Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yangberhubungan langsung dengan pasien
harus mengutamakan pelayanankesehatan yang aman, bermutu,antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuaidengan standar pelayanan rumah sakit (Undang-Undang
tentang Kesehatan dan Rumah SakitPasal29b UU No.44/2009).Pasien sebagai pengguna pelayanan
kesehatan berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
dirumahsakit (Undang-Undang tentang Kesehatan dan RumahSakit Pasal32n UU No.44/2009)
Keselamatan menjadi isu global dan terangkum dalam lima isu penting yang terkait di rumah
sakit yaitu: keselamatan pasien (patientsafety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bias berdampak terhadap keselamatan
pasien dan petugas, keselamatan lingkungan(greenproductivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan ”bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan
hidup rumah sakit. Lima aspek keselamatan tersebut penting untuk dilaksanakan,namun harus diakui
kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Keselamatan pasien merupakan
prioritas utama
eselamatan pasien merupakan tanggung jawab semua pihak yangb erkaitan dengan pemberi
pelayanan kesehatan.Stakeholder mempunyai tanggung jawab memastikan tidak ada tindakan yang
membahayakan pasien. Masyarakat, pasien, dokter, tenaga perawat, tenaga kesehatan,peneliti,
kalangan professional, lembaga akreditasi rumah sakit dan pemerintah memiliki tanggung jawab
bersama dalam upaya keselamatan pasien(Ballard, 2003).
Pasien safety menjadi prioritas utama dalam layanan kesehatan dan merupakan langkah kritis
pertama untuk memperbaiki kualitas pelayanan serta berkaitan dengan mutu dan citrarumah sakit
(Depkes, 2008).Powell (2004) menyatakan bahwa budaya keselamatan merupakan factor dominan
dalam upaya keberhasilan keselamatan dan kunci bagi terwujudnya pelayanan yangbermutu dan
aman.Kedisiplinan, ketaatan terhadap standar,prosedur dan protokol, bekerja dalam tim,
kejujuran,keterbukaan,saling menghargai adalah nilai dasar yang harus dijunjung tinggi. Manajemen
diperlukan dalamuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Seluruh tingkatan manajer dituntut
untuk memiliki kemampuan kepemimpinan dan menjalankan fungsi manajerial.Pemimpin bertugas
membangun visi,misi, mengkomunikasikan ide perubahan,menyusun strategi sehingga setiap
komponen dalam organisasi akan bekerja dengan memperhatikan keselamatan(Cahyono,2008).

1
Mutu pelayanan sebagai hasil dari sebuah sistem dalam organisasi pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh komponen struktur dan proses.Organisasi (struktur dan budaya),
manajemen,sumber daya manusia,teknologi, peralatan, finansial adalah komponen dari
struktur.Prosespelayanan, prosedur tindakan, sistem informasi, sistem administrasi, system
pengendalian,pedoman merupakan komponen proses. Keselamatan pasien merupakan hasil interaksi
antara komponen struktur dan proses.Mutu pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari segi aspek-
aspek sebagaiberikut: aspek klinis (pelayanan dokter, perawat dan terkait teknismedis),aspek
efisiensi dan efektifitas pelayanan, keselamatan pasien dan kepuasanpasien(Donabedian 1988,
dalam Cahyono, 2008).Hasil penelitian Dwiyanto (2007) dengan judul “penerapanhospital
bylawsdalam meningkatkanpatient safetydi rumah sakit”mengungkapkan bahwatujuan utama dari
keselamatan pasien adalahmencegah terjadinya cidera yang diakibatkan oleh kesalahan
akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan tindakan yangseharusnya diambil.
Tujuan tersebut dapat ditempuh dengan upayapeningkatan mutu pelayanan medis di rumah sakit
yang dilakukan secaragotong-royong oleh tenagamedis, staffkesehatan fungsional denganmelakukan
pelayanan medis yang bermutu. Pelaksanaan audit medis dirumah sakit merupakan salah satu upaya
yang efektif dan efisien untukmelakukan monitoringpeningkatan kualitas pelayanan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Evaluasi Pelayanan bagian Rawat Inap Dewasa (RID) dalam pemberian pelayanan Safety dan
bermutu kepada Pasien.
2. Tujuan Khusus
2.1. Meningkatkan Mutu Layanan Bagian Rawat Inap Dewasa (RID)
2.2. Pemantauan pelaksanaan pelaporan kesalahan dalam kepatuhan pemasangan gelang
2.3. Mengukur kepatuhan petugas dalam melaksanakan Standar Prosedur
Operasieonal.
2.4 Meningkatkan kepatuhan pemasangan gelang (stiker kuning) untuk keselamatan pasien
2.5. Evaluasi Mutu dan keselamatan pasien

2
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT BULAN JULI-
SEPTEMBER 2019
A.KEGIATAN POKOK
Seperti telah dijelaskan di atas, kegiatan pemantauan indikator mutu Triwulan tahun 2019
yang dilaporkan adalah periode bulan Juli sampai September 2019.Adapun indikator mutu yang
dipantau di Rawat Inap Dewasa (RID) adalah sebagai berikut:
1. Angka kepatuhan pemasangan gelang Identitas
2. Kepatuhan pemasangan stiker kuning pada pasien
3. Angka kepatuhan pelaksanaan komunikasi efektif dengan TBAK
4. Visit dokter spesialis
5. Angka kelengkapan assessment awal medis dalam 24 jam
6. Angka Kejadian pasien pulang paksa sebelum dinyatakan sembuh

B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan waktu pelaporan hasil monitoring pasien di Rawat Inap
Dewasa (RID) selama 1 bulan X100%

3
BAB III
HASIL KEGIATAN
1. Angka Kepatuhan Pemasangan Gelang Identitas Pasien
INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Angka Kepatuhan 90,69 % 91,02 % 95,94 % 92,55 % 100 %
Pemasangan Gelang Identitas

2. Kepatuhan Pemasangan Stiker kuning pada pasien


INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Kepatuhan pemasangan 69,78 % 77,46 % 83,33 % 76,85 % 100 %
stiker kuning

4
3. Angka Kepatuhan Pelaksanaan TBAK
INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Angka Kepatuha 91,86 % 92,30 % 97,43 % 93,86 % 100 %
pelaksanaan TBAK

4. Visit dokter Spesialis


INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Visit dokter spesialis 90,69 % 89,74 % 88,88 % 89,77 % 100 %

5
5. Angka kelengkapan assessment awal medis dalam 24 jam
INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Angka Kelengkapan 81,39 % 79,48 % 81,08 % 80,65 % 100 %
assessment awal medis
dalam 24 jam

6. Angka Kejadian pasien pulang paksa sebelum dinyatakan sembuh


INDIKATOR PENCAPAIAN RATA- TARGET
JULI AGUSTUS SEPTEMBER RATA
Angka kejadian pasien 88,37 % 94,87 % 93,24 % 92,16 % 100 %
pulang paksa sebelum
dinyatakan sembuh

6
RENCANA TINDAK LANJUT
Permasalahan Rencana Tindak Lanjut PIC

Indikator 1 : pengprintan Melakukan sosialisasi pada tim RID,Rekam


barkot sering kehabisan RID,advisi,Rekam Medik. Medik,Advisi

Indikator 2 :Lembar Form Melakukan sosialisasi pada tim RID,Rekam


pengisisan resiko jatuh sering RID dan rekam medic. medic.
tidak terlampir dari rekam
medic.
Melakukan sosialisasi kepada RID,Dokter
Indikator 3 : Perawat dan petawat,dokter.
dokter sering lupa memberikan
Cap Komfirmasi TBAK di
CPPT.

Indikator 4 : - Konsultasi ke manajemen untuk


pemnambahan jumlah SDM pada
Indikator 5 : Beban kerja rawat Inap
perawat yang terlalu banyak.

7
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit di
RSUD Bayung Lencir khususnya dari Unit Rawat Inap Dewasa sebagai upaya peningkatan mutu
layanan dan keselamatan pasien rumah sakit. Upaya yang dilakukan adalah upaya maksimal yang
bisadikerjakan saat ini, tentunya upaya yang berkesinambungan dan tidak mengenal lelah terus
dilakukan sehingga tercapai hasil tertinggi bagi semua komponen pemberi dan pengguna layanan
rumah sakit.

Kepala Ruangan

Dermawan Sihombing,Am.Kep

Anda mungkin juga menyukai