajemen dapat mengetahui informasi biaya kualitas, maka sistem akuntansi perlu
disesuaikan dengan kebutuhan tersebut yang secara garis besar dapat dilakukan dengan :
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengimplementasikan kualitas, perusahaan menerapkan Total Quality
Management (TQM). TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada
Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan secara aktif dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan produk,pelayanan dan manajemen perusahaan secara
berkesinambungan (secara terus-menerus). Penerapan TQM membantu organisasi dalam
merampingkan proses, dan memastikan sistem kerja proaktif yang siap untuk mengatasi
penyimpangan dari kondisi ideal.
Atau dengan kata lain Total Quality Management adalah suatu sistem manajemen
dalam meningkatkan keseluruhan kualitas menuju pencapaian keunggulan bersaingyang pada
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruhanggota organisasi.Oleh
karena itu, pencapaian Total Quality Managementakan memberikan keuntungan bagi
perusahaan dan pelanggan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18