Disusun Oleh :
KOMITE PMKP
TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
I. UNIT GAWAT DARURAT ( IGD )
1
2. Kepatuhan Identifikasi pasien
Kriteria eksklusi -
2
Formula pengukuran Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar
𝑋100%
Jumlah proses pelayanan yang di observasi
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 100 %
Metodologi analisa Statistik : Pareto
Data Interpretasi data : trend bandingkan dengan standar
Area Monitoring UGD daan Rawat Inap
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
3
3. Kemampuan Menangani Life Saving Anak
4
4. Ketersediaan obat-obat emergency
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Mempengaruhi penanganan pasien lebih lanjut.
Tipe Indikator Input
Numerator Jumlah Obat Life Saving yang tersedia di UGD dan Rawat
Intensif perbulan
Denominator Jumlah obat Life saving yang dibutuhkan dan direncanakan
di UGD dan rawat intensif dalan bulan tersebut
5
5. Kematian Pasien di UGD
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Frekuensi Triwulan
Analisa Data
Standar 2,5%
Metodologi Statistik : Pareto
analisa Data Interpretasi data : trend bandingkan dengan standar
Area Monitoring UGD
Penanggung PIC data Unit
Jawab
Pengumpul Data
Publikasi Data Internal
6
II. UNIT RAWAT JALAN
7
III. RUANG RAWAT INAP
Kriteria eksklusi -
8
pesien merupakan salah satu resiko paling serius terhadap keselamatan
pasien,
Formula pengukuran Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar
𝑋100%
Jumlah proses pelayanan yang di observasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 100 %
9
8. Kepatuhan Jam visite dokter spesialis ( wajib )
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14.00 pada hari berjalan
10
9. Kepatuhan Upaya Pencgahan Risiko Cedera akibat pasien jatuh pada
pasien rawat inap ( wajib)
Catatan :
Tujuan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam
keselamatan banyak pasien.
Dasar pemikiran Pencegahan resiko jatuh pada pasien akan memperkecil insiden pasien
jatuh.
Numerator Jumlah kasus yang mendapatkan tiga upaya pencegahan pasien jatuh
11
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 100 %
12
10. Kelengkapan assesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
rawat inap
Kriteria inklusi -
Dasar pemikiran Kelengkapan asessmen awal medis setelah pasien masuk rawat inap
dapat mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam proses pelayanan dan
mengurangi lama perawatan.
Tipe Indikator Process
Numerator Jumlah assesman lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam 24
jam setelah pasien masuk rawat inap
Denominator Jumlah total pasien yang masuk rawat inap 24 jam
13
11. Ketidakpatuhan pendokumentasian asessmen nyeri secara kontinyu di
status pasien
Kriteria eksklusi -
14
12. Kejadian Reaksi Transfusi
Kelainan pada darah atau sepsis yang bukan disebabkan oleh transfusi
Kriteria eksklusi darah.
Dasar pemikiran Kejadian reaksi transfusi akibat perbedaan golongan darah dapat
mengakibatkan kejadian sentinel.
Standar ≤ 0,06 %
Metodologi analisa Statistik : Pareto
Data Interpretasi data : trend bandingkan dengan standar
Area Monitoring Rawat inap
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal dan eksternal
15
13. Kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 0%
16
14. Angka perawatan ulang
Dasar pemikiran Berkaitan dengan kompetensi dokter dalam menetapkan kriteria pulang
serta keselamatan pasien.
Numerator Jumlah pasien yang dirawat ulang dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang masuk rumah sakit dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah pasien yang dirawat ulang dalam waktu satu bulan
𝑋100%
Jumlah pasien yang masuk rumah sakit dalam bulan tersebut
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
17
15. Kejadian pulang atas permintaan sendiri
Dasar pemikiran Berkaitan dengan kompetensi dokter dalam menetapkan kriteria pulang
serta keselamatan pasien.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang masuk rumah sakit dalam bulan tersebut
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar ≤ 5%
18
16. Kematian pasien ≤ 48 jam
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang aman
dan efektif
Dasar pemikiran Kematian pasien ≤ 48 jam menunjukkan pelayanan yang berfokus pada
pasien untuk kesembuhan dan keselamatannya.
Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap ≤ 48 jam dalam satu bulan
19
IV. UNIT KAMAR OPERASI
Dasar pemikiran Penundaan operasi berhubungan dengan keselamatan pasien dan lama
perawatan.
20
18. Angka Kelengkapan Pengisian Surgical Checklist di Kamar Operasi
21
19. Kejadian Reaksi Transfusi
Kelainan pada darah atau sepsis yang bukan disebabkan oleh transfusi
Kriteria eksklusi darah.
Dasar pemikiran Kejadian reaksi transfusi akibat perbedaan golongan darah dapat
mengakibatkan kejadian sentinel.
Standar ≤ 0,06 %
Metodologi analisa Statistik : Pareto
Data Interpretasi data : trend bandingkan dengan standar
Area Monitoring Kamar Operasi
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal dan eksternal
22
20. Kesalahan Prosedur Operasi
Kriteria eksklusi -
23
21. Kesalahan Lokasi Operasi
Kriteria eksklusi -
24
22. Kesalahan Diagnosa Pre dan Post Operasi
Kriteria eksklusi -
25
23. Kejadian Operasi Salah Orang
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah insiden operasi salah orang dalam waktu satu bulan
Formula pengukuran
jumlah operasi salah orang
dalam waktu satu bulan 𝑋100%
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
26
24. Ketidaklengkapan Assesmen Pre Anastesi
27
25. Ketidaklengkapan Laporan Operasi
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Laporan operasi adalah catatan rekam medis pasien tentang prosedur
operasi yang merupakan dokumen penting dan berkaitan dengan aspek
legal
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar ≤ 10 %
28
26. Ketidaklengkapan Laporan Anastesi
Dasar pemikiran Laporan operasi adalah catatan rekam medis pasien tentang prosedur
operasi yang merupakan dokumen penting dan berkaitan dengan aspek
legal
Standar ≤ 10 %
29
27. Insiden Tertinggalnya Instrumen/ kasa/ benda lain saat operasi
Judul indikator Insiden Tertinggalnya Instrumen/ kasa/ benda lain saat operasi
Tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi adalah
Definisi operasional tertinggalnya benda-benda tersebut pada saat operasi yang diketahui
beberapa waktu setelah operasi dilakukan.
Tujuan Tergambarkannya mutu pelayanan di kamar operasi serta kepedulian
terhadap keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Kriteria inklusi Tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Insiden tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi merupakan
insiden yang berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien dan potensial
menjadi kasus legal.
Tipe Indikator Proses
Numerator Jumlah tertinggalnya instrumen/ kasa/ benda lain saat operasi
Denominator Jumlah pasien operasi dalam bulan tersebut
30
28. Keterlambatan Waktu Mulai Operasi ≥ 30 Menit
Semua pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih dari 30 menit
Kriteria inklusi sejak pembiusan yang bukan disebabkan oleh karena faktor pasien atau
keluarganya
Semua pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih dari 30 menit
Kriteria eksklusi yang disebabkan oleh faktor pasien dan atau keluarganya
Dasar pemikiran Terlambatnya waktu tindakan operasi dari jadwal yang ditentukan akan
berisiko terhadap keselamatan pasien dan mempengaruhi jadwal operasi
selanjutnya
Tipe Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien yang operasinya tertunda ≥ 30 menit
Denominator Jumlah seluruh pasien operasi dalam bulan tersebut
31
29. Insiden Vagal Reflex Pada Pemasangan ET
Kriteria eksklusi -
32
30. Utilisasi Laparoscopy
Dasar pemikiran Pemakaian alat laparascopy berkaitan dengan sumber daya di rumah
sakit
33
31. Angka Kejadian Kematian di Meja Operasi
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu bulan
34
V. RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN
32. Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan asi eksklusif selama masa rawat
inap
Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan asi eksklusif selama masa
Judul indikator rawat inap
Pemberian Air Susu Ibu saja kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa
Definisi operasional diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi
(pengobatan penyakit) selama masa rawat inap
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pelayanan ASI ekslusif pada bayi baru lahir
dengan benar
Kriteria inklusi Semua bayi baru lahir selama masa rawat inap di rumah sakit
35
33. Kepatuhan Jam visite dokter spesialis ( wajib )
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14.00 pada hari berjalan
36
34. Kejadian kematian ibu melahirkan karena eklampsia
37
35. Kejadian kematian ibu melahirkan karena sepsis
38
36. Kejadian kematian ibu melahirkan karena perdarahan
Perdarahan karena trauma pada perut atau karena tindakan fisik yang
Kriteria eksklusi lain yang tidak berhubungan dengan proses persalinan
39
37. Pertolongan Persalinan dengan Sectio secaria
Kriteria eksklusi -
40
38. Keterlambatan operasi sectio secaria
41
39. Keterlambatan Penyediaan Darah
Kriteria eksklusi -
42
40. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500
Definisi operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 – 2500 gr
Kriteria inklusi Berat badan bayi < 2500 gram, dengan usia kehamilan ≥ 32 minggu
Kriteria eksklusi Berat badan bayi < 1500 gram, usia kehamilan < 32 minggu
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 0%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Ruang Pesalinan dan Intensif
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data internal
43
41. Kejadian Tidak Dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Bayi Baru
Lahir
Inisiasi Menyusui Dini adalah bayi baru lahir diberi kesempatan untuk
memulai atau inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir dengan
Definisi operasional membiarkan kontak kulit bayi dan ibu setidaknya satu jam atau sampai
menyusu pertama selesai.
Formula pengukuran Jumlah bayi baru lahir yang tidak dilakukan IMD
𝑋100%
Jumlah seluruh bayi baru lahir yang dapat dilakukan
IMD dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≤ 30 %
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Ruang Pesalinan
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
44
42. Kejadian infeksi pasca operasi
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam 1 bulan
45
43. Angka Kejadian Kematian Neonatus
46
44. Kejadian Pulang Sebelum Dinyatakan Sembuh
Kriteria eksklusi -
Standar ≤ 5%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Ruang Pesalinan
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
47
VI. RUANG RAWAT INTENSIF
Kriteria eksklusi -
48
Tipe Indikator Proses
Formula pengukuran Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar
𝑋100%
Jumlah proses pelayanan yang di observasi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 100 %
49
46. Kemampuan Menangani Life Saving Anak
50
47. Kepatuhan Jam visite dokter spesialis ( wajib )
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14.00 pada hari berjalan
51
48. Kelengkapan assesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
rawat inap
Kriteria inklusi -
Dasar pemikiran Kelengkapan asessmen awal medis setelah pasien masuk rawat inap
dapat mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam proses pelayanan dan
mengurangi lama perawatan.
Tipe Indikator Process
Numerator Jumlah assesman lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam 24
jam setelah pasien masuk rawat inap
Denominator Jumlah total pasien yang masuk rawat inap 24 jam
52
49. Ketidakpatuhan pendokumentasian asessmen nyeri secara kontinyu di
status pasien
Kriteria eksklusi -
53
50. Ketersediaan obat-obat emergency
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Mempengaruhi penanganan pasien lebih lanjut.
Tipe Indikator Input
Numerator Jumlah Obat Life Saving yang tersedia di UGD dan Rawat
Intensif perbulan
Denominator Jumlah obat Life saving yang dibutuhkan dan direncanakan
di UGD dan rawat intensif dalan bulan tersebut
54
51. Insiden kesalahan pengaturan alat CPAP
Kriteria eksklusi -
Denominator Jumlah total pasien yang memakai CPAP dalam bulan tersebut
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
55
52. Kejadian Reaksi Transfusi
Kelainan pada darah atau sepsis yang bukan disebabkan oleh transfusi
Kriteria eksklusi darah.
Dasar pemikiran Kejadian reaksi transfusi akibat perbedaan golongan darah dapat
mengakibatkan kejadian sentinel.
Standar ≤ 0,06 %
Metodologi analisa Statistik : Pareto
Data Interpretasi data : trend bandingkan dengan standar
Area Monitoring Rawat inap
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal dan eksternal
56
53. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500
Definisi operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 – 2500 gr
Kriteria inklusi Berat badan bayi < 2500 gram, dengan usia kehamilan ≥ 32 minggu
Kriteria eksklusi Berat badan bayi < 1500 gram, usia kehamilan < 32 minggu
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 0%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Ruang Pesalinan dan Intensif
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data internal
57
54. Angka Kejadian kematian neonatus di ruang NICU
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar ≤1%
58
55. Kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh dalam satu bulan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
59
VII. UNIT FARMASI
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Meningkatkan ketaatan dokter dalam penulisan resep obat sesuai
Formularium
Tipe Indikator Process and Outcome
Numerator Jumlah resep yang patuh pada formularium rumah sakit
Denominator Jumlah seluruh resep dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah resep yang patuh pada formularium rumah sakit
𝑋100%
Jumlah seluruh resep dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≥ 80%
Metodologi analisa Statistik : Parieto
Data Interpretasi data : Dengan standar
Area Monitoring Farmasi
60
57. Angka Kesalahan Penyerahan Perbekalan Farmasi
Jenis obat
Kriteria inklusi Dosis
Tujuan/tempat
Jumlah
Kriteria eksklusi -
61
58. Ketidaktepatan Pemberian Obat ( 5 Benar)
1. Benar pasien
Definisi operasional 2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar waktu pemberian
5. Benar cara pemberian
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 0%
Metodologi analisa Statistik : Parieto
Data Interpretasi data : Dengan standar
Area Monitoring Farmasi
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
62
59. Insiden Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
Definisi operasional Obat yang perlu diwaspadai (High allert ) adalah obat yang memiliki risiko lebih
tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan adanya komplikasi atau
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan dan
penyimpanan.
63
60. Keterlambatan Waktu Penerimaan Obat Racikan
Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan pada pasien rawat jalan >
Definisi operasional 60 menit setelah diterimanya resep oleh petugas instalasi farmasi rawat
jalan.
Semua pasien rawat jalan yang menerima obat > 60 menit setelah
Kriteria inklusi menyerahkan resep obat racikan kepada petugas farmasi rawat jalan.
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Kecepatan pelayanan resep merupakan salah satu parameter kepuasan
pasien terhadap kinerja instalasi farmasi
64
61. Keterlambatan Waktu Penerimaan Obat Non Racikan
Semua pasien rawat jalan yang menyerahkan resep obat non racikan
Kriteria inklusi kepada petugas Farmasi
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Kecepatan pelayanan resep merupakan salah satu parameter kepuasan
pasien terhadap kinerja instalasi farmasi
Tipe Indikator Outcome
Numerator Jumlah pasien rawat jalan yang menerima obat non racikan ≥ 20 Menit
Denominator Jumlah pasien rawat jalan yang menerima resep obat non racikan dalam
bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah pasien rawat jalan yang menerima
obat non racikan ≥ 20 Menit X100%
Jumlah pasien rawat jalan yang menerima
resep obat non racikan dalam bulan tersebut
65
VIII. UNIT LABORATORIUM
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah Sampel Darah yang lisis atau rusak dalam 1 bulan
66
63. Waktu Tunggu hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin pasien rawat
jalan ≤ 15 menit
Kriteria inklusi Seluruh pemeriksaan laboratorium darah rutin pasien rawat jalan
Kriteria eksklusi -
67
64. Waktu tunggu hasil pemeriksaan kimia darah pasien rawat jalan ≤ 140
menit
Kriteria eksklusi -
68
65. Waktu tunggu hasil pelaporan hasil pemeriksaan kritis ≤ 30 menit
Judul indikator Waktu tunggu hasil pelaporan hasil pemeriksaan kritis ≤ 30 menit
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan
untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar
hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh Dokter/ Analis Laboratorium
sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang
dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan
Definisi operasional
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang
termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi
kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera
Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat:
Menurunkan kepercayaan terhadap layanan laboratorium
Memperpanjang diagnosa dan terapi penderita
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Kriteria inklusi -
69
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≥ 80%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Laboratorium
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
70
66. Waktu tunggu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium cito ≤ 120
menit
Kriteria eksklusi -
Numerator Waktu tunggu hasil laboratorium cito ≤ 120 menit dalam satu bulan
71
67. Angka Kesalahan Pasien
Kriteria eksklusi -
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 0%
72
68. Tidak terlaporkannya hasil kritis
73
69. Angka Kesalahan Penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Kriteria eksklusi -
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 0%
74
70. Kesalahan pemeriksaan golongan darah
Perbedaan hasil golongan darah antara RS dan PMI atau antara tulisan di
Kriteria inklusi surat permintaan dan hasil print out
Kriteria eksklusi -
75
IX. UNIT RADIOLOGI
Kriteria inklusi Hasil foto diterima lebih dari 3 jam setelah dilakukan tindakan radiologi
76
72. Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Radiologi Kritis ≤ 1 Jam Kepada
Dokter Pengirim
77
73. Kesalahan Posisi Pasien pada Pemeriksaan radiologi
Kriteria eksklusi -
78
74. Kesalahan Cuci Film pada Pemeriksaan Radiologi
Terjadinya kesalahan cuci film : dimana pada saat film dicuci yang
Definisi operasional terlalu lama dilarutan developer.
Jenis kesalahan cuci film adalah semua film yang tidak sesuai dengan
Kriteria inklusi permintaan.
Kriteria eksklusi -
Standar ≤ 0,5 %
79
75. Kesalahan Penempatan Marker
Kriteria eksklusi -
80
76. Keterlambatan Hasil Foto Thorax radiologi luar
Hasil foto Thorax diterima lebih dari 3 jam setelah dilakukan tindakan
Kriteria inklusi radiologi
81
X. UNIT GIZI
77. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pasien
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat
Numerator waktu dalam satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat
makanan tepat waktu dalam satu bulan
𝑋100%
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
82
78. Kesalahan Diit Pasien
Kesesuaian jenis diit antara yang diminta oleh dokter dengan yang
Definisi operasional disajikan pada saat makan.
Kesesuaian diit meliputi jumlah kalori, jenis makanan, volume diit cair.
Tujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Petugas diit menyajikan makanan yang tidak sesuai dengan jenis diet
Kriteria inklusi yang diminta pada saat makan.
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
83
79. Sisa Makanan yang tidak termakan oleh pasien
Porsi makanan yang tidak habis dimakan oleh pasien non diit ≥ ½ porsi
Definisi operasional
makan yang disediakan.
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Sisa makanan yang tidak habis dimakan oleh pasien non diit ≥ ½ porsi
Kriteria inklusi makan yang disediakan.
Dasar pemikiran Masih tingginya angka sisa makan pasien, dan dapat mempengaruhi
kecukupan nutrisi pasien
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang makan siang dalam bulan tersebut
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
84
Publikasi Data Internal
Dasar pemikiran Informed consent merupakan dokumen penting yang berhubungan dengan
aspek legal. (UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran)
Tipe Indikator Input dan outcome
85
pengumpul data
Publikasi Data Internal
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Catatan rekam medis pasien merupakan dokumen penting yang
berkaitan dengan aspek legal (UU no 29 tahun2009 tentang Praktik
Kedokteran)
Tipe Indikator Outcome
Jumlah catatan rekam medis yang lengkap dan benar dalam 14 hari per
Numerator
bulan
Denominator Jumlah catatan rekam medis dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah catatan rekam medis yang lengkap dan benar
dalam 14 hari perbulan
𝑋100%
Jumlah catatan medis
pasien dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 100 %
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar. Analisis prosentase dan trend
Data kejadian
Area Monitoring Rekam Medik
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
86
82. Kelengkapan pengisian resume medis rawat inap
Resume rawat jalan adalah ringkasan pengobatan pasien rawat inap yang
Definisi operasional terdiri dari diagnosa medis, riwayat alergi, pengobatan terakhir, prosedur
bedah, dan riwayat perawatan
Tujuan
Mengetahui kelengkapan pengisisan resume medis pasien rawat inap
Dimensi mutu Kontinuitas pelayanan dan keselamatan pasien
Pasien rawat inap dengan kasus yang memerlukan pengisian
resume rawat inap
Kunjungan rawat inap pasien
Kunjungan pasien dengan diagnosa yang sama selama 3 kali
Kriteria inklusi dalam sebulan
Pasien dengan diagnosa kronis yang dirangkum setiap 3 bulan
sekali
Terdapat diagnosa baru dan mendapat pengobatan baru
Ditemukan diagnosa yang memerlukan rujukan ke bagian lain
Kriteria eksklusi Pasien yang tidak memenuhi kriteria pengisisan resume rawat inap.
Dasar pemikiran Kelengkapan resume rawat inap pasien akan menjamin kesinambungan
dan integrasi pelayanan kepada pasien
Tipe Indikator Proses dan outcome
Numerator Jumlah resume rawat inap yang terisi dengan lengkap per bulan
Jumlah kunjungan pasien rawat inap yang membutuhkan resume medis
Denominator
dalam bulan tersebut.
Formula pengukuran Jumlah resume rawat inap yang lengkap
perbulan
𝑋100%
Jumlah kunjungan pasien rawat inap yang
membutuhkan resume medis dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 100 %
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Rekam Medik
Penanggung jawab PIC data unit
87
pengumpul data
Publikasi Data Internal
Definisi operasional Ketidaktepatan entry billing pasien pada pasien rawat inap
Tujuan Tergambarnya ketepatan pelayanan billing pasien pada pasien rawat
inap
Dimensi mutu Efektifitas dan Efisiensi
Kriteria eksklusi Pasien IGD yang tidak dirawat yang tidak mendapatkan resep obat.
Dasar pemikiran Berkaitan dengan keselamatan pasien, terutama kebenaran obat yang
diterima pasien
Tipe Indikator Proses
Jumlah pasien rawat inap yang mengalami kesalahan billing pasien per
Numerator
bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dilakukan billing pasien dalam
Denominator
bulan tersebut.
Formula pengukuran Jumlah pasien rawat inap yang mengalami
kesalahan billing pasien perbulan
𝑋100%
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang
dilakukan billing pasien dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 0,5%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Keuangan
88
83. Ketidaktepatan biling pasien pada pasien rawat jalan
Kriteria inklusi Semua billing resep obat pasien IGD dan poliklinik yang tidak dirawat
Kriteria eksklusi Pasien IGD yang tidak dirawat yang tidak mendapatkan resep obat.
Dasar pemikiran Berkaitan dengan keselamatan pasien, terutama kebenaran obat yang
diterima pasien
Tipe Indikator Proses
Jumlah pasien IGD dan poliklinik yang tidak dirawat yang mengalami
Numerator
kesalahan billing per bulan
Jumlah seluruh pasien IGD dan poliklinik yang tidak dirawat yang
Denominator
dilakukan billing dalam bulan tersebut.
Formula pengukuran Jumlah pasien rawat jalan yang mengalami
kesalahan billing pasien perbulan
𝑋100%
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang
dilakukan billing pasien dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Total
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar 0,5%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Keuangan
89
84. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Kriteria eksklusi -
90
85. Ketepatan waktu pembayaran dan pelaporan pajak
Kriteria eksklusi -
91
XIII. BAGIAN EDP
86. Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware / jaringan
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Kerusakan hardware dan jaringan komputer rumah sakit dapat
mengganggu bahkan menghentikan kegiatan pelayanan pasien.
Tipe Indikator Input
92
Publikasi Data Internal
93
Dimensi mutu Fokus pada pasien
Kriteria eksklusi -
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≥ 80%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Marketing
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal dan eksternal
94
88. Kecepatan Respon terhadap komplain (KRK) ( wajib)
95
Kriteria eksklusi -
96
XV. SARANA
89. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
Kriteria eksklusi -
97
90. Keterlambatan respon time genset
Genset tidak menyala secara otomatis dalam waktu < 10 detik pada saat
Definisi operasional
listrik (PLN) padam.
Tujuan Menjamin kesinambungan pelayanan rumah sakit dan keselamatan
pasien
Dimensi mutu Keselamatan pasien, kesinambungan pelayanan
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Keterlambataan menyalanya listrik setelah listrik PLN padam dapat
mempengaruhi proses pelayanan dan keselamatan pasien.
Tipe Indikator Proses
Jumlah kejadian genset menyala dalam waktu > 10 detik pada saat listrik
Numerator
padam per bulan
Denominator Jumlah seluruh kejadian pemadaman listrik dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah kejadian genset menyala dalam
waktu > 10 detik pada saat listrik padam perbulan
𝑋100%
Jumlah seluruh kejadian pemadaman
lisrik dalam bulan tersebut
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
98
pengumpul data
Publikasi Data Internal
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 0%
99
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
XVII. AMBULANCE
Kriteria eksklusi -
100
Penanggung jawab PIC data unit
pengumpul data
Publikasi Data Internal
XVIII. KEAMANAN
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Petugas keamanan melakukan keliling rumah sakit dapat mempengaruhi
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan rumah sakit.
Tipe Indikator Proses
Jumlah kegiatan petugas keamanan melakukan keliling rumah sakit setiap jam
Numerator
per bulan
Denominator Jumlah hari dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kegiatan petugas keamanan melakukan
pengukuran keliling rumah sakit setiap jam perbulan
𝑋100%
Jumlah hari dalam bulan tersebut
101
Publikasi Data Internal
94. Tidak adanya barang milik pasien, pengunjung, karyawan yang hilang
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Tidak adanya barang milik pasien, pengunjung dan karyawan yang
hilang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan kepuasan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan rumah sakit.
Tipe Indikator Proses
Jumlah hari adanya kehilangan barang milik pasien, pengunjung,
Numerator
karyawan per bulan
Denominator Jumlah hari dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah hari adanya kehilangan barang milik
pasien, pengunjung, karyawan perbulan
𝑋100%
Jumlah hari dalam bulan tersebut
102
Publikasi Data Internal
103
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Pengelolaan Limbah
Penanggung jawab Kepala IPRS / Kepala K3 RS
pengumpul data
Publikasi Data Internal
Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap
aman bagi kesehatan yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan
diukur dengan indikator :
Definisi operasional
- BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
- COD (Chemical Oxygen demand) : 80 mg/liter
- TSS (Total Suspended Solid) : 30 mg/liter
PH : 6-9
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah Sakit terhadap keamanan limbah cair
rumah sakit
Dimensi mutu Keselamatan
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Dasar pemikiran Pemeriksaan limbah cair dapat mempengaruhi proses pelayanan dan
keselaamatan pasien
Tipe Indikator Proses
Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai
Numerator
dengan baku mutu
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
Formula pengukuran Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit
yang sesuai dengan baku mutu
𝑋100%
Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair
104
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Pengelolaan Limbah
Penanggung jawab Kepala IPRS
pengumpul data
Publikasi Data Internal
105
Data
Standar 100%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Pengelolaan Limbah
Penanggung jawab Kepala IPRS / Kepala K3 RS
pengumpul data
Publikasi Data Internal
XX. PPI
98. Kepatuhan cuci tangan
106
menulis yang ada di sekitar pasien
Kriteria eksklusi -
Formula pengukuran
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Standar 85 %
107
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi rumah sakit (HAIs) pada
semua kategori luka sayatan operasi yang dilaksanakan di rumah sakit
dan ditandai oleh rasa panas (kalor), nyeri (dolor), kemerahan (rubor),
Definisi operasional
bengkak (tumor) gangguan fungsi (fungsiolesa) dan keluarnya nanah
(pus) yang muncul dalam waktu lebih 3 x 24 jam sampai dengan 30 hari
pasca operasi, atau sampai dengan 1 tahun jika terdapat implant
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi yang bersih
sesuai standar
Dimensi mutu keselamatan pasien
Semua infeksi pada daerah operasi yang terjadi minimal 3 x 24 jam pasca
Kriteria inklusi operasi sampai dengan 30 hari atau satu tahun jika dipasang implant.
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah pasien yang yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
hari
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi di rumah sakit dalam bulan
tersebut.
108
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≤ 1,5 %
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Unit rawat inap, Intensif, Rawat Jalan
Penanggung jawab IPCN
pengumpul data
Publikasi Data internal
Keadaan infeksi yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum
infus di pembuluh darah perifer dan timbul minimal 48 jam setelah
Definisi operasional
pemasangan (sesuai pedoman surveilans infeksi Kemenkes RI tahun
2011).
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pemasangan infus yang sesuai standar.
109
pengumpulan data
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≤ 5%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Rrawat inap, Intensif
Penanggung jawab IPCN
pengumpul data
Publikasi Data internal
Keadaan infeksi yang terjadi disekitar uretra atau selang kateter dan
Definisi operasional timbul setelah 3 kali 24 jam dilakukan pemasangan kateter di rumah
sakit.
Tujuan Keadaan infeksi yang terjadi disekitar uretra atau selang kateter dan
timbul setelah 3 kali 24 jam dilakukan pemasangan kateter di rumah
sakit.
Pada daerah uretra terjadi iritasi, gatal-gatal, rasa sakit atau panas, pus,
Kriteria inklusi dan urine berwarna merah atau keruh
Jika keadaan tersebut timbul oleh suatu tindakan lain atau oleh karena
Kriteria eksklusi penyakitnya.
110
Frekuensi Analisa Triwulan
Data
Standar ≤2%
Metodologi analisa Interpretasi data : Dengan standar
Data
Area Monitoring Unit rawat inap dan Intensif
Penanggung jawab IPCN
pengumpul data
Publikasi Data internal
111