Makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah …………………………
Lainnya. dengan tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak
yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yangmembangun demi kesempurnaan
pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis
1
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ……………………………………………………………………. 3
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Makalah ………………………………………………………… 4
2. Pembahasan …………………………………………………………………… 5
2.1 Penjelasan Manajemen Kualitas ……………………………………... 5
2.2 Implementasi Manajemen Kualitas ………………………………….. 6
2.3 Penjelasan Total Quality Management ……………………………… 7
2.4 Implementasi Total Quality Management …………………………… 8
2.5 Pengelolaan Kualitas ………………………………………………… 11
2.6 Penerapan TQM dalam perusahaan konstruksi ……………………… 14
3. Kesimpulan dan Saran ………………………………………………………… 18
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………… 18
3.2 Saran ………………………………………………………………… 18
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mendiskusikan manajemen kualitas dalam konteks organisasi dan
perindustrian , maka manajemen kualitas bisa dikatakan merupakan sekumpulan kegiatan
seperti merencanakan kualitas, mengorganisasi kualitas, mengkoordinasi kualitas,
mengendalikan dan menge'aluasi kualitas yang dilakukan oleh setiap fungsi manajemen
yang ada dalam organisasi untuk meningkatkankinerja dalam artian kualitas kerja
dan hasil kerja. Manajemen kualitas menyangkut menyangkut semua kegiatan dari semua
orang, semua bagian, semua fungsi yang ada dalam organisasi, maka semua tanggung
jawab terkait manajemen kualitas ada pada semua orang, semua bagian, semua fungsi
dari semua level manajemen, namun harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top
management) dan implementasi nya harus melibatkan semua anggota organisasi.
4
2. PEMBAHASAN
5
Ada hubungan yang erat antara mutu produk (barang dan jasa),
kepuasan pelanggan, dan laba perusahaan. Makin tinggi mutu suatu
produk, makin tinggi pula kepuasan pelanggan dan pada waktu yang
bersamaan akan mendukung harga yang tinggi dan seringkali biaya rendah.
Oleh karena itu program perbaikan mutu bertujuan untuk meningkatkan laba.
6
dengan pemasok, membentuk kerjasama antar divisional guna mengidentifikasi dan
memecahkan masalah, menggunakan metode scientific guna memonitor kinerja,
menciptkan efektifitas dengan kinerja team.
Sejak awal tahun 1980-an TQM telah mendapat perhatian yang besar dari para
manajer, karena terbukti mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Total Quality
Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis yang
berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui fokus pada kepuasan
konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan secara berkesinambungan
atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi (Krajewski and
Ritzman, 2006). TQM merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan organisasi
7
masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya produksi dan
meningkatkan produktivitas.
Implementasi TQM juga berdampak positif terhadap biaya produksi dan terhadap
pendapatan (Gaspersz, 2005). Bukti lain juga menunjukkan bahwa perusahaan yang
mengejar praktek terbaik TQM dapat mencapai keuntungan yang lebih tinggi dan
cashflowsnya sebaik nilai pemegang saham yang lebih besar (Corbett and Rastrick,
2000). Menurut Sila et al. (2007) total quality management (TQM) memainkan
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan daya saing perusahaan.
Di dalam pasar global yang berubah secara terus menerus, disamping pengiriman
yang cepat (speed of delivery), kualitas produk juga menjadi salah satu elemen yang
penting bagi perusahaan untuk dapat bersaing (competition). TQM adalah salah satu
bentuk praktek manajemen terbaik dalam perusahaan yang menekankan paradigma
kualitas secara menyeluruh dalam perusahaan.
8
Terdapat 4 (empat) prinsip dalam implementasi TQM, yaitu:
1) Do it right the first time. Dalam hal ini organisasi harus senantiasa mendesain
dan membangun kualitas produk/layanan.
9
Do, bekerja dengan pelaksanaan yang telah dibuat.
Check, pemeriksaan hasil kerja dengan cara membandingkan dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Action, mengadakan perbaikan dan peningkatan untuk perencanaan yang
akan datang.
2) Penilaian berdasarkan fakta Untuk mencapai hasil yang lebih baik, faktor-
faktor yang diperhatikan dalam TQM adalah QCDSM (Quality, Costs, Delivery,
Safety, and Moral). Situasi nyata faktor-faktor tersebut harus dikenali. Dengan
kata lain, fakta dan penilaian tingkat perusahaan harus dibandingkan dengan
kebutuhan pelanggan atau dengan tingkat produksi atau jasa perusahaan pesaing.
Fakta dan penilaian tingkat perbaikan juga harus dilakukan terhadap
kecenderungan tiap-tiap faktor.
3) Penggunaan alat statistik Untuk mengenal kondisi atau menilai tingkat operasi
yang terjadi, harus menggunakan data yang memerlukan pengetahuan statistik
sederhana dengan memilih metode yang tepat.
10
2.5 Pengelolaan Kualitas
Kualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional
dimana sebagai suatu pemenuhan (reconformance) terhadap suatu persyaratan,
melainkan dikaitkan sebagai suatu produk/hasil yang dapat memuaskan
konsumen. Dalam pengelolaan kualitas kita perlu memperhatikan aspek penting,
diantaranya :
Quality Planning (Perencanaan Kualitas)
Menyusun sasaran-sasaran kualitas:
1) Menentukan faktor-faktor lingkungan yang terkait (eksisting utilitas, site
layout) dengan manajemen kualitas sehingga dapat mendukung suksesnya kinerja
mutu nyata
2) Menetapkan sasaran kualitas sesuai dengan keinginan stakeholder
3) Mengidentifikasi requirement dari para stakeholder dan menterjemahkannya ke
dalam sasaran kualitas
4) Menentukan cost of quality dan menjelaskan kaitannnya dengan strategi
manajemen
5) Mengidentifikasi permasalahan kualitas pekerjaan yang akan dilaksanakan.
11
Mengembangkan sistem pengelolaan kualitas:
1) Selalu berinovasi dalam merekomendasi setiap usulan untuk mencapai sasaran
mutu
2) Menyediakan/mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap setiap unit-unit kerja
yang bertanggung jawab,
3) Memperbaiki sistem balas jasa (reward system) dan punishment (penalty)
dalam menjalankan tingkat perbaikan kualitas yang saling menguntungkan,
4) Memiliki alur pengontrolan baik berupa control chart, histogram, pareto, dan
lain-lain.
12
5) Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan,
6) Mengimplementasikan setiap proses controlling dan monitoring pekerjaan,
7) Mengidentifikasi problem yang paling potensial dapat terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan,
8) Menentukan strategi yang akan digunakan untuk menjaga proses perbaikan,
9) Mengidentifikasi tindakan spesifik dan tools yang diperlukan untuk
mendukung tujuan atau perbaikan yang akan dilakukan,
10) Mengisnpeksi setiap pekerjaan yang akan dan sedang dilakukan agar selalu
sesuai dengan requirement yang diperlukan.
13
7) Meyakinkan bahwa QI (Quality Improvement) adalah program yang
berkelanjutan.
14
b. Menerima saran dan kritik dalam pembuatan produk baik dalam bentuk
gambaran produk atau fitur-fitur yang akan ditanamkan pada produk yang
akan dibuat.
c. Memberikan produk dengan kualitas terbaik, karena perusahaan ini terkenal
dengan kualitas produk yang dibuatnya. Maka para pelanggan akan
mendapatkan kualitas terbaik dari produk-produk yang dibuat dalam setiap
komponen produknya.
d. Memberikan ketepatan dalam pengiriman barang kepada pelanggan.
e. Ketika barang yang tidak sesuai dengan persyaratan dari pelanggan (buyer)
perusahaan siap dengan penggantian.
f. Memberikan harga yang sesuai bagi para pelanggan yang setia.
3. Pendekatan Ilmiah
Dalam hal ini, cara dilakukan melalui pertemuan dengan pelanggan (buyer)
untuk mencapai kesepakatan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Jadi, pengambilan keputusan tidak
hanya dilakukan oleh sepihak tetapi di musyawarahkan berdasarkan fakta
15
fakta lapangan dan teori yang konkrit. Sehingga pemecahan masalah tidak
hanya berdasarkan perkiraan tetapi dengan langkah yang jelas dan terukur.
16
Karyawan pada PT PP Presisi Tbk merupakan sesuatu yang berharga bagi
perusahaan. Mereka merupakan bagian dari perusahaan juga. Oleh karena itu
saran dan kritik para karyawan sangat membantu untuk perbaikan yang lebih
efektif. Karyawan pun diberdayakan se-optimal mungkin agar terciptanya
kualitas SDM yang lebih baik dan memacu karyawan agar bekerja lebih baik.
Perusahaan ini sangat memperhatikan para karyawannya sehingga dapat
memotivasi mereka untuk lebih giat bekerja. Cara yang dilakukan oleh PT PP
Presisi Tbk dalam pemberdayaan karyawan antara lain, pemenuhan hak-hak
karyawan, menjaga keselamatan kerja dengan jamsostek, memberikan
penghargaan bagi yang berprestasi, menyediakan waktu dan sumber daya
yang mencukupi bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
8. Kesatuan Tujuan
Dalam hal ini PT PP Presisi Tbk mengharuskan semua departemen memiliki
kesatuan tujuan yaitu menciptakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Tanpa tujuan yang sama, antar departemen akan bekerja sesuai keinginannya
masing-masing. Hal tersebut dilarang pada perusahaan ini.
17
3. KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan penjelasan, penulis menyimpulkan bahwa TQM merupakan sebuah
metode, pendekatan dan atau system manajemen yang mengangkat kualitas sebagai
strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
anggota organisasi. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa pelanggan puas terhadap
barang dan jasa yang diberikan, serta menjamin bahwa tidak ada pihak yang dirugikan.
Dalam hal ini merujuk pada tata kelola kualitas dan mutu untuk memberikan kepuasan
pada pelanggan yang menggunakan produk dari organisasi/ industry tersebut.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari kekurangan dalam sistematis penulisan
maupun materi yang di paparkan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang
bersifat membangun agar lebih baik dalam penyusunan berikutnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, V. 2005. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Krajewski, J. Lee and P. R. Larry, 2006, Operations Management Strategy and Analysis, Fifth
Edition, Addison-Wesley Publising Company Inc.
Latief, Y., & Utami, R. P. (2009). PENERAPAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA
DALAM PENJAGAAN KUALITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI . MAKARA,
TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 2, 67-72.
Lawrence M. Corbett and Kate N. Rastrick, 2000. Quality performance and organizational
culture: A New Zealand study, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol.
17, No. 1, pp. 14-26.
Munizu, M. (2010). Praktik Total Quality Management (TQM) Dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Telkom Tbk. Cabang Makassar). Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan, Vol.12, No.2, 185-194.
Poerwanto, H. (2002). Referensi Manajemen Kualitas (online). Retrieved November 21, 2020,
from https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Manajemen-Kualitas
Rachman, T. (2012). Bahan Kuliah Manajemen Kualitas. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
19
Sila, I. 2007. Examining the effects of contextual faktors on TQM and performance through the
lens of organizational theory: an empirical study, Journal of Operations Management, Vol. 25,
No. 1, pp. 83-109.
20