Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEPUASDAN KERJA 2
2.2 TEORI KEPUASAN KERJA 2
2.3 PENYEBAB KEPUASAN KERJA 3
2.4 KORELASI KEPUASAN KERJA 5
2.5 PENGUKUR KEPUASAN KERJA 6
2.6 PENGARUH KEPUASAN KERJA 6
2.7 MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA 7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 8
3.2 SARAN 8
DAFTAR PUSTAKA ................….......................................................................................... 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja, adalah satu kata yang di inginkan oleh setiap individu yang
mempunyai kebutuhan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, suatu
pekerjaan biasanya diperoleh dengan susah payah dan harus sesuai dengan jenis
bidang yang kita kuasai.
Suatu pekerjaan tidak mungkin berjalan mulus. Dalam pekerjaan biasanya
setiap pekerja memiliki masalah-masalah tersendiri yang dihadapinya yang pasti
berbeda dengan orang lain.
Oleh karena itu senagaja kami membuat makalah tentang kepuasan kerja
dengan tujuan untuk menelaan lebih jauh lagi tentang indikator-indikator
kepuasan kerja itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepuasan kerja?
2. Bagaimana cara mengukur kepuasan kerja?
3. Apakah imndikator kepuasan kerja?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yaitu2 :
Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu
sendiri atau hasil langsung daripadanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam
pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan
pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
dinamakan motivators.
2. Value Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil
pekerjaan diterima individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima
hasil, akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini
adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan
seseorang. Semakiin besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
2.3 PENYEBAB KEPUASAN KERJA
Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja (Kreitner dan
Kinicki :225) yaitu sebagai berikut3 :
b. Perbedaan (Discrepancies)
vi
individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang
akan tidak puas. Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas
harapan.
d. Keadilan (Equity)
Kepuasan kerja yang ada timbul karena mereka dalam jumlah tertentu
berada dalam satu ruangan kerja sehingga dapat berkomunikasi. Bersifat
kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan motivasi kerja. Dalam
kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja sebagai satu tim,
vii
kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi
mereka seperti harga diri, aktualisasi diri dapat dipenuhi dan mempunyai
dampak pada motivasi kerja mereka.
2.4 KORELASI KEPUASAN KERJA
Hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel lain dapat bersifat positif
atau negatif. Kekuatan hubungan mepunyai rentang dari lemah dampai kuat.
Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa atasan dapat mempengaruhi dengan
signifikan variabel lainnya dengan meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner dan
Kinicki,2001:226).
Beberapa korelasi kepuasan kerja sebagai berikut :
1) Motivasi
Antara motivasi dan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif dan
signifikan. Karena kepuasan dengan pengawasan/supervisi juga mempunyai
korelasi signifikan dengan motivasi, atasan/manajer disarankan
mempertimbangkan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kepuasan
pekerja sehingga mereka secara potensial dapat meningkatkan motivasi
pekerja melalui berbagai usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja.
2) Pelibatan Kerja
Hal ini menunjukkan kenyataan dimana individu secara pribadi
dilibatkan dengan peran kerjanya. Karena pelibatan kerja mempunyai
hubungan dengan kepuasan kerja, dan peran atasan/manajer perlu didorong
memperkuat lingkungan kerja yang memuaskan untuk meingkatkan
keterlibatan kerja pekerja.
3) Organizational citizenship behavior
Merupakan perilaku pekerja di luar dari apa yang menjadi tugasnya.
4) Organizational commitment
Mencerminkan tingkatan dimana individu mengidentifikasi dengan
organisasi dan mempunyai komitmen terhadap tujuannya. Antara komitmen
organisasi dengan kepuasan terdapat hubungan yang sifnifikan dan kuat,
karena meningkatnya kepuasan kerja akan menimbulkan tingkat komitmen
yang lebih tinggi. Selanjutnya komitmen yang lebih tinggi dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
5) Ketidakhadiran (Absenteisme)
viii
Antara ketidakhadiran dan kepuasan terdapat korelasi negatif yang
kuat. Dengan kata lain apabila kepuasan meningkat, ketidakhadiran akan
turun.
6) Perputaran (Turnover)
Hubungan antara perputaran dengan kepuasan adalah negatif. Dimana
perputaran dapat mengganggu kontinuitas organisasi dan mahal sehingga
diharapkan atasan/manajer dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan
mengurangi perputaran.
7) Perasaan stres
Antara perasaan stres dengan kepuasan kerja menunjukkan hubungan
negatif dimana dengan meningkatnya kepuasan kerja akan mengurangi
dampak negatif stres.
8) Prestasi kerja/kinerja
Terdapat hubungan positif rendah antara kepuasan dan prestasi kerja.
Sementara itu menurut Gibson (2000:110) menggambarkan hubungan
timbal balik antara kepuasan dan kinerja. Di satu sisi dikatakan kepuasan
kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan
lebih produktif. Di sisi lain terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya
kinerja atau prestasi kerja sehingga pekerja yang lebih produktif akan
mendapatkan kepuasan.
2.5 MENGUKUR KEPUASAN KERJA
Menurut Robbins (Wibowo:2007) ada dua pendekatan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja yaitu :
1. Single Global Rating yaitu meminta individu merespon atas suatu pertanyaan
seperti; dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa puas anda dengan
pekerjaan anda? Individu bisa menjawab puas dan tidak puas.
2. Summation Scorenyaitu dengan mengidentifikasi elemen kunci dalam
pekerjaan dan menanyakan perasaan pekerja tentang maing-masing elemen.
Faktor spesifik yang diperhitngkan adalah sifat pekerjaan, supervisi, upah,
kesempatan promosi dan hubungan dengan rekan kerja.
2.6 PENGARUH KEPUASAN KERJA
1. Terhadap Produktivitas
Kepuasan kerja mungkin merpakan akibat dari produktivitas atau sebaliknya.
ix
Produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja
hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa apa yang telah dicapai
perusahaan sesuai dengan apa yang mereka terima (gaji/upah) yaitu adil dan
wajar serta diasosiasikan dengan performa kerja yang unggul.
2. Ketidakhadiran (Absenteisme)
Menurut Wibowo (2007:312) antara kepuasan dan ketidakhadiran/
kemangkiran menunjukkan korelasi negatif. Sebagai contoh perusahaan
memberikan cuti sakit atau cuti kerja dengan bebas tanpa sanksi atau denda
termasuk kepada pekerja yang sangat puas.
2.7 MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA
Greenberg dan Baron (2003:159) memberikan saran untuk mencegah
ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut :
x
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel lain dapat bersifat positif
atau negatif. Kekuatan hubungan mepunyai rentang dari lemah dampai kuat.
Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa atasan dapat mempengaruhi dengan
signifikan variabel lainnya dengan meningkatkan kepuasan kerja.
Faktor kepuasan kerja bisa terlihat dari produktifitas kerja dan absensi
kehadiran karyawan, semakin bagus produktifitas dan absensi karayawan,m
maka bisa dikatakan mereka puas dengan pekerejaan mereka, begitupun
sebaliknya.
3.2 SARAN
Kami menyadari makalah yang kami buat masih kurang sempurna oleh
karena itu saya harap masukan dan kritiknya yang siap membangun untuk
kedepannya agar lebih baik, terima kasih.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii