Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“TOTAL QUALITY MANAJEMENT (TQM)”
DOSEN PENGAMPUH : Yuli Lestari Labangu, S.E.,M.Sc.

JUNLIAS SAFIKA NUGRAHA


B1C121258

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5


2.1 Apa itu Total Quality Manajement (TQM) ................................................................. 5

2.2 Konsep Total Quality Manajement (TQM) ................................................................. 7

2.3 Prinsip Total Quality Manajement (TQM).................................................................. 8

2.4 Pengimplementasian Total Quality Management (TQM) ........................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Total Quality Manajement (TQM)”
dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuli Lestari Labangu, S.E.,M.Sc. dosen
mata kuliah “Akuntansi Manajemen” yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuia dengan bidang studi yang kami tekuni. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu
dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun
akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan.

Kendari, Juni 2023

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era bisnis yang sangat kompetitif seperti saat ini, organisasi dituntut untuk terus
meningkatkan mutu produk dan layanan yang mereka tawarkan kepada pelanggan. Salah satu
pendekatan yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan ini adalah Total Quality
Management (TQM), yang telah menjadi fokus perhatian banyak organisasi di seluruh dunia.
TQM adalah suatu sistem manajemen yang berfokus pada pengembangan dan penerapan
prinsip-prinsip kualitas dalam semua aspek operasional organisasi. Pendekatan ini melibatkan
semua anggota organisasi, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan tingkat operasional,
dalam upaya untuk mencapai kualitas yang unggul dalam setiap proses bisnis.
Konsep utama dalam TQM adalah bahwa kualitas bukanlah tanggung jawab satu
departemen atau individu tertentu, melainkan tanggung jawab bersama seluruh organisasi. Hal
ini berarti bahwa setiap orang di organisasi harus memiliki kesadaran akan pentingnya kualitas
dan berkomitmen untuk terus meningkatkannya. TQM juga menekankan pentingnya
pengumpulan dan analisis data untuk mengidentifikasi masalah, mengukur kinerja, dan
mengambil tindakan yang tepat untuk perbaikan.
Implementasi TQM melibatkan beberapa langkah penting, termasuk identifikasi
kebutuhan pelanggan, pengukuran kinerja, pengendalian proses, pelibatan karyawan,
manajemen rantai pasokan yang efektif, dan peningkatan berkelanjutan. Organisasi yang
menerapkan TQM berusaha untuk menciptakan budaya yang berfokus pada kualitas, di mana
setiap orang diorganisasi memiliki peran aktif dalam mencapai tujuan kualitas.
Manfaat dari penerapan TQM dalam organisasi sangat signifikan. Dengan mengadopsi
pendekatan ini, organisasi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya
produksi, meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis. Selain itu, TQM juga dapat meningkatkan
reputasi organisasi di mata pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah “Total Quality Management (TQM)”
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management (TQM)?
2. Bagaimana konsep Total Quality Management (TQM)?
3. Bagaimana prinsip dari Total Quality Management (TQM)?
4. Bagaimana Pengimplementasian Total Quality Management (TQM)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah “Total Quality Management (TQM)” adalah sebagai
berikut:

1. Untuk Apa yang dimaksud denganTotal Quality Management (TQM).


2. Untuk mengetahui konsep Total Quality Management (TQM).
3. Untuk mengetahui prinsip dari Total Quality Management (TQM).
4. Untuk mengetahui Pengimplementasian Total Quality Management (TQM).

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa itu Total Quality Manajement (TQM)
Total Quality Mangement (TQM) berasal dari dunia bisnis dan khususnya dalam
dunia perusahaan. Oleh karena itu, untuk memahami TQM harus merujuk pada dunia
asalnya. Hal ini bukan berarti bahwa metode bisnis lebih unggul dari pada praktek
pendidikan, atau bahwa pendidikan akan bisa ditingkatkan hanya dengan mengadopsi
bahasa komersial. Lebih dari itu, justru dunia bisnis dapat belajar dari metode yang
diterapkan di beberapa sekolah.
Di era kontemporer, dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya model pengelolaan
pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini menuntut adanya upaya pihak
pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan
manajemen perusahaan. Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer
dengan sebutan istilah "Total Quality Education(TQE)", dan di dunia pendidikan nasional
dikenal dengan istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Dasar
dari manajemen ini dikembangkan dari konsep TQM, yang pada mulanya diterapkan pada
dunia bisnis. Secara filosofis, konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten
terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian
darisuatu perusahaan dan semua orang kedalam falsafah holistik yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan.Total
Quality Management (TQM) dapat di definisikan dari tigakata yang membentuknya, yaitu
Total (keseluruhan), Quality (kualitas/derajat keunggulan barang dan jasa), Management
(tindakan,seni, cara menangani, pengendalian). Pengertian kualitas yang diambil dari
“American Society for Quality Control”(Kotler: 1994) bahwa: “Quality is the totality of
features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisty s tated
of implied needs.” Definisi tersebut berkonotasi kepada pelanggan. Produk bermutu kalau
dapat memuaskan para pelanggan yang mengkonsumsi produk tersebut. Dalam hal
kualitas dianggap layak, maka diperlukan suatu produk untuk dapat memenuhi dimensi-
dimensi berikut ini :
• Performance: seberapa cocok produk itu digunakan sesuai dengan fungsi
pemenuhan kebutuhannya
• Features: konten dari produk yang membedakannya dari produk lain
5
• Reliability : seberapa lama produk itu dapat bertahan dari kerusakan
• Conformance: sejauh mana produk dapat dikembangkan oleh konsumen itu
sendiri
• Durability: seberapa lama produk dapat digunakan sampai benar-benar tidak
dapat dipakai lagi
• Serviceability, speed, cost, easy to repair: ada tidaknya service center dan
seberapa banyak biaya yang dikeluarkan konsumen untuk itu
• Esthetic: nilai keindahan dari produk, termasuk dalam definisi ini adalah
tampilan fisik produk
• Percieved quality: kesan yang membekas dari produk pada pemikiran
konsumen
Definisi lainnya menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM merupakan sistem manajemen yang
berfokus pada orang/karyawan dan bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai
yang diberikan pada pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih rendah tersebut.
Landasan TQM adalah statistical process control (SPC) yang merupakan model
manajemen manufactur, yang pertama-tama diperkenalkan oleh Edward Deming dan
Joseph Juran sesudah PD II guna membantu bangsa Jepang membangun kembali
infrastruktur negaranya. Ajaran Deming dan Juran itu berkembang terushingga kemudian
dinamakan TQM oleh US Navy pada tahun 1985. Kita ketahui bahwa TQM terus
mengalami evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi
di bidang manufactur, industri jasa, kesehatan, dandewasa ini juga di bidang pendidikan.
Oleh karen itu mengikuti ajaran Deming, Juran dan Philip Crosby dalam
mengimplementasikan TQM memang perlu, tetapi belumlah cukup. Sebab TQM terus
mengalami evolusi, maka untuk menghayati state-of-the-art TQM perlu diketahui juga
kontribusi bidang manajemen dan organizational effectiveness dalam membangun TQM
sebagai dimensi yang lain. Kontribusi bidang tersebut merupakan satu dimensi tersendiri
yang dapat disebut sebagai akar TQM, antaralain terdiri dari group dynamics,
organization development (OD), sosiotechnical system dan lain-lain. TQM yang dikenal
sekarang ini banyak berbeda teknik nya dengan apa yang dikembangkan di Jepang pada
tahun 1950-an dan yang pertama-tama dikembangkan di Amerika pada tahun 1980-an.
Penerapan TQM di berbagaii bidang membutuhkan kerangka sendiri dalam manajemen
kualitas.
6
Pengertian lain diberikan oleh Stephen P. Robbins, yang merumuskan Total Quality
Management sebagai pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan melalui perbaikan
secara berkelanjutan dari semua proses organisasional. Total Quality Management adalah
penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk:
• Memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi
• Memperbaiki semua proses penting dalam organisasi
• Memperbaiki upaya memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada
kini dan di waktu yang akan datang.
Berdasarkan definisi TQM, maka dapat disimpulkan definisi TQM (Total Quality
Management) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha untuk
memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,
tenaga kerja, proses dan lingkungannya.

2.2 Konsep Total Quality Manajement (TQM)


TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua orang/tenaga kerja,
bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai yang diberikan bagi pelanggan dengan
biaya penciptaan nilai yang lebih rendah dari pada nilai suatu produk. Konsep TQM ini
memerlukan komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek
manajemen organisasi.
Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) merupakan suatu penerapan
metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan
baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalamorganisasi pada tingkat
tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang. TQM
lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasan atas pekerjaannya dan kerja
tim atau kelompoknya.
TQM menghendaki komitmen dari manajemen sebagai pemimpin organisasi
dimana komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan dalam semua level
atau departemen dalam organisasi. TQM bukan merupakan program atau sistem, tapi
merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh
anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi
pada mutu dan menjadikan mutu sebagai way of life.[8]

7
2.3 Prinsip Total Quality Manajement (TQM)
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen
kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai
suatu organisasi. Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam TQM,
yaitu:[10]
1. Kepuasan Pelanggan. Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan
diperluas. Kualitas produktidak hanya bermakna kesesuaian dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh
pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala
aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan danketetapan waktu. Oleh
karena itu, segala akivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan
para pelanggan.Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai
yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan
pelanggan.
2. Respek Terhadap Setiap Orang. Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong
kelas dunia, setiap karyawannya dipandang sebagai individu yang memiliki
talenta dan kreativitas yang khas.Dengan demikian, karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang
dalam organisasi diperlakukan dengan baikdan diberi kesempatan untuk terlibat
dan berpastisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta. Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta.
Maksudnya, bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan
sekedar pada perasaan(feeling). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan
hal ini. Pertama, prioritas (prioritization),yakni suatu konsep bahwa perbaikan
tidak dapat dilakukan pada semua aspek padasaat yang bersamaan, mengingat
keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karenaitu, dengan menggunakan data,
maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang vital. 9 Konsep kedua variasi atau variabilitas kinerja
manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas
yang merupakan bagian yang wajardan setiap sistem organisasi. Dengan
demikian, manajemen dapat memprediksihasil dari setiap keputusan dan
tindakan yang dilakukan.

8
4. Perbaikan Berkesinambungan. Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu
melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara
berkesinambungan. Konsep yang berlaku disiniadalah siklus PDCAA (Plan-
Do-Check-Act-Analyze), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan,
melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Menurut Dean sebagaimana dikutip oleh Ali Djamhuri (2001:8) beberapa prinsip
umum Manajemen Mutu Terpadu diantaranya meliputi:
1. Organisai yang memfokuskan pada ketercapaian kepuasan pelanggan
(Customer Focus Organization). Organisai dalam hal ini manajemen harus
dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisai dan sistem
yang ada untuk menciptakan aktivitas terhadap tercapainya kepuasan
pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan meliputi seluruh stakeholders,
baik yang berada didalam organisasi maupun di luar organisasi. Ekspektasi
stakeholders harus diletakkan pada posisi dan perspektif yang dinamis dan
berjangka panjang. Oleh karenanya harapan tersebut menjadi kewajiban
organisasi untuk memenuhinya dalam rangka kepuasan pelanggan, yang
berkelanjutan dan ke massa depan.
2. Kepemimpinan (Leadership). Kepemimpinan merupakan proses untuk
mempengaruhi pihak lain untuk mencapaitujuan organisasi. Oleh karenanya
pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas, sehingga keduanya dapat
dituangkan dalam kebijakan yang akan diambil.
3. Hubungan dengan supplier yang saling menguntungkan (Mutually Beneficial
Relationship).

2.4 Pengimplementasian Total Quality Management (TQM)


Organisasi menerapkan TQM, dikarenakan persaingan di dunia usaha semakin
ketat, sehingga untuk semakin bertahan harus dapat meningkatkan produktivitasmelalui
efektivitas dan efisiensi. Hanya dengan cara demikian bisnis mampumempertahankan
competitiveness, yaitu sebuah kemampuan untuk menghadapi persaingan. Dengan
kemampuan tersebut, diharapkan bisnis dapat memberikan kepuasankepada pelanggan.
Pelanggan yang terpuaskan akan menjadi pelanggan yang loyalterhadap produk atau jasa
yang ditawarkan bisnis. Pada gilirannya hal tersebutakan mendatangkan peningkatan
keuntungan bagi bisnis. Untuk menjamin keberhasilan dalam mengimplementasikan
TQM, terdapatlangkah-langkah yang harus dilakukan secara berurutan dan disiplin.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
9
• Tanamkan satu falsafah kualitas. Dalam hal ini, manajemen dan karyawan
harus mengerti sepenunya dan yakinmengapa organisasi akan mencapai Total
Quality, yaitu untuk menjaminkelangsungan hidup organisasi dalam iklim
kompetitif.
• Manajemen harus membimbing dan menunjukkan kepemimpinan yang
bermutu. Dalam hal ini, manajemen puncak harus memberi contoh dalam hal
pola sikap, pola pikir dan pola tindak yang mencerminkan falsafah yang telah
ditanamkan.
• Kalau perlu, adakan perubahan atau modifikasi terhadap sistem yang ada agar
kondusif dengan tujuan Total Quality .Sesudah menunjukkan kepemimpinan
yang bermutu secara konsisten kepada seluruh anggota organisasi, manajemen
perlu meninjau kebijaksanaan, sistem dan prosedur yang ada dalam organisasi
dan menilai apakah software tersebut konsisten dan kondusif terhadap Total
Quality. Hal-hal yang dinilai meliputistruktur organisasi, proses kegiatan,
kebijaksanaan, pengembangan sumber daya manusia, sesudah penilaian maka
harus ada keputusan tentang sistem atau strukturyang ada, yang mana
dipertahankan atau diubah secepatnya demi pencapaian tujuan Total Quality.
• Didik, latih dan berdayakan karyawanDalam pemberdayaan ini, seluruh
karyawan diberi kepercayaan, tugas wewenangdan tanggung jawab untuk
mengorganisasikan diri ke dalam self-managing teamsguna memperbaiki
proses dalam mencapai mutu produk dan jasa.
Hessel telah meneliti hubungan antara penerapan TQM dengan kinerja dan
keunggulan kompetitif beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan perusahaan, TQM
merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup sertameningkatkan daya saing
perusahaan dan penerapan TQM memerlukan dukungan insfratruktur perusahaan.
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau jasa
berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih
rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Untuk melakukan suatu perubahan sering kali tidak mudah, apalagi bilamenyangkut
perubahan yang bersifat fundamental dan menyeluruh. Berkaitan dengan perubahan
tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu berikut ini:
• Perubahan sulit berhasil bila manajemen puncak tidak menginformasikan
proses perubahan secara terus-menerus kepada para karyawannya.
10
• Persepsi karyawan terhadap perubahan sangat mempengaruhi penolakan
perubahan. Karyawan akan mendukung perubahan bila mereka merasa
bahwamanfaat perubahan akan lebih besar daripada biaya yang ditimbulkan
terutama biaya karyawan.
Ada beberapa persyaratan untuk melaksanakan TQM (Goetsch, 1997:264)
(Fandy,1995:332) yaitu:
• Komitmen manajemen puncak
• Komitmen atas sumber daya yang dibutuhkan
• Organization wide steering committee
• Perencanaan dan publikasi
• Infrastruktur yang mendukung penyebarluasan dan perbaikan terus menerus

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TQM atau Total Quality Management merupakan suatu pendidikan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisas imelalui perbaikan terus
menerus atas produk, tenaga kerja proses dan lingkungannya Atau dengan kata lain Total
Quality Management adalah suatu sistem manajemen dalam meningkatkan keseluruhan kualitas
menuju pencapaian keunggulan bersaing yang pada berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu, pencapaian Total Quality
Managementakan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pelanggan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hardjosoedarmo, Soewarso, 2002. Bacaan Terpilih Tentang Total QualityManagement.


Yogyakarta: ANDI.
Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia
Prawirosentono, Suyadi. 2004. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu TerpaduTotal
Quality Management ABAD 21 Studi Kasus Analisis. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.
https://id.scribd.com/doc/65158465/Total-Quality-Management-Manajemen-Mutu-
Terpadu
https://id.scribd.com/doc/65158465/Total-Quality-Management-Manajemen-Mutu-
Terpadu
https://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-kualitas/total-quality-management/

13

Anda mungkin juga menyukai