DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinggasaya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul prinsip manajemen mutu tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen Manajemen mutu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya mengucapkan terima kasih pada dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..……. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…………… 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………….………… i
B. Sejarah manajemen mutu………………………….…………………………………….ii
C. Rumusan Masalah …………………………………………………….………………...iii
D. Tujuan Penulisan ……………………………………………………..…………………iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip manajemen mutu……………………………………………………….v
B. Manfaat manajemen mutu…………………………………………………....................vi
C. Sasaran dan sifat manajemen mutu………………………………………………...........ix
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………………………………………X
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. Latar belakang
Secara historis, mutu sebenarnya sebagai suatu konsep yang sudah lama dikenal, Garvin dalam
Lovelock membagi pendekatan modern terhadap mutu ke dalam 5 tahapan, yaitu inspeksi,
pengendalian mutu secara statistis, jaminan mutu, manajemen mutustrategis, dan obsesi mutu
menyeluruh Era Tanpa mutu.
Masa ini dimulai sebelum abad ke-18 dimana produk yang dibuat tidak diperhatikan mutunya.
Hal seperti ini mungkin terjadi karena pada saat itu belum ada persaingan (monopoli) Dalam era
modern saat ini, praktik seperti ini masih bisa dijumpai. Pengadaan listrik misalnya, hingga saat
ini masih dikuasai oleh PLN sehingga masyarakattidak bisa pindah meskipun pelayanan
listriknya sering mati. Dahulu Telkom menjadi satu-satunya operator telepon sehingga
masyarakat tidak bisa berpaling meskipun harganya mahaldan sulit untuk mendapatkan
sambungan telepon ke rumah.
Era Inspeksi. Era ini mulai berlangsung sekitar tahun 1800-an, dimana pemilahan produk akhir
dilakukan dengan cara melakukan inspeksi sebelum dilepas ke konsumen. Tanggung- jawab
mutu produk diserahkan sepenuhnya ke departemen inspeksi (QC). Departemen QC akhirnya
selalu jadi sasaran bila ada produk cacat yang lolos ke konsumen. Di sisi lain, biayamutu
menjadi membengkak karena produk seharusnya sudah bisa dicegah masuk ke proses berikutnya
pada saat departemen terkait menemukan adanya cacat di bagiannya masing-masing sebelum
diperiksa oleh petugas inspeksi.
Statistical Quality Control Era (Pengendalian Mutu secara Statistik). Era ini dimulai tahun1930
oleh Walter Shewart dari Bell Telephone Laboratories. Departemen Inspeksi dilengkapidengan
alat dan metode statistik untuk mendeteksi penyimpangan yang terjadi pada produk yang
dihasilkan departemen produksi. Departemen Produksi menggunakan data tersebutuntuk
melakukan perbaikan terhadap sistem dan proses.
Quality Assurance Era. Era ini mulai berkembang tahun 1950-an. Konsep mutu meluas
darisebatas tahap produksi (hilir) ke tahap desain (hulu) dan berkoordinasi dengan departemen
jasa (Maintenance,PPIC,Gudang,dll). Manajemen mulai terlibat dalam penentuan pemasok
(supplier). Konsep biaya mutu mulai dikenal, bahwa aktivitas pencegahan akan mengurangi
pengeluaran daripada upaya perbaikan cacat yang sudah terjadi. Desain yang salah misalnyaakan
mengakibatkan kesalahan produksi atau instalasi. Oleh sebab itu sangat ketelitian desainuntuk
mengurangi biaya. Contoh dari era ini adalah penggunaan ISO 9000 versi 1994.
Strategic Quality Management /Total Quality Management. Dalam era ini
keterlibatanmanajemen puncak sangat besar dalam menjadikan kualitas sebagai modal untuk
menempatkan perusahaan siap bersaing dengan kompetitor. Sistem ini didefenisikan
sebagaisistem manajemen strategis dan integratif yang melibatkan semua manajer dan
karyawanserta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki
proses- proses organisasi secara berkesinambungan agar dapat memenuhi dan melampaui
harapan pelanggan. Contoh era ini adalah penggunaan Sistem manajemen Mutu ISO 9000 versi
2000dan 2008.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen mutu ?
2. Bagaimana manfaat manajemen mutu?
3. Bagaimana sasaran dan sifat manajemen mutu?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami definisi manajemen mutu
2. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang sejarah dan
perkembanganmanajemen mutu.
3. mahasiswa memahami 8 prinsip manajemen mutu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Manajemen mutu merupakan semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang
menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya
dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan
peningkatanmutu di dalam sistem mutu.
Secara historis, mutu sebenarnya sebagai suatu konsep yang sudah lama dikenal,
pendekatanmodern terhadap mutu ke dalam 5 tahapan, yaitu inspeksi, pengendalian mutu secara
statistis, jaminan mutu, manajemen mutu strategis, dan obsesi mutu menyeluruh.
Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan
prinsip-prinsip dasar yang kuat.
Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir :
1. Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
2. Kepemimpinan (Leadership)
3. Keterlibatan Orang (Involvement of people)
4. Pendekatan Proses (Process Orientation).
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen (System Approach to Management).
6. Peningkatan Terus Menerus (Continual Improvement)
7. Pendekatan Fakta Dalam Pembuatan Keputusan (Factual Approach to DecisionMaking).
8. Hubungan Pemasok Yang Saling Menguntungkan (Mutually Beneficial Supplier
Relationship).
Manfaat dari mutu dapat dilihat dari 3 (tiga) sisi yaitu
1. Manajemen meliputi efektif dan efisiensi.
2. Karyawan meliputi Kebanggan, kendali terhadap waktu, karyawan dapat mengerjakan
pekerjaan dengan benar dan mengurahi terjadinya kesalahan.
3. Pasien meliputi kepuasan, kesembuhan, ketepatan, keamanan dan kenyamanan.
DAFTAR PUSAKA