Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN MUTU

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

NAMA ANGGOTA : Desiana Rahmawati (06031181621065)


Ainun Reihan NJ ( 06031181621074)
Intan Amelia (06031181621072)
Tuti Hidayaty (06031181621072)

NAMA DOSEN : Drs. Rusmin AR, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR

i
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan

Rahmatnyalah sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar,

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan tentang

Manajemen Pengendalian Mutu, di dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dorongan

dan petunjuk berbagai pihak, akhrinya semua hambatan dan rintangan tersebut dapat

teratasi.

Kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam Makalah ini masih jauh dari apa

yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon adanya keritik dan saran dalam rangka

perbaikan/ penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Demikan penyusunan tugas ini dan semoga Allah SWT. Memberikan

kekuatan kepada kami.

Indralaya, 21 November 2016

Penyusun,

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

1. Latar Belakang ............................................................................................. 4

2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

1. Manajemen Mutu ......................................................................................... 6

A. Manajemen mutu terpadu ....................................................................... 6

B. Just-In Time (JIT) .................................................................................. 8

C. ISO 9000 ................................................................................................ 11

D. ISO 14000 .............................................................................................. 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 15

1.1. Kesimpulan ............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan


operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam memaksimalkan keuntungan dan
berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan untuk mencapai tujuan atau Pengendalian
mutu oleh individu-individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan perusahaan.
Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih menjalankan
manajemen pengendalian mutu yang baik. Jadi manajemen pengendalian mutu sangat
penting bagi seorang manajer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan
karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Seorang manajer dalam menggerakkan orang-
orang untuk mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar
orang mau melakukannya. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun
setiap orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi.
Perusahaan yang mempunyai pengendalian mutu yang baik dan teratur kemungkinan
besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan
efektif. Dan begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik
dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh
pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada
bawahan.

4
2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penyusun


merumuskan pokok permasalahan yang akan dijadikan pembahasan lebih lanjut dalam
makalah ini ialah :
1. Bagaimana konsep pemasaran Manajemn mutu terpadu itu yag lebih efektif,efisien yang
bias diaplikasikan.
2. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan mutu produk pangan sesuai dengan yang
diharapkan konsumen dan mampu bersaing secara global

3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dalam permasalahan ini sangat berguna bagi kita semua terutama pada
penulis, karena supaya kita bisa mengetahui bagaimana pengendalian mutu itu bisa kita
jalankan dengan baik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN MUTU TERPADU


Manajemen mutu terpadu merupakan, sistem manajemen yang mengangkat sesuatu sebagai
strategi (strategy) usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan cara melibatkan
pelanggan dan seluruh anggota organisasi. Menurut Dr. W. Edward Demings (dalam
Syafaruddin, 2002:31) Yang mendasari falsafah manajemen mutu terpadu terfokus pada
pernyataan” Do the right things, first time,every time”( kerjakan sesuatu yang benar sejak
pertama kali setiap waktu) dengan meletakkan kerangka pemikiran dalam perbaikan mutu
secara berkelanjutan yang terdiri dari hal-hal sebagai berikut.
1. Reaksi berantai untuk perbaikan kua litas Rekasi berantai tersebut menyatakan bahwa
perbaikan kualitas akan meningkatkan kepuasan pelanggan (dalam hal pengguna
lulusan).
2. Transformasi organisasi Di sini kemampuan untuk mencapai perbaikan yang penting dan
berkelanjutan menuntut perubahan dalam nilai-nilai yang dianut. Selain itu, proses kerja
dan struktur kewenangan dalam organisasi perlu dibenahi.
3. Peran esensial pimpinan Kepemimpinan mempunyai peran strategis dalam upaya
perbaikan kualitas. Setiap anggota organisasi harus memberikan kontribusi penting dalam
upaya tersebut, namun demikian setiap upaya perbaikan yang tidak didukung secara
aktif oleh pimpinan, komitmen, kreatifitas, maka lama kelamaan akan hilang.
4. Hindari praktik-praktik manajemen yang merugikan Setiap keputusan yang didasarkan
pada pandangan jangka pendek, sempit dan terkotak-kotak, akhirnya akan merugikan
organisasi. Beberapa contoh pandangan tersebut adalah:
a. Tidak terdapat tujuan yang tetap ( constancy of purpose), yaitu tujuan menuju
perbaikan kualitas demi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi.
b. Hanya memikirkan keuntungan jangka pendek, dan
c. sering berganti-ganti kegiatan.

6
Manajemen mutu diarahkan dalam rangka:
(1) Memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten, dan
(2) Mencapai peningkatan secara terus menerus dalam setiap aspek aktivitas organisasi.
Sasaran yang dituju dari manajemen mutu adalah meningkatkan mutu pekerjaan,
memperbaiki produktifitas dan efesiensi melalui perbaikan kinerja dan peningkatan mutu
kerja agar menghasilkan lulusan yang memuaskan atau memenuhi kebutuhan dalam
masyarakat. Jadi, manajemen mutu bukanlah seperangkat prosedur proses untuk
memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja. Dapat pula dikatakan bahwa hakekat
manajemen mutu adalah suatu sistem manajemen yang secara terus menerus mengusahakan
dan diarahkan untuk meningkatkan lulusan dengan memperhatikan proses pembelajaran.
Dalam bidang pendidikan, manajemen mutu merupakan cara dalam mengatur semua sumber
daya pendidikan, yang diara hkan agar semua orang yang terlibat didalamnya melaksanakan
tugas dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan serta pelaksanaan dan
proses pembelajaran. Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah proses manajemen
komprehensif yang berfokus pada perbaikan yang terus menerus dari aktifitas organis asi
untuk menajamkan kualitas dan jasa yang ditawarkan. Gaspersz (2005 ) menyatakan bahwa :
Manajemen mutu terpadu merupakan pendekatan manajemen sistimatik yang berorientasi
pada organisasi, dengan pengembangan melalui kombinasi serta menciptakan peningkatan
secara signifikan dalam kualitas, produktifitas manajemen adalah merupakan pencarian fakta
praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam
kualitas, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi. Management Mutu Terpadu (MMT)
memberikan jaminan bagi masyarakat, bahwa organisasi mempunyai tanggung jawab
tentang kualitas dan mampu menyediakan mutu lulusan/output yang sesuai dengan
kebutuhankebutuhan mereka. Management Mutu Terpadu (MMT) yang efektif harus dapat
memastikan bahwa kegiatan -kegiatan selalu diawasi dan didokumentasikan. Hal ini
memungkinkan setiap orang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mereka
mengerjakannya. Lalu, Mutu Terpadu Secara klasik, pengertian mutu atau quality
menunjukan kepada sifat yang menggambarkan derajat “baik” nya suatu lembaga dengan
kriteria tertentu. menyebut konsep semacam ini sebagai konsep mutu yang bersifat absolut.
Sebagai lawan dari konsep yang absolut adalah konsep mutu yang bersifat relatif.

7
B. JUST-IN TIME (JIT)
JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam manajemen
biaya. Ide dasarJIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada permintaan (pull
system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesar
kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian
diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .
Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk menghilangkan
pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. Sasaran utama
JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan cara
nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.Just in
Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu:
1. Menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.
2. Memproduksi dengan jumlah kecil
3. Menghilangkan pemborodan
4. Memperbaiki aliran produksi
5. Menyempurnakan kualitas produk
6. Orang-orang yang tanggap
7. Menghilangkan ketidakpastian
8. Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.
Persyaratan-persyaratan JIT
Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemerapan JIT:
1. Organisasi Pabrik  : Pabrik dengan sisitem JIT berusaha untuk mengatur layout
berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu
diletakkan dalam satu lokasi.
2. Pelatihan/Tim/keterampilan : JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan system tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana
menghadapi perubahanyang dilakukan dari system tradisional dan bagaimana cara kerja
JIT  yaitu 1. Membentuk Aliran/Penyederhanaan : Idealnya suatu lini produksi yang baru
dapat di setup sebagai batu ujian untuk membentuk aliran produksi, menyeimbangkan
aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal. 2. Kanbal Pull System : Kanbal
merupakan system manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu kanbal

8
memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan. 3. Jangan mengirim produk rusak ke
prosess berikutnya. 4. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada
saat dibutuhkan. 5. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya. 6. Meratakan beban
produksi. 7. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning. 8. Melakukan stabilisasi dan
rasionalisasi proses.
3. Visibiltas/ pengendalian visual : Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang
merupakan system visual. Melacaknya apa yang terjadi dalam system tradisional sulit
dilakukan karena para karyawan mondar-mandir mengurus kelebihan barang dalam
prosess dan banyak rute produksi yang saling bersilangan.
4. Eliminasi Kemacetan : Untuk menghapus kemcetan, baik dalam fase setup maupun
dalam masa produksi, perlu dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi
silang. Tim ini terdiri dari berabagi departemen, seperti perekayasaan, manufaktur,
keuangan dan departemen lainnya yang relevan.
5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup  : Ukuran lot yang ideal bukan ukuran
yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil. Pendekatan ini pendekatan ini esuai bila
nesin-mesin digunakan untuk menghasilkan berbagai bagian atau komponen yang
berbeda yang digunakan proses berikutnya dalam tahap produksi.
6. Total Productive Maintance  : TPM merupakan suatu keharusan dalam sisitem JIT. Mesi-
mesin membersihkan dan diberi pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator
yang menjalankan mesin tersebut.
7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan Berkesinambungan.
Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam
pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja sesuai
dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIt tidak ada bahan cadangan untuk
kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus bekerja dengan prima.
Startegi Penerapan Just in Time
Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain:
Startegi Penerapan pembelian Just in Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama
yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan. Tanpa
ada komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah system, yaitu
mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak jangka panjang

9
dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk jangka panjang,
selanjutnya barang akan dating sesuai kebutuhan atau proses produksi perubahan kita.
Startegi penerapan Just in Time dalam system produksi. Penemuan system produksi yang
tepa, yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
dengan menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini produksi yaitu dalam
satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam barang, sehingga semua
kebutuhanpelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut
dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan sebagainya. JIT bukan hany sekedar
metode pengedalian persediaan, tetapi juga merupakan system produksi system produksi
yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas.
Keuntungan JIT antar lain
1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan biaya ini
akan membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih fokus untuk
perbaikan pada bidang lainnya.
2. Aliaran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan fokus
pada daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.
3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.
4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.
5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer.
6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis akan
fokus pada turn over.

10
C. ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi.
ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-
standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap
standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
 adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
 adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem
menghasilkan produk-produk berkualitas;
 tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
 adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang
rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
 secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan
yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan
jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas
dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah
diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan
universitas.
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
 ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup
dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem
Manajemen Mutu (SMM).
 ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di
organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau

11
melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan
daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak
memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten
memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya
yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
 ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements:
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan
tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk
lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya
memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak
juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa
standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000.
Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di
kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup
keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar
yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO
9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000
Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001. ..

12
D.ISO 14000
ISO atau International Organization For Standartization yang berkedudukan di Jenewa Swiss
adalah badan federasi internasional dari badan-badan standarisasi yang ada di 90 negara.
Persetujuan internasional yang telah disepakati bersama merupakan hasil utama dari badan
internasional ini. ISO (International Standarisation Organisation) adalah organisasi non-
pemerintah dan bukan merupakan bagian dari PBB atau WTO (World Trade Organization)
walaupun Standar-standar yang dihasilkan merupakan rujukan bagi kedua organisasi tersebut.
Anggota ISO, terdiri dari 110 negara, tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun dari
institusi standarisasi nasional sebanyak satu wakil organisasi untuk setiap negara.

ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada
bisnis apa pun, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan. Tujuan dari standar adalah untuk
mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan
limbah yang dihasilkan oleh bisnis. Versi terbaru ISO 14000 dirilis pada tahun 2004 oleh
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) yang memiliki komite perwakilan dari seluruh
dunia. ISO-14000 memiliki beberapa seri, yaitu :
1.        ISO 14001                       : Sistem Manajemen Lingkungan
2.        ISO 14010 – 14015         : Audit Lingkungan
3.        ISO 14020 – 14024         : Label Lingkungan
4.        ISO 14031                       : Evaluasi Kinerja Lingkungan
5.        ISO 14040 – 14044         : Assessment/Analisa Berkelanjutan
6.        ISO 14060                       : Aspek Lingkungan dari Produk
Tujuan utama dari serangkaian norma-norma ISO 14000 adalah untuk mempromosikan
pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi dan untuk menyediakan
tools yang berguna dan bermanfaat – misalnya penggunaan biaya yang efektif, system-based,
fleksibel dan sehingga mencerminkan organisasi yang baik. ISO 14000 menawarkan guidance
untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasar pada praktek-
praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang
diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana
operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Struktur ini mirip dengan ISO 9000
manajemen mutu dan keduanya dapat diimplementasikan berdampingan. Agar suatu organisasi
dapat dianugerahi sertifikat ISO 14001 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit
yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi
Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.

ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen
lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem
manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu
organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan.
Sistem ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000. Manfaat dari ISO 14000 adalah :

13
a.         Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
b.        Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga
mencerminkan organisasi yang baik.
c.         Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin
timbul.
d.        Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara
hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap
lingkungan.
e.         Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak
terhadap lingkungan.
f.         Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memperbesar pangsa pasar.
g.        Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan

lingkungan.
h.        Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
i.          Dapat meningkatakan motivasi para pekerja.

14
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk
memastikan bahwa produk dan jasa yang dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau
melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering
dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan
pendekatan lintas fungsional.
Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memelihara pengendalian mutu. Di
antara nya adalah pemeriksaan total, mengecek noda, pengendalian mutu secara statis, dan
Nol Cacat. Sebagai teknik pengendalian mutu, pemeriksaan total melibatkan kelengkapan
dan pemeriksaan total pekerjaan yang diproduksi oleh masing-masing karyawan untuk
menentukan ya atau tidaknya standar mutu minimum telah dicapai. Jika bukan, ukuran
mengoreksi barangkali akan diambil. Pemeriksaan Total diinginkan untuk tertentu jenis
pekerjaan ketatausahaan.

1.

15
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, B. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara


Todaro, Michael P. 1995. Economics Development in The Third World (terj). Jakarta :
Erlangga.
Siswanto, B. 1987. Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

16

Anda mungkin juga menyukai